5. Ciuman rasa martabak

Setelah Halimah melihat jam dinding yang terpampang di dinding rumahnya ternyata ia salah karena mengira waktu sudah pagi, setelah melihat jam barulah ia menyadari bahwa ia tertidur lama sekali dari siang sampai malam.

"Ibu kenapa tidak membangunkan aku daritadi?"

Tanya Halimah kepada ibunya yang baru saja keluar dari kamar sebelah.

"Ah.. itu, ibu tidak tega melihat wajahmu yang terlihat begitu kelelahan. Makanya ibu tidak berani membangun kan mu nak".

Ucap ibu Hannah .

"Hemm... Padahal aku belum selesai menulis daftar tamu yang akan ku undang nantinya, sudahlah biar dilanjut besok saja".

Ucap Halimah sambil meraih handuk yang tergantung di rak handuk kemudian Halimah melangkah kan kaki menuju kamar mandi untuk segera mandi.

Kemudian Halimah menyiram seluruh tubuhnya dengan menggunakan air dingin karena tubuhnya merasa gerah setelah beberapa jam tidur.

Tak lupa Halimah pun menyabuni seluruh tubuhnya dan menggosok nya dengan spons basah.

Halimah begitu lama melakukan aktivitas mandinya sampai ibunya mengetuk pintu kamar mandinya karena ternyata ada Amzari yang sudah menunggunya diluar.

"Halimah.. cepatlah nak, Amzari sudah menunggu mu diluar".

Ucap ibu Hannah sambil mengetuk kamar mandinya dengan agak keras.

"Ya bu, sebentar lagi,aku sedang membilas rambut ku".

Ucap Halimah dari dalam kamar mandi.

"Ngapain sih udah bikin kesal malah tiba-tiba datang.

Tadi saja ketika aku membutuhkan jemputan dia malah berbohong dengan mengatakan kalau dirinya sedang sibuk padahal kenyataannya tidak.

Kenapa sekarang tiba-tiba datang kerumah? Bukannya aku sudah bilang kalau fitting kebayanya besok malam saja".

Gumam Halimah.

Halimah pun dengan perlahan segera membuka pintu kamar mandinya yang sudah agak bobrok tersebut karena takut segera rusak jika membuka nya dengan kencang.

Halimah pun lalu melangkah kan kakinya ke kamar tidurnya hanya dengan menggunakan sehelai handuk yang melilit tubuhnya yang berisi tersebut.

Untungnya Amzari masih berada diluar rumah sehingga tidak melihat lekuk tubuhnya yang masih basah tersebut.

Dengan cepat Halimah mengeringkan rambutnya dengan handuk supaya cepat kering dan segera memakai pakaian lengkap kemudian halimah mendatangi Amzari yang sudah lama menunggu nya diluar.

"Tumben lama banget mandinya, biasanya cuma mandi bebek".

Ucap Amzari ketika melihat Halimah yang rambutnya masih menetes di pakaian nya.

"Hari ini aku sangat gerah jadi aku memilih berenang di bak mandi ,kalau kelamaan kenapa tidak memilih pulang saja !! ".

Ucap Halimah dengan nada bicara yang ketus.

"Duh.. bahaya banget emangnya tubuh kamu yang montok itu bisa muat masuk ke bak mandi ya ".

Ucap Amzari meledek Halimah.

"Udah ah. Kamu nyebelin.".

Ucap Halimah sambil membuang pandangan nya ke arah lain.

"Sudah dong marahnya, ini aku bawakan martabak cokelat kacang kesukaan mu sayang, segera di makan ya mumpung masih hangat".

Ucap Amzari sambil berusaha meraih tangan Halimah.

Aroma martabak cokelat yang manis memang sudah tercium di indra penciumannya Halimah sehingga Halimah yang belum sempat makan lagi sedari siang tadi merasa semakin lapar dibuatnya.

Dasar Halimah si wanita polos. Hanya dengan jurus martabak cokelat dan rayuan gombal dari Amzari saja akhirnya Halimah bisa tersenyum kembali kepada Amzari yang telah membuat nya badmood seharian hingga tertidur dengan cukup lama .

"Nah gitu dong makan yang lahap ya sayang,biar semakin empuk dipeluknya".

Ucap Amzari sambil mengusap rambut Halimah yang tergerai panjang dan masih agak basah tersebut.

Akan tetapi Halimah terus saja melahap martabak cokelat tersebut tanpa menjawab perkataan dari Amzari karena sebenarnya jauh di lubuk hatinya Halimah masih memendam rasa kesal terhadap Amzari .

Halimah yang terus memakan martabak nya sendiri tanpa berbagi kepada Amzari kemudian membuat Amzari menjadi geregetan atas kelakuan Halimah.

Apalagi bibir Halimah sampai berantakan karena coklatnya meluber kemana-mana.

Tanpa aba-aba Amzari kemudian membersihkan coklat yang belepotan di sekitar bibir Halimah dengan menggunakan lidahnya.

Halimah yang terkejut sontak refleks dengan berusaha menyingkirkan bibir Amzari yang berusaha bertautan dengan bibir dan mulut nya dengan mendorong tubuhnya Amzari.

Amzari yang tengah diliputi nafsu birahi tersebut pun nyaris jatuh tersungkur tapi dengan cepat bisa menyeimbangkan tubuhnya kembali.

"Apa-apaan sih, jangan mesum dulu deh!!".

Halimah setengah membentak Amzari yang tengah ingin berciuman dengannya.

"Loh? Kok Sekarang malah jadi so jual mahal begitu sih.. biasanya kan mau..".

Ucap Amzari sambil berusaha menyeimbangkan tubuhnya kembali.

Mereka memang telah delapan tahun berpacaran dan kerap seringkali melakukan ciuman. Tapi disaat tertentu saja saat ibunya Halimah sudah tertidur atau ditempat yang sepi.

Akan tetapi Halimah masih tetap bisa menjaga keperawanan nya meskipun Amzari sering memintanya melakukan hubungan badan. Halimah hanya ingin melakukan nya saat hubungan mereka telah sah dimata Tuhan .

Amzari memang laki-laki yang mudah merangsang hanya dengan melihat Halimah yang tanpa make up saja sudah bisa membuat Amzari merasa tegang dan tidak tahan untuk segera menciuminya.

"Jadi malam ini aku nggak dapat jatah nih?".

Tanya Amzari dengan memasang wajah yang memelas terhadap Halimah.

"Tidak tidak tidak,kamu harus menahan diri sampai saat pernikahan kita nanti sayang".

Ucap Halimah sambil kembali mengambil potongan martabak yang masih tersisa di box nya.

"Yakin? Kamu sudah tidak merindukan sentuhan dariku ya?".

Ucap Amzari kembali.

"Bukannya begitu. Lagipula pamali. Pernikahan kita kan sudah tinggal menghitung hari saja, nanti juga kamu bisa mendapatkan jatahmu sepuasnya ".

Tutur Halimah.

"Tapi aku menginginkan itu sekarang..".

Ucap Amzari dengan manjanya.

Amzari pun menarik lengan Halimah ke belakang rumahnya yang penerangan nya begitu minim sehingga tidak mungkin ada orang yang melihat mereka berdua.

Kemudian Amzari dengan ganas segera melumat bibir Halimah yang masih penuh dengan cokelat yang meleleh dibibir nya .

Kedua tangannya meremas payudara Halimah yang bulat dan kencang.

Tubuh halimah menggelinjang ketika mendapatkan sensasi sentuhan dari Amzari sang kekasihnya tersebut.

Lidah Amzari dan Halimah saling bertautan dan Amzari menyapu bersih rongga mulut Halimah tanpa ampun dan kemudian memeluk erat tubuh Halimah yang begitu harum karena baru selesai mandi .

Kini bagian bawah Amzari telah mengeras dan Halimah pun merasakan demikian.

Akan tetapi Halimah dengan cepat melepaskan pelukan nya agar Amzari tidak berbuat hal yang berlebihan.

"Sebaiknya kita sudahi sekarang. Aku takut akan ada orang yang melihat".

Ucap Halimah sambil menyeka bibirnya yang basah oleh air liur Amzari.

"Baiklah untuk kali ini kamu masih aman,lihat saja nanti kalau malam pertama aku akan menghajar mu habis-habisan sampai subuh. Lihat saja nanti".

Ancam Amzari sambil berusaha menenangkan sesuatu yang telah membesar dibawah nya.

Mereka berdua pun segera kembali ke tempat duduk yang berada didepan rumah nya halimah dan bercengkrama sampai akhirnya Amzari pamit pulang karena waktu sudah hampir tengah malam.

Amzari pun berpamitan kepada Halimah dan mencium punggung tangannya serta keningnya Halimah.

Bersambung...

Episodes
1 1. Budak cinta
2 2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3 3. Tunangan
4 4. Dasar pembohong
5 5. Ciuman rasa martabak
6 6. Fitting kebaya
7 7. Mimpi buruk sahabat
8 8. Selalu ada kendala
9 9. Surat undangan
10 10. Dibalik tenda biru
11 11. Akhirnya sah
12 12. Resepsi
13 13. Malam pertama
14 14. Pesan sensitif
15 15. Refreshing
16 16. Honeymoon
17 17. Kewalahan
18 18. Ibu tenang saja
19 19. Kembalinya Badriah
20 20. Henny berpamitan
21 21. Dimana pun jadi
22 22 Malam yang syahdu
23 23. Positif
24 24. Berusaha terlihat tegar
25 25. Halimah yang lalai
26 26 . Pindah usaha
27 27. Hargai
28 28. Curhatan ibu rumah tangga
29 29. Pelan-pelan!
30 30. Serba salah
31 31. Luluh kembali
32 32. Halimah melahirkan
33 33. Arda..
34 34. Pemakluman
35 35. Kewajiban istri.
36 36. Chat dari Naufa
37 37. Calon suami Naufa
38 38. Tidak pangling
39 39. Semoga cepat hamil
40 40. Hamil kedua
41 41. Sakit sekali
42 42. Tegar
43 43 . Adu mulut
44 44. Hamdan
45 45. Tidak ada kejelasan
46 46. Bukan darah daging ku
47 47. Ibu hamdan terluka hatinya
48 48. Amzari oh Amzari
49 49. Terbongkar
50 50. Awal mula
51 51. Dasar Amzari
52 52. Dasar Naufa
53 53. Bagaimana bisa?
54 54. Damai
55 55. Touring
56 56. Kecurigaan Halimah
57 57. Diam diam menikah siiri
58 58. Kurang bersyukur
59 59. Tangisan ini
60 60. Mual
61 61. Bukan untuk ku
62 62. Status untuk siapa?
63 63. Semakin aneh
64 64. Luka lama yang terbuka kembali.
65 65. Keguguran
66 66. Sudut pandang
67 67. Laki-laki tidak tahu diri
68 68.Terpaksa
69 69. Campur aduk
70 70. Modal minjam
71 71. Flashback
72 72. Sisi gelap sang madu
73 73. Sisi gelap 2
74 74. Dan terjadilah
75 75. Bagai janda
76 76. Rezeki tidak akan kemana
77 77. Terlahir nya seorang putri
78 78. Tidak bereaksi
79 79. Tanpa dosa
80 80. Meninggal
81 81. Keputusan tidak terduga
82 82. Seperti tidak ada yang lain saja
83 83. Baku hantam
84 84. Mati Rasa
85 85. Menghibur diri
86 86. Lika liku
87 87. Keluarga yang utama
88 88. Meninggal nya Dory
89 89. Tetap bersyukur
90 90. Siapa dia?
91 91. Kesalahpahaman
92 92. Perubahan
93 93. Diam-diam
94 94. Arda vs Amzari
95 95. Pria Aneh
96 96. Bukan orang biasa
97 97. Drama kehidupan
98 98. Apa itu mantan?
99 99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100 100. Sakit apa?
101 101. Jangan beritahu Ratih
102 102. Selly
103 103. Rahasia dibalik Rahasia
104 104. Celaka
105 105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106 106. Happy
107 107. Karma is real
108 108. Sama saja gila nya
109 109. Hello baby
110 110. Baby V
111 111. Bahagia
112 112. Karma is Real
113 113. Amzari akhirnya sadar
114 114. Kedatangan sang mantan
115 115. Nasib yang terbalik
116 116. Dasar licik
117 117. Innalillahi
118 118. Mimpi buruk
119 119. Ratih oh Ratih
120 120. Dramatis
121 121. The End
Episodes

Updated 121 Episodes

1
1. Budak cinta
2
2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3
3. Tunangan
4
4. Dasar pembohong
5
5. Ciuman rasa martabak
6
6. Fitting kebaya
7
7. Mimpi buruk sahabat
8
8. Selalu ada kendala
9
9. Surat undangan
10
10. Dibalik tenda biru
11
11. Akhirnya sah
12
12. Resepsi
13
13. Malam pertama
14
14. Pesan sensitif
15
15. Refreshing
16
16. Honeymoon
17
17. Kewalahan
18
18. Ibu tenang saja
19
19. Kembalinya Badriah
20
20. Henny berpamitan
21
21. Dimana pun jadi
22
22 Malam yang syahdu
23
23. Positif
24
24. Berusaha terlihat tegar
25
25. Halimah yang lalai
26
26 . Pindah usaha
27
27. Hargai
28
28. Curhatan ibu rumah tangga
29
29. Pelan-pelan!
30
30. Serba salah
31
31. Luluh kembali
32
32. Halimah melahirkan
33
33. Arda..
34
34. Pemakluman
35
35. Kewajiban istri.
36
36. Chat dari Naufa
37
37. Calon suami Naufa
38
38. Tidak pangling
39
39. Semoga cepat hamil
40
40. Hamil kedua
41
41. Sakit sekali
42
42. Tegar
43
43 . Adu mulut
44
44. Hamdan
45
45. Tidak ada kejelasan
46
46. Bukan darah daging ku
47
47. Ibu hamdan terluka hatinya
48
48. Amzari oh Amzari
49
49. Terbongkar
50
50. Awal mula
51
51. Dasar Amzari
52
52. Dasar Naufa
53
53. Bagaimana bisa?
54
54. Damai
55
55. Touring
56
56. Kecurigaan Halimah
57
57. Diam diam menikah siiri
58
58. Kurang bersyukur
59
59. Tangisan ini
60
60. Mual
61
61. Bukan untuk ku
62
62. Status untuk siapa?
63
63. Semakin aneh
64
64. Luka lama yang terbuka kembali.
65
65. Keguguran
66
66. Sudut pandang
67
67. Laki-laki tidak tahu diri
68
68.Terpaksa
69
69. Campur aduk
70
70. Modal minjam
71
71. Flashback
72
72. Sisi gelap sang madu
73
73. Sisi gelap 2
74
74. Dan terjadilah
75
75. Bagai janda
76
76. Rezeki tidak akan kemana
77
77. Terlahir nya seorang putri
78
78. Tidak bereaksi
79
79. Tanpa dosa
80
80. Meninggal
81
81. Keputusan tidak terduga
82
82. Seperti tidak ada yang lain saja
83
83. Baku hantam
84
84. Mati Rasa
85
85. Menghibur diri
86
86. Lika liku
87
87. Keluarga yang utama
88
88. Meninggal nya Dory
89
89. Tetap bersyukur
90
90. Siapa dia?
91
91. Kesalahpahaman
92
92. Perubahan
93
93. Diam-diam
94
94. Arda vs Amzari
95
95. Pria Aneh
96
96. Bukan orang biasa
97
97. Drama kehidupan
98
98. Apa itu mantan?
99
99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100
100. Sakit apa?
101
101. Jangan beritahu Ratih
102
102. Selly
103
103. Rahasia dibalik Rahasia
104
104. Celaka
105
105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106
106. Happy
107
107. Karma is real
108
108. Sama saja gila nya
109
109. Hello baby
110
110. Baby V
111
111. Bahagia
112
112. Karma is Real
113
113. Amzari akhirnya sadar
114
114. Kedatangan sang mantan
115
115. Nasib yang terbalik
116
116. Dasar licik
117
117. Innalillahi
118
118. Mimpi buruk
119
119. Ratih oh Ratih
120
120. Dramatis
121
121. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!