SKC-05

   Tanpa di sadari oleh Dirgan dan Nara sebenarnya Risha sudah tau tentang pernikahan itu,Risha datang kembali untuk merebut Dirgan yg seharusnya memang menjadi miliknya.

"aku akan mengambil Dirgan dari kamu Nara,dia milikku dan akan selamanya seperti itu karena tdk akan aku biarkan siapapun mengambil milikku,aku akan melakukan apa saja agar Dirgan kembali padaku."batin Risha.

hari sudah sore Dirgan berada di dekat kolam renang dengan perasaan yg TK bisa di tebak,kembalinya Risha membuatnya senang tapi di sisi lain dirinya sudah menikah dengan Nara.

"aku harus apa sekarang? Sejujurnya aku masih sangat mencintai Risha,tapi aku juga sangat menyayangi Nara."gumam Dirgan kebingungan.

tdk jauh darinya Nara mendengar apa yg di katakan oleh Dirgan dan hatinya terasa sakit.

"kenapa kamu kembali setelah aku mencintainya Risha,aku baru saja merasakan hangatnya kasih sayang Dirgan,aku baru mendapatkan cintanya tapi itu hanya sebentar karena kamu sudah kembali."ucap Nara sembari menangis.

kini Nara memilih untuk masuk ke dalam kamarnya dan menatap foto pernikahannya dengan Dirgan,tdk lama Dirgan masuk dan melihat Nara yg sedang berdiri di dekat cermin.

"kamu ngapain sayang?"Tanya Dirgan mendekat ke arah Nara.

"gk ngapa-ngapain mas,aku hanya menyusun buku ini saja kok."jawab Nara berbohong.

"bisa kita bicara sebentar?"Tanya Dirgan menatap Nara.

"bicara aja mas lagian tumben banget deh."ujar Nara tersenyum.

"aku masih mencintai Risha dan selama ini aku selalu berharap dia kembali,Sekarang Risha kembali ke sini tapi keadaannya sudah berbeda,sekarang aku suamimu tapi aku masih mencintai wanita dari masa laluku."jelas Dirgan duduk di samping Nara.

walaupun hatinya sakit Nara berusaha untuk tetap tenang mendengar apa yg di katakan oleh Dirgan.

"ini sudah 3 tahun pernikahan kita mas,apa kamu tdk pernah mencintai aku selama aku menjadi istri kamu? sekarang akulah istri kamu dan masa depan kamu mas,aku mohon lupakan Risha dan pertahankan pernikahan kita."mohon Nara dengan sungguh-sungguh.

Tenangnya Nara justru membuat Dirgan semakin bersalah terhadapnya karena masih menyimpan perasaan ya untuk Risha.

Tdk lama ponsel Dirgan berdering tertera nama Risha di layarnya,tapi sebelum mengangkatnya Dirgan melihat ke arah Nara terlebih dahulu.

"aku mohon jangan di angkat mas,hargai aku sebagai istri kamu."pinta Nara memegang tangan Dirgan.

Dirgan menghela nafas sejenak bukannya mematikan ponselnya tapi Dirgan justru menjauh dan mengangkat telpon dari Risha.

"Risha ada apa?"Tanya Dirgan sedikit menjauh dari Nara.

"aku di depan rumah kamu,bukain pintu dong sayang dan aku bawah makan malam buat kita."

"hah! Kamu di depan?"kaget Dirgan sembari membuka gorden kamarnya.

"iya cepat ih aku udah di gigit nyamuk!"

"I-iya bentar."

tanpa menoleh lagi pada Nara justru Dirgan langsung berjalan ke luar kamar,Nara yg melihat hal itu hanya bisa terdiam saja.

Setelah pintu depan di buka oleh Dirgan melihat Risha yg sudah tersenyum ke arahnya.

"lama banget sih!"protes Risha langsung masuk.

"ya m-maaf sayang."ucap Dirgan kepada Risha.

CUPP...

tanpa aba-aba Risha mencium pipi Dirgan kemudian memeluknya dengan erat,lagi-lagi Nara melihat hal itu dan Dirgan mengetahui keberadaan Nara yg melihat ke arahnya.

"aku masih kangen sama kamu."ujar Risha.

Karena terlalu sakit melihat kemesraan itu Nara memilih untuk keluar dari rumah menuju taman belakang.

Ponsel Nara berdering ternyata ibu mertuanya yg menelponnya.

"hallo ma."sapa Nara dengan lembut.

"sayang ada yg mau mama bicarakan sama kamu."

"tentang Risha? Aku sudah tau semuanya ma,sekarang Risha ada di rumah."jelas Nara menahan tangisnya.

"maaf nak seharusnya dulu kita gk maksa kamu buat menggantikan Risha,sekarang kamu malah sakit hati karena kembalinya Risha."

"inilah takdir ma kita gk tau apa yg akan terjadi kedepannya,kita juga tdk bisa mengubah apa yg sudah terjadi di masa lalu."ujar Nara berusaha tegar

"kamu harus tegas nak karena sekarang Dirgan milik kamu bukan Risha,kamu punya hak besar sebagai seorang istri dan jangan hanya pasrah seperti ini."

"aku tau posisi aku saat ini ma,udah dulu ya ma aku mau istirahat sebentar capek banget."bohong Nara.

"iya nak,ingat kata mama barusan."

Sambungan ponsel di matikan oleh Nara tangisannya pun pecah mengingat kenangan bersama Dirgan.

Tangan Nara mengelus perutnya yg masih rata.

"maafin bunda nak belum bisa ngasih tau kehadiran kamu ke ayah."gumam Nara sedih.

Di dalam rumah Dirgan makan malam bersama Risha di ruang meja makan sembari bercanda,Risha tau Nara berada di dalam rumah itu tapi sejak tadi tdk melihatnya.

"Dari tadi aku gk liat Nara!"batin Risha.

"Sayang udah lama kan kita gk kumpul bertiga Sama Nara? Gimana kalau aku telpon dia dan malam ini kita jalan-jalan ke taman."usul Risha menatap Dirgan.

"hah terserah kamu sayang."jawab Dirgan bingung.

"aku kasih tau dia dulu."ujar Risha mengambil ponselnya.

setelah mengirimkan pesan kepada Nara kemudian Risha merapikan bekas makannya bersama Dirgan.

"kamu tunggu di ruang tamu dulu ya aku siap-siap."pinta Dirgan mengusap lembut kepala Risha.

"ok."singkat Risha.

Saat Risha berjalan ke ruang tamu Nara juga baru saja masuk ke dalam rumah dari pintu belakang,Dirgan menoleh saat mendengar seseorang membuka pintu kamarnya.

"maaf."ucap Dirgan menatap Nara.

"kamu meminta maaf setelah bersenang-senang dengannya Mas,aku sudah melarang mu tadi tdk di dengar kan,lalu untuk apa kamu meminta maaf kalau kedepannya kamu akan terus bersama dengan Risha."jawab Nara dengan tegas.

"Risha gk tau kalau kamu ada di rumah ini,kamu pulang dulu ke rumah kamu ya untuk sementara waktu sampai aku bisa menjelaskannya sama Risha."pinta Dirgan.

"mas aku ini istri kamu loh,bisa ya kamu nyuruh aku pindah dari rumah ini dan mementingkan perasaan Risha,aku tau di pacar kamu dan aku juga tau pernikahan kita dulu sebuah keterpaksaan,tapi tdk bisakah kamu memikirkan perasaan aku sedikitpun."ujar Nara sedikit emosi.

"bukan gitu Nara! tapi kalau Risha tau pasti dia sedih dan marah sama aku,jadi aku mohon ya kamu pindah dulu dari sini."mohon Dirgan memegang pundak Nara.

"mas..!"

"Nara aku mohon.."ucap Dirgan.

"aku gk habis pikir sama kamu mas."ujar Nara menahan tangis dan amarah.

"aku gk mau dengar penolakan apapun dari kamu Nara,ini kopernya dan cepat bereskan semua barang kamu,aku dan Risha akan jalan-jalan sebentar nanti kamu kasih tau Risha kalau kamu gk bisa ikut."paksa Dirgan meletakkan Kopernya di atas kasur.

"tega kamu mas!."ucap Nara Melihat Dirgan keluar dari kamar.

Walaupun punya rasa bersalah Dirgan tetap memilih untuk jalan bersama dengan Risha,Sedangkan Nara menangis sembari mengemasi pakaian dan barang miliknya yg lain di kamar Dirgan.

Terpopuler

Comments

Ranny

Ranny

cukup sudah kau di paksa menikah Nara jadi sekarang jangan mau di paksa untuk bercerai itu kan bukan kemauan mu

2024-12-19

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

cih nara bodohnya enggak abis2...geram ini...dan kamu dirga pecundang

2024-08-01

2

vie na Ai

vie na Ai

goblok Nara gk usah maksa udah ada penolakan harga dirulu pertaruhkn bego pergi aja menjauh bercerai

2024-07-23

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!