" Halimah ayo bangunlah ,sudah jam berapa ini !!! ".
Ucap Henny sambil menarik selimut yang tengah membalut tubuhnya Halimah.
" Lima menit lagi ya, Please..".
Ucap Halimah tanpa membuka matanya sama sekali.
"Dasar kebo ya,katanya hari ini mau menyebar surat undangan,".
Ucap Henny sambil melirik sinis ke arah Halimah.
Halimah pun akhirnya memaksakan diri untuk bangun setelah beberapa menit mengumpulkan niatnya untuk segera bangkit dari tempat tidurnya.
"Mandi sana.. jam segini calon istri orang belum juga mandi".
Ucap Henny sambil setengah berteriak pada Halimah.
"Iya-iya tunggu aku mandi dulu ya".
Ucap Halimah sambil mencari handuknya di tumpukan pakaian yang berada di rak handuknya.
Halimah pun segera beralih ke kamar mandi untuk kemudian mandi.
Tidak lama setelah itu Halimah segera memakai pakaian dan berdandan barulah setelah itu Halimah segera berangkat bersama Henny dengan menggunakan sepeda motor nya Henny untuk menyebarkan surat undangan pernikahan nya .
Mereka berdua melesat dengan kecepatan yang lumayan tinggi .
Sesekali orang yang berpapasan dengan mereka menekan klaksonnya sebagai sapaan dijalan.
Mereka akhirnya tiba di titik pertama untuk menyebarkan surat undangan.
"Selamat ya halimah.. akhirnya kamu menikah juga dengan Amzari. Tetapi ngomong-ngomong kok Amzari nya tidak kelihatan?".
Tanya Ida salah satu temannya yang diundang.
"Amzari sedang sibuk untuk mempersiapkan semuanya,jadi aku hanya ditemani Henny" .
Tutur Halimah.
"Oh begitu,kamu wanita yang pengertian sekali, kalau aku sih sudah badmood seharian kalau tidak ditemani pasangan ku".
Ucap Ida sambil tersenyum kepada Halimah.
"Pokonya nanti kamu harus datang ya ke pernikahan ku".
Lanjut Halimah.
"Ya, tenang saja. Semoga diberi kelancaran sampai Hari H".
Ucap Ida kemudian.
"Terimakasih Ida,aku lanjutkan perjalananku dulu" .
Ucap Halimah sambil berlalu dari hadapan Ida.
Pemberhentian selanjutnya Halimah mengantarkan surat undangan nya ke teman laki-laki nya yang juga temannya Amzari.
Banyak diantara mereka yang tidak pernah menyangka bahwa hubungan yang terjalin diantara Halimah dan Amzari bisa sampai menuju ke pelaminan sehingga mereka merasa ikut senang menerima kabar pernikahan tersebut.
"Selamat ya Halimah, semoga kamu bisa langgeng dengan Amzari yang bobrok itu. Hahahaha bercanda...".
Ucap salah satu temannya Amzari.
Akan tetapi Halimah tidak menanggapi sama sekali ucapan tersebut karena Halimah sudah terbiasa dengan temannya Amzari yang seperti itu karena sudah menganggapnya hal yang biasa .
"Lim ,laper nih, makan dulu yuk".
Ucap Henny yang sedari tadi pagi sudah menemani Halimah menyebarkan surat undangan pernikahan nya.
"Ayok,mau makan apa Hen ?".
Tanya Halimah kepada Henny.
"Gimana kalau kita makan nasi Padang aja, jangan bakso terus lah bosen".
Ucap Henny sambil menunjukkan jari telunjuk nya ke arah nasi Padang yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdua berdiri .
"Oke baiklah".
Ucap Halimah sambil merapihkan surat undangan yang tersisa didalam papper bag nya.
Henny dan Halimah pun segera memasuki rumah makan padang tersebut dan memesan dua porsi nasi Padang.
"Henny kamu lahap sekali makan nya, pelan-pelan nanti tersedak".
Ucap Halimah sambil mengambil kerupuk yang ada di meja tersebut.
"Diam kamu ! kamu ga ngerasain gimana rasanya lapar karena belum makan nasi seharian..".
Ucap Henny yang berbicara dengan mulut nya yang masih penuh dengan makanan.
Halimah pun hanya tersenyum tipis karena melihat ulah sahabat nya tersebut.
Tidak lama kemudian ada seorang pria berseragam batik yang juga memasuki rumah makan padang tersebut dan duduk persis di meja makan yang dekat dengan Halimah.
Kemudian pria itu terus saja mencuri-curi pandang pada Halimah dan sesekali tersenyum manis ke arah Halimah. Akan tetapi Halimah tidak menyadari nya dan Henny yang penglihatan nya lebih tajam segera menangkap pandangan pria tersebut.
"Lim, aku mau nambah nasi dan lauk ayam bakar dulu ya,".
Ucap Henny sambil berdiri dan kemudian menuju tempat dimana lauk pauk dipajang.
Pria itupun merasa memiliki kesempatan karena Halimah akhirnya duduk seorang diri.
Dengan perlahan pria itupun mendekat ke arah Halimah dengan maksud untuk mengajak Halimah berkenalan.
"Hay kakak, sendirian aja nih? Boleh kenalan gak?".
Ucap pria itu dengan ramah .
Halimah yang sedari tadi sedang scroll sosial media nya tidak menyadari bahwa ternyata seorang pria tengah mendekati nya dan mengajak nya berkenalan.
"Ah.. maaf, ada apa kak?".
Tanya Halimah Kepada pria tersebut.
Namun pria tersebut malah terus memandangi wajah nya Halimah karena terpesona dengan keindahan yang berada didepannya.
Sementara itu Henny yang baru kembali untuk mengambil lauk berupa ayam bakar pun segera menghampiri sahabat nya dan segera menjawab pertanyaan dari pria tersebut.
"Maaf kak sebelumnya, sahabat saya ini sudah mau menikah dalam beberapa hari lagi jadi sebaiknya tidak usah ingin berkenalan segala !".
Ucap Henny dengan lantang pada pria tersebut.
Pria itupun terlihat terkejut dengan perkataan Henny barusan dan kemudian meminta maaf kepada Henny dan Halimah.
"Aduh, maaf ya kak, bagaimana kalau aku mengajakmu berkenalan saja, kamu belum ada yang punya kan?".
Tanya pria tersebut kepada Henny.
"Eh.. eh.. aku juga sudah punya pacar. Kamu tidak usah modus kepada Kami ya!!".
Ucap Henny sambil memasang wajah yang jutek.
Pria itupun segera berlalu keluar sambil membawa bungkusan nasi Padang nya .
Halimah yang melihat adegan tersebut pun hanya tersenyum kecil karena merasa senang telah dibantu oleh Henny sahabat nya sehingga ia tidak perlu berdebat dengan pria barusan.
"Wah.. Henny,kamu sigap sekali. Tapi benarkah ucapan mu kalau kamu sudah punya pacar?".
Tanya Halimah dengan penasaran.
"Ah.. dasar polos. Tentu saja aku belum punya pacar. Aku mengatakan aku punya pacar pada pria itu supaya dia menjauhiku saja.".
Ucap Henny dengan cepat.
"Hehehe iya-iya aku hanya bercanda,jangan nge gas gitu dong".
Ucap Halimah sambil tertawa kecil.
"Kita lanjutkan nanti saja ya,tunggu beberapa menit. Perutku rasanya penuh sekali sampai aku tidak bisa beranjak ".
Ucap Henny sambil memegangi perutnya yang mulai terasa begah.
"Iya,kalau mau nambah lagi silahkan ".
Ucap Halimah dengan senang hati.
"Tidak,tidak.. perut ku sudah terasa mau meledak ".
Ucap Henny sambil kemudian meminum teh tawar hangat yang tersaji di meja mereka.
Setelah beberapa saat menunggu perut mereka menetralisir nasi yang dimakan kemudian mereka kembali untuk menyebarkan surat undangan kembali.
Ditengah perjalanan tiba-tiba ponselnya Halimah berdering.
Setelah Halimah mengecek layar ponselnya ternyata itu adalah panggilan masuk dari Amzari.
Halimah pun meminta Henny untuk menepi terlebih dahulu agar Halimah bisa mengangkat panggilan telepon dari Amzari tersebut.
"Hallo sayang,kamu lagi dimana sekarang?".
Tanya Amzari kepada Halimah
"Aku sedang menyebarkan surat undangan dengan Henny,ada apa beb?".
Tanya Halimah dengan cepat kepada Amzari.
"Temanku Andre ingin menanyakan tentang warna tenda pelaminan kita nanti, kamu mau warna apa sayang?".
Lanjut Amzari.
"Karena aku suka warna biru dan kuning, bagaimana kalau keduanya saja, di matching?".
Ucap Halimah.
"Baiklah sayang nanti aku akan mengabarimu lagi, aku akan menelpon Andre dulu ".
Ucap Amzari.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments