Pagi hari jam 4 subuh Myuna dengan jilbab langsungan nya sedang tertidur pulas, sedang bermimpi menikmati waktu bersama almarhum mama nya berlari lari menelusuri bibir pantai.
Bella menuju kamar Myuna membawa seember air.
Bella tiba tiba melemparkan seember air yang dibawanya itu ke seluruh tubuh myuna yang tertidur pulas dari atas sampai bawahnya hingga basah, membuat myuna kaget dan dengan cepat bangun dari tempat tidur.
Seluruh jilbab dan baju myuna menjadi basah, membuat myuna menggigil kedinginan.
Myuna tinggal bersama ayah, ibu tiri dan saudari tirinya selalu memakai hijab di setiap segala aktivitas. Ia tidak mau siapa pun melihat dirinya yang tidak mengenakan jilbab. Karena tidak ingin mereka mengetahui kalu myuna selalu memakai kalung dan anting dari batu rubi yang berwarna merah.
Benar sekali, almarhum mamahnya yang bernama Alkamora memberikan satu set perhiasan berupa anting, gelang, kalung, dan cincin dari batu rubi berwarna merah sebagai bentuk terimakasih mamahnya karena sudah lahir dari rahimnya yang katanya di vonis mandul oleh dokter. Namun satu hari setelah Myuna lahir, mama nya pergi meninggalkan Myuna untuk selamanya.
Papahnya memberikan satu set perhiasan itu saat akan menikah dengan ibu tiri dan papa nya juga menyuruh Myuna memakai jilbab khawatir ibu sambungnya merebut perhiasannya itu.
Oleh karena itu ia selalu memakai pakaian tertutup demi melindungi harta peninggalan satu satunya pemberian mamahnya.
"Bangun, kamu harus saya beri pelajaran hari ini" mencubit pergelangan tangan Myuna dengan keras hingga merah. Myuna merasakan sangat kesakitan saat dicubit pun berteriak kesakitan dan menyeret Myuna keluar kamar dan mendorong Myuna hingga dahinya terbentur tembok. Ia memanfaatkan papa nya yang tak ada dirumah. kesempatan ini ia gunakan untuk menyiksa Myuna
"Nyonya, ampun nyonya.. Saya salah apa nyonya, kenapa nyonya memperlakukan saat seperti ini, saya kan tidak melakukan kesalahan". Akari menangis merintih kesakitan sambil memohon
Akari dan Akira yang baru bangun tidur berjalan keluar kamar karena mendengar keributan. Akari melihat Myuna yang terbentur dahinya yang perlahan mengeluarkan darah tidak membuatnya iba.
Ia pergi mengambil seember air dan mengguyur Myuna dan menendang badan Myuna. Membuat Myuna tidak sadar sesaat.
"Rasain kamu, kamu sudah membuat papah mengatai kami malas malasan lah, ga bisa masak lah, ga bisa ngurus rumah lah, kamu pikir kami mau kamu tinggal disini. Mulai sekarang kamu jangan tinggal di rumah ini lagi. Kami akan menyewa jasa pembantu, biarlah mengeluarkan sedikit uang daripada kami harus di rendahkan oleh papah kamu itu". Murka Bella sambil menjambak jilbab myuna yang basah.
"Tapi, ini kan rumah peninggalan mamah saya, kenapa saya di usir?". Myuna menangis, mengeluarkan banyak air mata yang bercampur darah akibat terbentur tembok tadi.
Mereka menyiksa Myuna dari jam 4 sampai jam 5 subuh. Mereka sudah sangat capek menyiksa myuna sejam, kemudian berhenti karena akan membuang banyak energi jika terlalu lama menyiksa myuna. Penyiksaan itu membuat Myuna menjadi tidak sadarkan diri selama satu jam.
Myuna mulai tersadar satu jam kemudian, ia mendapati rumah yang sudah sepi. Dan dengan cepat dia mandi dan bergegas bersiap siap untuk bekerja dengan rasa sakit yang ada diseluruh tubuhnya.
Saat dipantulan kaca, Myuna melihat diseluruh tubuhnya begitu banyak memar memar akibat ibu tiri dan dan saudari tirinya.
"Awhh awhh ssshh sakit,, sakit sekalii, rasanya tulang tulang ini tidak akan bertahan lama lagi, seperti akan hancur. Ya tuhan aku ingin penderitaan ini segera berakhir, kenapa engkau mentakdirkan hidup aku seperti ini. Bila bisa memilih maka aku akan memilih hidup bahagia dengan ending yang bahagia. Aku harus bersabar gimana lagi tuhan". Ucap Myuna dari bibir kecil yang sedikit berdarah dan tiba tiba matanya mengeluarkan air mata tetes demi tetes.
Myuna mau tidak mau ia harus pergi tanpa memasak dan sarapan. Karena ia sudah tidak bisa memburu waktu.
Ia mencari ojek untuk tiba disana, akan tetapi saat menunggu ojek ia mendengar seorang Nenek Nenek meminta tolong karena kena jambret. Myuna dilema antara memilih menaiki ojek atau membantu nenek itu.
Myuna mengurungkan niatnya untuk menaiki ojek dan membantu nenek itu mengejar jambret.
Myuna berlari dengan cepat sambil mengangkat rok se lutut. Walaupun merasakan sakit sakit di tubuhnya akibat ulah ibu tirinya itu tidak membuatnya terlihat lemah malah ia terlihat biasa biasa saja di mata orang yang melihatnya.
Myuna akhirnya melihat si jambret kemudian memposisikan badan tepat dibelakang si jambret dan menendang bokong jambret dengan kuat myuna membuat si jambret jatuh tersungkur.
"Kembalikan tas nenek itu, beraninya kamu mencopet seorang wanita yang sudah tua renta". Marah Myuna sambil memegang tangan si jambret ke belakang dan mengikatnya menggunakan tali. Beruntung Myuna menemukan tali di sekitar situ.
"Nek, ini tas nenek. Coba nenek periksa apakah ada yang hilang?". Myuna memberikan tasnya dengan sopan.
"Makasih ya nak, kamu baik sekali. Mau menolong nenek. Nenek dari tadi minta tolong tapi tidak ada yang mau menolong nenek". Ucap nenek sambil memegang tangan Myuna
"Sama sama nek. Besok nenek hati hati ya. Banyak jambret yang berkeliaran di tempat ini". Bisik Myuna ke telinga nenek.
"Terima ini ya nak". Nenek yang mengambil sekotak perhiasan dari dalam tas dan memberikan ke tangan Myuna.
"Ah tidak usah nek, saya ikhlas menolong nenek. Saya pamit ya nek. Saya sudah telat berangkat kerjanya". Myuna yang kemudian berlari sambil melambaikan tangan tentu saja sudah memastikan nenek yang sudah dijemput oleh supirnya.
☘️☘️☘️
"Kenapa Myuna belum tiba juga? Awas saja jika dia mengecewakan tamu penting VVIP saya" ucap pemilik hotel yang bernama Fahri marah marah ke karyawan lainnya di sebuah ruangan.
Myuna tiba dengan napas yang tidak karu karuan.
"Maaf pak saya terlambat". Myuna menunduk meminta maaf.
"Bagaimana kamu ini. Niat kerja ga sih? Kalo kek gini kamu bakal mengecewakan saya. Cepat, kamu ke ruangan tuan Kevin. Dia sudah menunggu, kalau kamu mengulangi sekali lagi maka akan saya pastikan kamu tidak bisa bekerja di sini". Bentak Fahri dengan suara menggelegar di ruangan tertutup.
"Baik pak". Ucap Myuna ketakutan kemudian pamit pergi menuju keruangan kevin.
.....
Tok tok tok (ketukan pintu)
Myuna melihat sesosok laki laki yang tidak lain adalah Kevin membuka pintu. Kevin dari tadi berdiri di balik pintu itu menunggu Myuna datang dan berniat memarahi Myuna karena sudah telat 30 menit.
"Maafkan saya tuan. Saya terlambat, ada hal mendesak yang saya lakukan di jalan". Myuna memberikan penjelasan kepada Kevin sambil menunduk karena takut untuk melihat raut wajah Kevin
Kevin masih memegang pintu itu terdiam tidak mengeluarkan sepatah kata pun, membuat suasana menjadi horror bagi Myuna.
Kevin melihat luka di dahi Myuna dan dengan berkeringat mengucur deras disertai bunyi suara perut dari arah Myuna menandakan cacing cacing minta makan.
Kevin yang mengetahui bunyi perut tersebut segera menyentuh pergelangan tangan Myuna untuk mengajak makan
"Awh.. S-sakit sekali tuan". Myuna menarik lengannya
Kevin yang mendengar rintihan Myuna kemudian melihat pergelangan tangannya. Memar merah nampak di kulit putih Myuna.
"Siapa yang melakukan ini? Akan saya buat dia tersiksa seumur hidup. Mudah bagi saya menghancurkan hidupnya". Ucap Kevin dengan nada dinginnya yang tangan kanannya mengangkat tangan myuna kedepan wajahnya memperhatikan memar memar baru. Tangan kiri Kevin yang sudah mengepal dengan kuat.
"Ini. Saya.. Terjatuh tuan..". Myuna bingung mencarikan alasan apa ke tuan Kevin
"Bohong. Cepat katakan. Aku tidak mau gadis kecilku dibuat tersiksa". Ucap Kevin dengan dingin dan menarik pergelangan tangan Myuna hingga badan Myuna hampir jatuh.
Dan dengan sigap Kevin melingkarkan tangannya ke pinggang Myuna, yang membuat Myuna merasakan nafas Kevin
"Tuan tidak perlu tau, lepaskan tangan tuan dari pinggang saya" . Myuna mencoba mendorong Kevin yang sangat kuat genggamannya.
Tanpa sadar Kevin yang mengingat dirinya belum memakai sarung tangannya reflek melepaskan tangan dari pinggang Myuna.
"Apakah tangan tuan tidak apa apa?". Myuna melihat pergelangan tangan Kevin yang tidak memiliki reaksi alergi apa pun.
"Aneh sekali, kenapa tidak ada reaksi, apakah aku tadi tidak menyentuh kulitnya". Gumam Kevin dalam hati
"Ayo ikut saya, kita akan ke restoran di sebrang hotel ini. Bukan kah perut kamu itu lapar?". Kevin mememakai sarung tangan dan jas nya dan melangkah menuju keluar pintu disusul oleh Myuna
Saat keluar ruangan hotel menuju restoran, Kevin berpapasan dengan Imel. Imel yang melihat Kevin pun mencoba meraih tangan kanan Kevin, dan minta maaf kepadanya akibat sikapnya kemarin.
Ayahnya imel yang bernama Jhon itu rumornya akan bangkrut karena banyak perusahaan yang memutuskan kerja sama dengan Jhon. Jhon tidak menyadari kalau Kevin itu adalah orang yang berpengaruh di mana mana.
"Kevin, maafkan sikap aku kemarin. Aku tidak tau kalo sikap aku membuat anda marah". Suara Imel sedikit menggoda dan ingin meraih tangan Kevin yang memakai sarung tangan. Namun ditepis oleh Kevin.
"Pergi dari hadapan saya sekarang, atau saya akan panggilkan security hotel ini!!". Bentak Kevin dan meraih ponsel dalam jasnya untuk menelpon petugas hotel
"Kevin, kumohon. Aku kemarin hanya memastikan apakah rumor yang beredar itu benar saja. Dan ternyata aku tidak mendapati kulit kamu yang menjijikkan, saat aku menarik sarung tangan kamu. aku tau itu hanyalah rumor. Ku mohon maafkan aku Kevin, kalau kamu belum memaafkan aku, maka aku tidak akan pergi". Ucap Imel dengan nada manja untuk merayu dan memasang muka melas.
Dua security pun datang dan menyeret Imel. Akan tetapi Imel memberontak.
"Lepas, berani sekali tangan kotor kalian menyentuh saya". Bentak Imel
"Maaf, kami di perintahkan untuk menyeret anda keluar dari sini , ini demi kenyamanan tamu kami. Silahkan anda ikut kami kalau tidak kami akan seret paksa anda". Ucap security
"Iya iya. Aku pergi sendiri, Kevin aku minta maaf ya". Imel hendak pergi.
☘️☘️☘️
Saat di lantai 1, Myuna berjalan di belakang Kevin.
Tidak sengaja seorang anak laki laki kecil berlari dengan kencang tidak melihat kalau ada seseorang di depannya, anak kecil itu menabrak Myuna dengan kuat dari arah samping hingga Myuna terjatuh.
"Awh awh,, sakit sekali badanku, tuhan ambil aku saja hari ini. Ini sangat sakit sekali". Rintih Myuna meringkuk kesakitan di lantai dan perlahan kesadaran Myuna hilang
Kevin yang berada di depan Myuna tidak mengetahui kalau myuna terjatuh.
Kevin mendengar suara anak kecil menangis dari arah belakang membuat Kevin penasaran akhirnya menengok kebelakang.
Saat menengok ia kaget mendapati Myuna yang tergeletak di lantai.
Dengan cepat Kevin berlari ke arah Myuna dan menggendong Myuna ala bride style ke rumah sakit.
Anak kecil yang menabrak Myuna adalah Prince keponakan dari Arish. Prince dengan cerdiknya menelpon oomnya yaitu arish untuk segera datang. Untuk mengikuti kemana oom itu akan membawa tante.
"Om aris, om. Cepat kesini. Prince tadi tidak sengaja nabrak tante Miyuu. Tante Miyuu nya pingsan om terus dibawa sama oom oom ke rumah sakit. Ayo om Arish ikutin mobil itu. Prince takut tante Miyu kenapa napa, tadi Prince liat tangan tante banyak luka luka om". Suara Prince yang menangis sambil menelpon Arish.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments