Chapter 9

Dirumah sakit

"Apakah aku sudah mati, apakah aku sudah pergi menjemput mama tapi kenapa badanku sakit sekali,". Gumam Myuna yang perlahan membuka matanya.

"Tante, tante ga apa apa, tante saya mau minta maaf karena udah nabrak tante. Tante jadi pingsan karena saya nabrak tante tadi". Ucap Prince dengan nada manja anak kecil

"Tante ga apa apa adik kecil. kamu adik kecil yang jatuh dari kolam renang waktu itu ya?". Tanya Myuna sambil tersenyum

"Iya tante, makasih tante. Oh iya tante boleh ga saya panggil tante Onty aja?". Tanya Prince dengan nada manjanya

"Boleh. Oh iya adik kecil namanya siapa kok bisa WA onti semalem?". Tanya Myuna penasaran sambil mencoba menyenderkan badannya di headboard.

"Nama saya Prince Onti. Saya dapet nomor onti dari om arish. Om arish bilang kalau kenal sama onti jadi saya diem diem mencuri nomor onti di hp om Arish. Onti jangan cerita cerita ke om Arish ya, nanti prince kena omel om Arish". Jelas Prince dengan nada kanak kanakan

"Kamu ini bisa aja Prince". Ucap Myuna sambil tertawa terbahak bahak.

"Onti, kok tangan Onti banyak merah merah". Tanya prince penasaran.

"Ah iya. Tangan Onti kenapa ya prince rasanya kok sakit sakit ya. Oh iya Prince sendirian aja dari tadi". Myuna Berpura pura tidak tahu.

"Tadi ada om arish sama om satu lagi yang pake sarung tangan yang gendong Onti ke sini, saya ga kenala sama om yang pake sarung tangan". Prince yang sambil memegang luka luka Onti Myuna

Bunyi pintu terbuka

"Kamu harus makan semua ini jangan sampai tersisa, kamu begitu lemah ditumbur anak kecil saja bisa membuat kamu pingsan". Ucap Kevin dengan suara beratnya yang baru masuk ke kamar pasien. Dan diikuti seorang perawat membawa makanan untuk myuna.

"Maafkan saya sudah menyusahkan anda tuan".

Myuna menunduk menyesal. Dan mulai menyuapi sesendok makanan dengan kesusahan karena tangan kanan dan kirinya beserta jarinya terasa sakit.

"Sini. Biar saya suapi. Habiskan jangan sampai tersisa". Kevin Merebut sendok dari tangan myuna. Membuat Myuna tidak menolak.

"Adik kecil. Mau makan udang ini untuk Onti ga?. Onti alergi udang jadi nanti akan sayang jika kebuang". Pinta Myuna

"Nau onti, saya sangat suka udang". Mulai mengambil udang dan memakannya dengan lahap hingga habis tak tersisa

"Adik kecil ini gimana si, makannya cemong cemong gitu". Myuna tertawa kecil melihat tingkah Prince hingga menyipitkan kedua matanya. Dan mengelap bibir Prince menggunakan tangan kanan Myuna.

Saat selesai makan, masuklah Arish memakai pakaian jas. Arish melihat kedekatan myuna dan ponakannya kemudian matanya melirik Kevin dengan tatapan benci.

BUGH..

Tinjuan mendarat di perut Kevin membuat suasana menjadi hancur. Melihat itu Prince memeluk onti Myuna dan Myuna pun memeluk prince yang ketakutan.

"Kamu apakan myuna, kenapa dia bisa memiliki banyak memar memar itu". Arish emosi sambil mendorong Kevin ke tembok.

"jangan Arish, Kamu kenapa memukul orang gitu". Teriak Myuna dari ranjangnya.

"Bukankah dia yang menyebabkan kamu kesakitan tiap hari? Kamu mau tiap hari mendapatkan memar memar baru?". Ucap Arish yang mengarahkan pandangannya ke myuna

BUGH..

Kevin pun melayangkan tinjuan ke bagian perut Arish. Sebagai balasan sudah meninju dia.

"Sudah cukup.. Kalian jangan memperlihatkan kekerasan di depan anak kecil". Teriak Myuna yang sebenarnya ketakutan.

....

Di klinik kecantikan. Bella, Akari dan Akira sedang melakukan perawatan kecantikan di ruangan yang sama.

"Wajah aku ini kenapa muncul bintik bintik hitam ya, apakah aku salah memakai produk. Ah sudahlah nanti juga akan hilang setelah perawatan ini". Gumam Akari sambil memegang cermin di tangannya

"Ma, apa mamah ga kelewatan tadi sama Myuna. Takutnya Myuna akan mengadu ke Papah. Kalo papah tau bisa bisa kita akan di usir. Lalu kita akan tinggal di mana? Aku ga mau ya ma tinggal di tempat yang kecil". Ucap Akira

"Ga mungkinlah itu anak ngadu ke papa nya, kalau dia ngadu sudah dari dulu kita ditendang dari rumah". Sahut Akari sambil menikmati pijitan pijitan di badan.

"Iya kamu benar sayang, kita ga boleh ke khawatiran kamu itu terjadi. Kita harus memisahkan anak pungut itu dari Papahnya. Kalau bisa kita buat anak itu tidak tinggal di rumah". Ucap Bella memikirkan ide jahatnya sambil tersenyum jahat.

"Habis ini kita akan kemana ma?". Tanya Akira melihat nail art nya.

"Tentu saja jalan jalan dong. habis ini pergi ke restoran bintang 5, mama rasanya pengen banget makan disana lagi. Habis makan kita jalan jalan ke mall, mama jenuh banget kalau pulang ke rumah. Enak kita jalan jalan, iya ga? ".Ucap Bella.

"Mama adalah orang yang paling aku sayang deh". Puji kedua anak Bella.

"Ini tagihannya". Ucap karyawan di meja kasir.

"Oh hanya segini. Aku bayar pakai kartu ini " Bella memberikan kartu

"Maaf, kartu anda tidak bisa dipakai". Ucap penjaga kasir

"Coba kartu yang ini". Bella Memberi kartu lainnya.

"Maaf, tidak bisa dipakai juga". Ucap penjaga kasir lagi sambil menggelengkan kepala.

"Coba pake kartu kalian ber dua. Nanti mama ganti". Ucap Bella ke kedua anaknya yang mulai panik.

"Ga bisa dipakai juga". Petugas kasir yang mulai kesal.

"Huh, gini nih. gayanya makai baju brand terkenal, kartunya aja zonk semua. Sok sok an sekali. Awas aja mereka ga bisa bayar". Sindir penjaga kasir dengan suara kecil dan ditekan.

"Bagaimana ini ma, kenapa kartu kita ga ada yang bisa di pakai? Padahal saldo saya ada lebih dari 50 juta-". Ucap Akira yang keceplosan dan menutup mulutnya.

"Apa 50 juta lebih. Bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Uang mamah aja ga nyampe 40 juta". Sahut Bella

"Ah anu mah, pacar akira yang mentransfer". bohong Akira

"Bagaimana jika kita minta tolong pacar kamu itu dulu bayarin tagihan kita?". Ucap Akari.

"Aduh, kena deh. Kan saya ga ada pacar. Lagian kan orang yang ngasih duit 80 juta itu adalah sugar dady yang ga dikenal. Saya harus kasih alasan apa ini?" batin Akira

"Jak akari kemarin kan bertemu pria tampan, bagaimana jika kuta minta tolong di aja. Kan kita bisa nge tes dia apakah dia benar benar kaya". Akira memberikan ide.

"Hm.. Boleh dicoba nih ide kamu Akira". Akari mengeluarkan benda pipih miliknya dari dalam tas dan menelfon Dani.

"Hallo, ka dani. Bolehkan saya minta tolong". Ucap Akari dengan manja

"Minta tolong apa? "jawab Dani

"Saya sedang di klinik kecantikan tapi saya lupa membawa dompet. Bisakah ka Dani menolong saya membayar tagihannya? Nanti akan saya ganti saat aku traktir minggu depan"

"Baiklah. kirim nomor rekening nya ya". jawab Dani.

"Terimaksih kak, oh iya ka Dani lagi apa?". Tanya akari dengan senyum senyum

"Sebentar lagi saya akan meeting bersama klien " jawab singkat Dani yang sebenarnya malas menerima telfon Akari

"Maaf sudah mengganggu ka, kak Dani bisa melanjutkan meeting nya kakak, saya ijin tutup telfonnya kak"

"Tagihan anda sudah dibayar". Silahkan, kalian boleh pergi ucap kasir yang tersenyum paksa

"Kalo kek gini kita ga bisa makan di restoran dong ma. Mana laper banget lagi. Anak itu masak ga ya dirumah". Akari memegang perut

"ya nih ma, kita ga bisa makan kalo gini. Aaghhr kenapa kartu kita ber tiga ga bisa dipakai sih?" gerutu akira sambil memegang kepalanya

"Maaf ya sayang sayang mama, kita ga bisa ke restoran. Mama cuma punya uang cash 100 ribu aja". Melihat ke dompet.

Karena Akari kemarin sedang frustasi, maka dia berjalan jalan mencari mangsanya menargetkan orang orang kaya yang berlalu lalang sekitar situ dan tidak sengaja bertemu oom oom kaya raya yang sangat tertarik dengan tubuh Akira. Lalu memberikan tubuhnya dengan imbalan uang 80juta. Akira mendapatkan 80 juta dan berharap oom itu memakai tubuhnya lagi.

"Ah iya, aku kan punya kartu yang berisi saldo 200 juta, kok bisa aku lupa ya. Tapi kok ga liat sejak tadi pagi". Gumam Akari

Seketika akari teringat kartu yang ia simpan di dompetnya dengan saldo 200 juta itu. Dan mencari cari di dalam dompet dan tasnya. Tapi tak ada tanda tanda keberadaan kartu tersebut

"Apa 200 juta?. Bela kaget sampai mulutnya tidak menutup.

"Ish kemana sih, kok ga ada ya. Perasaan disini deh, apakah kartunya terjatuh, tapi dimana ya". Akari sibuk mengingat ngingat.

☘️☘️☘️

"Pasien sudah bisa pulang. Pergelangan tangan pasien banyak luka memar. Usahakan pasien tidak melakukan kerja berat dahulu". Jelas dokter.

"Baik terimaksih dokter". Ucap Kevin dan Arish sambil melirik satu sama lain

Arish dan kevin saling melirik dengan tajam seperti memperebutkan sesuatu.

"Tuan, bisakah saya pulang sekarang. Oh iya tuan, sepertinya saya akan mengambil cuti besok". Ucap Myuna dengan wajah datar.

"Baiklah, kamu bisa cuti besok". Ucap Kevin sambil menatap wajah datar Myuna seperti pasrah akan apa yang terjadi nanti

.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!