Chapter 6

Myuna yang melihat kejadian tersebut tanpa berpikir panjang menceburkan dirinya kedalam kolam renang orang dewasa yang berkedalaman 2 meter.

Ia nyemplung ke dalam kolam dengan cepat dan membawa anak laki laki itu naik ke atas pemukaan.

Diwaktu yang sama seorang pria yang bernama Arish yang sedang berada di hotel berlari lari saat mendapati keponakannya sudah tidak bersama dengannya saat itu. Arish melihat seorang karyawan prempuan berbadan kecil menyelamatkan seorang anak laki laki yang sedari tadi dicarinya itu keluar dari dalam kolam menggeletakkan anak laki itu dilantai. Arish belari menghampiri memberi mereka handuk.

"ya tuhan, bagimana kamu bisa terjatuh kedalam kolam itu, semua ini pasti salah oom ya?". Arish yang memakaikan handuk ke badan mungil keponakannya dan kemudian memeluknya

Beruntung saja keponakannya bisa diselamatkan tepat waktu. Ia kemudian menghampiri karyawan itu dan betapa terkejutnya dia kalau wanita itu adalah myuna. Gadis yang selama ini dia tunggu tunggu dan berharap agar bisa bertemu kembali.

Myuna yang sudah lemas pun akhirnya pingsan. Tubuhnya begitu lemas belum lagi semalem ia terkena hukuman dari bella dan akhirnya pingsan tertidur dilantai hingga pagi membuatnya menjadi masuk angin. Bukannya istirahat dirumah malah ia harus pergi untuk bekerja demi hutang hutangnya lunas.

"M-myuna, myuna.. miyuu.. Please somebody help me!!". Teriak Arish

Kevin yang hendak masuk dan mendorong pintu kaca hotel itu melihat karyawan hijab satu satunya yang bekerja di hotel dengan pakaian yang basah tergeletak di lantai dekat kolam renang. Kevin memastikan apakah benar itu adalah Myuna.

"Myuna, Myuna kamu ga apa apa?". Kevin menepuk nepuk pipi myuna yang pingsan itu kemudian langsung menggendong dan membawa myuna ke kamar rumah sakit terdekat dan disusul oleh arish yang memakai mobil masing masing.

☘️☘️☘️

Di rumah sakit kamar VIP.

"Apakah dia baik baik saja dok". Tanya Arish dan kevin saat melihat dokter yang baru saja keluar dari ruangan.

"Dia baik baik saja. Dia hanya merasa kecapekan. Apakah diantara kalian ada keluarga pasien?" Tanya dokter.

"Kami bukan keluarganya. Tapi, Saya atasannya dok, saya yang bertanggung jawab dalam hal ini menggantikan keluarganya dok" . Jawab Kevin

"Saya menemukan banyak memar di badan pasien, memar ini seperti cambukan dari tali pinggang. Saat saya periksa, sepertinya memar ini baru. Pasien butuh istirahat untuk sementara ini. Dan pasien bisa rawat jalan hari ini. Kalian bisa menebus obat yang sudah saya resepkan ini ke apoteker bawah". Jelas Dokter sambil memberikan resep dan selembar poto X- ray kepada Kevin.

Kevin dan Arish mengepalkan tangan saat melihat memarnya di poto X-ray. Dan kemudian mereka mulai masuk kedalam ruang pasien. Mereka duduk di samping tempat tidur Myuna dengan penuh ke khawatiran.

Tiga jam kemudian mereka menunggu, akhirnya Arish mengantarkan keponakannya untuk istirahat dirumah. Dan sudah siuman sedari tiga jam yang lalu.

Kevin memperhatikan lengan baju Myuna yang tersingkap se siku, ia melihat ada banyak memar di tangan gadis itu.

"Siapakah yang menyiksa kamu dan membuatmu menderita?". Gumam Kevin kemudian ia meraih ponsel di jasnya.

"Tolong kamu kirimkan data data tentang gadis yang bernama myuna itu sekarang". Suara Kevin yang tengah menelfon asistennya kemudian menutup panggilan sepihak

Ting.. Ting ting

Rentetan notif pesan masuk dari asistennya.

"Kurang ajar, akan saya beri pelajaran dia". Kevin mengepalkan tangannya sambil melihat layar hp. Tak lama ia dikagetkan dengan suara rintihan Myuna.

"Ampun,, jangan sakiti aku ma, myuna janji myuna ga akan mengulangi nya lagi besok. Maa, ampun ma jangan cambuk myuna". Gumam Myuna yang sedang mengigau. Dahinya kini mengeluarkan banyak keringat.

Kevin yang mendengarkan suara rintihan myuna merasa iba dan kevin mencoba mengusap keringat myuna dengan tisu.

Myuna terbagun mendapati Kevin sedang tertidur di samping tempat tidurnya tanpa mengenakan masker. Myuna mencoba meraih gelas karena ia sangat dehidrasi. Pergerakan tersebut membuat kevin terbangun dan membantu mengambilkan air minum untuk myuna.

"Kamu ga apa apa?". Kevin memberikan gelas air putih.

"Tidak apa apa tuan, saya sudah baikan. Siapa yang membawa saya kesini tuan?". Myuna yang melihat sekeliling ruangan.

"Tidak penting siapa yang membawa kamu kesini, yang penting saat ini adalah kenapa kamu masuk kerja dalam kondisi kamu seperti ini?". Suara Kevin dengan nada dinginnya.

"Saya benar benar tidak apa apa tuan, mungkin saya hanya pingsan karena kedinginan saat menyelamatkan anak itu, oh iya bagaimna dengan anak itu. Apakah dia selamat tuan? ". Tanya Myuna membelakangi kevin sambil menaruh gelas.

"Kamu jangan khawatir, dia baik baik saja. Dia juga dibawa kerumah sakit ini tadi. Sekarang anak itu sudah tidak disini, beruntung sekali dia karena kamu ada disitu dan dengan cepat masuk ke kolam. Dan anak itu sudah pulang 4 jam yang lalu". Jelas panjang kali lebar Kevin

"Oh iya dia baik baik saja? Padahal saya ingin melihat keadaan dia saat ini. Syukurlah kalau baik baik saja". Myuna kemudian tersenyum yang membuat matanya tidak terlihat menampakkan gigi gigi yang berbaris rapih sambil memiringkan kepalanya beberapa derajat ke kiri.

"Apakah saya sudah boleh pulang tuan?". Myuna melihat ke arah jendela.

"Kamu sudah boleh pulang, tapi kamu harus makan dan minum obat terlebih dahulu". Kevin memberikan obatnya ke myuna.

"Baiklah.. Tapi Saya tidak bawa uang tuan. Bagaimna saya bisa membeli makanan tuan". Gumam Myuna.

"Kamu cepat ganti baju. Ini paper bag berisi baju. Saya tunggu kamu diluar". Kevin menyerahkan paper bag dan melangkah pergi keluar.

Agak lama kemudian. Pintu pun terbuka. Myuna melangkah keluar dari kamar pasien yang memakai baju merah sepinggang yang diberi tali pinggang, rok span senada dengan bajunya dan jilbab hitam branded yang di model kekinian. Myuna sudah terlihat segar dan harum karena ia mandi dahulu di rumah sakit. Dan sudah menyemprotkan parfum yang dibawanya di dalam tas.

"Saya sudah siap tuan, kemana kita akan pergi tuan? ". Tanya Myuna dengan mengerutkan dahi

"Jangan mengerutkan dahi terus. Bisa tua kamu nanti. Ayo ikut saya". Kevin berbalik arah dengan tersenyum tipis itu berjalan lebih dahulu

Kevin membukakan pintu mobil myuna padahal ia tidak pernah dan ogah ogahan membukakan pintu mobil untuk siapapun sebelumnya. Membuka pintu mobil untuk myuna seperi seakan akan orang yang penting.

☘️☘️☘️

Di restoran berbintang lima, mobil mewah tiba. Kevin mengajak Myuna makan di restoran yang selalu ia datangi. Myuna tampak serasi dengan kevin. Kevin mengenakan baju kemeja lengan panjang hitam dan celana hitam dan memakai jas hitamnya dan tak lupa selalu memakai sarung tangan agar terhindar dari sentuhan kulit manusia

Kevin sudah nge booking tempat untuk mereka. Dengan view taman yang indah. Di depannya terdapat tanaman hias dan bunga bunga yang menambah aksen indah layaknya taman untuk pasangan romantis. Myuna kemudian menghilangkan senyuman yang ada di pipinya itu dengan ekspresi datar, seperti seakan ingin meneteskan air matanya saat melihat bunga mawar di pekarangan dari tempat duduk mereka. Kevin yang melihat itupun menjadi heran.

"Bukankah 1 menit yang lalu ia tersenyum. Apakah selama ini senyumannya palsu. Tapi kenapa saat matanya melihat bunga menjadi datar. Apakah ada yang salah dari tempat ini?". Batin kevin yang sedari tadi memperhatikan raut wajah datarnya

"Kenapa? Kamu tidak suka makanannya? Kalau kamu tidak suka kita bisa pesan yang lain". Ucap Kevin dngan suara berat khasnya

"Saya suka tuan". Jawab Myuna sambil kembali tersenyum tanpa sadar air mata lolos membasahi pipi Myuna.

"Kalau begitu kenapa raut wajahmu seperti itu?" Kevin mengerutkan dahinya

Myuna tidak menjawab dan hanya fokus untuk makan. Suasana hening, yang membuat mereka bingung untuk memecahkan keheningan.

☘️☘️☘️

Akari dan Akira yang sedari berjalan jalan di mall hendak mengambil tas yang ia ambil.

Namun langkah yang terburu buru membuat akari terjatuh karena menabrak seorang pemuda tampan yang juga sedang berlari membuat isi tas genggamannya terjatuh berceceran.

Yang jika dilihat ia seperti pria kaya yang terhormat.

"Pria tampan sangat tampan bak pangeran yang sedang mencari cinderelanya". Gumam Akari dalam hati.

"Ah maaf, saya tidak sengaja". ucap pria tampan itu dan memulai memungut barang barang dari tas akari yang berceceran. Dan menyembunyikan kartu atm yang saldonya berjumlah 200juta itu diam diam ke dalam celananya.

"Sudah good looking pasti good rekening dong. Aku harus mendapatkan pria tampan ini". Gumamnya dalam hati menatap pria tersebut.

"Aduuh, aduuh kakiku. Kakiku..". Rintih Akari yang mulai berdrama itu

"Siall, drama sekali wanita ini. Kalau bukan karena Kevin aku mana mau berakting seperti ini". Gumam pria tampan itu dalam hati.

"Maaf aku tidak sengaja. Aku akan mengantarkan kamu ke rumah sakit". Ucap Dani

"Ah baiklah. Tolong antarkan ya". Jawab Akari dengan dramanya

"Oh iya kita belum berkenalan. Nama saya Dani". Mengulurkan tangan

"Akari". Akari mengulurkan tangannya dan membuat mereka berjabat tangan.

Akari mencoba berdiri dengan kaki seola olah keseleo. Dani mengantarkan akari ke rumah sakit yang tidak jauh dari mall ini. Padahal kakinya tidak kenapa kenapa. Itu hanya trik akari untuk mengenal pria tersebut

Akira yang melihat dari tadi melihat dari kejauhan. Berharap kakaknya bisa mengambil hati pemuda itu agar kakaknya tidak single lagi.

Akira menunggu kekasihnya yang katanya akan ketemuan disini. Akan tetapi akira dikagetkan dengan kekasihnya berjalan bersama wanita lain yang lebih cantik dari dia.

PLAK, tamparan keras dilayangkan akira.

"Kamu, selingkuh selama ini?" murka akira sambil menujuk muka kekasih nya itu.

"Harusnya kamu sadar dong. Kamu cuma jadi pemuas nafsu saja dan aku cuma mendekati kamu karena papah sambungmu yang kaya. Dan dengar dengar perusahan ayah sambungmu itu sedang krisis. Makanya aku terang terangan ninggalin kamu". Ejek laki laki itu yang tidak lain adalah Beni kekasih Akira.

"Kamu begitu murahan akira, kamu menjual tubuh kamu ke teman teman kampus dan aku cuma ingin menikmati tubuh kamu yang gratis itu dengan menjadikan kamu kekasih aku. Mulai hari ini kita putus". Tawa Beni dan berlalu pergi dengan perempuan disampingnya meninggalkan akira.

Akira kecewa, padahal ia sudah terlanjur mencintai Beni. Karena beni adalah tipe idaman Akira. Ia rela memberikan apa saja yang diinginkan Beni secara cuma cuma. Namun dibelakangnya beni bermain api dengan wanita lain.

Di waktu yang bersamaan, Bella yang sedang berjalan jalan di mall melihat barang barang mewah, tergoda ingin membelinya. Ia bukannya menghemat malah berfoya foya bersama kekasih gelapnya sambil romantis. Tanpa disadari. Ada orang suruhan yang sedang merekam aktifitas mereka sedari tadi yang tidak lain adalah suruhan aditya.

Untuk sebagai bukti. Aditya berniat menceraikan bela segera mungkin dengan mengumpulkan bukti bukti. Karena sudah malas hidup bersama benalu seperti mereka.

☘️☘️☘️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!