8. Selalu ada kendala

"Aduuuuhh.. bisakah kamu menunggu sebentar lagi .. perut ku rasanya sangat sakit seperti mau melahirkan".

Ucap Halimah sambil melangkah kan kakinya ke toilet.

"Argh.. memangnya kamu pernah melahirkan anak siapa? Anak ayam ?".

Ucap Henny sambil terus memandangi jam tangannya yang sudah menunjukkan waktu yang sudah hampir siang.

"Sabar lah Henny .. perutku sakit karena kemarin makan rujak yang bumbunya tidak jelas begitu".

Ucap Halimah dari dalam toilet.

"Sudahlah kamu tidak usah berbicara dari dalam sana. Pamali banyak jin kalau didalam toilet".

Ucap Henny.

"Lagian siapa suruh perut kosong malah memesan rujak sampai dua porsi segala. Jadi Mencret kan kamu,

Ada lagi saja alasan yang menunda surat undangan ini untuk disebar".

Ucap Henny kembali karena merasa sangat gemas dengan tingkah Halimah yang sembrono tersebut.

Tak berselang lama kemudian Halimah akhirnya keluar dari toilet sambil Terus memegangi perutnya yang terasa sakit serta mengeluhkan bagian anusnya yang terasa panas akibat memakan dua porsi rujak tumbuk yang sangat pedas dikala perut kosong pada siang hari kemarin.

"Henny, sepertinya kita harus menundanya lagi,tapi tenang,kita masih punya waktu sepuluh hari lagi sampai hari H kan?".

Ucap Halimah sambil tersenyum kepada sahabatnya itu walaupun sebenarnya ia sedang menahan rasa sakit pada bagian perut nya .

"Hemmm... Sudah kuduga akan begini jadinya".

Ucap Henny sambil menghela nafas nya.

Entah mengapa sudah dua kali setiap mereka berencana akan mengantarkan surat undangan,disaat itu pula selalu ada hal tidak terduga yang terjadi. Yang kemudian menyebabkan ditunda nya penyebaran surat undangan pernikahan tersebut.

Mitosnya jika sebelum menikah banyak kendala seperti itu maka pernikahan yang dilangsungkan nya tidak akan berjalan dengan baik.

Akan tetapi Halimah tidak pernah mempercayai mitos seperti itu dan hanya berserah diri kepada Tuhan semata .

Brooooott.....

Suara sedahsyat bom atom kembali terdengar hingga akhirnya Henny menutup kedua lubang hidung nya dengan tangan nya karena mencium aroma tidak sedap yang bersumber dari sahabat nya sendiri.

"Addduuuhh.. aku merasa sangat tersiksa karena ini".

Ucap Halimah sambil berlari kembali kedalam toilet.

Dengan cepat ibu Hannah segera membuat kan larutan oralit yang terdiri dari larutan gula dan garam untuk Halimah karena Halimah tidak pernah terbiasa untuk mengkonsumsi obat-obatan dari warung.

Setelah larutan oralit nya Selesai dibuat, ibu Hannah segera memberikan larutan oralit tersebut kepada Halimah yang wajahnya sudah terlihat agak pucat karena kekurangan banyak cairan akibat terus bulak balik untuk buang air.

"Memangnya apa yang dimakan Halimah sampai jadi begitu? Apakah dia memakan bakso dengan semangkuk sambal ?"

Tanya ibu Hannah pada Henny.

"Untuk kali ini tidak, bukan bakso lagi tapi rujak tumbuk dengan seribu cabai".

Ucap Henny sambil tertawa kecil .

"Kamu ini ya Halimah.. pernikahan mu sudah tinggal menghitung hari, mengapa kamu malah tidak bisa menjaga kondisi badanmu seperti ini. Pokoknya ibu tidak mau tahu, kamu harus menjaga pola makanmu supaya kamu terus sehat sampai hari pernikahan mu dan Amzari tiba".

Ucap Bu Hannah sambil mengambil gelas yang sudah kosong pada tangan Halimah.

"Iya bu maafkan aku, habisnya kemarin aku sangat merasa pusing kepala sehingga aku memakan rujak dengan extra cabe ,bukan nya malah membuat sakit kepala ku sembuh , yang ada malah membuatku bulak balik toilet seperti ini..".

Ucap Halimah dengan sangat menyesal.

"Ya sudah,lalu bagaimana dengan nasib surat undangan yang belum juga disebarkan? Apa mau menyuruh orang lain saja untuk mengantar kan nya?".

Tanya Bu Hannah pada Halimah.

"Aku ingin mengantarkan nya sendiri,kalau menyuruh orang lain seperti nya kurang sopan,aku hanya ingin mengantarkan surat undangan ini dan menyerahkan nya dengan tangan ku sendiri bu..".

Jawab Halimah dengan tegas.

"Baiklah kalau memang mau nya begitu , esok hari saja karena untuk sekarang tidak memungkinkan mengingat kamu yang terus saja bulak balik toilet".

Lanjut Bu Hannah.

Henny hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya karena tingkah sahabatnya yang tidak pernah berhati-hati sehingga membuat nya pusing sendiri.

"Baiklah hari ini kamu lanjutkan untuk menulis saja, untuk menamai surat undangan yang belum ditulis, ibu sudah menulis daftar nya di buku yang ada di atas meja sana, itu semua daftar saudara kita yang ada diluar kota".

Ucap Bu Hannah sambil menunjukkan buku yang berada diatas sebuah meja kecil yang terpajang di dekat kamarnya Bu Hannah.

"Baiklah, Henny kamu juga ikut membantu kan?".

Ucap Halimah.

"Yayaya.. Tulisan mu jelek, biar aku saja yang mencatat nya,kamu hanya tinggal memasukkan surat undangan nya kedalam plastik beningnya".

Ucap Henny sambil mengambil pulpen yang berada di kotaknya".

Halimah dan Henny pun melanjutkan untuk menulis tamu undangan ke surat undangan yang akan disebarkan.

Sementara itu Amzari belum juga menghubungi Halimah setelah fitting kebaya malam kemarin.

Halimah sebenarnya sangat ingin menegur Amzari,namun ia kemudian mencoba memakluminya karena mungkin Amzari tengah sibuk untuk mempersiapkan semuanya.

Namun ada sedikit perasaan yang mengganjal dihatinya Halimah akan tetapi Halimah tidak ingin mengatakan apa yang dirasakan nya kepada siapapun.

"Lim.. Halimah...?".

"Nyonya Amzari..."

"Halimaaaaah... Ada kecoa!!!".

Ucap Henny karena sedari tadi Halimah hanya bengong dan tidak menjawab ucapan nya.

"Apa ?? Mana kecoa??? Aku sangat merasa jijik pada kecoa arghhh..".

Ucap Halimah sambil melompat-lompat karena Henny mengatakan ada kecoa.

"Kecoa nya tidak ada,yang ada hanya calon pengantin yang terus saja melamun dari tadi. Mikirin apa sih ?".

Tanya Henny dengan penasaran.

"Ehmmmm.. Aku tidak apa-apa kok,".

Ucap Halimah dengan cepat sambil memasang senyum palsu diwajahnya.

"Halimah,kamu tidak usah berusaha menutupi apa yang kamu rasakan,aku sudah mengenali mu sejak kita masih kecil. Sepertinya dibalik senyuman mu ada yang kamu sembunyikan?".

Ucap Henny dengan tegas .

"Tidak Henny,aku hanya sedang lelah akibat bulak balik toilet terus ".

Halimah mengalihkan pembicaraan.

"Emmm.. baiklah kalau memang begitu . Aku harap kamu tidak sedang menutupi sesuatu dariku, janganlah sungkan untuk bercerita ".

Ucap Henny sambil memeluk Halimah.

Halimah pun membalas pelukan Henny .

Sementara dari balik pintu ibu Hannah terus saja memperhatikan putri bungsunya itu yang tidak lama lagi akan segera melepas masa lajangnya .

Sebenarnya ibu Hannah sedang merasa sedih karena teringat mendiang suaminya yang telah tiada sehingga tidak bisa menjadi wali nikah untuk Halimah.

Ditambah lagi ibu Hannah merasa sedih dan sakit karena sebelum meninggal mendiang ayahnya Halimah sempat berselingkuh dengan janda penjaga warung kopi yang berada di desa sebelah sehingga dengan mengingat nya membuat ibu Hannah merasa semakin sakit dan merasakan sesak di dadanya sehingga secara tidak sadar bulir bulir air mata yang bening mulai mengalir dimatanya .

"Semoga saja nanti rumah tanggamu selalu diliputi kebahagiaan nak, tidak seperti kakak perempuan mu yang selalu berganti-ganti suami sehingga hanya bisa membuat ibumu ini merasa sangat malu".

Gumam ibu Hannah.

Bersambung...

Episodes
1 1. Budak cinta
2 2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3 3. Tunangan
4 4. Dasar pembohong
5 5. Ciuman rasa martabak
6 6. Fitting kebaya
7 7. Mimpi buruk sahabat
8 8. Selalu ada kendala
9 9. Surat undangan
10 10. Dibalik tenda biru
11 11. Akhirnya sah
12 12. Resepsi
13 13. Malam pertama
14 14. Pesan sensitif
15 15. Refreshing
16 16. Honeymoon
17 17. Kewalahan
18 18. Ibu tenang saja
19 19. Kembalinya Badriah
20 20. Henny berpamitan
21 21. Dimana pun jadi
22 22 Malam yang syahdu
23 23. Positif
24 24. Berusaha terlihat tegar
25 25. Halimah yang lalai
26 26 . Pindah usaha
27 27. Hargai
28 28. Curhatan ibu rumah tangga
29 29. Pelan-pelan!
30 30. Serba salah
31 31. Luluh kembali
32 32. Halimah melahirkan
33 33. Arda..
34 34. Pemakluman
35 35. Kewajiban istri.
36 36. Chat dari Naufa
37 37. Calon suami Naufa
38 38. Tidak pangling
39 39. Semoga cepat hamil
40 40. Hamil kedua
41 41. Sakit sekali
42 42. Tegar
43 43 . Adu mulut
44 44. Hamdan
45 45. Tidak ada kejelasan
46 46. Bukan darah daging ku
47 47. Ibu hamdan terluka hatinya
48 48. Amzari oh Amzari
49 49. Terbongkar
50 50. Awal mula
51 51. Dasar Amzari
52 52. Dasar Naufa
53 53. Bagaimana bisa?
54 54. Damai
55 55. Touring
56 56. Kecurigaan Halimah
57 57. Diam diam menikah siiri
58 58. Kurang bersyukur
59 59. Tangisan ini
60 60. Mual
61 61. Bukan untuk ku
62 62. Status untuk siapa?
63 63. Semakin aneh
64 64. Luka lama yang terbuka kembali.
65 65. Keguguran
66 66. Sudut pandang
67 67. Laki-laki tidak tahu diri
68 68.Terpaksa
69 69. Campur aduk
70 70. Modal minjam
71 71. Flashback
72 72. Sisi gelap sang madu
73 73. Sisi gelap 2
74 74. Dan terjadilah
75 75. Bagai janda
76 76. Rezeki tidak akan kemana
77 77. Terlahir nya seorang putri
78 78. Tidak bereaksi
79 79. Tanpa dosa
80 80. Meninggal
81 81. Keputusan tidak terduga
82 82. Seperti tidak ada yang lain saja
83 83. Baku hantam
84 84. Mati Rasa
85 85. Menghibur diri
86 86. Lika liku
87 87. Keluarga yang utama
88 88. Meninggal nya Dory
89 89. Tetap bersyukur
90 90. Siapa dia?
91 91. Kesalahpahaman
92 92. Perubahan
93 93. Diam-diam
94 94. Arda vs Amzari
95 95. Pria Aneh
96 96. Bukan orang biasa
97 97. Drama kehidupan
98 98. Apa itu mantan?
99 99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100 100. Sakit apa?
101 101. Jangan beritahu Ratih
102 102. Selly
103 103. Rahasia dibalik Rahasia
104 104. Celaka
105 105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106 106. Happy
107 107. Karma is real
108 108. Sama saja gila nya
109 109. Hello baby
110 110. Baby V
111 111. Bahagia
112 112. Karma is Real
113 113. Amzari akhirnya sadar
114 114. Kedatangan sang mantan
115 115. Nasib yang terbalik
116 116. Dasar licik
117 117. Innalillahi
118 118. Mimpi buruk
119 119. Ratih oh Ratih
120 120. Dramatis
121 121. The End
Episodes

Updated 121 Episodes

1
1. Budak cinta
2
2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3
3. Tunangan
4
4. Dasar pembohong
5
5. Ciuman rasa martabak
6
6. Fitting kebaya
7
7. Mimpi buruk sahabat
8
8. Selalu ada kendala
9
9. Surat undangan
10
10. Dibalik tenda biru
11
11. Akhirnya sah
12
12. Resepsi
13
13. Malam pertama
14
14. Pesan sensitif
15
15. Refreshing
16
16. Honeymoon
17
17. Kewalahan
18
18. Ibu tenang saja
19
19. Kembalinya Badriah
20
20. Henny berpamitan
21
21. Dimana pun jadi
22
22 Malam yang syahdu
23
23. Positif
24
24. Berusaha terlihat tegar
25
25. Halimah yang lalai
26
26 . Pindah usaha
27
27. Hargai
28
28. Curhatan ibu rumah tangga
29
29. Pelan-pelan!
30
30. Serba salah
31
31. Luluh kembali
32
32. Halimah melahirkan
33
33. Arda..
34
34. Pemakluman
35
35. Kewajiban istri.
36
36. Chat dari Naufa
37
37. Calon suami Naufa
38
38. Tidak pangling
39
39. Semoga cepat hamil
40
40. Hamil kedua
41
41. Sakit sekali
42
42. Tegar
43
43 . Adu mulut
44
44. Hamdan
45
45. Tidak ada kejelasan
46
46. Bukan darah daging ku
47
47. Ibu hamdan terluka hatinya
48
48. Amzari oh Amzari
49
49. Terbongkar
50
50. Awal mula
51
51. Dasar Amzari
52
52. Dasar Naufa
53
53. Bagaimana bisa?
54
54. Damai
55
55. Touring
56
56. Kecurigaan Halimah
57
57. Diam diam menikah siiri
58
58. Kurang bersyukur
59
59. Tangisan ini
60
60. Mual
61
61. Bukan untuk ku
62
62. Status untuk siapa?
63
63. Semakin aneh
64
64. Luka lama yang terbuka kembali.
65
65. Keguguran
66
66. Sudut pandang
67
67. Laki-laki tidak tahu diri
68
68.Terpaksa
69
69. Campur aduk
70
70. Modal minjam
71
71. Flashback
72
72. Sisi gelap sang madu
73
73. Sisi gelap 2
74
74. Dan terjadilah
75
75. Bagai janda
76
76. Rezeki tidak akan kemana
77
77. Terlahir nya seorang putri
78
78. Tidak bereaksi
79
79. Tanpa dosa
80
80. Meninggal
81
81. Keputusan tidak terduga
82
82. Seperti tidak ada yang lain saja
83
83. Baku hantam
84
84. Mati Rasa
85
85. Menghibur diri
86
86. Lika liku
87
87. Keluarga yang utama
88
88. Meninggal nya Dory
89
89. Tetap bersyukur
90
90. Siapa dia?
91
91. Kesalahpahaman
92
92. Perubahan
93
93. Diam-diam
94
94. Arda vs Amzari
95
95. Pria Aneh
96
96. Bukan orang biasa
97
97. Drama kehidupan
98
98. Apa itu mantan?
99
99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100
100. Sakit apa?
101
101. Jangan beritahu Ratih
102
102. Selly
103
103. Rahasia dibalik Rahasia
104
104. Celaka
105
105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106
106. Happy
107
107. Karma is real
108
108. Sama saja gila nya
109
109. Hello baby
110
110. Baby V
111
111. Bahagia
112
112. Karma is Real
113
113. Amzari akhirnya sadar
114
114. Kedatangan sang mantan
115
115. Nasib yang terbalik
116
116. Dasar licik
117
117. Innalillahi
118
118. Mimpi buruk
119
119. Ratih oh Ratih
120
120. Dramatis
121
121. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!