"Sayang maafkan aku ya, lagi-lagi aku membuatmu kewalahan.".
Ucap Amzari sambil kemudian membelai rambut panjang nya Halimah.
"Iya tidak apa apa sayang lagipula ini sudah kewajiban ku sebagai istri untuk melayanimu.... Yaa walaupun kamu sangat ganas dan membuatku kesakitan ".
Ungkap Halimah pada suaminya itu.
Amzari sontak tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Halimah yamh yang polos tersebut.
"Walaupun aku ganas tapi kamu menikmati nya kan? ".
Ucap Amzari kembali sambil mencium punggung Halimah dan kemudian mengecup nya .
"Ih sayang geli deh.."
Ucap Halimah dengan manja .
"Oh iya sayang,aku ingin rajin membuat dedek bayi supaya kamu bisa cepat hamil. Jujur aku ingin anak laki-laki yang lucu sayang..".
Amzari mengatakan hal tersebut sambil mendusel di ketiak nya Halimah.
"Sudah Sayangg.. geli ih ".
Ucap Halimah sambil berusaha menyingkirkan wajah Amzari dari ketiaknya.
"Lah Gak apa-apa kali.. lagipula semua bagian dari tubuhmu kan halal buatku . Aku ingin menikmati semua ini.. ".
Ucap Amzari dengan manja nya .
Setelah aktivitas ranjang tersebut dirasa selesai mereka kemudian menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Halimah pun berendam di bathub dan Amzari pun menggosok punggung Halimah seraya membersihkan tubuh istri nya itu . Kemudian Amzari memutuskan untuk bergabung masuk ke bathub yang ukuran nya lumayan besar tersebut dan mereka berendam berdua dan saling membersihkan tubuh mereka masing-masing .
Setelah itu Amzari memberikan shampo di rambut panjangnya Halimah dan menggosok dan memijit kepalanya Halimah agar istrinya itu merasa rileks .
Setelah selesai mandi Amzari pun mengelap tubuhnya dan juga tubuh Halimah dengan handuk dan tidak terasa waktu sudah menunjukkan tengah malam sehingga mereka berdua memutuskan untuk segera tidur.
Keesokan harinya mereka pun menikmati hidangan sarapan di hotel tersebut sebelum akhirnya pulang.
Amzari mengambilkan makanan untuk Halimah dan menyuapinya.
Halimah merasa sangat senang sekali karena diperlakukan begitu baik oleh Amzari.
Setelah mereka selesai sarapan kemudian mereka kembali ke kamar hotel mereka untuk merapikan barang bawaan mereka sebelum akhirnya mereka pulang karena mobil Andre akan dikembalikan hari itu juga.
Setelah mereka selesai mengemasi barang-barang mereka dan memastikan tidak ada yang tertinggal kemudian mereka berdua pun keluar dari kamar hotel dan kembali menyerahkan kartu akses nya kepada resepsionis.
"Sayang bagaimana perasaan mu sekarang?".
Tanya Amzari sambil mengenggam tangan Halimah.
"Aku senang sekali bisa berduaan dengan mu selama beberapa hari ini sayang, tapi aku sangat merindukan ibu".
Jawab Halimah.
"Baiklah sayang kalau begitu aku akan mengambil mobil di parkiran dulu, kamu tunggu saja didepan lobby hotel ".
Ucap Amzari sambil membawa bawaan mereka .
Halimah pun menuruti perintah dari suaminya tersebut untuk menunggu didepan hotel.
Tak berselang lam kemudian Amzari terlihat membawa mobil ke arah Halimah dan kemudian Halimah pun kembali masuk kedalam mobil.
Mereka pun segera melesat membelah jalan raya untuk pulang kerumah Halimah.
Perjalanan yang mereka tempuh lumayan jauh karena rumah Halimah berada di bawah kaki gunung salaka.
Sehingga perjalanan dari kota lumayan jauh sehingga tidak terasa Halimah pun tidur sepanjang jalan.
Amzari yang melihat Halimah tidur tidak tega untuk membangun kan nya dan memilih membiarkan istrinya tidur sepanjang jalan.
"Sayang, bangun.. kita sudah sampai dirumah".
Samar-samar suara Amzari terdengar di telinga Halimah dan seketika Halimah pun bangun dan menyadari bahwa dirinya telah sampai didepan rumah nya.
"Ah.. sudah sampai? Aku sampai tidak sadar..".
Ucap Halimah.
"Iya sayang, tidur mu nyenyak sekali,aku sampai tidak kuasa untuk membangun kan mu istriku...".
Ucap Amzari sambil membopong tubuh Halimah.
"Ah.. aku sudah bisa berjalan sendiri,tidak usah membopongku, aku malu".
Ucap Halimah sambil berusaha menyeimbangkan tubuh nya yang agak linglung karena tertidur sambil posisinya terduduk di mobil.
Sesampainya dirumah Halimah langsung disambut oleh ibu Hannah yang sudah merindukan putri bungsunya itu walaupun baru ditinggalkan beberapa hari.
"Halimah,ibu sangat merindukan mu, rasanya seperti sudah bertahun-tahun tidak bertemu".
Ucap ibu Hannah sambil memeluk Halimah.
"Iya bu,aku juga sangat merindukan ibu,".
Halimah pun membalas pelukan ibunya
Setelah mereka berdua berpelukan,ibu Hannah pun segera mempersilahkan Halimah untuk makan karena ibu Hannah telah menyiapkan sayur lodeh kesukaan Halimah.
"Ayo nak makan dulu,ibu sudah menyiapkan sayur lodeh kesukaan mu,".
Ucap ibu Hannah dengan sumringah.
"Wah.. kelihatan nya sangat enak.. suamiku, ayo kita makan dulu .".
Ucap Halimah sambil memanggil suaminya.
Amzari pun segera menghampiri Halimah namun Amzari memilih untuk tidak ikut makan siang bersama karena Amzari meminta izin kepada Halimah untuk pergi mengembalikan mobil Andre.
"Sayang,maaf aku tidak bisa bergabung makan siang, aku sudah ditelpon Andre untuk segera mengembalikan mobilnya, kamu makan berdua dengan ibu saja ya?".
Ucap Amzari sambil meraih jaketnya yang tergantung di daun pintu kamarnya Halimah.
"Ehm... setidaknya kamu makan dulu walaupun sedikit..".
Ucap Halimah dengan tatapan yang manja.
"Tidak bisa sayang, Andre sudah menunggu ku,aku pergi dulu ya istriku,Bu, Assalamualaikum".
Ucap Amzari sambil berlalu.
"Waalaikum salam..".
Ucap Halimah dan ibu Hannah Secara bersamaan.
Halimah pun segera makan karena perutnya sudah sangat lapar. Apalagi sepanjang perjalanan pulang dari hotel Halimah belum memakan apa-apa lagi karena tertidur sepanjang jalan, saking senangnya Halimah sampai ketiduran karena sudah tidak sabar untuk pulang karena sangat merindukan ibunya .
"Bu,aku akan tetap tinggal disini,aku akan menemani ibu, aku tidak ingin meninggalkan ibu sendirian seperti kak Badriah yang tega meninggalkan ibu..".
Ucap Halimah ketika ia selesai makan.
"Iya nak, terimakasih. Akan tetapi apakah Amzari tidak keberatan jika harus tinggal disini?".
"Amzari sudah setuju kok bu, lagipula Amzari kan belum punya rumah sendiri,dan dirumahnya pun ada dua kakak ipar yanTanya ibu Hannah.g tinggal bersama ibu mertua,jadi tidak mungkin bagiku untuk tinggal di sana juga,pasti akan terasa sesak sekali. Lebih baik aku disini menemani ibu, lagipula rumah ini adalah satu-satunya kenangan antara kita bu,.".
Ucap Halimah dengan panjang lebar.
"Ada benarnya juga apa yang kamu bicarakan, ibu sangat senang sekali karena setelah kamu menikah kamu masih ingin bersama ibu,".
Ucap ibu Hannah sambil meneteskan airmata nya karena terharu.
"Ibu kenapa menangis?".
Tanya Halimah sambil memeluk ibu Hannah kembali.
"Ibu menangis karena teringat dengan Badriah yang rumah tangganya tidak pernah benar. Apalagi sampai memiliki tiga anak dengan masing-masing ayah yang berbeda.. ibu sangat malu mempunyai anak seperti Badriah yang tidak pernah menurut permintaan ibu, kamu harus janji ya... kamu tidak boleh seperti Badriah yang pikirannya tidak dewasa dan mudah bergunta ganti pasangan, ibu tidak mau bersedih seperti itu lagi nak".
Ujar ibu Hannah.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments