"Kamu bisa pergi". Perintah Kevin kepada Myuna yang melangkahkan kakinya agak terburu buru.
"Apakah tuan tidak apa apa? Tadi wanita itu sempat memegang kulit anda tuan". Tanya Myuna yang berjalan cepat mengikuti langkah kali panjang kevin.
"PERGI SAYA BILANG!!!". Bentak Kevin yang akan memasuki kamar hotel VVIP nya dan menutup pintu mengabaikan Myuna.
"Apa yang harus saya lakukan, apakah saya harus masuk atau menuruti perintah dia? Ya tuhan bantu aku memutuskan pilihan ini". Berjalan mondar mandir di depan pintu dan akhirnya Myuna membuka pintu tersebut dan mengabaikan perintah Kevin.
"Ya tuhan,, t-tuan tuan kenapa?". Teriak Myuna histeris berlari memangku kevin dan memukul mukul wajah kevin yang sudah tergeletak menahan kesakitan di lantai. Dan mulai muncul ruam ruam merah yang mulai gatal ditangan Kevin.
"Aghhh,, sakit myuna.. Ambilkan.. suntikan.. yang.. ada.. di... meja... itu. Dengan nada terputus putus menahan sakit di seluruh badannya.
Dengan segera myuna mengambil suntikan tersebut dan dengan asal asal menyuntikkannya di tangan kevin. Ia tidak tau lagi dimana seharusnya menyuntikkannya. Yang ada di pikiran Myuna saat ini berharap tuannya tidak merasakan sakit lagi.
Kevin pun akhirnya tertidur akibat suntikan tadi dan Myuna berusaha mengangkat Kevin yang berbadan tinggi dan besar itu ke atas kasur dengan tubuh mungil nya.
☘️☘️☘️
Saat tersadar, kevin mendapati Myuna tertidur di kursi di samping tempat tidurnya. Disaat yang tepat asistennya itu datang yang sejak tadi pagi pergi memeriksa proyek yang terbengkalai itu.
"Tuan kevin, apa yang anda rasakan saat ini?". Tanya arya asisten Kevin
"Sudah baikan, apa yang terjadi pada saya Arya?". Tanya Kevin sambil melihat Myuna yang tertidur di kursi samping tempat tidurnya.
Tiba tiba pandangannya tertuju pada gelang yang dikenakan ditangan kanan Myuna. Terdapat batu rubi berwarna merah, yang bentuk modelnya sangat tidak asing. Kemudian Kevin teringat akan cincin milik seseorang yang menyelamatkannya 3 tahun yang lalu saat itu.
🍁FLASH BACK🍁
Di pinggir jalan raya pada pukul 8 malam, duduk seorang pria yang berteriak kesakitan sudah tergeletak dengan banyak benjolan seperti nanah dan ruam ruam di seluruh badannya. Semua orang yang melihat kejadian itu acuh dengan pria tersebut karena merasa jijik. Seorang perempuan yang lewat melihatnya dan mencoba membantu pria tersebut untuk naik diatas motornya untuk dibawa ke rumah sakit.
Namun sesampainya disana ia disuruh untuk melakukan registrasi terlebih dahulu sebelum melakukan penanganan pada pasien. Sayang sekali gadis itu tidak membawa uang. Dan terpikirkanlah oleh gadis itu membayarnya dengan cincin rubi merah pemberian dari mamahnya yang tersemat di jari tengahnya.
"Maaf ma, tapi sepertinya orang ini membutuhkan pertolongan". Melepas cincin dan menuju ruang registrasi.
Akhirnya pihak rumah sakit melakukan penanganan kepada pria tersebut dan di masukkan kedalam ruang VIP.
Asisten pria yang sudah dihubungi oleh pihak runah sakit melalui hp pria tersebut pun akhirnya datang. Asisten mencari tau kejadian ini. Dan meminta seseorang untuk mengirimkan cctv di tempat kejadian dimana seorang gadis bertubuh mungil membantu membawa pria itu ke rumah sakit ini. Dan meminta cctv yang ada di rumah sakit.
"Siapa gadis ini?". Gumam asisten penasaran melihat video gadis itu sedang bertransaksi di meja kasir dengan sebuah cincin rubi merah.
Tak berlama lama. Asisten mendatangi kasir dan meminta untuk mengembalikan cincin rubi yang sudah ditukar itu dan menyimpannya. Untuk jadi petunjuk dia kemudian hari dan menjelaskan semuanya kepada tuannya itu.
Singkat cerita pria itu sudah mulai membaik. Hanya terdapat ruam ruam yang belum hilang. Dan asisten menceritakan kejadiannya dan memberikan cincin rubi berwarna merah itu kepada tuannya untuk berjaga jaga siapa tau bertemu suatu saat nanti.
Pria itu melihat di dalam cincin rubi merah itu bertuliskan ♡mra♡ dengan simbol love disamping kanan dan kiri tulisan.
☘️☘️☘️
"Tadi gadis ini menelfon saya memakai hp anda tuan, dia panik saat melihat tuan berteriak kesakitan yang sudah tergeletak di lantai dengan ruam ruam. Dan tuan menyuruhnya mengambil suntikan di meja. kemudian gadis ini menyuntikkannya ke tangan anda. Dan gadis ini yang mengobati ruam ruam anda tuan". Arya menjelaskan.
"Jadi tadi dia melihat penyakitku?". Kevin mengpalkan tangannya. Namun ia iba melihat luka akibat cakarannya yang mengenai jari jari myuna itu.
Myuna akhirnya terbangun karena suara suara. Kemudian merintih kesakitan karena luka luka akibat cakaran saat membantu menyuntikkan cairan tadi.
"Apakah kamu jijik dengan saya sekarang?". Menatap Myuna dengan mata tajam.
"Tidak tuan, saya tidak pernah jijik dengan hal seperti itu. Saya pernah merawat nenek saya yang lebih parah dari itu selama bertahun tahun. Sampai akhirnya nenek saya sembuh tuan". Jawab Myuna yang tengah menatap Kevin yang tidak memakai kacamata dan masker.
"Aku pikir kamu akan jijik dengan penyakit ini. Terimakasih sudah menolong saya tadi. Beruntung sekali saya tadi, kamu dengan sigap masuk ke dalam". Puji Kevin. Myuna hanya tersenyum ke arah Kevin,
"Apakah saya salah mendengar? Barusan bilang terimakasih? saya belum pernah mendengar ucapan terimakasih dari sesosok kevin selama 30 tahun. Gadis ini membawa suatu perubahan yang baik kepada tuan kevin". Batin Arya.
"Ya tuhan sudah jam setengah 9 malam. Tuan saya pamit pulang. Saya takut kena marah papa saya kalau saya pulang kerja terlalu malam". Myuna melihat jam di pergelangan tangannya.
"Permisi tuan". Myuna melangkah berlari meninggalkan ruangan itu agar sampai tepat waktu
☘️☘️☘️
Sementara dikediaman rumah aditya sangat kacau, menunggu myuna pulang sedari tadi. Bela yang tidak bisa memasak pun ikutan bingung dan marah karena myuna belum balik.
"Maa, Akira sudah laper nih, buruan masak maa". Rengek Akira memegang perut yang sudah berbunyi dari tadi.
"Iya nih ma, kenapa mama diem aja bukannya masak. Kita sudah kelaparan ma. Kemana juga tu anak bisa bisanya pulang kerja semalam ini". Gerutu Akari sambil mencari Myuna kemana-mana.
"Mah mana makanannya kenapa mamah hanya berdiri di dapur?". Tanya Aditya
"Ih kok malah nyuruh mamah masak sih pah? Kamu kan tau kalau saya tidak bisa masak". Jawab Bella dengan emosi
"Makanya belajar, masa kita harus mengandalkan myuna terus. Kita akan mati kelaparan jika begini terus tiap malam". Aditya marah dan memukul meja.
"Anak ini, kenapa belum juga pulang. Bagus sekali dia kelayapan sampai jam setengah 9 gini, sudah tidak menyiapkan makan malam. Masa aku yang harus masak sih. Akan saya beri dia pelajaran nanti". Batin Bella yang tidak menghiraukan Aditya sedang marah.
"Assalamu'alaikum,,"
Orang yang mereka tunggu tunggu akhirnya datang juga, dia bergegas ke meja makan. Dan menyajikan makanan dari hotel bintang 5 yang diantarkan oleh asisten dan memberikannya di tengah perjalanan.
"Pah, makanannya sudah siap". Myuna memberitahui dan memanggil papahnya yang sedang duduk menyilangkan tangan di depan dada dan menuju meja makan.
"Kamu sangat pintar Myuna. Kamu bisa masak membersihkan rumah sendirian, mengatur pengeluaran. Kamu memang anak yang bisa di andalkan. Beda sekali dengan mereka mereka itu". Ucap Aditya kepada Myuna sambil meyuapkan nasi dan memakanan makanan ke dalam mulutnya seperti orang kelaparan.
Bela, akari dan akira juga seperti orang yang sudah tidak makan 2 hari. Melihat pemandangan ini ia jadi merasa takut kalau nanti Bella akan menghukum dia lagi.
Sesuai dugaan Myuna, di kamar Myuna datang Bella dengan tali pinggang andalannya. Dan mulai mencambuk bella hingga Myuna pingsan tidak sadarkan diri.
☘️☘️☘️
Pagi hari. Dengan suara suara burung yang mulai berkicau Myuna terbangun saat azan berkumandang. Mendapati dirinya berada di lantai dengan badan yang sakit akibat hukuman Bella.
Bergegas sembahyang dan cepat cepat memasak. Untung stok bahan bahan dikulkas masih banyak. Sambil memasak, Myuna merendam pakaian kotor kemudian dicuci menggunakan tangan.
"Masak sudah, nyuci sudah, oh iya saya harus menyapu halaman dan di dalam rumah, mengepel" Gumam Myuna mengambil sapu menahan sakit di badannya
Semua selesai tepat waktu. Selesai sarapan, ia bersiap untuk mandi. Memakai sedikit lipstik dan bedak yang tipis memakai inner berwarna hitam blezer putih dan rok span putih dan jilbab berwarna hitam motif gucci. Dan tak lupa ia menyemprotkan parfum kesukaanya ke pergelangan tangannya.
Ia segera berangkat sebelum aditya, Bella dan kedua saudari tirinya bangun semua..
Saat Aditya bangun, ia mendapati rumahnya yang sudah bersih dan tertata rapih dan wangi. Dan tercium aroma makanan yang lezat dari meja makan. Ia sudah menebak pasti Myuna yang mengerjakan semua ini.
Kemudian bella juga berjalan menuju kursi di meja makan dengan nyawa yang belum kumpul bersamaan dengan Akari dan Akira.
Mereka kagum sekian detik setelah melihat sekeliling, sudut sudut rumah, dan halaman yang sudah bersih kembali.
Tak hanya itu mereka mencium aroma detergen, seperti orang yang habis mencuci baju.
"Kamu ajarkan kedua anak kamu itu mencontoh myuna. Kamu lihat rumah ini, ini adalah rumah peninggalan mamahnya myuna. Jadi kalian harus sadar diri kalau tinggal disini. Bukan malah menyuruh myuna membereskan rumah ini sendirian". Ucap Aditya yang sudah mulai bosan dengan sikap malas malasan mereka.
"Baik pa" Jawab Bella dengan memelas.
"Awas aja tu anak pungut, dia sudah membuat aditya tidak suka dengan kami, ternyata masih kurang menghukum anak itu tadi malam. Tapi kali ini aku akan menghukumnya dengan lebih berat. Lagian dia sangat cocok untuk dijadikan pembantu di rumah ini". Batin Bella.
☘️☘️☘️
Akari gagal mengambil perhatian cowok di kampusnya kemarin. Dan berujung ditertawakan oleh teman teman kampusnya. Lalu dia mengeluarkan kartu atm yang dimana disitu terdapat saldo 200 juta yang ia pinjam dari renternir.
"Enaknya aku shopping aja nih, hm tapi aku ingin sekali punya apartemen mewah. Apakah aku harus membeli apartemen saja dengan duit ini, lagian rumah ini peninggalan mama nya myuna yang kemungkinan suatu saat bakal jatuh ke tangan myuna. Secara dia adalah ahli waris. Atau apakah aku harus membeli mobil, karena ingin sekali seperti teman teman kampus aku". Bingung Akari melihat di layar hp nya
"Apa?? , ada tas dari brand ternama yang akan launching hari ini. Aku ga mau ketinggalan. Aku harus beli tas itu dan memamerkan ke teman temanku besok". Akari membesarkan matanya dengan tersenyum sinis.
"Kak Akari, saya lagi butuh duit. Saya mau minta bagi yang 200juta di dalam atm waktu itu, saya lagi perlu banget kak". Mohon Akira.
"Kamu mau pakai untuk apa?". Tanya Akari
"Hari ini anniversary 1 tahun sama pacar saya kak. Kami janji untuk saling memberi hadiah. Please boleh ya kak". Mohon Akira.
"Ya sudah iyaa boleh, kok kamu ga cerita kalau kamu punya pacar selama ini". Tanya Akari penasaran.
"Saya takut kakak akan merebut dia dari saya, secara dia adalah orang yang paling saya sayangi di dunia ini setelah kak Akari dan mama ". Jawab Akira dengan polos.
"Itu tidak mungkin, masa kekasih adeknya sendiri di rebut. Baiklah akan saya transfer sekarang. Kakak harus pergi membeli tas branded yang akan launching hari ini. Kamu mau mau ikut?". Ajak Akari.
"Kalo diajak sih saya ayo aja kak, nanti saya tinggal ketemuan dengan kekasih saya di mall aja. Siapa tau kan dia akan membelikan saya tas branded yang baru launching". Jawab Akira sepontan. Dan beranjak pergi menggunakan mobil papah sambungnya
☘️☘️☘️
Myuna yang sudah sampai di hotel A untuk memulai kerja hari ini. Saat melangkah mendorong pintu kaca itu melihat seorang anak laki laki berumur sekitar 4 tahun memakai jas dan terdapat pita di bagian kerah kemejanya sedang berlari di dekat kolam renang. Ia sedang mengejar pengasuhnya yang berada di luar hotel. Saat berlari kakinya terkilir membuat dia jatuh ke dalam kolam renang orang dewasa berukuran 2 meter.
Byuuuurrr... (bunyi air)
☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments