SKC-09

   Pagi hari Dirgan sudah melamun sendirian di taman depan dengan secangkir kopi di tangannya,Yuni menghampiri anaknya yg sedang melamun sendirian.

"kenapa? Apa kamu sudah menyadarinya?"tanya Yuni berdiri di samping Dirgan.

"mama..."

"mama tau pasti kamu masih marah,andai saja dulu kami dengerin kita mungkin hal ini tdk akan terjadi sama diri kamu,sekarang jalani saja apa yg terjadi dan menyesal juga sudah tdk ada gunanya,mungkin ini juga karma buat kamu dulu juga memperlakukan Nara dengan tdk adil."ujar Yuni tanpa menatap Dirgan.

"mama benar rasa sakit banget tapi ini hasil dari perbuatan aku ke Nara,Kira-kira sekarang kabar Nara gimana? tinggal Dimana Nara ma?"ucap Dirgan mulai mengingat kenangan bersama Nara.

"kamu kangen sama Nara?"tanya Yuni menatap Dirgan.

"i-iya ma."jawab Dirgan pelan.

"tapi Nara sudah bukan milikmu lagi sekarang urus istrimu dan didik dia dengan baik Dirgan,walaupun kami tdk merestui pernikahan kalian tapi ketahuilah nak kami yg sangat terluka saat pernikahan kamu dalam masalah."jelas Yuni mengelus punggung Dirgan.

Dirgan tertunduk lesu karena menyesal tdk mendengarkan perkataan orang tuanya,Sekarang Dirgan hanya pasrah dengan apa yg terjadi dalam pernikahannya dengan Risha.

"Mas minta uang dong."ujar Risha yg baru saja keluar dari rumah.

"emang gk ada yg bisa kamu lakukan selain minta uang?"sindir Yuni melirik Risha.

"terserah aku lah ma,Mas Dirgan kan suami aku jadi sudah tanggung jawab dia."jawab Risha kepada Yuni.

"baru kemarin aku transfer 30 juta belum sampai seminggu Risha!"ujar Dirgan menatap Risha.

"mas 30 juta itu gk cukup,sekarang bagi aku lebih banyak dari itu."pinta Risha memaksa.

"gk ada!"singkat Dirgan.

"ayolah mas jangan pelit,cepat aku udah di tungguin sama teman-teman aku di cafe."ucap Risha merengek.

"gk ada Risha."ujar Dirgan sekali lagi.

Kesal karena tdk di beri uang Risha mengendarai mobilnya meninggalkan rumah,Dirgan hanya menunduk dan kesal karena masih pagi tapi Risha sudah pergi.

tdk lama sebuah mobi masuk ke perumahan membuat Dirgan dan mamanya heran.

"mobil siapa?"tanya Dirgan pada Yuni.

"mama juga gk tau,mungkin tamu papa kali."ujar Yuni menatap ke mobil tersebut.

Keluar seorang wanita dengan penampilan yg modis,matanya menatap Yuni dan Dirgan yg berdiri di taman.

"hai aku datang."sapanya sembari melambaikan tangan.

"Jiya..."

"astaga bocah tengil ini,kenapa datang gk ngasih tau kita?"gumam Dirgan tersenyum.

mereka menghampiri Jiya kemudian memeluknya bergantian,Jiya adalah sepupu Dirgan dari mamanya yg tinggal di Jepang karena pendidikan.

"kenapa gk ngasih tau kalau mau datang ke sini? Dasar bocah tengil!"tanya Dirgan mengelus rambutnya.

"kirain Tante tamu penting,ayo masuk dulu kita sudah kangen sama kamu Jiya."ajak Yuni merangkul Jiya.

"panas banget ya,aku akan tinggal sama kalian sampai ayah sama bunda kembali juga ke sini."jelas Jiya duduk di sofa.

"kita senang kalau kamu mau tinggal di sini,bentar ya Tante buatkan minum sama kue buat kamu."ujar Yuni berjalan ke dapur.

Sesampainya di Cafe Risha sudah di tunggu oleh teman-temannya,Risha kesal dan duduk di kursi kosong.

"kenapa Lo datang muka udah di tekuk gitu?"

"tau ni seharusnya Lo ke sini tuh senyum,katanya mau traktir kita."

"gue kesel banget sama mas Dirgan,gue minta uang sama dia gk di kasih gara-gara gue lakukan abors*!"jelas Risha dengan wajah kesal.

"masalah kecil aja sampai kayak gitu,itu artinya suami Lo gk cinta sama Lo Risha,please deh jangan mau di bodohi lagi sama laki-laki kayak dia,Lo harus ambil hartanya."

"ide bagus tuh,ya kali gue nikah sama dia gk dapat apa-apa."saut Risha sembari memikirkan perkataan temannya.

Di ruang tamu Jiya mengobrol dengan Dirgan dan Yuni sembari bercanda,Jiya tau apa yg terjadi pada pernikahan bang sepupunya itu.

"istrinya kemana Mas?"Tanya Jiya sembari memegang Minum.

"keluar gk tau kemana?"Jawab Dirgan.

"kami marah sama Risha karena dia melakukan Abors* sama kandungannya."jelas Yuni yg masih kesal.

"hah! beneran?"tanya Jiya kaget.

"iya,itu yg membuat kita marah banget sama dia padahal selama ini aku sangat menantikan seorang anak."jawab Dirgan sedih.

"dia tau gk sih kalau melakukan hal itu dampaknya berbahaya buat dia,bisa susah punya anak,permasalahan rahim dan juga lainnya."ujar Jiya yg ikut kesal.

"mungkin sudah tau karena kan pasti dokter memberitahu terlebih dahulu bahayanya abors*,aku juga bingung sama sikap dia sekarang."frustasi Dirgan.

"aku curiga kalau dia nikah sama Mas Dirgan cuma mau hartanya aja."celetuk Jiya.

Dirgan mengangkat kepalanya saat mendengar apa yg di katakan oleh Jiya,karena setelah di pikir-pikir semenjak menikah Risha tdk pernah melayani Dirgan dengan baik.

Kini Risha dan teman-temannya berada di mall sedang memilih beberapa baju,mereka bersenang-senang dengan banyak belanjaan di tangannya.

"pulang yuk udah siang."

"iya kita sudah belanja banyak ni,di traktir Risha pastinya."

"makasih ya Sha udah traktir kita semua."

"santai aja kali gk usah terima kasih gitu,dah yuk kita pulang gue gk sabar pengen cobain bajunya."ujar Risha sembari tersenyum.

Setelah puas belanja mereka semua pulang dengan mobil masing-masing Risha melakukan mobilnya,Sesampainya di rumah Risha membawa semuanya masuk.

matanya menatap Dirgan yg bersama dengan seorang gadis di dapur berduaan,mata Risha terus memandanginya dengan kesal.

"oh jadi gini kelakuan kamu mas kalau aku gk ada di rumah!"terus Risha berdiri di belakang Dirgan.

"Risha.."

Jiya dan Dirgan menoleh ke sumber suara tersebut dan mendapati Risha dengan banyak belanjaan di tangannya,Jiya tau pasti Risha salah paham dengan kehadirannya di rumah itu.

"siapa dia mas? Kenapa kalian berdua di dapur? Kamu selingkuh?"tanya Risha kepada Dirgan.

"apasih gk jelas banget!"sindir Jiya dengan sinis.

"heh Lo ya berani banget rebut mas Dirgan dari gue!"Risha menarik rambut Jiya kemudian mendorongnya ke lantai.

"Aaaagghhhh,sakit lepasin perempuan gila!"Ringis Jiya memegangi rambutnya.

"BERHENTI RISHA!"teriak Dirgan kemudian membantu Jiya.

Yuni yg mendengar keributan itu segera menghampirinya dan melihat Jiya yg meringis kesakitan.

"ada apa ini? kenapa kamu teriak Dirgan?"tanya Yuni dengan wajah khawatir.

"Perempuan gila ini dorong aku!."jawab Jiya menunjuk Risha.

"kamu gk apa-apa?"tanya Dirgan memeluk Jiya.

"kepala aku sakit."jawab Jiya memegangi kepalanya.

"alah dia punya pura-pura mas,kenapa kamu khawatirkan dia sih?"ujar Risha tdk suka.

"sudah cukup Risha,kamu bisa gk 1 hari saja gk usah bikin keributan?"tegur Yuni menatap marah Risha.

"kenapa kalian marah sama aku? seharusnya kalian usir perempuan ini,dia selingkuhan kamu kan mas? Ayo ngaku!"ujar Risha menatap Jiya.

"CUKUP RISHA!..."bentak Dirgan.

Jiya tersenyum ke arah Risha yg di marahi oleh Dirgan dan juga Yuni,kemudian mereka meninggalkan Risha di dapur.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

hmmmmm

2024-08-01

0

kriwil

kriwil

kayak laki laki hanya dirgan saja sampa semua peremouan gila sama dirgan

2024-07-18

1

mustika ikha

mustika ikha

bagus nih ceritanya thor,, buat greget ajha,, kyknya si jiya juga suka sama dirga,, semangaaaat ya thor /Determined//Determined//Determined/

2024-07-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!