"Iya, kami kembar. Tapi Kevin lahir lebih dulu". jelas Kevan.
"Oh gitu. Pantas saja mirip". Myuna memperhatikan Kevan.
"Kalau boleh tau, kamu kesini dengan siapa?". Tanya Kevan.
"Saya tadi diminta tuan Kevin untuk menemaninya di sini tuan". Jawab polos Myuna.
"Jadi kamu kekasihnya Kevin?". Tanya Kevan penasaran sambil mengangkat alisnya.
"Bukan, saya bukan kekasihnya . Saya cuma diminta untuk menemaninya saja". Myuna menggelangkan kepalanya kemudian tersenyum membuat laki laki dihadapannya jatuh hati kepadanya.
"Cantik sekali wajah kamu gadis kecil. Apakah hatimu juga secantik wajahmu?". Batin Kevan.
Myuna tidak sengaja membuat kevan jatuh hati padanya saat itu juga. Melihat wajahnya yang kecil, kulit yang putih seperti susu menjadikannya sangat cantik. dengan dagu yang agak belah dan memiliki tahi lalat di atas alis kanannya membuatnya terlihat manis. Walaupun badannya yang kecil dengan pinggang yang ramping itu banyak pria yang menginginkannya.
Deg deg deg....
"Jantungku, kenapa berdetak tidak teratur gini?". Batin Kevan sambil memegang dadanya.
"Tuan kenapa? Apakah sedang. sakit?". Tanya Myuna melihat Kevan megang dadanya.
Tiba tiba seorang perempuan berbadan sexi dengan pakaian sexi nya datang melemparkan segelas minuman yang tidak lain adalah imel. namun dengan cepat Jevan memeluk Myuna melindungi tubuh Myuna yang kecil itu dibalik badannya yang besar. Dan membuat pakaian Kevan basah.
"Kamu berani sekali. Siapa kamu kenapa orang gila seperti ada di pesta ini". Bentak Kevan ke Imel.
"Heh kamu jalang, berani beraninya datang ke acara ini". Bentak Imel tidak memperdulikan Kevan.
"Kamu jangan buat malu pesta ini. .. Pergi dan tinggalkan pesta ini atau saya akan panggilkan bodyguard buat ngusir kamu". Kevan emosi memperingatkan Imel.
"Diam kamu, saya beri jalang kecil ini pelajaran dulu. Pasti gara gara dia kevin ga memaafkan saya sampai sekarang". Imel mendekat ke Myuna menarik narik dan menjambak jilbabnya Myuna.
"Awhh sakiiit,, kamu jangan kek gini. Kita bisa ngomong baik baik". Ucap Myuna kesakitan yang jilbab nya ditarik tarik hampir mau lepas.
"Alah kamu ini munafik tau. Gaya nya pakai jilbab ternyata kamu juga manipulatif". Ucap Imel sambil teriak menarik narik jilbab Myuna hingga lepas. membuat suasana orang orang disekitar situ tertuju pada mereka ber dua.
"Kita ngomong baik baik. Lepaskan tanganmu ini". Myuna mencoba bersabar.
"Ga akan saya lepaskan. Saya mau menunjukkan wajah asli kamu tanpa jilbab didepan orang orang jalang kecil. Pasti kamu sangat jelek tanpa jilbab kamu ini". Imel membuka jilbab Myuna dengan kasar.
Imel, para tamu laki laki dan orang orang yang ada disitu pun terbelak kagum akan kecantikan myuna saat imel menarik paksa hingga jilbabnya terlepas.
"Kamu ga sopan sekali imel, datang datang merusak di acara orang. Bahkan kamu melepas jilbab saya di saat seperti ini. ". Marah Myuna ke imel yang sudah tidak memakai jilbabnya.
Ibarat mutiara di dalam kerang. Myuna menyembunyikan kecantikannya di balik jilbabnya.
Saat ini Myuna seperti boneka kecil cantik yang bernyawa. Poni se alis dan semi poni kanan kirinya myuna yang sedikit berantakan tetap membuatnya terlihat cantik dan imut. Rambut digulung yang dijepit jedai itu menampakkan leher jenjang Myuna yang putih memakai kalung batu rubi berwarna merah dan telinga yang memakai anting rubi merah juga.
"Ada apa ini, kenapa membuat kekacauan disini?bodyguard usir perempuan ini". Suara berat dari paruh baya yaitu Bantara yang mulai mendekat.
"Mohon maafkan saya pak, wanita ini yang duluan mengganggu saya". Tuduh Imel menunjuk myuna.
"Maaf pak, dia berbohong. saya tidak memulainya. Dia yang mengganggu saya tadi". Sahut Myuna mencoba menjelaskan.
"Kakek, tadi mak lampir itu yang ganggu onti Myuna". Pella Prince menunjuk Imel yang sedari tadi berdiri disitu.
"Apa kamu bilang mak lampir? Anak kecil diam aja kamu, sana cari orang tua kamu saja". Ucap Imel marah ke prince.
"Mak lampir jangan marah marah nanti cepet tuak loh". Prince meledek berlari menemui om Arish yang baru saja datang. Kagum akan kecantikan Myuna.
"Cepat kamu pergi". Bentak Bantara.
"B baik pak saya akan pergi meinggalkan acara ini". Ucap Myuna hendak melangkah pergi
"Maksud saya bukan kamu Myuna. Tapi kamu". Bantara Menunjuk Imel.
"Saya ga salah, dia tadi yang memulainya dengan menghina saya katanya saya jalang kecil". Teriak Imel yang tengah diseret bodyguard.
"Kamu ga apa apa kan?" tanya Kevan memperhatikan kecantikan Myuna tanpa jilbab.
"Tidak apa apa". Jawab Myuna singkat dengan wajah datarnya. Kemudian mencari jilbab yang dipakainya tadi tapi tidak ditemukan.
"Kamu kenapa, apa kamu baik baik saja?". Terdengar suara berat Kevin yang melangkah mendekat ke arah myuna.
"Saya tidak apa-". Myuna mulai meneteskan air matanya karena tidak menemukan jilbabnya untuk segera menutupi rambutnya yang sudah dilihat orang sedari tadi.
"Pakailah ini". Kevin melepaskan jas dan menaruhnya di kepala myuna. Tetes demi tetes keluar tanpa henti dengan tatapan datar.
"Jangan menangis nanti cantiknya hilang". Bisik Kevin di telinga myuna. Dan ia memperhatikan kalung rubi merah di leher Myuna.
Kevan dan Arish hanya diam tidak berkutik. Masih kagum akan kecantikannya Myuna.
Kejadian tadi direkam oleh seseorang membuatnya viral di media sosial. Kevan, Kevin, Arish seperti berlomba lomba untuk mendapatkan hati Myuna.
Namun sepertinya sangat sulit karena Myuna belum ada keinginan untuk mendekati laki laki manapun. Dan ia todak peka saat laki laki sedang ingin mengejarnya .
"Ayo ikut saya". Ajak Kevin.
"Kemana tuan". Tanya Myuna
"Sudah, kamu ikut saja". Kevin melangkah pergi meninggalkan hotel diikuti dengan Myuna.
Saat Myuna yang hendak keluar membuka pintu hotel berpapasan dengan papa nya yang baru masuk. Tetapi Myuna tidak melihatnya. Dan papanya juga tidak melihat myuna.
☘️☘️☘️
"Waaaahhh,, indahnya. Seumur umur saya belum pernah melihat pantai tuan" . Gumam Myuna melihat ke arah pantai dari balik kaca mobil.
"Benarkah? Jadi ini kali pertama". Tanya Kevin tersenyum tipis.
"Saya selalu bermimpi berlari lari menelusuri bibir pantai bersama mama saya. Tapi saya ga bisa merasakannya karena mama saya sudah pergi. Membuat saya jadi penasaran seperti apa rasanya berlari lari di pinggir pantai". Ucap Myuna sambil tangannya seakan akan memegang pantainya dari kaca mobil.
Turun dari mobil, Myuna berlari ke bibir pantai.
"Pantai,, aku datang". Teriak Myuna berlari merentangkan kedua tangannya yang bahagia dan lupa membawa jas nya Kevin untuk menutupi rambutnya.
Di Siang yang cerah itu. Myuna berlari lari di bibir pantai seorang diri. Kevin memperhatikannya dari di dalam mobilnya. Kemudian ia berniat keluar dari dalam mobil dan juga ia melepaskan sarung tangannya. Berjalan menghampiri Myuna, ia saat ini ingin menyaksikan Myuna lebih dekat.
Rambut yang digulung, dijepit jedai dan poni se alis beserta rambut semi poninya disamping kanan dan kirinya yang tertiup angin menambah cantik wajahnya. Ditambah senyuman tawa dari bibir merahnya yang tidak henti hentinya. Masih mengenakan dress putihnya dan sepatu kacanya berlari lari mengangkat kedua tangannya ke atas.
"Aku ingin melihat pemandangan ini setiap hari bersama kamu Myuna". Gumam Kevin melihat Myuna berlari lari.
Kevin diam diam mengabadikannya di hp miliknya. Dan melangkah menghampiri myuna.
"Tuaaaan, makasih yaaaaa udah bawa saya ke siniiiiiii". Teriak Myuna sambil tertawa dari kejauhan yang tidak sadar dia lupa memakai tutup kepalanya.
"Iya samaaa samaaa. Jangan sedih terus yaaaaa. Kamu berhak untuk bahagiaaaa". Balas Kevin dengan teriak. Berjalan menuju kearah Myuna.
Kevin berjalan tanpa sarung tangannya dengan potongan rambut bermodel caesar cut yang tertiup angin terlihat sangat mempesona. Dengan masih memakai kemeja putih dan sepatu pantofel hitamnya seperti seseorang pangeran yang menjemput cinderella nya.
Mereka mulai memainkan air. Merasakan ombak di kaki mereka tidak terasa sudah hampir jam 3 sore.
"Kamu bahagia?". Tanya kevin yang menatap wajah myuna dari dekat dan memperhatikan anting dan kalung dari batu rubi berwarna merah.
"Iya, bahagia sekali tuan". Jawab Myuna dengan senyum dan tawa diwajahnya yang lepas.
"Ini belum seberapa, ayo ikut saya kita akan naik speed boat". Ajak Kevin menuju speed boat.
"Wah, ternyata lautan itu indah dan luas". Teriak Myuna di tengah lautan menaiki speed boat.
"Bisakah suatu saat kita kesini lagi tuan". Tanya Myuna sambil tersenyum.
"Tentu saja. Saya akan membawa kamu kesini lagi kapan pun kamu mau myuna". Ucap Kevin dengan suara beratnya sambil tersenyum tipis.
"Terimaksih tuan". Myuna reflek memeluk Kevin membuat jantung nya berdetak dengan kencang.
Deg deg deg
"Ah maaf tuan. Bukan bermaksud apa apa. Saya reflek tadi karena saya ga pernah se bahagia ini sebelumnya. Apakah saya tadi menyentuh kulit anda tuan". Myuna tersadar dan melepas pelukannya kemudian tersenyum.
"Em saya merasa senang sekali kamu bahagia seperti ini Myuna". Ucap Kevin menatap mata Myuna yang begitu cantik.
"Ah saya lupa mengenakan tutup kepala saya tuan". Myuna mulai tersadar.
"Pakai ini". Kevin melepas jasnya dan menaruh di kepala Myuna.
"Terimakasih tuan". Myuna kembali tersenyum.
"Apa sudah cukup untuk hari ini. Kalau sudah ayo kita pulang". Ajak kevin.
"Sudah cukup tuan. Tapi saya ingin berfoto dulu. Bisakah tuan memfoto saya di speed boat ini.
"Baiklah. 1.. 2.. 3.. cekrek". Kevin memfoto Myuna.
"Ayo kita foto ber 2". Ajak Kevin.
"baiklah tuan". Sahut Myuna.
"Myuna, maukah kamu menikah denganku?". Ucap Kevin yang menatap wajah Myuna yang ingin sekali mengatakannya sedari tadi namun tidak sanggup.
☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments