Chapter 7

Hari ini Myuna di perbolehkan pulang cepat, Tapi myuna menolak dengan dalih dia tidak kenapa kenapa atas kejadian tadi.

Myuna diberi tugas ringan oleh Kevin yaitu menyusun dua tumpuk kertas kertas yang akan dipakai buat meeting esok hari. Myuna yang sudah selesai bingung akan mengerjakan apa lagi. Kemudian ia duduk di sofa mengambil hp untuk melihat beranda sosmednya hari ini dan tiba tiba ia ketiduran di sofa.

Sebenarnya kevin tadi menghampiri Myuna yang sedang tertidur di sofa dan memberikan jas Kevin untuk menutupi badan Myuna. Saat itu ia juga mencocokkan cincin rubi merah dengan gelang yang dipakai myuna.

"Gelang dan cincin ini sepasang, keduanya memiliki tanda ♡mra♡ yang the didalamnya, apakah kamu pemilik dari cincin rubi merah ini" gumam Kevin sambil mendekatkan gelang dan cincin.

Ia terbangun tepat jam setengah tujuh malam. Myuna melihat ke arah tuannya yang masih saja sibuk menatap layar laptop sedari jam 1 siang tadi. Kemudian Myuna memainkan hp nya lagi.

Kevin mengetahui Myuna yang sudah bangun dan memainkan hp nya berpura pura tidak melihatnya. Khawatir dia akan malu karena ketiduran sangat lama.

Wajar sih karena kondisi badannya yang kurang sehat jadi membuatnya ketiduran. Memang Kevin sengaja memberikan waktu istirahat untuk Myuna.

Myuna bergegas ke kamar mandi saat merasakan seperti ada yang keluar dari organ intimnya itu.

"Ya tuhan, apakah saya sedang datang bulan. Apakah ketika saat tertidur tadi saya menodai sofanya? Bagaimana ini saya tidak memiliki softex cadangan, bagaimana jika terlihat oleh tuan kevin". Myuna menggigit jari jari kuku tangan kanannya sambil bolak balik takut terkena amuk tuannya.

Karena menyadari telalu lama di dalam kamar mandi, Kevin akhirnya mendatangi kamar mandi.

"Kamu baik baik saja. Kenapa lama sekali didalam sana?". Tanya Kevin di balik pintu kamar mandi.

"Saya tidak apa apa tuan. Tamu bulanan saya datang. Tapi saya tidak ada-". Myuna berhenti berbicara karena malu.

"Tunggu didalam, akan saya carikan". Sahut Kevin dari balik pintu melangkah pergi.

15 menit kemudian...

"Saya taruh di balik pintu". Suara berat Kevin yang sudah sampai di balik pintu.

Kevin tidak hanya membeli softex, ia membeli dress ganti. Dia tau kalau pakaian yang dikenakan myuna pasti akan ikut terkena noda darah makanya ia membeli dress dan pakaian dalam untuk ganti Myuna.

Selesai membersihkan diri Myuna keluar dari kamar mandi.

"Aku merasa hidup kembali". Myuna menarik nafas dalam dalam dan membuangnya pelan pelan. Ucapan barusan itu tentu saja didengar oleh Kevin.

"Wah, indahnya pemandangan kota dari sini ketika malam hari". Ucap Myuna kagum seperti anak kecil dan berlari menuju balkon. Dia mengambil hp yang ada didalam tasnya untuk mengabadikan pemandangan indah ini.

Kevin seketika tersenyum melihat tingkah Myuna. Dan menghampirinya di balkon.

"Sini, saya bantu mengambil gambar kamu". Kevin mengambil hp yang dipegang Myuna dan mulai memfoto.

"Cepatlah. Saya sedang berbaik hati". Ucap Kevin. Kemudian langsung mengambil gambar Myuna.

"Terimaksih tuan, tuan tidak ingin mengabadikannya juga?". Melihat hasil potretnya. Yang kemudian dijadikan photo profil WA nya.

"Baiklah, poto saya satu kali saja. Pakai kamera HP kamu". Kevin yang mengatur posisi seperti gaya Myuna tadi. Yang niatnya ingin dijadikan photo profile WA nya juga.

"1.. 2...3 cekrek". Myuna mengambil gambar Kevin

"Wah,, tuan sangat tampan, bisakah kita poto ber dua tuan. Satu kali saja" . Myuna memohon.

"Baiklah, tapi saya ingin potonya membelakangi kamera". Ucap Kevin yang memberikan contoh.

"Okee tuan. Kita akan gunakan timer. Siap siap tuan saya akan kesana setelah saya tekan tombol". Myuna mengatur letak kamera dengan tripod miliknya yang selalu ada dalam tas.

"Coba liat". Merebut hp yang dipegang Myuna kemudian dengan cepat mengirim poto poto tadi ke gmail Kevin.

"Gimana? Bagus tuan?". Tanya Myuna

"Hm.. Mm.". Kemudian Kevin mengembalikan hp Myuna. Setelah itu mereka memandangi bangunan bangunan dengan lampu yang menghiasinya.

"Tempat ini memang saat indah saat malam hari, apalagi saat angin sepoi sepoi menyentuh kulit. Rasanya seperti tidak ingin pulang kerumah, pulang hanya akan menambah penderitaan untukku. Ma, Myuna kangen mama, mama lagi apa disana? ". Gumam Myuna dengan suara kecil. Kemudian Myuna mengangkat tangannya seperti ingin meraih sesuatu di langit.

Kevin menyimak suara yang keluar dari bibir Myuna yang berdiri sedari tadi dibelakang Myuna.

"Mama kamu pasti bahagia Myuna". Sahut Kevin dengan suara beratnya.

"Semoga saja". Balas Myuna sambil menghapus air mata yang lolos di pipi.

Terdengar suara perut yang lapar dari perut Myuna. Membuatnya menjadi malu. Dan memegang perutnya. Saat Myuna melihat kebelakang . Ternyata Kevin sudah tidak ada dibelakangnya.

"Syukurlah dia tidak mendengarnya". Gumam Myuna.

Kevin sedang membuat mie instan untuk mengganjal perut yang lapar. Dan memberikannya satu ke Myuna. Myuna dengan malu malu mengambil mie yang sudah dimasak oleh Kevin

Kevin makan mie instan dengan tenang. Sedangkan Myuna makan mie instan sambil menonton drakor kesukaanya yang rilis hari ini memakai laptop Kevin. Melihat Myuna sedang menonton, membuat Kevin penasaran ikut menonton.

Saat mencoba ikut menonton disamping Myuna kevin kaget dengan adegan sepasang kekasih yang melepaskan pakaian. Hal ini membuat Myuna tersedak seketika melihat adegan itu.

"Kotor sekali otak kamu ini ya. Kamu ga boleh nonton dewasa begini, bahaya masih kecil kamu". Kevin tetap menonton adegan tersebut dan menutupinya dari Myuna dengan bantal sofa.

"Saya sudah 20 tahun dan bukan anak kecil lagi tuan". Sahut Myuna sambil menaruh gelas.

"Oh ya?". Kevin mulai membuka bantal yang menutupi layar itu saat adegannya sudah selesai baru membiarkan Myuna menonton kembali.

"Tuan saya harus pergi, saya tidak boleh pulang terlambat hari ini". Ucap Myuna melihat jam tangan yang dipakainya.

"Biar saya antar, kamu tidak bawa motor hari ini bukan". Bergegas berdiri dan mengambil kunci mobilnya

☘️☘️☘️

TING.. TING... TING

Rentetan notif WA saat Myuna menghidupkan data di hp nya. Kevin sesekali melirik ke arah HP Myuna penasaran akan siapa yang memberikan pesan sebanyak itu.

"Selain otak kamu yang kotor apakah kamu juga menjadi buaya betina?". Ucap Kevin dengan suara beratnya.

"Maksudnya tuan gimana?". Myuna mengerutkan dahinya tanda tidak mengerti.

"Sepertinya banyak sekali pesan. Apakah kamu suka berbalas pesan dengan laki laki hidung belang?". Tanya Kevin sambil mengemudi mobil

"Ah ini, ini pesan dari anak laki laki yang terjatuh ke kolam tadi tuan". Jawab Myuna sambil jarinya mengetik. Dan kemudian menunjukkannya ke Kevin.

"Sudah sampai tuan, terimakasih sudah mengantarkan saya pulang tuan". Ucap Myuna sambil tersenyum

"Masuklah". Perintah Kevin. Dan ia pun pergi.

☘️☘️☘️

Di dalam kediaman rumah Aditya terdengar suara tangisan Akira yang habis diputuskan oleh kekasihnya tadi siang.

Sementara Akari sedang bahagia karena menemukan pangeran yang di idam idamkannya selama ini.

"Astaga, aku lupa minta no HP nya". Kemudian Akari mengingat kartu nama yang diberikan pria itu dan mencarinya. Didalam kartu nama tersebut sudah ada no HP yang tersedia

Dengan cepat Akari meraih HP nya yang tergeletak di atas kasur dan menghubungi nomornya Dani itu.

[Kak Dani, terima kasih sebelumnya sudah membawa saya ke rumah sakit hari ini. Saya akan mentraktir jika kak Dani berkenan. Anggap saja ini adalah bentuk ucapan terimakasih saya kepada ka Dani, apakah ka Dani punya waktu luang besok? ]. Akari mengirimkan pesan

Dua jam belum juga ada balasan, Akari sibuk melihat layar HP berharap ada balasan dari Dani.

"Apakah aku terlalu agresif hingga membuat dia illfeel?". Gumamnya Akari

TING (notif pesan WA)

[ baiklah saya terima traktirannya kapan kapan, untuk besok saya sedang ada agenda ke luar negeri. Bagaimana jika traktirnya di minggu depan, jadwal saya kosong dihari itu. Oh iya bagaimna dengan kaki kamu]. Balas Dani

[baik kak, aku traktir kakak minggu depan. Kaki saya masih sedikit sakit ka, tapi sudah lebih baik dari sebelumnya]. Akari membalas pesan lagi

[jangan lupa untuk obatnya:) ]. Nalas dari Dani

[terimaksih sudah peduli dengan kaki aku ka, apakah kakak sedang sibuk?]. Tanya Akari penasaran

[mengirim gambar. Iya lagi ada meeting]. Jawab Dani.

[maaf sudah menggangu kak, aku tidak tau kak Dani sedang meeting. Kak Dani bisa melanjutkan meetingnya. Aku akan istirahat]. Balas Akari dengan seyum senyum

[ok] balas Dani singkat

☘️☘️☘️

Dikamar yang kecil berukuran 3 meter x 2 meter. Myuna hendak memejamkan mata. Namun beberapa notif pesan WA berbunyi di hp nya.

[bisakah besok kita bertemu ditempat tadi miyu]. Pesan dari Arish

[boleh, tapi ketika saya sedang istirahat aja ya kak, saya takut dimarah atasan saya karena kebanyakan ngobrol😄]. Balas Myuna

[Besok temani saya pergi kesuatu tempat] pesan dari Kevin

[Baik tuan]. Balas Myuna

[Bagaimana Myuna, apakah kamu keterima di hotel A]. Pesan dari Ria

[Alhamdulillah, saya keterima Ria. Terimakasih infonya ya, kalau kamu ga ngasih tau mungkin saya masih nganggur saat ini😄] balas myuna

[Tante, lagi apa? Bolehkah saya menelfon tante?] pesan dari prince (ponakan Arish)

[Tante baru pulang kerja adik kecil. Kalo adik kecil lagi apa? 😊] balas Myuna

Myuna berdoa berharap esok ada hari yang baik. Dan myuna pun tertidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!