18. Ibu tenang saja

"Ibu tenang saja,ibu bisa melihat sendiri kan bahwa Amzari sungguh sangat mencintai ku dan memperlakukan ku dengan baik, jadi ibu tidak perlu khawatir rumah tanggaku akan seperti kak Badriah".

Ucap Halimah menenangkan Ibunya sambil mengusap wajah ibunya yang sudah menua tersebut.

Halimah memang sudah sering dibayang-bayangi oleh banyaknya kegagalan rumah tangga yang kerap terjadi di keluarga nya sendiri.

Akan tetapi Halimah sangat mempercayai Amzari sepenuhnya bahwa Amzari tidak akan mungkin menghianatinya dalam bahtera rumah tangga mereka karena mereka pun sudah berpacaran selama bertahun-tahun bahkan keluarga mereka pun sudah saling mengenal.

Jadi tidak pernah ada terlintas di pikiran Halimah bahwa Amzari akan berkhianat padanya dan Halimah yakin bahwa Amzari bisa menjadi sosok iman yang baik bagi dunia dan akhirat nya.

Ibu Hannah pun akhirnya tersenyum bahagia karena mendengar perkataan Halimah.

Sementara itu waktu sudah menjelang malam.

Halimah yang merasa lelah langsung merebahkan dirinya di kamar yang ukuran nya tidak seberapa itu.

Sambil menunggu suaminya pulang Halimah membalas satu per satu pesan di ponselnya yang merupakan ucapan selamat yang belum sempat ia balas sebelum nya.

Tak berselang lama kemudian Henny menelpon nya.

"Assalamualaikum pengantin baru.. cieee yang baru pulang dari hotel nih.. wuhhuu..".

"Waalaikum salam. Waaah,aku baru saja ingin bercerita. Kok kamu sudah tahu duluan?"

Jawab Halimah.

"Tentu saja aku tahu, Amzari kan selalu membuat story dengan fotomu di sosial media nya".

Ucap Henny.

"Ohh.. aku tidak sempat main sosmed selama di hotel. Jadi begitu ya? Suamiku itu memang romantis".

Ucap Halimah.

"Ya sudah lain kali saja deh ceritanya kalau mengobrol langsung pasti akan terasa lebih seru, kalau begitu aku mau tidur duluan ya, capek abis dari kebun bantu-bantu ibuku panen sayuran".

Ucap Henny.

"Baiklah, selamat beristirahat henn.."

Ucap Halimah sambil menutup sambungan telepon nya.

Setelah menutup sambungan telepon nya Halimah pun merasa ngantuk, akan tetapi Amzari belum juga pulang padahal waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Mata Halimah sudah terasa lima watt.

Apalagi sejak tadi siang pamit mengembalikan mobil Andre, Amzari sama sekali belum mengabari Halimah dan pesan di aplikasi hijau nya pun ceklis satu.

"Duh kemana ya suamiku... kenapa jam segini belum juga pulang,".

Ucap Halimah dengan panik.

Baru saja Halimah akan menelpon Amzari, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di depan.

Dengan cepat Halimah buru-buru menghampiri pintu dan benar saja, suaminya yang sudah sangat dirindukan nya pulang juga .

"Sayang,kamu darimana saja sih? Kenapa pesanku tidak dibalas-balas dan malah ceklis satu?".

Tanya Halimah dengan panik .

"Maafkan aku sayang, ponselku tadi kehabisan baterai dan aku tidak bisa mengisi daya baterai nya karena charger ku tertinggal dikamar".

Ucap Amzari.

"Kamu belum menjawab ku,kamu habis darimana saja sayang?".

Tanya Halimah kembali.

"Aku sudah ada urusan diluar, maaf ya jadi membuat mu panik istriku,ya sudah aku mandi dulu ya karena tubuhku terasa lengket dari siang belum mandi".

Ucap Amzari sambil berjalan kearah kamar mandi.

Halimah pun hanya mengiyakan suaminya walaupun hatinya dag dig dug tidak tenang karena suaminya pulang agak malam.

Sebenarnya Halimah ingin bertanya sekali lagi namun Halimah yang sudah hafal dengan karakteristik dari Amzari yang tidak suka ditanya berkali-kali hanya bisa mengurung kan niatnya untuk bertanya padahal ia sangat dihantui rasa penasaran kemana perginya suaminya itu selama seharian tanpa kabar.

Setelah beberapa menit mandi akhirnya Amzari kembali ke kamar dan bergabung tidur dengan Halimah.

Ternyata Halimah sudah tertidur duluan dengan pulas karena daritadi ia memang sudah mengantuk.

Amzari hanya tersenyum melihat wajah Halimah yang sudah tertidur dengan nyenyak.

Kemudian Amzari mencium pipi istrinya tersebut dan menyelimuti tubuh nya dengan selimut .

Amzari pun kemudian berbaring di sisi Halimah dan malam itu mereka tidak melakukan hubungan suami istri karena sama-sama merasa lelah .

Pada keesokan harinya setelah sarapan pagi Amzari pamit untuk bekerja kepada Halimah dan Halimah pun mencium punggung tangan Amzari.

"Hati-hati dijalan ya suamiku".

Ucap Halimah sambil tersenyum.

"Iya sayang,jaga ibu baik-baik dirumah, selama aku pergi jangan nakal ya"

Ucap Amzari sambil menghidupkan motornya.

Dalam sekejap motor Amzari sudah tidak terlihat karena ia membawa motor dengan kecepatan yang tinggi.

"Suamimu itu ya, kebiasaan.. bawa motor ugal-ugalan begitu. Nanti kalau celaka gimana?".

Ucap ibu Hannah yang sedang menyapu lantai .

"Dari bujangan ia memang sudah begitu, biarkan saja nanti juga kalau sudah celaka dia akan kapok".

Ucap Halimah.

"Tapi ibu merasa tidak enak pada tetangga yang lain, takutnya jadi bahan pembicaraan, karena kemarin ada anak bayi yang bangun karena mendengar suara motor Amzari yang kencang seperti itu".

Ucap ibu Hannah.

"Baiklah bu,nanti aku akan mencoba untuk berbicara dengan Amzari secara pelan".

Ucap Halimah.

Halimah pun kembali masuk ke kamarnya untuk merapikan tempat tidur nya yang belum sempat ia bereskan karena tadi pagi Halimah harus bangun pagi untuk membuat sarapan pagi untuk suaminya tercinta.

Setelah membereskan tempat tidur Halimah pun segera melakukan tugas ibu rumah tangga seperti pada umumnya yaitu mulai dari mencuci baju, menyapu ,mengepel, masak serta menyetrika pakaian.

Semua itu Halimah lakukan dengan senang hati dan ia kini merasa bahagia karena dinikahi oleh Amzari meskipun belum punya rumah sendiri tapi setidaknya ia bisa tetap tinggal dirumahnya dan tetap bisa menjaga ibunya yang sudah tua renta.

Halimah yang sedang melipat pakaian kemudian mendapatkan telpon masuk dari Astuti yaitu anak pertama dari kakak nya Badriah.

"Selamat siang tante Halimah ku yang cantik..."

Ucap Astuti.

"Iya selamat siang kembali Astuti.. tumben baru menelpon.."

Ucap Halimah.

"Maafkan aku tan, karena akhir-akhir ini aku sedang sibuk sekali"

Ucap Astuti.

"Ah kamu sibuk apaan? Kerjamu kan tidak terlalu sibuk ..".

Ucap Halimah.

" Tente..aku sedang sibuk mempersiapkan acara lamaran ku nanti malam.. maaf ya aku mengabarinya dengan mendadak.. soalnya lamaranku akan diselenggarakan di jakarta,bukan di kampung,jadi aku tidak mau merepotkan tante.."

Ucap Astuti.

"Wah selamat ya . Tante sangat senang dengan kabar seperti ini..

Semoga semuanya dilancarkan ya".

Ucap Halimah.

"Terimakasih tante Oh iya tolong kabari pada nenek ya, Astuti minta maaf karena belum bisa mengunjungi nenek, tenang saja, nanti acara resepsi pernikahan akan digelar dirumah kok".

Ucap Astuti kembali.

"Oh ya sudah kalau memang begitu, ditunggu ya tanggal mainnya..".

Ucap Halimah.

"Siapa yang menelpon?".

Tanya ibu Hannah pada putri bungsunya itu .

"Ini bu , Astuti, katanya mau dilamar pacarnya di jakarta,jadi kita tidak usah repot-repot kesana karena resepsi pernikahan nya akan digelar dirumah kak Badriah".

Terang Halimah.

"Benarkah begitu? Alhamdulillah... kalau begitu dalam waktu yang berdekatan keponakan dan bibi bertemu jodohnya masing-masing. Ibu sangat senang dengan kabar tersebut nak".

Ucap Ibu Hannah dengan terharu.

"Iya benar, Semoga saja semuanya dilancarkan ya.. aamiin..".

Ucap Halimah.

Bersambung...

Episodes
1 1. Budak cinta
2 2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3 3. Tunangan
4 4. Dasar pembohong
5 5. Ciuman rasa martabak
6 6. Fitting kebaya
7 7. Mimpi buruk sahabat
8 8. Selalu ada kendala
9 9. Surat undangan
10 10. Dibalik tenda biru
11 11. Akhirnya sah
12 12. Resepsi
13 13. Malam pertama
14 14. Pesan sensitif
15 15. Refreshing
16 16. Honeymoon
17 17. Kewalahan
18 18. Ibu tenang saja
19 19. Kembalinya Badriah
20 20. Henny berpamitan
21 21. Dimana pun jadi
22 22 Malam yang syahdu
23 23. Positif
24 24. Berusaha terlihat tegar
25 25. Halimah yang lalai
26 26 . Pindah usaha
27 27. Hargai
28 28. Curhatan ibu rumah tangga
29 29. Pelan-pelan!
30 30. Serba salah
31 31. Luluh kembali
32 32. Halimah melahirkan
33 33. Arda..
34 34. Pemakluman
35 35. Kewajiban istri.
36 36. Chat dari Naufa
37 37. Calon suami Naufa
38 38. Tidak pangling
39 39. Semoga cepat hamil
40 40. Hamil kedua
41 41. Sakit sekali
42 42. Tegar
43 43 . Adu mulut
44 44. Hamdan
45 45. Tidak ada kejelasan
46 46. Bukan darah daging ku
47 47. Ibu hamdan terluka hatinya
48 48. Amzari oh Amzari
49 49. Terbongkar
50 50. Awal mula
51 51. Dasar Amzari
52 52. Dasar Naufa
53 53. Bagaimana bisa?
54 54. Damai
55 55. Touring
56 56. Kecurigaan Halimah
57 57. Diam diam menikah siiri
58 58. Kurang bersyukur
59 59. Tangisan ini
60 60. Mual
61 61. Bukan untuk ku
62 62. Status untuk siapa?
63 63. Semakin aneh
64 64. Luka lama yang terbuka kembali.
65 65. Keguguran
66 66. Sudut pandang
67 67. Laki-laki tidak tahu diri
68 68.Terpaksa
69 69. Campur aduk
70 70. Modal minjam
71 71. Flashback
72 72. Sisi gelap sang madu
73 73. Sisi gelap 2
74 74. Dan terjadilah
75 75. Bagai janda
76 76. Rezeki tidak akan kemana
77 77. Terlahir nya seorang putri
78 78. Tidak bereaksi
79 79. Tanpa dosa
80 80. Meninggal
81 81. Keputusan tidak terduga
82 82. Seperti tidak ada yang lain saja
83 83. Baku hantam
84 84. Mati Rasa
85 85. Menghibur diri
86 86. Lika liku
87 87. Keluarga yang utama
88 88. Meninggal nya Dory
89 89. Tetap bersyukur
90 90. Siapa dia?
91 91. Kesalahpahaman
92 92. Perubahan
93 93. Diam-diam
94 94. Arda vs Amzari
95 95. Pria Aneh
96 96. Bukan orang biasa
97 97. Drama kehidupan
98 98. Apa itu mantan?
99 99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100 100. Sakit apa?
101 101. Jangan beritahu Ratih
102 102. Selly
103 103. Rahasia dibalik Rahasia
104 104. Celaka
105 105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106 106. Happy
107 107. Karma is real
108 108. Sama saja gila nya
109 109. Hello baby
110 110. Baby V
111 111. Bahagia
112 112. Karma is Real
113 113. Amzari akhirnya sadar
114 114. Kedatangan sang mantan
115 115. Nasib yang terbalik
116 116. Dasar licik
117 117. Innalillahi
118 118. Mimpi buruk
119 119. Ratih oh Ratih
120 120. Dramatis
121 121. The End
Episodes

Updated 121 Episodes

1
1. Budak cinta
2
2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3
3. Tunangan
4
4. Dasar pembohong
5
5. Ciuman rasa martabak
6
6. Fitting kebaya
7
7. Mimpi buruk sahabat
8
8. Selalu ada kendala
9
9. Surat undangan
10
10. Dibalik tenda biru
11
11. Akhirnya sah
12
12. Resepsi
13
13. Malam pertama
14
14. Pesan sensitif
15
15. Refreshing
16
16. Honeymoon
17
17. Kewalahan
18
18. Ibu tenang saja
19
19. Kembalinya Badriah
20
20. Henny berpamitan
21
21. Dimana pun jadi
22
22 Malam yang syahdu
23
23. Positif
24
24. Berusaha terlihat tegar
25
25. Halimah yang lalai
26
26 . Pindah usaha
27
27. Hargai
28
28. Curhatan ibu rumah tangga
29
29. Pelan-pelan!
30
30. Serba salah
31
31. Luluh kembali
32
32. Halimah melahirkan
33
33. Arda..
34
34. Pemakluman
35
35. Kewajiban istri.
36
36. Chat dari Naufa
37
37. Calon suami Naufa
38
38. Tidak pangling
39
39. Semoga cepat hamil
40
40. Hamil kedua
41
41. Sakit sekali
42
42. Tegar
43
43 . Adu mulut
44
44. Hamdan
45
45. Tidak ada kejelasan
46
46. Bukan darah daging ku
47
47. Ibu hamdan terluka hatinya
48
48. Amzari oh Amzari
49
49. Terbongkar
50
50. Awal mula
51
51. Dasar Amzari
52
52. Dasar Naufa
53
53. Bagaimana bisa?
54
54. Damai
55
55. Touring
56
56. Kecurigaan Halimah
57
57. Diam diam menikah siiri
58
58. Kurang bersyukur
59
59. Tangisan ini
60
60. Mual
61
61. Bukan untuk ku
62
62. Status untuk siapa?
63
63. Semakin aneh
64
64. Luka lama yang terbuka kembali.
65
65. Keguguran
66
66. Sudut pandang
67
67. Laki-laki tidak tahu diri
68
68.Terpaksa
69
69. Campur aduk
70
70. Modal minjam
71
71. Flashback
72
72. Sisi gelap sang madu
73
73. Sisi gelap 2
74
74. Dan terjadilah
75
75. Bagai janda
76
76. Rezeki tidak akan kemana
77
77. Terlahir nya seorang putri
78
78. Tidak bereaksi
79
79. Tanpa dosa
80
80. Meninggal
81
81. Keputusan tidak terduga
82
82. Seperti tidak ada yang lain saja
83
83. Baku hantam
84
84. Mati Rasa
85
85. Menghibur diri
86
86. Lika liku
87
87. Keluarga yang utama
88
88. Meninggal nya Dory
89
89. Tetap bersyukur
90
90. Siapa dia?
91
91. Kesalahpahaman
92
92. Perubahan
93
93. Diam-diam
94
94. Arda vs Amzari
95
95. Pria Aneh
96
96. Bukan orang biasa
97
97. Drama kehidupan
98
98. Apa itu mantan?
99
99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100
100. Sakit apa?
101
101. Jangan beritahu Ratih
102
102. Selly
103
103. Rahasia dibalik Rahasia
104
104. Celaka
105
105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106
106. Happy
107
107. Karma is real
108
108. Sama saja gila nya
109
109. Hello baby
110
110. Baby V
111
111. Bahagia
112
112. Karma is Real
113
113. Amzari akhirnya sadar
114
114. Kedatangan sang mantan
115
115. Nasib yang terbalik
116
116. Dasar licik
117
117. Innalillahi
118
118. Mimpi buruk
119
119. Ratih oh Ratih
120
120. Dramatis
121
121. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!