"Myuna kamu akan menikah dengan anaknya teman papa dalam waktu 3 hari lagi". Ucap Aditya di meja makan.
"Baik pa". Jawab Myuna pasrah menerima keadaan.
"Oh iya selama kamu menikah dengannya, papa mohon kamu belajar untuk mencintainya myuna dan terima semua kekurangannya". Mohon Aditya.
"Baik pa, myuna janji". Ucap Myuna pasrah.
...****************...
Mendengar kabar kalau Myuna akan di nikahkan dalam 3 hari. Arish mendatangi tempat kerja Myuna. Ia tidak ingin kehilangan myuna.
"Hallo, selamat datang ada yang bisa saya bantu". Ucap staf hotel yang melihat Arish mencari seseorang.
"Saya sedang mencari karyawan yang bekerja disni. Apakah kamu mengenal Myuna?". Tanya Arish
"Dia baru saja resign". Ucap staf hotel
"Oh terimakasih atas informasinya". Arish melangkah keluar hotel menuju mobilnya yang terparkir.
"Kamu ada di mana Myuna?". Gumam Arish sambil berlari dengan nafas yang tidak karu karuan dan keringat yang bercucuran di dahi. Mengambil ponsel di dalam jas nya menelfon myuna.
"Hallo". Suara lembut Myuna dari telfon
"Myuna kamu di mana. Saya sedang di depan tempat kerja kamu. Katanya kamu baru saja resign?". Tanya Arish dengan nafas tidak teratur membungkuk meletakkan tangannya di lutut.
"Iya ka arish. Saya baru resign. Saya lagi di kampus kak. Ada apa kak Arish mencari saya? ". Tanya Myuna dari telfon
"Kamu kuliah Myuna?". Tanya Arish yang sudah masuk ke mobilnya.
"Iya ka aris, saya kuliah" . Jawab Myuna
"Kalau gitu saya akan ke kampus kamu. Kampus kamu itu yang Glory of University bukan? ". Tanya Arish sambil mengemudikan mobilnya
"Iya kak". Jawab Myuna
"Saya akan kesana sekarang, saya akan kabari jika sudah sampai". Ucap Arish menutup telfonnya.
...****************...
Myuna sudah sampai di kampusnya. Memakai baju kemeja putih yang dimasukkan kedalam rok span dan cardigan crop top berwarna biru muda. Memakai jilbab ciri khas dia yaitu model dililit ke belakang dan sebagian menutupi dadanya.
"Sudah lama sekali tidak masuk ke ruangan ini". Gumam Myuna tersenyum melihat disetiap sudut ruangan.
"Bukankah perempuan itu yang ada di video viral kemarin ya". Ucap salah seorang di ruangan tersebut.
"Iya tah? Masa dia sih?". Jawab salah seorang temannya.
"Iya, kasian sekali dia ya, kita samperin aja". Berjalan menuju meja myuna diikuti oleh kawannya.
"Eum hai. Bolehkah kami duduk disni. Dan bisakah kita berkenalan". Ucap keduanya
"Dengan senang hati. Nama saya Myuna". Myuna tersenyum mengulurkan tangannya
"Saya mutiara dan dia sepupu saya namanya tiara". Ucap mutiara mengulurkan tangan kanannya.
"Salam kenal ya". Mutiara tersenyum
"Kamu baru masuk ya? kami tidak pernah melihat kamu sebelumnya?". Tanya Tiara penasaran
"Iya baru masuk hari ini. Sebelumnya saya kuliah disini dan baru mengundurkan diri 5 bulan yang lalu. Kalau kalian gimana? ". Jelas Myuna.
"Kami baru masuk sebulan yang lalu Myuna" ucap Tiara.
"Ngomong ngomong kami melihat video viral kamu tau Myuna". Mutiara menunjukkan videonya di hp nya.
"Ya ampun.. Berarti kemarin saya direkam ya". Myuna kaget melihat videonya.
"Kamu cantik banget Myuna tanpa berjilbab". Ucap Mutiara.
"Eh eh dosennya datang". Tiara menoel Myuna dan mutiara
"Baik kita akan memulai mata kuliah saya. Mohon kerja samanya". Suara Dosen Daniel memasuki ruangan.
"Apakah kamu baru? coba berdiri kenalkan diri kamu". Tanya dosen pandangan tertuju pada Myuna.
"Iya pak. Nama saya Myuna Roselyn Alkamora. saya baru hari ini masuk". Jawab Myuna sambil berdiri
"Myuna arti dari fashion designer menurut bahasa kamu itu apa?". Tanya Daniel.
"Fashion designer adalah sebutan orang yang ahli dan terampil dalam mendesain pakaian. Dalam menciptakan dan mengembangkan rancangan busana". Jawab Myuna
"Benar. Kamu boleh duduk". Kata Daniel sambil melihat Myuna
...****************...
"Selesai juga mata kuliahnya pak daniel". Ucap Tiara
"Kenapa ya kalau dosen yang tampan gitu rasanya cepet banget selesai". Gumam Mutiara.
"Sepertinya di saat pak daniel menjelaskan materi tadi selalu melirik ke arah kita. Kalian ngerasa ga si". Tanya Tiara
"Ah perasaan kamu aja kalik. Lagian muridnya juga kan banyak. Masa iya dia melirik ke kita aja. Tapi ngomong ngomong kamu ada benarnya juga si". Sahut Mutiara.
"Benarkah?. Saya tidak terlalu memperhatikan tadi. Saya dari tadi menulis apa yang dijelaskan pak dosen tanpa menatap wajahnya". Sahut Myuna menaruh jari jarinya di dagu.
"Yah elah Myuna. Malah kami semua sekelas itu ga ada yang menulis saat pak dosen itu menjelaskan materi". Ucap Mutiara.
"Lah kenapa?". Tanya Myuna menaikkan kedua alisnya tanda tidak mengerti.
"Ya kami kan liat wajah tampannya pak daniel. Sayang banget kalau ga menatapnya itu". Jawab Mutiara
"Seperti di sihir ya mut". Jawab Tiara sambil tertawa.
"Ya sudah kita ke kantin aja yok". Ajak Mutiara.
Mereka ber tiga menuju kantin. Dan berpapasan dengan Imel.
"Tunggu, kamu jalang kecil kuliah disni? Imel kaget dan berhenti saat melihat myuna.
"Ck. kamu lagi, kenapa harus bertemu dengan kamu lagi si? ". Ucap Myuna dengan nada malas.
"Eh eh semuanya dengarin saya. Kalian tau orang yang makai jilbab ini itu suka menggoda orang orang kaya tau". Teriak Imel memprovokasi orang orang
"Jaga mulut kamu. ". Ancam Myuna sambil telunjuknya menunjuk wajah Imel
"Teman teman jangan dengarin dia. Mulutnya itu berbisa jangan ada yang mau berteman dengan dia". Tiara membela Myuna.
Saat Imel ingin melayangkan tamparan. Arish dengan cepat memegang tangan imel dan arish menghempaskannya dengan kasar. Hingga tamparan itu tidak jadi melayang ke wajah myuna. Kedatangannya membuat mata semua orang tertuju padanya.
"Tampan sekali". Gumam Imel.
"Wah siapa laki laki itu. Dia benar benar tampan ya". Ucap Mutiara dan Tiara tidak mengedipkan matanya
"Myuna, kamu ga apa apa?". Tanya Arish
"Ga apa apa kak". Jawab Myuna
"Kamu tau, saya dari tadi mencari kamu". Kevin menatap Myuna
"Tuh kalian liat sendri, cewek ini adalah ani ani kemarin bersama siapa sekarang bersama siapa. Masa bisa mendekati banyak cowok. Sudah pasti dia ini wanita simpanan". Ucap Imel mengadu domba.
"Diam kamu, dia bukan ani ani. Coba kamu liat pakaian kamu itu lebih dari ani ani". Bentak Arish marah ke Imel.
"Huuuu iya nih, suka memprovokasi orang aja kerjaannya". Sahut dari kejauhan membela Myuna
"Iya. Hu ngaca kamu itu. kamu itu yang mirip ani ani imel. Ga punya kaca ya, sini saya beliin". Sahut Tiara mengejek Imel
"Terimakasih kak arish sudah membantu saya. Ka aris ada perlu apa mencari saya? ". Tanya Myuna.
"Kita harus bicara bedua Myuna". Ucap Arish memegang pergelangan tangan Myuna pergi dari situ meninggalkan kedua temannya.
"Apakah benar kamu akan menikah?". Tanya Arish menatap lekat Myuna
"Iya seperti yang sudah kak arish dengar". Jawab Myuna dengan tatapan datar
"Tapi kenapa kamu mau Myuna?". Tanya Arish lagi
"Karena demi menyelamatkan perusahaan mama saya ka. Lagian saya ikhlas kak". Myuna tersenyum.
"Myuna, asal kamu tau. Saya sangat menyukai kamu". Suara hati Kevin.
...****************...
Di ruangan nya Kevin sedang menatap layar laptopnya. Mencoba fokus namun pikirannya saat ini memikirkan Myuna.
Tok Tok Tok
Ketukan pintu di luar. Membuat Kevin teralihkan.
"Siapa". Tanya Kevin.
"Ini saya". Suara berat Kevan dari balik pintu.
"Oh kamu. Masuklah". Sahut Kevin melepas kaca matanya.
"Wah. Ruangan CEO ternyata seperti ini. Aku sudah lama ga masuk sini. Mungkin terakhir waktu bawa kita waktu umur 6 tahun". Ucap Kevan yang melihat sudut ruangan.
"Cepat katakan kamu ada perlu apa kesini". Suara Kevin yang dingin.
"Jangan dingin dingin gitu. Aku ini saudaramu bukan musuhmu". Sahut Kevan mulai duduk di sofa.
"Kalau ga ada yang mau dikatakan cepat kamu pergi dari sini Kevan". Ucap Kevin menatap tajam mata Kevan.
"Baiklah. Sepertinya aku akan pergi aja. Tadi nya aku mau bilang sesuatu tentang gadis itu". Ucap Kevan kemudian melangkah pergi.
"Tunggu. Maksud kamu Myuna?". Tanya Kevin menatap Kevan.
"Kamu cepat sekali berubah saat mendengar kata gadis itu". Ucap Kevan.
"Apa mau kamu Kevan?". Tanya Kevin melangkh mendatangi Kevan.
"Ga ada. Oh ya saya mau mengingatkan kamu Kevin. Aku tau kamu meyukai gadis itu tapi sepertinya aku juga menyukai gadis itu". Ucap Kevan sambil menatap ke arah Kevin
"Iya kamu benar aku menyukai. Tapi gadis itu sudah di jodohkan oleh ayahnya". Sahut Kevin.
"Benarkah dia dijodohkan?". Gumam Kevan penasaran.
"Cepat kamu pergi dari sini Kevan. Aku sangat sibuk saat ini". Ucap Kevin.
"Baiklah saya akan pergi dari sini". Ucap Kevan kemudian melangkah pergi.
"Aghrr sial. Bahkan dia juga menyukai gadis itu. Coba kamu ga di jodohkan akan saya kejar dia terus pastinya". Ucap Kevin yang mengepalkan tangannya.
"Aku kangen senyuman kamu Myuna. Emm rasa rinduku ga akan hilang hanya dengan duduk memikirkannya. Aku harus ke tempat kerjanya hari ini". Gumam Kevin kemudian mengambil kunci mobilnya.
...****************...
Fahri duduk di kursi mendapat sebuah telfon dari no asing.
"Pak Fahri ini saya". Suara berat Kevin dari telfon.
"Tuan kevin?". Tanya Fahri memastikan.
"Apa gadis itu ada yang ganggu hari ini?". Tanya Kevin
"Tuan gadis itu udah ga kerja disini lagi". Jawab Fahri.
"Apa kamu pecat dia?". Suara berat Kevin dari telfon.
"Tidak bukan karen saya pecat. Gadis itu yang resign tuan". Jawab Fahri.
"Kenapa resign?". Tanya Kevin.
"Katanya ia akan kembali masuk kuliahnya tuan. Apa anda ingin mencarinya tuan". Jawab Fahri.
"Iya saya lagi dalam perjalanan ke hotel. Apa bapak tau kampus gadis itu?". Tanya Kevin.
"Iya saya tau. Dia kuliah di kampus Glory of University tuan". Jawab Fahri.
"Oke. Makasih infonya pak". Ucap Kevin kemudian menutup panggilan.
"Ternyata kamu resign dari kerjaan dan memilih untuk kuliah". Gumam Kevin sambil mengemudikan mobilnya.
"Kalau gitu saya tidak bisa bertemu dengannya". Gumam Kevin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments