SKC-12

   Risha Barus saja datang saat acara akan segera di mulai,semu mata tertuju pada Risha yg berpenampilan sangat terbuka dan tdk sopan.

"aku gk terlambat kan?"tanya Risha seolah tdk paham dengan tatapan semua orang.

"kamu ngapain sih pakai baju begitu? Malu tuh di liatin banyak orang!"bisik Dirgan mendekatkan kepalanya ke telinga Risha.

"baju ini bagus Lo mas di badan aku,kamu kenapa sih biarin aja mereka itu terpesona sama kecantikan aku."jawab Risha tanpa rasa bersalah.

"astaga,memalukan!"ucap Yuni berdengus kesal.

Dirgan segera membuka jasnya dan memberikannya kepada Risha agar menutupi bagian bajunya yg terbuka,Risha memasang wajah tdk suka dengan cara Dirgan.

"baiklah akan saya mulai peresmian kantor cabang ini."ucap Dirgan memegang sebuah gunting untuk memotong pita.

tamu yg datang memberikan tepuk tangan kepada Dirgan setelah memotong pita.

Sementara Jiya dan Nara berada di sebuah Cafe yg gk jauh dari lokasi acara,Nara bingung bagaimana cara menjelaskannya kepada Jiya agar dia paham dengan semuanya.

"Mbak,mau sampai kapan menyembunyikan semua sendirian? Sekarang aku ada di sini mbak jelaskan semuanya!"pinta Jiya menatap Nara.

"tapi kamu harus berjanji sama aku kalau kamu gk akan memberitahu tentangku dan anakku pada Dirgan dan juga orang tuanya!"mohon Nara memegang tangan Jiya.

Jiya mengangguk dan menatap lekat ke arah Nara menantikan Nara menceritakan semuanya.

"5 tahun yang lalu pernikahanku dan Dirgan memang gk pernah di harapkan dan kamu sangat tau tentang hal itu,Dari awal pernikahan aku sering mendapat siksaan secara fisik dari Dirgan,aku yg menjadi pelampiasannya saat mendengar kematian Risha.sampai akhirnya waktu terus berjalan dan Dirgan mulai sadar dengan perlakuannya terhadap aku,di belajar bersabar dan belajar membuka hati untukku,tapi setelah 3 tahun Risha kembali datang dengan mengejutkan semua orang termasuk Dirgan,kehadiran Risha mengubah segalanya dalam sekejap mata,semenjak Risha hadir Dirgan benar-benar berubah dan seluruh waktunya hanya untuk Risha."jelas Nara menahan tangisnya mengingat kejadian pernikahannya.

Jiya mengusap tangan Nara yg terlihat sangat terluka saat menceritakan kembali luka lamanya.

"lalu anak ini?"tanya Jiya menatap Devan yg dengan menikmati makanan.

"anakku,hartaku,duniaku,kebahagiaanku dan hidupku."jawab Nara mengusap kepala Devan.

"anak mas Dirgan?"tanya Risha sekali lagi.

"bukan,Devan anakku."Jawab Nara dengan tegas.

"aku tau mbak,mas Dirgan ayah dari..."

"Dia anakku."ujar Nara memotong perkataan Jiya.

Jiya berhenti bertanya saat melihat Mara Nara di penuhi amarah saat mendengar nama Dirgan,kemudian Nara mengambil tasnya dan menggendong Devan.

"Mbak tunggu!"panggil Jiya mengejar Nara.

"Stop Jiya,lebih baik kamu kembali ke acara itu sekarang mereka pasti nyariin kamu,tolong jangan bilang sama mereka kalau kamu ketemu mbak."tegas Nara menatap Jiya.

Setelah mengatakan hal itu Nara melakukan mobilnya dan meninggalkan Jiya.

"aku harus cari tau yg sebenarnya tentang anak itu? Siapa ayahnya?"Gumam Jiya menatap kepergian mobil Yg di Kendarai Nara.

jam sudah menunjukkan pukul 12 siang dan acara sudah selesai para tamu undangan menikmati.akan siang yg di siapkan oleh Dirgan.

"dari tadi Jiya gk keliatan,kemana perginya anak ini?"tanya Yuni pada suaminya.

"pulang duluan kali ma,coba kamu telpon dia."jawab Tono sembari mencarinya.

Tapi pada saat ingin menelponnya Jiya sudah menghampiri mereka semua,Tentu saja tatapan Risha yg tdk suka dengan kehadiran Jiya.

"kamu dari mana?"tanya Tono.

"biasa perempuan kedatangan tamu bulanan."jawab Jiya berbohong.

"alah lebay banget."ucap Risha berdengus.

"heh Lo bilang apa?"tanya Jiya dengan tatapan kesal.

"udah jangan berantem."tegur Dirgan menatap Jiya dan Risha bergantian.

Setelah acara selesai semua orang pulang termasuk Dirgan dan keluarganya.

"Jiya kamu pulang sama mama papa ya,mas sama Risha masih ada urusan di luar dan ingat hati-hati bawah mobil."jelas Dirgan kepada Jiya.

"kamu mau kemana lagi? Sebaiknya pulang dan istirahat saja."ujar Tono kepada Dirgan.

"nanti aku pulang pas setelah urusanku selesai,aku pergi dulu."jawab Dirgan kemudian menarik tangan Risha.

mereka melakukan mobilnya berlawanan arah dengan mobil Dirgan,sementara di dalam mobilnya Risha kesal dengan sikap Dirgan.

"sayang aku mohon jangan ceraikan aku ya,aku sayang banget sama kamu."mohon Risha menatap Dirgan di sampingnya.

"aku sudah banyak memberikan kamu kesempatan untuk berubah,tapi semakin hari sikap kamu semakin kurang aja Risha,kamu masih untuk tdk aku perlakukan seburuk Nara dulu."Jelas Dirgan fokus menyetir.

"Nara,Nara dan Nara! Perempuan yg sudah merenggut segalanya dari aku termasuk kamu,Please Mas jangan samakan aku dengan wanita pelakor itu!"protes Risha tdk suka.

"sudah diam,semakin kamu membela diri semakin aku muak melihat kamu Risha."tegas Dirgan melirik Risha.

"Mas,Aku gk mau pisah! aku gk mau pulang ke rumah mama,Mas dengar aku..."

Dirgan mengerem Mobilnya dengan mendadak sehingga perkataan Risha terpotong,Dirgan menatap Risha dengan penuh amarah kemudian turun dari mobilnya.

"SUDAH CUKUP RISHA,APA KAMI GK PAHAM DENGAN SEMUA PERKATAAN AKU SELAMA INI,5 TAHUN AKU HARUS BERTAHAN DENGAN SIKAP BURUK KAMU INI,AKU PIKIR AKU GK CAPEK? AKU TAU KAMU HANYA INGIN HARTAKU KAN?"marah Dirgan.

"b-buka gitu mas!"Jawab Risha.

perkataan Risha sudah tdk di dengar oleh Dirgan bahkan pertengkaran mereka di lihat banyak orang,Rita dan Bara yg mendengar keributan keluar dari rumahnya.

"siapa yg bertengkar mas?"tanya Rita menatap suaminya.

"gk tau mas,kita liat dulu yuk."ajak Bara berjalan ke arah pintu.

Saat sampai di luar rumah mereka melihat Risha dan Dirgan yg berdebat,di sisi lain Nara sedang berada di rumah memperhatikan anaknya yg sedang bermain di halaman.

"kalau aku tau itu milik Mereka aku tdk akan pernah datang kembali ke negara ini,Jiya sudah tau tentang keberadaan aku di sini dan aku takut dia menceritakan pada yg lain."gumam Nara melamun.

Rasa khawatir menguasai diri Nara karena takut mereka tau tentang Devan,anak yg selama ini di besarkan oleh Nara seorang diri.

Devan berlari menghampiri Nara yg sedang melamun dan menarik tangannya.

"bunda main yuk sama aku."ucapnya dengan bahagia.

"boleh nak tapi jangan lari gini nanti kamu jatuh."jawab Nara mengikuti langkah anaknya.

Nara bermain dengan Devan dan mengikuti permainan yg sedang di mainkan oleh anaknya itu,ke khawatirannya yg tadi hilang begitu saja saat melihat kebahagian Devan.

"bunda gk akan sanggup kalau harus pisah sama kamu nak,semoga saja mereka GK mengetahui tentang kamu."batin Nara menatap Devan yg tersenyum.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

nara masih aja lemah...mengecewakan

2024-08-01

2

Joko Budoyo

Joko Budoyo

ya tamat ceritanya, Nara kembali ke jepang

2024-07-31

1

Lismawati

Lismawati

Nara sebaiknya kamu bw Devan kembali ke jepang ,karna istrinya Dirgan sangat berbaya bagimu terutama anakmu Devan , lanjuuuut thor semangaaat💪💪💪

2024-07-06

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!