jam sudah menunjukkan pukul 11.30 Nara dan Zira berangkat ke perusahaan KR COMPANY.
"semua sudah kamu siapkan Zir? gk ada kesalahan apapun kan?"tanya Nara kepada asistennya.
"semua sudah saya periksa dan gk ada kesalahan apapun Buk."ujar Zira melihat documennya.
"bagus deh,semoga berjalan lancar."ucap Nara berharap baik.
Tdk lama Nara sampai di perusahaan KR COMPANY lalu turun dari mobil dan berjalan memasuki kantor tersebut.
"Dengan ibu Nara?"
"iya."jawab Nara singkat.
"Mari Bu saya antar ke ruangan meeting."
"baik, terima kasih."ucap Nara.
Nara mengikuti karyawan dari perusahaan tersebut menuju ruang meeting.
penampilan dan paras cantik Nara menjadi pusat perhatian di perusahaan tersebut.
BRUGGKK!!
"Aaauuuu!"
Seorang anak kecil tdk sengaja menabrak Nara hingga anak itu terjatuh di lantai.
"kamu tidak....Hah Devan."kaget Nara kemudian membuka kacamatanya.
"bunda.."
"bu Nara kenal anak ini?"
"dia anak saya namanya Devan."jawab Nara menggendong Devan.
"ibu istrinya pak Raka? Devan ke kantor bersama dengan pak Raka sejak tadi pagi."
"Istri?"gumam Nara pelan karena kaget.
Karyawan menjelaskannya kepada Nara yg terlihat kebingungan karena Devan ada di perusahaan KR.
"Devan di sini sama papa? Papa mana,kenapa kamu sendirian?"tanya Nara menurunkan Devan.
"Papa ada di ruangannya,Devan keluar diam-diam mau ngambil ciki ini."jawab Devan menunjukkan cemilan yg di pegangnya.
"Devan...kamu dimana?"
"ada yg lihat Devan?"
"papa.."Devan berlari ke arah Raka dan memeluknya.
Nara membuang nafas kasar kemudian menghampiri Raka dan menjewer telinganya.
"aaaagghhhh,sakit! Siapa..."
Perkataan Raka terpotong saat melihat Nara yg berdiri di hadapannya dengan tangan yg di lipat di dada.
"sakit? Mau aku tambahin lagi biar copot telinga sekalian!"kesal Nara mengomeli Raka.
"k-kamu ngapain di sini?"bingung Raka melihat sekitar.
"aku di sini mau jual ikan,bisa ya kamu gk liat Devan keluar dari ruangan,kalau dia keluar terus di culik orang gimana? Atau dia jatuh luka gimana? Kalau dia di jual sama orang gimana? Kalau Devan ketabrak gimana? Kamu mau tanggung jawab? terus kalau Devan gk bisa ketemu sama bundanya lagi gimana?"
CUPP!!
Raka dan Devan mencium Nara secara bersamaan sehingga membuat Nara yg tadinya mengomel spontan diam.
"ayo nak kita keruangan,biarin aja bunda di situ terus."ajak Raka mengendong Devan.
Nara masih bengong dan terus memegangi pipinya karena kaget dengan apa yg di lakukan Raka dan Devan.
"mereka lucu banget."
"baru kali ini liat pak Raka bucin."
"Bu Nara sama Pak Raka cocok deh."
Itulah perkataan karyawan yg sejak tadi melihat Nara yg mengomeli Raka,Nara masih belum sadar kalau Raka dan Devan sudah tdk ada di hadapannya.
"Bu Nara...."panggil Zira.
"hah iya,kenapa?"bingung Nara saat Zira menepuk pelan pundaknya.
"mereka udah pergi,Bu Nara masih betah bengong di sini."ujar Zira menahan senyumnya.
"cieee romantis banget Bu Nara."
"kaget ya Bu di habis di cium pak Raka."
Para karyawan mengejek Nara sehingga membuatnya malu dan pipinya merah.
"DASAR RAKA GILA..."teriak Nara berlari ke arah ruangan Raka.
Saat pintu ruangan terbuka Nara malah melihat Raka dan Devan bercanda.
"sini kalian berdua."ucap Nara meletakkan tasnya di meja Kerja Raka.
"papa lari..cepat pa jangan sampai tertangkap."ujar Devan menarik tangan Raka.
"Devan awas aja buaya.."canda Raka berlari di dalam ruangan.
"hei mau kemana kalian berdua? awas aja ya kalian kalau ketangkap,sini cepat sebelum kalian bunda jadiin umpan buaya."Nara mengejar Devan dan Raka.
Nara terus mengejar Devan dan Raka secara bergantian,mereka bercanda Ria di dalam ruangan Raka.
"maaf bunda.."ucap Devan dan Raka sembari memegang telinganya masing-masing.
"bentar dulu bunda capek."ujar Nara mengatur nafasnya.
"Pa kita peluk bunda sama-sama."bisik Devan di telinga Raka.
"ok, let's go."
GREPPP..
"bunda kalah."ucap Devan berhasil memeluk Nara.
"wah Devan sama papa curang,kenapa bunda yg di tangkap."ujar Nara pura-pura.
Nara sadar tangan Raka masih memeluknya sehingga Nara menoleh dan memberikan isyarat pada Raka.
"yakkk kamu berani mencium ku."bisik Nara melirik Raka.
"gk sengaja."jawab Raka tersenyum.
"Devan main dulu ya,bunda mau bicara sama papa."pinta Nara memberikan mainan pada Devan.
Nara menarik tangan Raka menjauh dari Devan.
"kenapa kalian ada di sini? Ini kan perusahaan KR."Nara memberikan tatapan intimidasi.
"aku CEOnya,perusahaan ini milikku."jawab Raka dengan santainya.
"astaga! Kamu sengaja terima kerja sama dengan perusahaan aku? Benar-benar ya ni orang!"kesal Nara memukul pundak Raka.
amarah Nara justru membuat Raka hanya tersenyum dan menatap lekat Nara.
"ah sudah lah batalin aja kerja samanya,mending aku kembali ke kantor aja deh."ujar Nara mengambil Tasnya.
"gk semudah itu bunda cantik,biarkan asisten kamu yg kembali ke kantor sementara kita akan makan siang di luar."Raka memegang tanga Nara.
"gk mau ih,pergi aja sendiri."tolak Nara melepaskan tangan Raka.
"liat tuh anak kita belum makan siang,kamu gk kasian dia sudah kelaparan."Raka menjadikan Devan sebagai alasan.
"anak kita? Hello dia anak saya dan saya bundanya,enak aja sejak kapan saya menikah sama anda."jawab Nara menatap Raka.
"ya sudah ayo menikah sekarang,gimana? Setuju?"perkataan Raka membuat Nara tersenyum.
"maaf om saya masih di bawah umur."canda Nara meledek Raka.
Nara menahan senyum dan menjauh dari Raka agar gk semakin baper,Lalu Nara menggandeng putranya berjalan ke arah pintu.
"cepat saya tunggu di luar,telat 5 menit cancel jadi papanya Devan."canda Nara tanpa melihat Raka.
"siap bunda cantik."jawab Raka tersenyum.
Raka berlari keluar dari ruangannya mengikuti Devan dan Nara yg sudah keluar lebih dulu.
Dirgan dan keluarganya beserta Risha berada di dalam mobil.
"aku pengen makan di cafe dekat taman mas,boleh gk kita makan di sana aja?"tanya Risha menoleh.
"boleh,sabar bentar lagi kita sampai."jawab Dirgan mengelus tangan Risha.
mereka berdua tersenyum kemudian melanjutkan perjalanan ke cafe yg di inginkan oleh Risha.
Tdk lama mereka sampai Risha bergegas turun dari dalam mobil.
"pelan-pelan Risha."pesan Bu Yuni.
"iya ma."jawab Risha menggandeng Dirgan.
mereka semua masuk ke dalam cafe tersebut sekalian menyarakan kehamilan Risha,Karena selama ini mereka sebenarnya menantikan seorang cucu.
Setelah memilih meja mereka langsung memesan beberapa makan siang.
"aku mau chicken steak aja mas,minumnya soda lemon aja."pesan Risha.
"jangan soda di ganti jus aja,gak baik wanita hamil muda minum soda sangat bahaya buat kandungan."ujar Bu Rita kepada pelayan.
Setelah memesan makanan mereka mengobrol sambil menunggu makana datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Lee Mba Young
nunggu penderitaan Risha dan dirgan bhkan itu bukan anaknya dirgan syukurin 😂
2024-07-16
2
Lismawati
buatlah Devan Nara Raka jd keluarga yg bahagia thor sdh cukup mereka menderita , berilah karma utk Dirgan dan risha . lanjuuut thor 💪💪💪🌹🌹
2024-07-16
2