Di dalam rumah, Akari dan Akira tertawa bahagia. Bagaimana tidak? Mereka mengambil pinjaman ke renternir lagi 100juta. Mereka tidak tau kalau jasa pinjaman yang mereka pakai itu milik CEO Kevin Bantara .
"Kita manfaatin aja dulu si anak pungut itu dengan memakai namanya ke renternir. Kalo udah ga berguna baru kita tendang dari rumah ini". Akari tertawa puas.
"Hahaha kakak bener banget. Kita bisa sepuasnya minjem duit pake nama dia, tapi bagaimna kalau kita ketahuan kak". Tanya Akira yang sambil mengetik pesan di ponselnya.
"Ih tidak mungkin kita akan ketahuan. Selama kita diam maka kita tidak akan ketahuan siapa pun. Ingat kita tidak boleh cerita ke siapa pum termasuk mama dan papah". Akari Melihat kanan kiri memastikan tidak ada yang mendengar.
Tanpa mereka sadari datanglah Myuna dari belakang mereka dan mendengar percakapan mereka ber dua.
"Oh jadi kalian yang membuat saya banyak hutang 200juta itu?". Meraih rambut dan menjambak jambak rambut Akari dan Akira karena sudah sangat emosi
"Sakit tau, lepas ga!! Kita bilang mama ini. Maa anak pungut udah mulai berani ganggu kami ma". Teriak si Akari
"Mama, papah, tolongin kami. Kami dijambak sama myuna" . Teriak si Akira bersamaan dengan akari
"Kalian ga tau bagaimna bingungnya saya mendapati hutang sebanyak itu. Kalian ga ada otak lagi kah. Tega nya kalian berdua mengganggu kehidupan saya. Apakah kalian belum puas selama ini saya hidup tersiksa". Myuna berteriak histeris disertai marah dan tangisan myuna yang sudah tidak bisa terbendung lagi.
Bela yang baru masuk rumah, pulang dari shopping menjatuhkan paper bag nya saat melihat anaknya dijambak jambak oleh myuna. Ia tidak terima anak anaknya di perlakukan seperti itu. Ia berlari dan berteriak mencari tali pinggang andalannya
"Lepaskan anak saya, berani beraninya kamu menyakiti dan menjambak anak saya. Kamu tau perawatan rambut anak saya itu mahal. Sebulan gaji kamu itu ga akan cukup buat perawatan rambut mereka" . Bella berlali hendak mengambil tali pinggang.
Namun bella mengurungkan niatnya karena papa yang baru masuk rumah. Ia sudah kembali dan sudah menyelesaikan meeting di Singapur.
"Ada apa ini? Kenapa ribut sekali?". Tanya Aditya
"Ini pah anak kamu ini liar banget. Ajarin dulu tata krama yang baik. Sepertinya dia benci dan iri dengan Akari dan Akira pah" . Jawab Bela.
"Apa benar myuna? Kamu iri dengan mereka? Bukannya papah sudah bilang kamu harus bersikap baik ke mereka karena kalian kan sudah jadi keluarga. Kamu mau sampai kapan seperti ini terus hah? Kamu jangan buat masalah. Bikin papah pusing aja, sekarang lepaskan tangan kamu ini dari rambut mereka" . Bentak Aditya.
"Engak pa, enggak seperti itu pah. Sebenarnya Myuna -".
Myuna yang ingin menjelaskan apa yang sebenernya terjadi terpotong oleh suara klakson mobil dari luar yang tidak lain adalah anak dari rekan bisnisnya.
"Sudah sudah. Pokoknya papah mau kamu jaga sikap. Oh iya Myuna habis ini buatkan minuman untuk tamu dan bawa ke ruang tamu". Perintah Aditya yang hendak pergi menuju ruang tamu
"Baik pah Myuna dengar". Menahan kesedihan dan menunduk.
"Semoga saya bisa memberi tahu ke papah kalau mereka berdua meminjam uang ke renternir menggunakan nama saya". Batin Myuna.
Akari dan Akira mengelurkan lidah mereka mengejek myuna. Betapa senang sekali ayah sambungnya lebih membela mereka dari pada anak kandungnya sendiri.
"Rasain tuh". Ucap Bella dengan suara kecil yang ditekan.
☘️☘️☘️
Di ruang tamu
"Hallo om Aditya, apa kabar?". Arish mengulurkan tangan kanannya.
"Wah Arish sudah besar kamu ya? Om udah lama ga liat kamu. Mau om kenalin sama anak om ga, mereka gadis gadis cantik. Siapa tau ada yang nyantol di hati kamu rish". Ucap Aditya dengan tawa yang besar.
"Ah om, ga usah om. Saya belum berniat berkenalan dengan siapapun saat ini. Biasalah om masih ingin menikmati masa jomblo om. Lagian kalau punya pasangan pasti bakal repot om. Diatur terus. Saya malas hidup saya diatur om. Jelas arish malu malu.
Datanglah myuna yang sudah mandi, bersih dan wangi memakai baju gamis dan hijab maron yang warnanya senada. Berjalan memakai kaos kaki membawakan makanan ringan dan minum untuk tamu sambil menunduk dan menaruh hidangan di atas meja kemudian pergi.
Arish melihat si Myuna dan memperhatikan dari atas hingga ke bawah. Dan takjub akan gadis yang ada di depannya ini tidak berkedip.
"Cantik sekali, berbeda dari gadis gadis yang kulihat dikuar sana". Gumam Arish
"Arish berkedip geh? Apakah kamu suka sama gadis saya tadi?". Tanya Aditya memiringkan alisnya keheranan.
"ahahahaha,, om ini kenapa ya, kan saya udah bilang belum ingin berkenalan dengan siapapun". Jawab Arish sambil menahan malu.
"Om, siapa nama gadis tadi itu?". Tanya Arish sambil melihat punggung myuna yang mulai menghilang.
"Oh namanya Myuna, kalau kamu mau om bisa dekatkan, atau mau no hp nya saya kasih". Ucap Aditya
"Myuna, nama yang bagus om. Boleh om minta no hp nya?". Arish yang mengeluarkan hp nya langsung sambil malu malu
"Boleh,, sini saya kasih no hp nya". Aditya Mengambil hp Arish.
"Iya bagus bukan namanya. Itu nama pemberian dari mendiang mamahnya, andai mamahnya masih Aditya, mungkin myuna bisa lebih terawat". Jelas aditya sambil memegang hp arish dan mulai mengetik no hp myuna.
Selang beberapa jam Arish pamit untuk pulang karena sudah hampir tengah malam dan tak sengaja melihat myuna duduk di kursi halaman sambil melamun.
Aris masuk menuju mobil nya untuk mengambil sesuatu dan keluar dari mobil lagi. Ia pun mendatangi myuna dan membawa es krim yang sudah dari tadi ada di dalam mobil menempelkannya di pipi myuna
"nih ES krim biar lebih tenang. Katanya es krim coklat bisa menenangkan pikiran". Arish yang menempelkan sebungkus es krim di pipi Myuna yang hingga membangunkan lamunannya.
"Untuk saya? Tidak usah kak. terimaksih atas niat baiknya" . Tolak Myuna sambil menggelengkan kepalanya.
"Tidak apa apa ambilah. sebenarnya es krim ini buat keponakan saya. Tapi sepertinya es krimnya tidak bisa lama lama karena bentar lagi akan mencair. Dan saya butuh 1 jam perjalanan buat menemui keponakan saya". Arish yang memaksa Myuna untuk mengambil es krim tersebut
"Oh gitu. Baiklah. Akan mubazir jika es nya mencair dan terbuang. Terimaksih kak". Myuna mengambil es krim nya.
"Bisakah kita berkenalan?". Tanya Arish.
"Bisa kak, oh iya nama saya Myuna kak". Jawab Myuna yang tidak menatap Arish karena sibuk membuka bungkus es krim
"Saya Arish, bisakah saya panggil kamu miyu aja". Tanya Arish yang menaruh tangan dipipinya sambil menaikkan alisnya sebelah.
"Boleh kak, baru kali ini saya dipanggil miyu. Rasanya itu lucu sekali panggilannya". Jawab Myuna sambil tersenyum dan kemudian tertawa kecil.
"Astagaa udah jam 11, saya pamit dulu ya miyuu ini sudah jam 11 malam, bisa bisa saya kena amuk ponakan saya ini". Melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan dan berlari pergi menuju mobil.
"Kapan kapan kita pasti akan bertemu lagi miyuu. Kalau kita bertemu sampai tiga kali berarti kita jodoh". Teriak Arish yang sudah jauh dari myuna dan berbalik melihat kebelakang.
Dan myuna pun hanya tersenyum keheranan mendengar perkataan konyol dari orang yang baru saja berkenalan dengannya.
☘️☘️☘️
Tengah malam di apartemen yang sunyi. Sesosok pria yang baru pulang, ia melepaskan masker dan sarung tangannya menuju kamarnya memulai merebahkan tubuhnya dan memandang langit langit kamar yang masih memakai setelan jas dan pantofelnya.
"Ya Tuhan. Aku lelah sekali hidup seerti ini. Rasanya sunyi sekali dan tidak berwarna. Dengan kondisi ini aku tidak bisa mencari kekasih hidupku, semua wanita akan jijik dan takut kalau mengetahui aku punya penyakit seperti ini. Bagaimana aku bisa mencari obat dari penyakitku ini ya tuhan. Aku tidak bisa menyentuh sembarangan. Aku harus memakai baju tertutup. Aku harus memakai sarung tangan dan juga masker. Sampai kapan Tuhan, Engkau berikan cobaan ini kepadaku. Dan sampai kapan aku harus menyembunyikan penyakit ini dari orang orang agar mereka tidak jijik kepadaku". Gerutu kevin yang sambil memandang langit langit kamar dan kemudian mengambil hp dari dalam jas nya.
Notif pesan masuk dari asistennya yang tidak lain adalah Arya.
[Tuan kita ada masalah, tuan Jhon ingin memutus kerja sama sepihak di proyek kita yang ada di Singapur]
[undur semua jadwal besok, atur jadwal untuk bertemu dengannya]. Balas singkat Kevin.
[baik tuan, saya akan menjadwalkan di jam makan siang di hotel A, bagaimana tuan? ]. Tanya Arya.
[baiklah atur saja sama kamu]. Jawab Kevin
[baik tuan, akan saya laksanakan perintah tuan]. Jawab Arya.
Kevin Bantara adalah sosok pria berbadan tinggi dan ber isi, dengan dada dan lengannya nya yang ber otot, alis tebal, mata berwarna hijau, hidung mancung, memiliki rahang tegas. Dingin, cuek terhadap wanita, dan tidak ada yang mengetahui wajah dari Kevin. Karena ia selalu mengenakan masker diwajah dan sarung tangan untuk menghindari sentuhan kulit manusia. Dan ia juga sengaja menutup wajahnya dengan masker setiap hari agar tidak mudah dikenal orang, hanya asistennya yang mengetahui rupa Kevin.
Kevin memiliki reaksi kulit ruam ruam dan gatal dan mengeluarkan nanah bila berdekatan dan bersentuhan dengan kulit manusia. Yang menurut dokter itu adalah penyakit langka. Hanya beberapa orang saja didunia ini yang mengalaminya. Dan belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut.
Kevin mengidap penyakit tersebut dari kecil. Hal itu yang membuat kevin memakai sarung tangan hitam dan masker setiap saat untuk menutupi kulitnya dari reaksi alergi tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
zucarita salada 💖
Keren banget sih cerita ini! Baca sampe subuh aja masih seru.
2024-06-26
0