Suara azan berkumandang, memanggil umat yang beragama islam untuk memenuhi seruan tersebut. Myuna yang sudah bangun dari tadi berwudhu kemudian shalat dua rakaat. Dan tak lupa ia selalu menyelipkan doa untuk mamahnya.
"ya allah, aku kangen mamah, bagaimana mamah sekarang di tempat yang baru, berikanlah cahaya di dalam kubur mamah. Ampunilah dosa dosan mamah didunia ya allah. Engkau maha mendengar doa hamba-Mu ini.
Ya allah, kapadamu hamba-Mu berserah diri. Berikanlah hamba-Mu ini petunjuk untuk melunasi hutang hutang ini. Dan Engkau mengetahui mana yang hak mana yang batil". Ucapnya dalam hati.
"Aamiin". Dengan suara pelan
Setelah shalat, ia bergegas membersihkan kamar yang sempit yang cukup untuk kasur, lemari baju itupun lemari yang kecil dan meja yang sudah buruk. Yang mana ini adalah kamar pembantu yang dahulu pernah bekerja di rumah ini. Kemudian mereka tidak menggunakan jasa pembantu karena mereka bisa memakai myuna sebagai pembantu yang tidak dibayar.
Sebelumnya Myuna memakai kamar 5x lipat dari yang sekarang, didalamnya begitu banyak benda benda peninggalan dari almarhum mamahnya yang mahal harganya. Kamar yang sangat cantik dengan warna kesukaan mamahnya yaitu biru muda yang sudah disiapkan mamah nya ketika myuna lahir. Namun takdir berkata lain ia hanya menikmati kamar tersebut samai di umur 15 tahun. Karena ayahnya menikah lagi dengan janda anak dua ketika Myuna berumur15 tahun. Dan bella akhirnya menguasai rumah ini. Myuna hanya takut jika ia diusir dari rumah peninggalan ibunya ini karena ia tidak tau akan tinggal dimana lagi. Makanya ia mengalah tidur di kamar kecil.
Kamar tersebut direbut oleh Akari setelah papah nya menikah dengan Bella. Ia kemudian terusir dari kamar tersebut dengan bantuan bella. Ia begitu iri melihat myuna memakai kamar yang lebih bagus dari dirinya. Dan menendang Myuna keluar dari kamar tersebut.
Ayahnya sempat marah saat mengetahui myuna diusir dari kamar yang diberikan mendiang mamahnya. Tapi saat Myuna meyakinkan papahnya kalau ia tidak apa apa memakai kamar lain agar kita bisa tinggal dengan damai tanpa memperdebatkan kamar itu.
"Saya harus masak dan cepat membereskan rumah kemudian saya harus mencuci piring dan baju baju kotor, lalu saya harus apa lagi ya". Gumamnya sambil memakai jilbab segi empat.
Dia tidak ingin kejadian kemarin terulang karena ketiduran habis shalat subuh membuatnya bangun kesiangan dan terkena cambukan dari Bella. Bagaimana tidak ketiduran. Semalam ia mencuci pakaian pakaian kotor yang menumpuk di ranjang. Mau tidak mau ia harus mencuci semua itu.
Mana mungkin seorang Bella mencuci pakaian kotor, menyapu, membereskan rumah apalagi memasak. Dia selalu sibuk dengan perawatan, kecantikan, shopping, berfoya foya. Dan selalu berkumpul dengan kawan sosialitanya dan selalu memamerkan barang barang baru yang ia beli. Dan lebih parahnya lagi ia sering pergi ke bar dan ke club club bersama laki laki yang tidak lain adalah kekasih gelapnya tanpa sepengetahuan Aditya saat ia sedang sibuk bekerja, saat Aditya meeting di luar negeri bella memanfaatkan waktu tersebut untuk pergi bersama teman teman sosialitanya.
"Hari ini masak apa ya?". Gumam Myuna tengah melihat hp untuk melihat rekomendasi masakan hari ini.
"Sepertinya yang ini enak, semoga mereka semua suka". Gumam myuna yang langsung siap siap berbelanja di supermarket terdekat.
"Bagus, semua bahan sudah terbeli, sekarang saatnya pulang dan memasak". Myuna mengecek satu persatu di dalam kantong plastik.
Myuna yang hendak pulang dicegah oleh Ria yang tidak lain adalah sahabat dia. Sekaligus mantan atasan di tempat kerja sebelumnya.
"Myuna, saya mau kasih kamu info. Di hotel A sedang mencari seorang karyawan. Mereka siap membayar mahal. Siapapun yang bisa melayani tamu VVIP tersebut, tapi-". Ucap Ria terburu buru
"Hah kamu serius dulu?. Membayar mahal? Bukan kah itu hotel berbintang lima di sini Ria? Apakah bisa menerima saya yang hanya bermodalkan ijazah SMA? . Kamu tau sendiri kan kuliah saya macet karena tidak ingin menyusahkan papah saya". Jelas Myuna sambil memegang dagu.
"Ih dengarkan saya dahulu baru bertanya. Jadi dengar dengar rumornya tamu tersebut memiliki penyakit kulit jika berdekatan dengan manusia maka kulitnya akan terllihat menjijikkan. Coba ambil kesempatan ini. Siapa tau kamu bisa membayar hutang hutang itu yang entah siapa yang memakai nama kamu itu". Jelas Ria sambil memegang kedua bahu myuna.
"Ah baiklah, akan saya coba lamar disana. Semoga bisa keterima dan perlahan saya membayar hutang itu. Makasih infonya ya". Myuna memegang kedua tangan Ria
"Iya, sama sama. Semoga berhasil ya". Ria yang meluk Myuna. dan mereka pun berpisah mengurusi urusan masing masing.
Myuna masak dengan perasaan senang karena dapet info lowongan Pekerjaan yang sekarang sedang sulit dicari. Dan ia tidak memikirkan penyakit yang dimaksud Ria. Yang penting dia hanya berkerja sebagai karyawan dan mengurusi segalanya dari tamu VVIP tersebut. Asal tidak berbuat lebih dari itu.
Myuna yang sedang memasak dikagetkan dengan teriakan Bella dari meja makan.
"Mana makanannya, kenapa belum ada yang matang". Teriak Bella.
"Ngapain aja anak pungut itu sih jam segini belum ada yang matang, awas aja kalau dia lagi bersantai santai di kamar". Bella yang hendak menuju kamar Myuna yang ternyata kosong. Akhirnya bella mendapati Myuna di dapur sedang memasak.
"Kenapa lama sekali masaknya kamu ini?". Ketus Bella
"Ini sudah mau matang nyonya, akan segera saya siapkan di meja makan". Jawab Myuna dengan menunduk.
"Pokoknya saya mau makan masakan yang enak setiap hari, mengerti!!! Saya mau buat anak anak saya pintar bisa lulus dari kampus ternama ini ga seperti kamu yang kuliahnya macet dijalan". Tegas Bella sambil menyilangkan tangannya.
"Iya nyonya". Menunduk kemudian menghidangkan masakan yang di buatnya menuju ruang makan.
☘️☘️☘️
Didalam kamar Akari yang sibuk mencari dimana dress merah selutut dan mengacak acak lemari.
"Mama, mana dress merah selutut punya akari? Akari hari ini mau pake baju itu biar bisa couple sama cowok itu. Saya lihat di ig dia membuat postingan memakai baju merah hari ini. Saya mau dress merah". Rengek Akari.
"Iya sabar sayang. Nanti kita suruh anak pungut itu yang mecarinya". Jawab Bella yang sudah ada didalam kamar yang ingin memanggil anak anaknya makan bersama.
"Yang ini bukan kak?". Akira mengambil baju tersebut yang terselip di bawah kasur.
"Ah kamu benar baju ini yang saya maksud. Warna baju ini seperti yang dipakai dia. Pokoknya saya hari ini harus pakai baju ini". Akari tersenyum licik.
"Myunaaa. Myunaaaa!! Sini kamu!!!". Teriak Akari
"Kenapa kamu teriak teriak sii Akari? Berisik tau" . Myuna dateng ke sumber suara yang masih mengenakan apron.
"Kamu cuci dress ini, habis itu kamu setrika. Nanti jam 9 pagi saya ada matkul jadi sudah harus kering ". Perintah Akari sambil melempar dress merahnya.
"Sekalian baju saya juga ya. Saya nanti mau pakai ini jam 9". Sahut Akira sambil menaruh dengan sopan ditangan myuna.
"Ih kok kamu warna merah juga? Jangan jangan Kamu juga suka laki laki itu". Tanya Akari melihat dress merah yang ditaruh di tangan Myuna.
"Jangan salah paham dulu kak. Saya sudah ada, pacar. Kami janjian memakai baju warna merah". Jelas Akira sambil memegang lengan Akari.
"T-tapi jam 9 belum kering dressnya. Kalian mau pakai baju belum kering?". Tanya Myuna memastikan.
"Ya sudah, ayo kita makan. Mama sudah lapar ini. Ga usah di respon anak pungut itu". Ucap Bela yang berduri sejak tadi melihat perdebatan di kamar itu.
"Ayoo ma". Sahut ke dua anaknya bergegas menuju ke meja makan.
☘️☘️☘️
"Pah nanti transfer ke no rekening akari ya pah, akari mau buat bayar keperluan kuliah". Akari dengan nada manja khasnya yang tengah berbohong. Padahal ia meminta untuk mentraktir kawan kawannya di kampus.
"Papah cuma bisa tranfer sedikit. Karena perusahaan papa lagi krisis. Jadi kalian usahakan berhemat hemat. Berhentilah perawatan terus, membeli barang barang keluaran terbaru". Tegas Aditya.
"Baik pah". Yang membuat suasana dimeja makan jadi hening.
Selesai makan semuanya beranjak menuju urusannya masing-masing dan Myuna yang habis mencuci dress akhirnya menuju meja makan dan memulai sarapan dan bersiap siap pergi melamar kerja di hotel hari ini.
Dengan cerdas nya Myuna mengeringkan dress saudari tirinya dengan hair dryer. Masalah seperti itu sangat mudah untuk diatasi bagi Myuna. Jadi ia pergi tanpa sebuah kendala.
"Pah, Myuna pamit keluar hari ini?". Ucap Myuna sambil membenarkan jilbabnya
"Mau kemana kamu myuna?". Tanya Aditya melihat pakaian formal yang dikenakan myuna
"Myuna mau mencoba melamar kerja di hotel A pa". Jawab Myuna sambil menunduk.
"Oh baiklah, hati hati ya sayang". Kata Aditya.
"iya papa". Myuna salaman dengan papa Aditya
☘️☘️☘️
"Bagaimna dengan pertemuan nanti dengan Jhon?". Tanya Kevin dengan suara khas dinginnya.
"Mereka menyetujui tuan, dan kita akan bertemu di hotel A saat jam makan siang. ". Jawab asisten
"Bukankah kita juga ada proyek yang terkendala urusannya disekitar hotel A. Jadwalkan saja sekalian agar kita tidak bolak balik kesana, tidak penting bakal menghabiskan 5 hari disana asal proyek yang terbengkalai bisa jalan kembali." perintah kevin sambil melihat layar laptop.
"Baik tuan, akan saya atur". Jawab asistennya sambil membenarkan kaca matanya.
"Perintahkan ke pemilik hotel agar tidak ada orang yang lalu lalang disana. Kalau bisa buat hotel itu tutup saat kita berada disana. Kata Kevin ke asistennya.
"Untuk itu sudah saya atur tuan".Sahut Arya.
"Huh, orang kaya mah bebas ya bisa mengatur, tinggal ngasih duit aja". Batin Arya menggerutu.
"Bagus, kita akan berangkat sekarang". Kevin beranjak pergi memakai jas, masker dan sarung tangannya hitamnya.
"Baik tuan, mobil sudah disiapkan di depan tuan". Jawab arya yang buru buru membantu memasukkan pakaian pakaian Kevin kedalam koper.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
erasfa
haii salam kenal author, izin mampir yaa btw bagus jadi terus semangat yaa 🥰
intip profil ku yu hehe🤫✌🏻
2024-06-27
0