9. Surat undangan

" Halimah ayo bangunlah ,sudah jam berapa ini !!! ".

Ucap Henny sambil menarik selimut yang tengah membalut tubuhnya Halimah.

" Lima menit lagi ya, Please..".

Ucap Halimah tanpa membuka matanya sama sekali.

"Dasar kebo ya,katanya hari ini mau menyebar surat undangan,".

Ucap Henny sambil melirik sinis ke arah Halimah.

Halimah pun akhirnya memaksakan diri untuk bangun setelah beberapa menit mengumpulkan niatnya untuk segera bangkit dari tempat tidurnya.

"Mandi sana.. jam segini calon istri orang belum juga mandi".

Ucap Henny sambil setengah berteriak pada Halimah.

"Iya-iya tunggu aku mandi dulu ya".

Ucap Halimah sambil mencari handuknya di tumpukan pakaian yang berada di rak handuknya.

Halimah pun segera beralih ke kamar mandi untuk kemudian mandi.

Tidak lama setelah itu Halimah segera memakai pakaian dan berdandan barulah setelah itu Halimah segera berangkat bersama Henny dengan menggunakan sepeda motor nya Henny untuk menyebarkan surat undangan pernikahan nya .

Mereka berdua melesat dengan kecepatan yang lumayan tinggi .

Sesekali orang yang berpapasan dengan mereka menekan klaksonnya sebagai sapaan dijalan.

Mereka akhirnya tiba di titik pertama untuk menyebarkan surat undangan.

"Selamat ya halimah.. akhirnya kamu menikah juga dengan Amzari. Tetapi ngomong-ngomong kok Amzari nya tidak kelihatan?".

Tanya Ida salah satu temannya yang diundang.

"Amzari sedang sibuk untuk mempersiapkan semuanya,jadi aku hanya ditemani Henny" .

Tutur Halimah.

"Oh begitu,kamu wanita yang pengertian sekali, kalau aku sih sudah badmood seharian kalau tidak ditemani pasangan ku".

Ucap Ida sambil tersenyum kepada Halimah.

"Pokonya nanti kamu harus datang ya ke pernikahan ku".

Lanjut Halimah.

"Ya, tenang saja. Semoga diberi kelancaran sampai Hari H".

Ucap Ida kemudian.

"Terimakasih Ida,aku lanjutkan perjalananku dulu" .

Ucap Halimah sambil berlalu dari hadapan Ida.

Pemberhentian selanjutnya Halimah mengantarkan surat undangan nya ke teman laki-laki nya yang juga temannya Amzari.

Banyak diantara mereka yang tidak pernah menyangka bahwa hubungan yang terjalin diantara Halimah dan Amzari bisa sampai menuju ke pelaminan sehingga mereka merasa ikut senang menerima kabar pernikahan tersebut.

"Selamat ya Halimah, semoga kamu bisa langgeng dengan Amzari yang bobrok itu. Hahahaha bercanda...".

Ucap salah satu temannya Amzari.

Akan tetapi Halimah tidak menanggapi sama sekali ucapan tersebut karena Halimah sudah terbiasa dengan temannya Amzari yang seperti itu karena sudah menganggapnya hal yang biasa .

"Lim ,laper nih, makan dulu yuk".

Ucap Henny yang sedari tadi pagi sudah menemani Halimah menyebarkan surat undangan pernikahan nya.

"Ayok,mau makan apa Hen ?".

Tanya Halimah kepada Henny.

"Gimana kalau kita makan nasi Padang aja, jangan bakso terus lah bosen".

Ucap Henny sambil menunjukkan jari telunjuk nya ke arah nasi Padang yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdua berdiri .

"Oke baiklah".

Ucap Halimah sambil merapihkan surat undangan yang tersisa didalam papper bag nya.

Henny dan Halimah pun segera memasuki rumah makan padang tersebut dan memesan dua porsi nasi Padang.

"Henny kamu lahap sekali makan nya, pelan-pelan nanti tersedak".

Ucap Halimah sambil mengambil kerupuk yang ada di meja tersebut.

"Diam kamu ! kamu ga ngerasain gimana rasanya lapar karena belum makan nasi seharian..".

Ucap Henny yang berbicara dengan mulut nya yang masih penuh dengan makanan.

Halimah pun hanya tersenyum tipis karena melihat ulah sahabat nya tersebut.

Tidak lama kemudian ada seorang pria berseragam batik yang juga memasuki rumah makan padang tersebut dan duduk persis di meja makan yang dekat dengan Halimah.

Kemudian pria itu terus saja mencuri-curi pandang pada Halimah dan sesekali tersenyum manis ke arah Halimah. Akan tetapi Halimah tidak menyadari nya dan Henny yang penglihatan nya lebih tajam segera menangkap pandangan pria tersebut.

"Lim, aku mau nambah nasi dan lauk ayam bakar dulu ya,".

Ucap Henny sambil berdiri dan kemudian menuju tempat dimana lauk pauk dipajang.

Pria itupun merasa memiliki kesempatan karena Halimah akhirnya duduk seorang diri.

Dengan perlahan pria itupun mendekat ke arah Halimah dengan maksud untuk mengajak Halimah berkenalan.

"Hay kakak, sendirian aja nih? Boleh kenalan gak?".

Ucap pria itu dengan ramah .

Halimah yang sedari tadi sedang scroll sosial media nya tidak menyadari bahwa ternyata seorang pria tengah mendekati nya dan mengajak nya berkenalan.

"Ah.. maaf, ada apa kak?".

Tanya Halimah Kepada pria tersebut.

Namun pria tersebut malah terus memandangi wajah nya Halimah karena terpesona dengan keindahan yang berada didepannya.

Sementara itu Henny yang baru kembali untuk mengambil lauk berupa ayam bakar pun segera menghampiri sahabat nya dan segera menjawab pertanyaan dari pria tersebut.

"Maaf kak sebelumnya, sahabat saya ini sudah mau menikah dalam beberapa hari lagi jadi sebaiknya tidak usah ingin berkenalan segala !".

Ucap Henny dengan lantang pada pria tersebut.

Pria itupun terlihat terkejut dengan perkataan Henny barusan dan kemudian meminta maaf kepada Henny dan Halimah.

"Aduh, maaf ya kak, bagaimana kalau aku mengajakmu berkenalan saja, kamu belum ada yang punya kan?".

Tanya pria tersebut kepada Henny.

"Eh.. eh.. aku juga sudah punya pacar. Kamu tidak usah modus kepada Kami ya!!".

Ucap Henny sambil memasang wajah yang jutek.

Pria itupun segera berlalu keluar sambil membawa bungkusan nasi Padang nya .

Halimah yang melihat adegan tersebut pun hanya tersenyum kecil karena merasa senang telah dibantu oleh Henny sahabat nya sehingga ia tidak perlu berdebat dengan pria barusan.

"Wah.. Henny,kamu sigap sekali. Tapi benarkah ucapan mu kalau kamu sudah punya pacar?".

Tanya Halimah dengan penasaran.

"Ah.. dasar polos. Tentu saja aku belum punya pacar. Aku mengatakan aku punya pacar pada pria itu supaya dia menjauhiku saja.".

Ucap Henny dengan cepat.

"Hehehe iya-iya aku hanya bercanda,jangan nge gas gitu dong".

Ucap Halimah sambil tertawa kecil.

"Kita lanjutkan nanti saja ya,tunggu beberapa menit. Perutku rasanya penuh sekali sampai aku tidak bisa beranjak ".

Ucap Henny sambil memegangi perutnya yang mulai terasa begah.

"Iya,kalau mau nambah lagi silahkan ".

Ucap Halimah dengan senang hati.

"Tidak,tidak.. perut ku sudah terasa mau meledak ".

Ucap Henny sambil kemudian meminum teh tawar hangat yang tersaji di meja mereka.

Setelah beberapa saat menunggu perut mereka menetralisir nasi yang dimakan kemudian mereka kembali untuk menyebarkan surat undangan kembali.

Ditengah perjalanan tiba-tiba ponselnya Halimah berdering.

Setelah Halimah mengecek layar ponselnya ternyata itu adalah panggilan masuk dari Amzari.

Halimah pun meminta Henny untuk menepi terlebih dahulu agar Halimah bisa mengangkat panggilan telepon dari Amzari tersebut.

"Hallo sayang,kamu lagi dimana sekarang?".

Tanya Amzari kepada Halimah

"Aku sedang menyebarkan surat undangan dengan Henny,ada apa beb?".

Tanya Halimah dengan cepat kepada Amzari.

"Temanku Andre ingin menanyakan tentang warna tenda pelaminan kita nanti, kamu mau warna apa sayang?".

Lanjut Amzari.

"Karena aku suka warna biru dan kuning, bagaimana kalau keduanya saja, di matching?".

Ucap Halimah.

"Baiklah sayang nanti aku akan mengabarimu lagi, aku akan menelpon Andre dulu ".

Ucap Amzari.

Bersambung...

Episodes
1 1. Budak cinta
2 2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3 3. Tunangan
4 4. Dasar pembohong
5 5. Ciuman rasa martabak
6 6. Fitting kebaya
7 7. Mimpi buruk sahabat
8 8. Selalu ada kendala
9 9. Surat undangan
10 10. Dibalik tenda biru
11 11. Akhirnya sah
12 12. Resepsi
13 13. Malam pertama
14 14. Pesan sensitif
15 15. Refreshing
16 16. Honeymoon
17 17. Kewalahan
18 18. Ibu tenang saja
19 19. Kembalinya Badriah
20 20. Henny berpamitan
21 21. Dimana pun jadi
22 22 Malam yang syahdu
23 23. Positif
24 24. Berusaha terlihat tegar
25 25. Halimah yang lalai
26 26 . Pindah usaha
27 27. Hargai
28 28. Curhatan ibu rumah tangga
29 29. Pelan-pelan!
30 30. Serba salah
31 31. Luluh kembali
32 32. Halimah melahirkan
33 33. Arda..
34 34. Pemakluman
35 35. Kewajiban istri.
36 36. Chat dari Naufa
37 37. Calon suami Naufa
38 38. Tidak pangling
39 39. Semoga cepat hamil
40 40. Hamil kedua
41 41. Sakit sekali
42 42. Tegar
43 43 . Adu mulut
44 44. Hamdan
45 45. Tidak ada kejelasan
46 46. Bukan darah daging ku
47 47. Ibu hamdan terluka hatinya
48 48. Amzari oh Amzari
49 49. Terbongkar
50 50. Awal mula
51 51. Dasar Amzari
52 52. Dasar Naufa
53 53. Bagaimana bisa?
54 54. Damai
55 55. Touring
56 56. Kecurigaan Halimah
57 57. Diam diam menikah siiri
58 58. Kurang bersyukur
59 59. Tangisan ini
60 60. Mual
61 61. Bukan untuk ku
62 62. Status untuk siapa?
63 63. Semakin aneh
64 64. Luka lama yang terbuka kembali.
65 65. Keguguran
66 66. Sudut pandang
67 67. Laki-laki tidak tahu diri
68 68.Terpaksa
69 69. Campur aduk
70 70. Modal minjam
71 71. Flashback
72 72. Sisi gelap sang madu
73 73. Sisi gelap 2
74 74. Dan terjadilah
75 75. Bagai janda
76 76. Rezeki tidak akan kemana
77 77. Terlahir nya seorang putri
78 78. Tidak bereaksi
79 79. Tanpa dosa
80 80. Meninggal
81 81. Keputusan tidak terduga
82 82. Seperti tidak ada yang lain saja
83 83. Baku hantam
84 84. Mati Rasa
85 85. Menghibur diri
86 86. Lika liku
87 87. Keluarga yang utama
88 88. Meninggal nya Dory
89 89. Tetap bersyukur
90 90. Siapa dia?
91 91. Kesalahpahaman
92 92. Perubahan
93 93. Diam-diam
94 94. Arda vs Amzari
95 95. Pria Aneh
96 96. Bukan orang biasa
97 97. Drama kehidupan
98 98. Apa itu mantan?
99 99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100 100. Sakit apa?
101 101. Jangan beritahu Ratih
102 102. Selly
103 103. Rahasia dibalik Rahasia
104 104. Celaka
105 105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106 106. Happy
107 107. Karma is real
108 108. Sama saja gila nya
109 109. Hello baby
110 110. Baby V
111 111. Bahagia
112 112. Karma is Real
113 113. Amzari akhirnya sadar
114 114. Kedatangan sang mantan
115 115. Nasib yang terbalik
116 116. Dasar licik
117 117. Innalillahi
118 118. Mimpi buruk
119 119. Ratih oh Ratih
120 120. Dramatis
121 121. The End
Episodes

Updated 121 Episodes

1
1. Budak cinta
2
2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3
3. Tunangan
4
4. Dasar pembohong
5
5. Ciuman rasa martabak
6
6. Fitting kebaya
7
7. Mimpi buruk sahabat
8
8. Selalu ada kendala
9
9. Surat undangan
10
10. Dibalik tenda biru
11
11. Akhirnya sah
12
12. Resepsi
13
13. Malam pertama
14
14. Pesan sensitif
15
15. Refreshing
16
16. Honeymoon
17
17. Kewalahan
18
18. Ibu tenang saja
19
19. Kembalinya Badriah
20
20. Henny berpamitan
21
21. Dimana pun jadi
22
22 Malam yang syahdu
23
23. Positif
24
24. Berusaha terlihat tegar
25
25. Halimah yang lalai
26
26 . Pindah usaha
27
27. Hargai
28
28. Curhatan ibu rumah tangga
29
29. Pelan-pelan!
30
30. Serba salah
31
31. Luluh kembali
32
32. Halimah melahirkan
33
33. Arda..
34
34. Pemakluman
35
35. Kewajiban istri.
36
36. Chat dari Naufa
37
37. Calon suami Naufa
38
38. Tidak pangling
39
39. Semoga cepat hamil
40
40. Hamil kedua
41
41. Sakit sekali
42
42. Tegar
43
43 . Adu mulut
44
44. Hamdan
45
45. Tidak ada kejelasan
46
46. Bukan darah daging ku
47
47. Ibu hamdan terluka hatinya
48
48. Amzari oh Amzari
49
49. Terbongkar
50
50. Awal mula
51
51. Dasar Amzari
52
52. Dasar Naufa
53
53. Bagaimana bisa?
54
54. Damai
55
55. Touring
56
56. Kecurigaan Halimah
57
57. Diam diam menikah siiri
58
58. Kurang bersyukur
59
59. Tangisan ini
60
60. Mual
61
61. Bukan untuk ku
62
62. Status untuk siapa?
63
63. Semakin aneh
64
64. Luka lama yang terbuka kembali.
65
65. Keguguran
66
66. Sudut pandang
67
67. Laki-laki tidak tahu diri
68
68.Terpaksa
69
69. Campur aduk
70
70. Modal minjam
71
71. Flashback
72
72. Sisi gelap sang madu
73
73. Sisi gelap 2
74
74. Dan terjadilah
75
75. Bagai janda
76
76. Rezeki tidak akan kemana
77
77. Terlahir nya seorang putri
78
78. Tidak bereaksi
79
79. Tanpa dosa
80
80. Meninggal
81
81. Keputusan tidak terduga
82
82. Seperti tidak ada yang lain saja
83
83. Baku hantam
84
84. Mati Rasa
85
85. Menghibur diri
86
86. Lika liku
87
87. Keluarga yang utama
88
88. Meninggal nya Dory
89
89. Tetap bersyukur
90
90. Siapa dia?
91
91. Kesalahpahaman
92
92. Perubahan
93
93. Diam-diam
94
94. Arda vs Amzari
95
95. Pria Aneh
96
96. Bukan orang biasa
97
97. Drama kehidupan
98
98. Apa itu mantan?
99
99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100
100. Sakit apa?
101
101. Jangan beritahu Ratih
102
102. Selly
103
103. Rahasia dibalik Rahasia
104
104. Celaka
105
105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106
106. Happy
107
107. Karma is real
108
108. Sama saja gila nya
109
109. Hello baby
110
110. Baby V
111
111. Bahagia
112
112. Karma is Real
113
113. Amzari akhirnya sadar
114
114. Kedatangan sang mantan
115
115. Nasib yang terbalik
116
116. Dasar licik
117
117. Innalillahi
118
118. Mimpi buruk
119
119. Ratih oh Ratih
120
120. Dramatis
121
121. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!