Sementara itu Henny yang baru pulang dari acara pernikahan Halimah dan Amzari kemudian mandi dan membersihkan diri .
Henny yang tidak terbiasa menggunakan makeup tebal berusaha menghapus riasan nya hanya dengan menggunakan kapas dan air mawar karena Henny tidak memiliki banyak alat kosmetik.
Setelah selesai mandi Henny pun segera berganti pakaian menggunakan pakaian tidur nya dan kemudian ia merebahkan dirinya karena lelah seharian mengurusi acara pernikahan sahabat nya tersebut.
"Hufhh... hari ini begitu sangat melelahkan .. ngomong-ngomong sekarang Halimah sedang apa ya disana?
Apakah dia sudah tidur,atau sedang digempur oleh Amzari si mesum itu..".
Gumam Henny.
Tidak lama setelah merapikan kamarnya Henny pun tertidur karena merasa lelah sekali. Sekujur tubuhnya merasakan pegal karena hari itu Henny nyaris tidak duduk akibat melayani banyak tamu yang datang di pernikahan Halimah.
Sementara itu Halimah dan Amzari masih melakukan penyatuan dikamar nya.
"Sayang,kita lakukan sekali lagi ya,".
Ucap Amzari kepada Halimah yang sudah melakukan pelepasan sebanyak dua kali.
Halimah yang sudah terkapar lemas hanya mengiyakan saja karena pada malam itu Amzari saja yang mendominasi permainan ranjang mereka .
Amzari pun meminta Halimah untuk membuka selangkangannya kembali dan kemudian kembali memasukinya.
Lidah Amzari terus saja menjilati selangkangan tersebut dan membuat beberapa kissmark di paha nya Halimah yang mulus.
"Sayang,bulu mu terlalu lebat, nanti dicukur saja ya".
Ucap Amzari sambil membelai bulu di gumpalan kecil tersebut.
Setelah puas bermain dengan bagian itu kemudian Amzari kembali berdiri dan melakukan pelepasan terhadap liang Halimah yang sudah basah karena air liurnya.
Halimah yang merasa lelah hanya bisa mendesah karena perbuatan suaminya tersebut.
Sementara Amzari terus saja menggoyangkan pinggulnya dengan maju mundur dan terus menepuk bokong sintalnya Halimah.
Setelah cairan itu keluar, Halimah merasakan hangat didalam rahimnya.
Kemudian Amzari menindih tubuh Halimah dan memeluknya tanpa melepaskan rudalnya yang tengah tertancap pada liang surgawi Halimah.
Kemudian Amzari terus saja menciumi pipi Halimah dan kemudian menciumi bibir Halimah dengan sangat brutal.
Setelah terasa ngos-ngosan kemudian Amzari menghentikan aktivitas nya dan ambruk disamping tubuh Halimah.
Halimah pun berinsiatif menyelimuti tubuh suaminya yang perkasa karena telah menjajah tubuhnya sebanyak tiga kali pada malam itu.
"Sayang,aku jadi pengen pipis. ".
Ucap Halimah kepada Amzari.
"Baiklah,kamu keluar dulu saja,jangan dulu mandi ya,dingin, nanti saja subuh mandinya".
Ucap Amzari sambil menarik selimut untuk menutupi dada nya yang penuh dengan bulu tersebut.
Halimah Kemudian melangkah kan kakinya dengan pelan menuju kamar mandi dan memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang bangun dirumah itu karena Halimah pergi ke kamar mandi hanya dengan menggunakan sehelai handuk saja.
"Duh, Amzari itu sangat ganas sekali. Miss V ku sampai terasa bengkak ini,".
Ucap Halimah pelan sambil melihat bagian sensitif nya itu.
Halimah pun berjalan dengan agak berbeda karena keperawanan nya baru saja dibobol oleh suaminya.
Setelah itu Halimah memutuskan untuk segera tidur karena hari sudah menunjukkan pukul dua pagi.
Adzan subuh yang menggema rupanya tidak terdengar ditelinga Halimah yang terbiasa bangun pagi karena seluruh tubuhnya terutama bagian bawahnya merasa kesakitan karena semalaman digempur oleh Amzari.
Ibu Hannah yang menyadari hal tersebut pun memilih untuk tidak membangun kan putri bungsu nya tersebut karena merasa malu untuk mengganggu malam pertama mereka.
"Sepertinya Halimah merasa sangat lelah sekali sampai jam segini belum bangun.. begitu pula dengan Amzari suaminya,".
Ucap ibu Hannah pada Badriah yang tengah menghangatkan nasi di dapur untuk sarapan mereka.
"Biarkan saja pengantin baru,mereka pasti telah melewati malam yang panjang".
Ucap Badriah sambil mematikan kompor kemudian kembali mengaduk nasi didalam panci.
"Duh, tubuhku rasanya seperti remuk semua".
Ucap Halimah ketika membuka matanya .
Dilihatnya sang suami masih tidur disebelah nya dan di penglihatan Halimah, Amzari begitu tampan ketika sedang tertidur pulas begitu.
"Akhirnya aku punya suami juga,jadi begitu ya rasanya disetubuhi. Dia memang laki-laki yang nakal tapi perkasa sampai menjelang subuh pun masih meminta jatah lagi".
Gumam Halimah .
Betapa terkejutnya Halimah ketika melihat jam yang menempel di dinding kamarnya yang telah menunjukkan pukul delapan pagi .
"Astaghfirullah... berarti aku tidak bangun subuh".
Ucap Halimah sambil mengucek matanya.
"Selamat pagi istriku sayang".
Ucap Amzari sambil menciumi kening Halimah.
"Selamat pagi sayang,sayang, bagaimana ini? Aku malu kalau harus keluar sekarang karena kita bangun sangat siang sekali ".
Ucap Halimah dengan memasang wajah yang penuh dengan kekhawatiran.
Namun Amzari hanya tersenyum sambil melihat ke arah Halimah.
"Sayang,mereka pasti akan memahami sepasang pengantin baru yang bangun kesiangan,ibu mu kan dulu pernah muda juga, tidak mungkin juga ibumu akan memarahi kita karena bangun jam delapan siang?".
Ucap Amzari dengan santai.
Namun halimah yang terbiasa disiplin pun memutuskan untuk segera berpakaian daster dan segera merapikan tempat tidur nya kemudian dengan langkah yang pelan Halimah membuka kunci pintu kamarnya dan beranjak ke dapur untuk sekedar membantu pekerjaan didapur.
"Halimah.. akhirnya kamu bangun juga, sini sarapan dulu mumpung nasi nya masih hangat"
Ucap ibu Hannah dengan lembut.
"Ehm.. iya bu, aku mau mandi dulu,".
Ucap Halimah dengan gugup.
"Mandinya tidak berdua dengan suamimu? Kan sunnah mandi basah berdua dengan suami".
Badriah yang tiba-tiba muncul dari balik pintu dapur dengan membawa beberapa tangkai daun singkong ikut angkat bicara .
"Aish kamu Badriah.. mana ada mandi tidak basah, semua mandi pasti basah lah, sudah berikan sini daun singkong nya, jangan meledek adikmu itu".
Ucap ibu Hannah.
Halimah pun kemudian pergi ke kamar mandi dan mandi dengan begitu lama.
Sementara Amzari sedang membaca satu per satu pesan yang masuk di handphone nya karena sahabat nya banyak yang mengirimkan pesan padanya.
(Bagaimana malam pertama nya?)
(Berapa ronde nih....)
(Congrats bro!?)
(Selamat belah duren borr..)
(Jangan terlalu keras bro.)
(Amzari,jangan loyo yah, inget sama cewek yang dipuncak waktu itu.)
Sontak Amzari Langsung menghapus chat yang sensitif tersebut agar Halimah tidak membacanya.
Sebenarnya Amzari sudah tidak perjaka karena kerap jajan diluaran sana.
Walaupun sudah pacaran selama delapan tahun Amzari tidak sampai berhubungan badan dengan Halimah karena takut Halimah akan hamil.
Maka dari itu ia bersama teman geng motor nya kerap memesan wanita bayaran ketika sedang touring ke berbagai daerah.
Mulai dari perawan maupun janda, Amzari telah mencoba nya.
Apalagi Amzari tidak tahan ketika berlama-lama menonton film dewasa, pasti akan langsung membooking wanita bayaran di aplikasi yang mudah untuk ditemukan.
Setelah menghapus beberapa pesan yang memuat aibnya kemudian Amzari memutuskan untuk meraih handuk yang ada didekatnya dan menyusul Halimah untuk mandi.
Akan tetapi ketika Amzari baru saja sampai ke pintu kamar mandi ternyata Halimah sudah selesai mandi.
"Ah.. sayang, silahkan mandi dulu baru sarapan,aku akan menunggu mu Selesai mandi dulu".
Ucap Halimah sambil tersenyum kepada Amzari.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments