"Sayang, pemandangan nya indah sekali, terimakasih".
Ucap Halimah sambil terus memandangi danau yang terbentang di tengah-tengah kebun teh tersebut.
Kemudian Halimah menyenderkan kepalanya ke bahu Amzari, Amzari pun mengusap puncak kepalanya Halimah dengan lembut.
"Oh iya sayang,malam ini kita tidur dimana? ".
Tanya Halimah.
"Andre sudah membooking hotel untuk kita berdua malam ini, tidak jauh dari tempat ini.. jadi kamu tidak usah khawatir sayang.".
Ucap Amzari sambil mengecup pipinya Halimah .
"Ya Tuhan... entah terbuat dari apa hati Andre sahabat mu itu? Dia begitu sangat baik telah meminjamkan mobilnya juga menyewakan kamar hotel untuk kita".
Ucap Halimah Seraya bersyukur.
"Itulah gunanya teman".
Jawab Amzari santai.
Setelah puas memandangi telaga tersebut akhirnya mereka memutuskan untuk segera beranjak karena langit mulai mendung pada sore itu .
Mereka berdua pun kembali masuk kedalam mobil dan segera berangkat ke hotel tujuan mereka untuk bermalam.
Akhirnya setelah beberapa menit berkendara, mobil mereka pun tiba di depan sebuah hotel yang cukup bagus dan terlihat begitu mewah.
Begitu melihat hotel tersebut Halimah sampai berdecak kagum karena dalam hidup Halimah baru kali pertama mengunjungi hotel seperti ini.
"Ayo sayang kita masuk".
Ajak Amzari kepada Halimah .
Amzari pun menuntun tangan Halimah yang sedari tadi matanya terus terpana pada interior hotel yang sungguh mewah tersebut.
Setelah bertanya pada resepsionis akhirnya Amzari diberikan kartu akses untuk menuju kamar mereka.
Mereka pun mendapat kamar di lantai tujuh sehingga harus menaiki lift terlebih dahulu.
Halimah mencoba untuk tetap terlihat tenang dan tidak canggung saat memasuki lift hotel karena tidak ingin ketahuan norak.
Sementara Amzari yang sudah terbiasa keluar masuk hotel kemudian menekan angka tujuh yaitu tujuan kamar hotel mereka.
Setelah mereka menemukan nomor kamar yang tertera pada kartu akhirnya mereka membuka pintu hotel tersebut dengan menggunakan kartu tersebut.
Pintu pun berhasil dibuka dan Amzari langsung masuk disusul dengan Halimah.
"Kartu ini jangan sampai hilang ya, nanti kalau hilang harus bayar denda".
Ujar Amzari.
Halimah pun mengambil kartu tersebut dari tangan Amzari dan menyimpan nya baik-baik.
Di kamar hotel tersebut terdapat sebuah ranjang mewah yang berukuran sangat besar, serta dekorasi yang sangat indah. Terdapat juga sebuah televisi besar yang besar nya jauh berkali-kali lipat dari televisi butut yang berada dirumah Halimah, terdapat AC dan kamar mandinya begitu lengkap dengan bathub dan cermin yang begitu besar yng membuat Halimah berpikir ia sedang berada di surga dunia.
"Sayang.. kamar hotel nya bagus sekali.. pasti harga sewa semalam nya juga mahal ya, aku jadi merasa tidak enak pada Andre".
Ucap Halimah pada suaminya itu.
"Tidak apa-apa sayang, tidak usah merasa bersalah seperti itu. Sebenarnya Andre ingin kita melakukan malam pertama disini tapi kan kemarin kita sangat lelah sehingga harus menunda keberangkatan kita".
Ucap Amzari sambil merebahkan tubuhnya.
Kemudian Amzari menatap Halimah dengan tatapan yang nakal.
"Sayang,mau mandi berdua tidak?".
Tanya Amzari dengan tatapan yang begitu genit.
"Tidak-tidak.. aku masih malu sayang".
Ucap Halimah dengan malu-malu.
"Ah.. malu kenapa sih. Aku kan sudah mengetahui semua yang ada pada tubuhmu.. mau ya sayang? Kita berendam di bathub kamar mandi".
Ucap Amzari dengan nada bicara yang menggoda.
Namun Halimah hanya mengigit bibirnya karena merasa bingung pada tingkah suaminya yang mesum tersebut.
"Ekhem ekhem... bagaimana kalau kita bercinta dahulu baru mandi berdua,".
Amzari begitu menatap Halimah dengan tatapan yang tajam dan seperti macan yang akan menerkam mangsanya.
"Tapi.. aku ...".
Baru saja Halimah akan menjawab, Amzari langsung membopong tubuh nya ke tempat tidur yang besar dan empuk tersebut.
Amzari dengan ganas terus menciumi bibir ranum Halimah dan kemudian tangannya beraksi melucuti satu persatu pakaian yang Halimah pakai.
Halimah yang mula-mula malu kini mulai membalas ciuman panas tersebut dengan mengemut lidahnya Amzari dan lidah mereka saling bertautan dengan panas sehingga Amzari merasa kegerahan dan menghentikan aktivitas nya untuk kemudian membuka bajunya sendiri agar lebih leluasa dalam memainkan adegan ranjang nya dengan istrinya tersebut.
Dalam sekejap dua sejoli itu sudah telanjang badan tanpa sehelai pakaian pun.
Kemudian Amzari menyusu kepada Halimah seperti bayi yang kelaparan.
Sementara tangannya yang satu lagi terus mempelintirkan puting susu Halimah dengan begitu ganas sehingga Halimah pun berteriak keenakan karena mendapatkan sentuhan panas dari suaminya tercinta.
Amzari pun segera merembet ke area bawah dan menciumi selangkangan Halimah hingga bagian bawah nya Halima sudah basah karena terangsang oleh sentuhan maut dari Amzari.
"Sayang punya mu begitu cepat basah yaaaa".
Amzari memasukan jari tangannya kedalam lubang tersebut sampai Halimah pun menggelinjang seperti cacing kepanasan.
"Ah... ah..
Ah... ahhh".
Seisi ruangan begitu penuh dengan desahan pasangan pengantin baru tersebut.
Tidak lama kemudian Amzari kembali membaringkan tubuhnya Halimah dan dengan perlahan memasukkan senjata nya kedalam vagina Halimah yang sedari tadi sudah terasa basah.
"Plokkkk plokkkk plokkkk".
Amzari begitu bersemangat melakukan penyatuan dengan Halimah sampai suara penyatuan itu terdengar begitu jelas .
Sedangkan Halimah yang bagian bawahnya dimasuki benda yang tumpul dan lumayan besar tersebut kemudian mendesah dengan suara yang begitu tanpa rasa malu dan memikirkan sekitar karena ia dan suaminya tengah berada dikamar hotel yang kedap suara.
Halimah begitu menikmati setiap permainan yang dilakukan oleh Amzari suaminya karena suaminya begitu perkasa ketika melakukan permainan diranjang sehingga Halimah sangat puas setiap kali disetubuhi oleh suaminya tersebut.
Tidak terasa tiga jam sudah mereka melakukan penyatuan tapi belum ada tanda-tanda Amzari akan menghentikan permainan nya.
Sedangkan Halimah sudah sangat lelah dibuatnya karena Amzari terus saja merubah posisi bercinta nya dan bermain dengan cukup lama disetiap gaya yang berbeda.
"Ah.. sayang, kamu masih terlihat kuat sekali" .
Ucap Halimah yang tengah berada dipangkuan Amzari.
"Tentu saja sayang,malam ini aku harus memuaskan mu agar malam ini selalu dikenang oleh kita sebagai malam yang terindah di sepanjang pernikahan kita".
Ucap Amzari sambil menambah tempo kecepatan bercinta mereka.
Halimah yang sebenarnya sudah sangat lelah tetap saja mengikuti setiap pergerakan Amzari yang memompa tubuhnya dengan ganas tersebut.
Setelah Amzari melakukan pelepasan kemudian Amzari pun mencabut senjatanya dari liang Halimah.
"Sayang, kamu terlihat begitu kelelahan.. maafkan suami mu ini ya sayang".
Ucap Amzari sambil mengecup bibir Halimah yang baru saja direbahkan nya di kasur mewah tersebut.
"Uhukkk uhukkk ..".
Halimah kemudian batuk karena dari tadi ia begitu kesulitan bernapas karena Amzari terus saja memompa tubuhnya dengan kecepatan yang begitu luar biasa.
"Sayangku,ini diminum dulu airnya".
Ucam Amzari sambil memberikan air mineral yang ia raih di meja sebelah ranjang tersebut.
Kemudian Halimah pun meminum air tersebut dengan perlahan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments