SKC-14

   Dinginnya angin malam menjadi saksi bertemunya mereka kembali setelah bertahun-tahun,Canggung dan rasa rindu bercampur jadi satu di hati Dirgan.

"Nara...ini kamu kan? Aku merindukan kamu Nara."ucap Dirgan ingin memeluk Nara.

Nara memundurkan langkahnya menghindari pelukan Dirgan.

"maaf..mungkin anda salah orang."ucap Nara kemudian membuka pintu mobil.

"gk mungkin! Nara aku mohon jangan seperti ini,papa sama mama sampai sekarang masih berharap kamu kembali,tolong temui mereka."ujar Dirgan menatap Nara.

Nara tdk mendengarkan perkataan Dirgan justru masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya.

"apa tadi dia lihat Devan? Kenapa harus bertemu dia lagi? Tdk aku tdk mau berhubungan apapun sama dia atau keluarganya!"batin Nara.

baru setelah perjalanan terlihat Devan yg sudah tertidur lelap DJ kursi belakang,wajah polosnya sangat membuat Nara tenang saat menatapnya.

"maafkan Bunda nak,bunda takut Risha menyakiti kamu dan belum saatnya kamu tau siapa ayah kamu,maaf kali ini dan seterusnya bunda harus egois demi kebaikan kamu."gumam Nara melirik Devan.

tanpa di sadari oleh Nara mobil Devan mengikutinya sejak tadi,tdk lama Nara sampai di rumah yg sekarang menjadi tempat tinggalnya.

"anak siapa yg Nara gendong? Apa itu anaknya? Apa Nara sudah menikah lagi?"ujar Dirgan melihat Nara yg menggendong Devan Masuk ke dalam rumah.

Saat Nara sudah masuk ke dalam rumahnya dan memberikan Devan di kasurnya,Nara meninggalkan Devan yg sudah tertidur untuk mengambil belanjaan yg di belinya tadi.

"kayak ada yg merhatiin aku!"Nara mencari ke sekitar rumah tapi tdk melihat siapapun.

Dirgan turun dari mobilnya dan menghampiri Nara yg sedang menurunkan beberapa belanjaannya.

"Nara..."sapa Dirgan dengan lembut.

"Nara aku mohon ada yg harus aku bicarakan sama kamu."

Nara mengabaikan Dirgan yg berada di belakangnya dan memilih untuk mengambil belanjaan.

"dengarkan aku dulu Nara,aku mohon kembalilah sama aku dan kita mulai dari awal."pinta Dirgan memegang tangan Nara.

Perkataan Dirgan membuat Nara membalikkan badannya dan menatap dengan Datar,mata Dirgan juga menatap Nara yg sedang berdiri di hadapannya.

"kenapa kamu mengikuti aku sampai ke sini? Kita sudah tdk ada hubungan apapun,jadi tolong pergi dari sini dan jangan ganggu aku lagi."tegas Nara menatap Datar Dirgan.

"tolong kembalilah sama aku Nara."mohon Dirgan sejak tadi.

"jangan aneh-aneh deh,aku gk mau kembali sama kamu!"ujar Nara.

"kenapa? Kamu cinta kan sama aku?"tanya Dirgan kepada Nara.

"itu dulu tapi tdk dengan sekarang dan seterusnya,sekarang kamu pergi karena ku capek mau istirahat."pinta Nara kepada Dirgan.

"aku gk mau pulang sebelum kamu mau kembali sama aku,aku menyesal sudah melepaskan kamu Nara."ucap Dirgan lirih.

"aku gk perduli dengan penyesalan kamu Dirgan,tolong jangan ganggu aku lagi dan kamu sudah punya Risha kan? Wanita yg sangat kamu cintai,kamu sayangi bahkan kami meninggalkan seorang istri demi wanita itu,sekarang nikmati hidupmu dengan Risha dan biarkan aku dengan hidupku sendir."tegas Nara kemudian masuk ke dalam rumah.

perkataan Dirgan kembali mengingatkan pada masa lalunya,bagaimana dulu perlakuan Dirinya pada Nara.

Dirgan meninggalkan rumah Nara yg kemudian menghentikan langkahnya menoleh kembali ke rumah itu.

Sedangkan Nara berada di meja makan dengan pikiran yg berantakan.

******

  hari sudah pagi Dirgan berada di dalam kamarnya dengan pakaian yg sudah rapi.

"kenapa Dirgan lama sekali,Jiya panggil Dirgan di kamarnya ini sudah siang takutnya dia terlambat."pinta Yuni sembari menyusun makanan.

"Semalam Dirgan pulang sendirian,kemana Risha?"tanya Tono pada sang istri.

"aku juga tdk tau mas,nanti kita tanyakan pada Dirgan dan sekarang kita sarapan dulu."ujar Yuni duduk di kursinya.

"sebentar lagi keluar Tante."ucap Jiya memberitahu mereka.

Mereka sudah duduk di meja makan untuk sarapan sebelum bekerja,sembari menunggu Dirgan yg masih berada di dalam kamarnya.

Di rumahnya Nara juga sedang sarapan sebelum pergi bersama dengan Devan.

"hari ini Devan pertama kali sekolah di sini dan harus berperilaku baik ya sama guru dan juga teman,ayo makan sebelum berangkat."ujar Nara menyajikan makanan Devan di piring.

"apa ada yg mau berteman sama aku,bunda?"tanya Devan menatap Nara.

Nara tersenyum ke arah anaknya sebelum menjawab pertanyaannya.

"kalau kamu mau memiliki banyak teman,jadi kamu harus berperilaku baik dan gk boleh jahat sama siapapun."jelas Nara sembari mengusap kepala Devan.

"baik bunda."jawab Devan paham.

setelah itu Nara dan Devan menikmati sarapan mereka.

berbeda dengan Risha yg sudah bersiap untuk keluar,penampilannya sangat terbuka dengan belahan dada yg rendah.

"mas Dirgan pasti terpesona melihat penampilan aku,karena baju ini yg paling di sukai sama dia."gumam Risha di depan cermin.

Risha tersenyum melihat dirinya di cermin kemudian mengambil tasnya bersiap untuk berangkat.

"mau kemana kamu? Ini masih pagi Risha!"tanya Bara yg baru saja keluar dari kamarnya.

"ketemu suami aku lah pa,aku mau sarapan sama dia."jawab Risha menatap Bara.

"sudah cukup Risha jangan memalukan diri sendiri karena Dirgan sudah tdk mau lagi sama kamu,liat pakaian kamu saja seperti itu sangat memerlukan."tegur Bara yg terlihat kesal.

"hah! Masih pagi udah ceramah,udah ya pa aku pergi dulu."pamit Risha kepada papanya.

"RISHA...."teriakan Nara tdk di dengar oleh Risha.

Dirgan dan keluarganya sudah selesai sarapan dan mereka bersiap untuk ke kantor.

"sejak semalam kami gk lihat Risha? Kemana dia?"tanya Yuni menatap Dirgan.

"maaf Ma,aku sudah tdk bisa mempertahankan pernikahan aku sama Risha,semalam aku mengantarnya pulang ke rumahnya dan menyerahkan dia pada orang tuanya."jelas Dirgan lesu.

"apa kamu yakin dengan keputusan kamu?"tanya Tono mengusap punggung Dirgan.

"iya pa,tapi ada hal yg ingin aku sampaikan pada kalian semua dan ini tentang Nara."ujar Dirgan.

"Nara?"

"semalam aku tdk sengaja melihat Nara di salah satu cafe,Dia bersama seorang anak laki-laki Ma."jelas Dirgan.

"mas sudah bertemu dengan mbak Nara?"tanya Jiya kaget.

"kamu tau Nara ada di negara ini lagi?"tanya Yuni melihat ke arah Jiya.

Jiya mengangguk dengan pertanyaan tantenya kemudian Dirgan juga menatap Jiya.

"maaf aku tdk bisa memberitahu kalian,kemarin aku tdk sengaja bertemu dengan Mbak Nara di acara pembukaan Cabang baru,aku pikir aku salah lihat saja tapi saat di samperin ternyata benar mbak Nara."jelas Jiya kepada mereka semua.

"apa kamu tau tentang anak kecil yg bersama Nara?"Tanya Dirgan.

Jiya menggelengkan kepalanya hal itu membuat Dirgan kembali berpikir bahwa Nara sudah menikah.

Terpopuler

Comments

Eemlaspanohan Ohan

Eemlaspanohan Ohan

nyesel tuh makan cinta pertama

2024-08-06

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

hisss..nara kapan dapat pengganti dirga yg lebih segala2 nya

2024-08-01

0

ratu

ratu

jangan balik lagi ke suami lama...
kurang seru...
klo bisa ada tokoh laki yg baik...

2024-07-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!