Di dalam mobil yang hening. Myuna yang menutupi kepalanya dengan jas tertidur pulas. Kevin menghentikan kemudinya sesaat. Dan melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Menunjukkan pukul 7 malam.
Kevin melanjutkan perjalanan, hingga sampailah mereka di kediaman orang tua Myuna. Tidak tega untuk membangunkan Myuna, Kevin menunggu Myuna terbangun sendiri.
"Apa kita sudah sampai tuan?". Gumam Myuna perlahan membuka mata.
"Iya, kita baru saja sampai Myuna". Sahut Kevin.
"Terimakasih tuan untuk hari ini". Myuna membuka pintu mobil dan berjalan menuju ke pintu depan rumahnya.
Kevin memastikan myuna masuk terlebih dahulu. Namun sayangnya mereka tidak membuka pintunya. mengunci pintu dari luar. Myuna sudah berusaha mengetok jendela dan pintunya semuanya tidak ada sahutan dari dalam.
"Pa, Myuna didepan rumah. Kenapa ga ada yang membuka pintu rumah pa?". Myuna mencoba menelfon Aditya.
"Mungkin mereka lagi keluar, kamu minap saja dulu di mana. Papa masih ada urusan di luar". Suara Aditya dari telfon.
"Baik pa, Myuna akan minap di hotel saja kalau gitu". Myuna menutup telfon.
"Kenapa?". Tanya Kevin yang turun dari mobil.
"Sepertinya dirumah lagi tidak ada orang tuan, bisakah tuan mengantarkan saya ke hotel terdekat saja. Sebenarnya saya ingin ke rumah Ria, tapi saya takut merepotkannya tuan". Jelas Myuna.
"baiklah akan saya antarkan ke hotel". Kevin iba.
☘️☘️☘️
"Maaf hotel kami saat ini sudah penuh"
"Maaf hotel kami sudah di booking orang"
" Maaf hotel kami tidak ada yang kosong"
"Semua hotel yang didatangi penuh. Lalu bagaimana saya akan tidur malam ini". Batin Myuna di dalam mobil melihat bangunan bangunan menjulang dari balik jendela disamping nya itu. Kemudian perlahan ia pun tertidur.
Kevin membawa Myuna memasuki tempat kediamannya.
Kevin menggendong Myuna ala bride style menatap wajah Myuna begitu dekat membuatnya tenang. Aroma parfum yang masih melekat membuatnya merasa damai saat itu
Di Apartemen kevin, Dimana sebelumnya dia pernah menculik Myuna dan membawanya kemari. Kevin menidurkan myuna di kasur yang pernah di tiduri Myuna sebelumnya.
"Aaghrr rasanya aku ingin sekali memiliki gadis ini". gumam Kevin saat menaruh Myuna dengan pelan pelan di atas spring bed. Kemudian bergegas keluar dari kamar. Ia khawatir tidak bisa mengendalikan nafsunya.
☘️☘️☘️
Di tempat lain. Yaitu di restoran. Seorang ibu dan kedua anaknya sedang bahagia. Mereka di traktir oleh dani makan malam sepuasnya.
Tentu saja mereka makan dengan rakus di tempat itu. Dan meminta sebagian di bungkuskan untuk dibawa pulang nanti.
Kevin menyuruh orang suruhannya yang bernama dani untuk mentraktir mereka ber tiga makan di restoran mewah berbintang lima.
"Kakak Dani sangat baik sekali, mentraktir kami disini. Bukankah saya yang harus traktir kak dani ini malah kak dani yang mentraktir saya". Ucap Akari
"Iya tidak apa apa". Jawab Dani tersenyum sinis melihat kelakuan mereka.
"Oh iya nak dani kerja apa?". Tanya Bella sambil menggigit steak.
"Saya kerja di perusahaan milik orangtua saya tante". Bohong Dani.
"Oh iya. Ngomong ngomong perusahaan apa". Tanya Bella lagi
"Saya kerja di per-". Dani Terpotong oleh telponnya yang berdering.
"Maaf saya harus mengangkat telfon ini". Ucap Dani bergegas pergi menjauh dari meja makan
"Tuh kan ma, apa saya bilang tadi. Dia itu kerja di perusahan ayahnya". Ucap Akari sambil minum
"Kamu deketin terus tu orang, jangan sampe lolos. Lumayan kan. Ucap Akira
"Iya ma, saya ini juga lagi mencoba dari kemarin. Tapi dia selalu sibuk". Akari memanyunkan bibirnya
"Maaf saya harus pergi, saya harus bertemu klien saya sekarang, kalian bisa memesan apa saja di sini. Semuanya sudah saya bayar". Ucap Dani kemudian bergegas pergi.
"Kalo punya laki modelan kek gini pasti ga bakal bikin kita jadi miskin kan". Ucap Bella membuat ketiganya tertawa bahagia
☘️☘️☘️
"Aghrrr,, dasar cecunguk itu mempermalukan saya didepan orang. Akan saya beri dia pelajaran nanti. Saya akan buat dia bertekuk lutut mencium kaki saya, tak ada ampun untuk kamu". Marah Imel saat melihat video viralnya di beranda sosmed dan menjatuhkan alat alat make up di meja riasnya hingga hancur berantakan.
"Imel kamu kenapa sayang? Kok mama denger suara barang barang yang pecah?" Tanya ibunya Imel bernama Amel hendak masuk ke kamar.
"Ma coba mama liat ini. Gara gara wanita ini. Imel jadi dipermalukan ma. Imel ga terima ma". Imel menunjukkan video nya ke Amel.
"Apa?? Kamu dipermalukan gadis ini". Amel ikut panas.
"Dia juga yang merayu kevin ma. Dan membuat kevin tidak memaafkan imel. Padahal kan Imel cuma menarik sarung tangannya kevin dan memastikan kalo penyakit itu hanya rumor ya emang tidak ada apa apa si di kulitnya semuanya normal. Imel sangat menyukai Kevin saat dikenalkan papa waktu itu ma". Suara Imel manja.
"Ya sudah besok kita kirim orang. Keknya harus diberi pelajaran". Amel masih melihat videonya
"Tapi sepertinya wajahnya mirip dengan seseorang. Tapi mirip siapa ya?". Amel mencoba mengingat.
"Jadi mama pernah bertemu dengan gadis ini?". Tanya Imel
"Bukan gitu sayang ku. Mama pernah liat wajah yang mirip sekali dengannya, tapi mama lupa dimana". Amel menjelaskannya lagi.
"Pokoknya imel ga mau tau. Imel mau buat dia bertekuk lutut di kaki imel". Imel memanyunkan bibirnya.
"Iya iya, ayo kita minta papa mengurusnya". Jawab Amel mengajak anaknya menemui papanya diruang kerja.
Jhon yang sebelumnya sempat bangkrut namun ia kembali ke keadan semula dengan melakukan perdagangan ilegal secara diam diam. Membuat mereka kembali hidup bergelimang harta lagi.
"Pa, bisakah papa mengurus perempuan ini? Ucap Amel sambil memberikan hp berupa video yang sedang viral itu.
"Bisa, serahkan aja pada papa, besok akan papa urus". Tuan jhon meraih hpnya sambil menghisap rokok.
"Terimakasih papa" ucap imel memeluk ayahnya.
"Bukankah itu wanita yang duduk di samping tuan Kevin saat di hotel menemui papa?". Jhon mengingat.
"Iya pa, dia wanita itu. Di sudah membuat kevin tidak memaafkan saya sampai sekarang pa terus tadi siang dia datang di acara perayaan ulang tahun perusahaan keluarga bantara dan imel dipermalukan di sana". Ucap Imel manja yang berbohong.
"Oh ya sudah untuk masalah ini papa bisa mengatasi nya". Ucap Jhon sambil mematikan rokoknya.
"Terimakasih papa, papa laki laki yang paling imel sayangi di dunia ini". Ucap Imel manja.
☘️☘️☘️
Di kamar Myuna tertidur pulas. Jam menunjukkan pukul 11 malam. Dan ia terbangun karena sangat merasakan lapar. Tanda cacing cacing diperutnya minta makan.
"Lapar sekali, ini saya dimana. Tempat ini sungguh tidak asing ". Gumam Myuna membuka matanya dan menyenderkan badannya di headboard kemudian berjalan membuka pintu kamar tanpa memakai jilbab masih mengenakan dress tadi siangnya.
"Sedang hujan ya, hallo apa ada orang disini. Saya lapar. Bolehkah saya minta makan?". Suara Myuna agak keras mencari cari pemilik rumah ini
"Myuna". Sahut kevin dari kejauhan yang sedang duduk di meja makan
"T-tuan? Ini saya dimana? Apakah ini rumah tuan? Bagaimana saya bisa ada di sini tuan". Tanya Myuna saat melihat Kevin sedang makan di meja makan.
"Iya ini apartemen saya Myuna. kamu tadi tertidur saat kita sedang mencari hotel. Lalu saya membawamu kemari aja". Ucap Kevin yang sedang makan malam.
"Jadi laki laki yang duduk makai masker, kaca mata hitam dan jas hitam waktu itu adalah anda tuan?". Tanya Myuna memastikan sambil berjalan mendekati meja makan
"Iya, itu saya". Jawab Kevin dengan suara beratnya.
"Kalo gitu tuan, apakah tuan mencari tau siapa yang menggunakan nama saya meminjam 200 juta itu. Karena demi tuhan saya tidak meminjam uang 200 juta itu dari anda". Myuna mengerutkan dahinya
"Untuk itu, pikirkan saja nanti. Sekarang kamu makanlah. Kamu tadi belum makan malam bukan? Kalo gitu kamu saya tinggal. Saya ingin beristirahat di kamar saya". Kevin beranjak dan melangkah pergi dari meja makan dengan langkah lebar.
JEDAAAR,
Suara halilintar begitu keras memekikkan telinga disertai kilatan cahaya berwarna merah. Dengan kaki yang sudah bergemetar. Myuna yang takut akan halilintar reflek berlari memeluk tubuh Kevin dari arah belakang.
Menggenggam erat jas yang masih dikenakan kevin. Seakan akan minta tolong untuk tidak pergi jauh darinya. Membuat mereka berdiri terdiam sejenak
Deg deg deg...
Bunyi suara jantung Kevin yang mampu didengar oleh Myuna dari belakang
"Kamu takut suara halilintar itu?". Tanya Kevin yang masih dipeluk dari arah belakang.
"I-iya tuan". Jawab Myuna pelan masih memegang erat jasnya.
"Baiklah, akan saya temani kamu makan malam". Ucap Kevin yang masih dipeluk Myuna.
Myuna makan malam dengan ketakutan, tangan kaki yang masih gemetar karena suara halilintar tadi membuat Kevin duduk disebelah Myuna.
Diam bagai orang yang bisu. Tak ada pertanyaan, tak ada pembicaraan yang ada hanya suara sendok piring terbentur dan suara hujan disertai petir petir.
Hingga myuna selesai makan malam, mereka tidak beranjak pergi dari meja makan. Myuna masih gemetar kakinya dan membuatnya tidak bisa berjalan detik itu juga.
Myuna yang mulai mengantuk kemudian menaruh wajahnya dan tangan yang dilipat diatas meja. Memandangi foto yang terpajang di sudut ruangan meja makan perlahan mulai memejamkan mata.
☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments