SETELAH KAU CAMPAKKAN
Di sebuah rumah gadis cantik bernama Risha sedang memasak seorang diri sembari bernyanyi,Sepertinya suasana hatinya sangat gembira dan terlihat dari wajahnya yg begitu bahagia.
"gk nyangka besok udah ninggalin London,gk terasa juga sudah 3 tahun aku tinggal di sini."gumamnya sembari membawa makanan ke meja.
Ponselnya berdering tertera nama Dirgan di layarnya,Sembari tersenyum Risha mengangkatnya.
"Sayang besok aku yg akan menjemputmu di bandara,Aku tdk sabar ingin bertemu dengan dan segera menikah."
"aku juga sayang,aku akan berangkat jam 12 malam dan aku juga sudah mengemasi barang-barang ku."
"jaga dirimu sampai bertemu besok."
"Bye,love you."
"love you too."
Setelah selesai Risha mencuci piringnya kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat sebentar,perbedaan waktu yg sangat jauh kini Dirga masih berada di kantor dengan laptopnya di hadapannya.
"aku harus membereskannya sekarang supaya besok bisa menghabiskan waktu dengan Risha."Gumam Dirgan menatap foto Risha di depannya.
di London Sudah jam 11 malam kini Risha sudah bersiap untuk berangkat ke bandara,taksi yg di pesannya sudah datang di depan rumahnya.
*****
Pagi hari Dirgan berada di ruang tamu bersama dengan Keluarganya untuk menjemput Risha,tapi Dirgan belum menerima kabar dari Risha apa sudah sampai atau belum.
"kita berangkat saja ke bandara dan mungkin Risha sebentar lagi sampai."ajak Yuni mama Dirgan.
"mama benar kita jalan sekarang aja."saut Tono papa Dirgan.
"baiklah Ayo."ajak Dirgan berdiri dari kursi.
Dirgan mengambil remote tv yg berada di hadapannya untuk segera berangkat ke bandara,tapi saat ingin mematikan Tv tangannya berhenti melihat siaran berita di Tv.
( sebuah pesawat Landon Air di nyatakan jatuh )
"gak mungkin!"Kaget Dirgan Tdk percaya dengan berita yg di dengarnya.
"ada apa Dirgan?"Tanya Yuni penasaran.
"gak mungkin ma,itu pesawat yg di tumpangi Risha jam 12 malam tadi,Pesawatnya jatuh ma."jelas Dirgan Frustasi.
"kamu tenang dulu nak,bisa aja kan Risha ada di pesawat lain bukan pesawat itu."ujar Tono menenangkan Dirgan.
"biar mama hubungi orang tua Risha dulu."ucap yuni mengambil ponselnya.
Tapi orang tua Risha tdk bisa di hubungi padahal sudah di coba beberapa kali,Yuni menghentikannya saat melihat daftar penumpang yg di tampilkan di tv.
"Risha...!"gumam Yuni melihat nama Risha yg berada di antara nama penumpang lainnya.
"Gak mungkin ma,pa!"ucap Dirgan menangis.
Di tengah kalutnya mereka suara bell rumah membuat mereka saling pandang,Dirgan mengira kalau itu Risha tapi saat pintu terbuka ternyata bukan.
"Nara...!"
"Risha...Risha ada di pesawat yg jatuh Dirgan!."jelas Nara sembari menangis.
"JANGAN BICARA SEMBARANGAN NARA!"marah Dirgan yg tdk terima.
"aku sudah dari rumahnya dan Tante Rita bilang Risha ada di dalam pesawat itu,pesawatnya jatuh setelah 30 menit penerbangan."jelas Nara dengan sedih.
Mendengar hal itu Dirgan semakin terpukul mengetahui calon istrinya sudah tiada,harapannya untuk bisa menikah bersama Risha sudah pupus dan tdk akan pernah terjadi.
"kami sudah mempersiapkan pernikahanmu Risha dan besok adalah hari pernikahan kamu sama Dirgan nak!"Gumam Rita memegang foto Risha.
"sabar ma,kalau kita terus bersedih seperti ini pasti Risha tdk akan tenang di sana."ujar Bara menenangkan istrinya.
"dia anak kita satu-satunya pa,sekarang Risha pergi untuk selamanya dan Risha meninggalkan kita."tangis Rita di pelukan Bara.
"bagaimana dengan Dirgan saat ini,dia pasti sangat terpukul mendengar berita ini."ujar Bara menghawatirkan Dirgan.
TING.. TONG...!!
rumah mereka berbunyi dan Bara segera membuka pintunya ternyata Dirgan dan kedua orang tuanya juga Nara datang,Dirgan memeluk Bara sembari menangis di pelukannya sedangkan Yuni menenangkan Rita.
"bagaimana dengan pernikahannya besok? padahal kita sudah mempersiapkan semuanya."ujar Bu Rita kepada Bu Yuni.
"saya juga bingung Bu,kasian Dirgan kehilangan Risha padahal besok hari yg paling di tunggu oleh mereka."ucap Bu Yuni.
mereka benar-benar bingung sekaligus di Landa kesedihan atas kepergian Risha,tapi tiba-tiba Rita memohon kepada Nara untuk sesuatu hal yg tdk terduga.
Nara kebingungan karena permintaan yg sulit untuk di jawab bahkan dirinya terjebak.
"kamu mau menjadi penggantinya kan Nara?"Tanya Rita berharap Nara mengiyakan keinginannya.
"jangan libatkan Nara Tante!"protes Dirgan Tdk terima.
"nak semua sudah di siapkan dan kita juga sudah membagi undangan,besok akan ada teman bisnis kita yg datang,tdk ada pilihan lain."ujar Yuni membuat Dirgan paham.
"aku gk akan menikah kalau bukan sama Risha!"tolak Dirgan.
"Dirgan benar Tante,om lagi pula gk pantas buat aku menjadi pengganti Risha."saut Nara dengan sopan.
"kita gk mau tau besok kalian akan menikah."ujar Rita kekeh.
sebenarnya Rita sedih harus menyaksikan pernikahan Dirgan dengan perempuan yg bukan Risha,tapi di sisi lain Rita berfikir bahwa Risha akan senang karena Dirgan menikah dengan sahabatnya.
"maafkan kami Risha."batin Rita memeluk foto Risha.
Nara sangat canggung terhadap Dirgan karena keputusan orang tua Risha dan orang tua Dirgan,Rasa takut dan kekhawatiran mulai menguasai diri Nara sejak tadi siang.
Di tambah lagi rasa bersalahnya ke pada Risha karena harus menggantikannya di pernikahan,Padahal seharusnya Risha yg berada di hari bahagia itu bukanlah Nara.
KEESOKAN HARINYA......
Tamu sudah berdatangan di pernikahan tersebut bahkan sudah ada beberapa rekan bisnis,para tamu mengucapkan selamat kepada kedua pengantin.
Dirgan dan Nara harus menampilkan senyum paksa di hadapan banyak orang,Sungguh hal yg tdk pernah Nara pikirkan sebelumnya.
"selamat pak Dirgan atas Pernikahannya."
"kalian pasangan yg sangat serasi."
"selamat."
"Terima kasih."ucap Dirgan menyalami para tamu.
"terima kasih sudah datang."
Setelah Acara selesai Dirgan kembali ke rumahnya sendiri bersama dengan Nara yg sudah berstatus istrinya,Nara bingung harus bicara apa pada Dirgan yg terlihat sangat marah.
"tidurlah di ruang tamu."ucap Dirgan tanpa menatap Nara.
"gue tau Lo gk akan menerima kehadiran gue di sini Dirgan begitu juga dengan sebaliknya,Pernikahan ini bukan ke inginkan gue tapi orang tua Risha dan orang tua Lo."jelas Nara mencoba menjelaskan kepada Dirgan.
bukannya menjawab justru Dirgan meninggalkan Nara sendirian di ruang tamu,Nara tau suasana hati Dirga saat ini setelah kepergian Risha dan di tambah lagi dengan pernikahan yg tdk dia inginkan.
Nara memilih untuk membawa kopernya ke dalam kamar tamu yg di maksud Dirgan,Sesampainya di kamar itu Nara mencoba menghubungi nomer Risha berharap ada sambungan walaupun sangat mustahil.
karena tetap tdk bisa Nara menangis karena merasa bersalah dan menatap foto Risha di ponselnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
yang jadi pertanyaan kenapa NARA tidak bisa menolak keinginan org tua risya....kan kasihan nara
2024-08-01
1