Nara menaiki taksi dan meninggalkan kota itu untuk menetap di suatu tempat,di dalam Taksi Nara mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada seseorang,hatinya sangat sakit melihat suaminya lebih memilih masa lalunya di bandingkan dirinya,Nara membawa luka dan air matanya pergi sejauh mungkin dari kehidupan mereka.
"maafkan Nara ma tdk bisa mempertahankan pernikahan Nara sama Mas Dirgan,kembalinya Risha membuat pernikahan Kami tdk baik-baik saja,Nara sudah berusaha untuk menghalanginya ma tapi gagal.
hari ini Nara pergi ya tolong jaga diri mama sama papa baik-baik,Nara sayang kalian berdua tapi Nara tdk bisa mengatakan hal itu sejak dulu,Ma Nara membawa harta paling berharga dalam hidup Nara ke depannya,Nara janji akan menjaganya dengan baik dan semoga saja suatu hari nanti Nara bisa bertemu dengan kalian lagi.
Tolong terima baik Risha ma karena sebentar lagi dia akan jadi menantu kalian,Dirgan bilang akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat,Nara melihat sendiri bagaimana bahagianya Mas Dirgan saat melihat Risha,senyumnya sangat lepas ma bahkan Nara tdk pernah mendapatkan senyum itu,tapi gk apa-apa Nara justru senang banget melihat senyum itu walaupun bukan untuk Nara.
setelah menulis pesan itu Nara mematikan ponselnya dan membuat kartunya,hal itu di lakukan agar tidak ada yg bisa menghubunginya.
"selamat tinggal semuanya,semoga saja aku gk kembali ke kota ini,negara yg membuatku mangalami banyak luka yg menyakitkan."gumam Nara sembari mengusap air matanya.
sebelum meninggalkan kota Nara sudah menghubungi pengacara untuk menguruskan perceraiannya dengan Dirgan.
Kini Nara berada di bandara seorang diri dan segera memesan pesawat ke negara yg akan menjadi bagian dari perjalanan hidupnya.
"tiket ke jepang."ucap Nara di loket.
"1 jam lagi."
"baiklah berikan 1."pinta Nara sembari memberikan identitasnya.
Setelah mendapatkan tiketnya Nara menunggu sebentar saja sebelum itu Nara memilih untuk mengisi perutnya.
Yuni yg mendapatkan pesan itu sangat syok dan langsung memberitahu suaminya,Tono yg mendengar teriakan istrinya segera keluar dari kamar.
"mas.."panggil Yuni berteriak.
"ada apa? Kenapa kamu teriak?"Tanya Tono menatap Istrinya.
"Nara mas!....Kamu baca deh pesan dari Nara."pinta Yuni memberikan ponselnya.
Dengan teliti Tono membaca pesan tersebut kemudian wajahnya berubah,Sekilas menatap istrinya yg sudah menangis sejak tadi.
"gimana ini mas? Menantu kita pergi,mama gk mau kehilangan Nara mas."tangis Yuni memeluk Tono.
"mama tenang dulu ya kita ke Rumah Dirgan semoga saja Nara masih belum pergi."ajak Tono memegang pundak Yuni.
"ya sudah ayo cepat."ujar Yuni.
Mereka berjalan sembari mencoba menghubungi nomer Nara yg sudah tdk aktif,Bahkan Sejak tadi Dirgan juga tdk mengangkat panggilan mereka.
"Dirgan kemana sih dari tadi di telpon gak bisa!"kesal Yuni menatap ponselnya.
Sedangkan di kantor Dirgan sibuk berduaan dengan Risha yg baru saj sampai,karena kehadiran Risha pekerjaan penting di serahkan pada Faldi.
"aku gk mau tau kamu harus nikahin aku secepatnya,kalau bisa besok kita nikah."paksa Risha dengan wajah cemberutnya.
"kita nikah siri dulu karena kan buat resepsi butuh waktu sayang."bujuk Dirgan mengelus rambut Risha.
"yasudah deh yang penting aku bisa nikah sama kamu,tapi kamu janji setelah perceraian kamu selesai kita buat pernikahan yg mewah."ujar Risha menatap Dirgan.
"iya sayang aku janji."jawab Dirgan.
mendengar jawaban itu tdk canggung Risha memeluk Dirgan walaupun ada Faldi,Setelah itu mereka bercanda tanpa memikirkan perasaan Nara.
sesampainya di rumah anaknya Yuni dan Tono segera turun dan menekan bell,pintunya terkunci jadi mereka tdk bisa langsung masuk.
TING...TONG...
"Nara..."panggil Yuni sembari mengetuk pintu.
"Nara kamu di dalam nak?"panggil Tono mengintip di jendela.
Sejak tadi mereka memanggil nama Nara tapi tdk ada respon apapun,Tono dan Yuni bingung kemana lagi harus mencari Nara.
"gimana ini pa,Nara sudah pergi!"Khawatir Yuni.
"coba telpon Dirgan lagi,tanyakan di mana Nara!"ujar Tono kepada istrinya.
sekali lagi Yuni menghubungi Dirgan tapi tetap tdk bisa tapi tetap tdk bisa,amarah Yuni terhadap Dirgan semakin membara karena membiarkan Nara pergi.
"kita tdk bisa diam saja pa,kita harus pergi ke kantor Dirgan sekarang."Ajak Yuni menarik tangan suaminya.
Secepat mungkin Tono melakukan mobilnya ke arah kantor Dirgan dengan amarah dan juga ke khawatiran.
sementara Nara kini sudah berada di dalam pesawat menuju jepang,Sejak tadi bulir membasahi kedua pipi Yuni karena tdk siap kehilangan Nara.
Bukan hanya sebagai menantu Nara sudah di anggap sebagai anak perempuannya.
Sesampainya di kantor Yuni dan Tono langsung masuk menuju ruangan Dirgan,Saat pintu terbuka mata Yuni dan Tono terbuka lebar saat melihat Dirgan yg bermesraan dengan Risha.
PRANGG!!!
Karena emosi Yuni melemparkan semua vas bunga ke lantai membuat Risha dan juga Dirgan kaget.
"mama.."
"apa yg kamu lakukan Dirgan? Istri kamu pergi entah kemana kamu malah melakukan hal menjijikkan bersama wanita ini?."marah Yuni kepada Dirgan.
"Tante..."
PLAKK...
"dimana hati kamu Risha? pria yg ada di hadapan kamu sudah memiliki seorang istri? Apa kamu tdk malu sudah merusak pernikahan mereka?"ujar Yuni menatap benci ke arah Risha.
"tapi Dirgan milikku!"jawab Risha meninggikan suaranya.
"itu dulu tapi sekarang Nara istrinya,selama tiga tahun Nara menjadi sasaran dari amarah Dirgan bahkan sering kali di siksa secara fisik,berita kematian kamu 3 tahun yg lalu membuat Dirgan depresi dan Nara yg menanggung semua rasa sakitnya,Nara mengorbankan dirinya demi membuat Dirgan kembali tersenyum,Nara yg sudah sabar menunggu segalanya dan harus kamu tau bahwa Nara berjanji di hadapan Fotomu akan menjaga Dirgan,Saat semua baik-baik saja kamu kembali dan merusak semuanya."jelas Yuni menceritakan segalanya kepada Dirgan dan juga Risha.
perkataan Yuni membuat Risha dan Dirgan terdiam bahkan Dirgan baru tahu tentang janji Nara,Tono langsung menghampiri Dirgan dengan emosi.
"apa ini balasan kamu Dirgan? Kami gk pernah mengajari kamu melakukan hal yg serendah ini,kita dulu kamu sangat mencintai Risha mungkin sampai saat ini,tapi apa kamu lupa yg sudah Nara korbankan selama 3 tahun ini?"tegas Tono menatap tajam Dirgan.
"tapi om kami saling mencintai dan kami akan menikah secepatnya."ujar Risha memaksa.
"iya kami tau itu Risha tapi sayangnya kalian lupa dengan Nara hanya karena keegoisan kalian berdua,dulu Nara terluka sekarang bahkan dia melepas pernikahannya demi kebahagiaan kalian."jelas Yuni menatap lekat Risha.
"lihat ini."pinta Tono mengulurkan ponselnya.
"itu pesan yg di tulis Nara sebelum pergi."ucap Yuni kepada Dirgan.
Dirgan mengambil ponsel dan membaca pesan yg di tuliskan oleh Nara sebelum pergi,wajahnya terlihat bersalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Eemlaspanohan Ohan
dasar berengsek
2024-08-06
0
Shinta Dewiana
huh...pecundang ya gitu
2024-08-01
2