Hari sudah sore kini Nara dan Devan sedang bersiap untuk memberi beberapa makanan dan sayuran,Devan selalu senang jika Nara membawanya kemanapun.
"aku ingin cemilan yg banyak bunda,nanti bunda buatkan makan malam yg enak untuk Devan ya,apa boleh bunda?"tanya Devan memalingkan badannya menghadap Nara.
"boleh sayang,apapun untuk anak kesayangan bunda."jawab Nara menyentuh ujung hidung Devan.
"Yeahhhh,Devan sayang bunda."ucapnya sembari melompat.
CUPP!!
Devan mencium pipi Nara kemudian memeluknya dengan sangat erat,Selama ini Devan tdk pernah menanyakan perihal ayahnya kepada Nara.
Dirgan mengembalikan Risha dengan baik-baik pada kedua orang tuanya walaupun pernikahan mereka tdk di restui.
"maaf saya dengan hormat mengembalikan Risha pada kalian,walaupun pernikahan kami tdk mendapatkan restu dari kalian tapi kalian tetaplah orang tuanya,maafkan saya karena tdk bisa lagi melanjutkan pernikahan dengan Risha."jelas Dirgan dengan sopan.
"niat kamu mengembalikan Risha pada kami sangat baik Dirgan,ini keputusan kamu dan mungkin yg terbaik untukmu dan Risha,pesanku kedepannya jangan pernah menikah tanpa restu orang tua,karena pernikahan tanpa restu tdk akan pernah bahagia,ingat Restu orang tua adalah restu tuhan juga."pesan Tono yg menghargai keputusan Dirgan.
"baiklah kalau gitu saya pamit,akan saya urus perceraian saya dengan Risha secepatnya."pamit Dirgan berdiri dari sofa.
"mas jangan tinggalin aku di sini,aku gk mau Pisah sama kamu."ucap Risha menahan tangan Dirgan.
"maaf Risha pernikahan kita sudah tdk bisa di pertahankan lagi,akan kau kirim surat perceraian itu secepatnya."ujar Dirgan menatap Risha.
Dirgan keluar setelah pamit kepada orang tua Risha dan segera melajukan mobilnya,Risha kesal dan melempar barang ke lantai hingga pecah.
PRANGG!!!
"aaaggghhhhh! Sial*n kamu Dirgan,liat saja aku akan balas semua perbuatan kamu."geram Risha marah.
"introspeksi diri Risha karena semua yg terjadi sama pernikahan kamu bukan hanya salah Dirgan,kesalahan paling banyak ada pada diri kamu dan percuma kamu marah,berubah lah sebelum lebih buruk lagi kedepannya."Nasehat Rita menatap Risha yg sedang marah.
"mama kamu benar apa yg kamu alami saat ini dari hasil tabur tuai yg kamu lakukan di masa lalu,sekarang kamu tau bagaimana sakitnya Nara saat kamu hadir di dalam pernikahan mereka."lanjut Bara kepada Risha.
"kalian semua hanya memikirkan Nara,Nara dan Nara saja! Apa kalian sudah lupa bahwa aku ank kandungnya,apa yg Nara berikan sama kalian sehingga kalian terus menyebut Namanya,kejadian itu sudah sangat lama bahkan kalian semua tdk tau apakah Nara sudah mati atau tdk sekarang,AKU BENCI KALIAN SEMUA!"emosi Risha dihadapan kedua orang tuanya.
Rita dan Bara hanya menggelengkan kepala saja melihat sikap Risha,bohong jika mereka tdk sedih melihat anak satu-satunya mengalami masalah pernikahan.
"apa kita keterlaluan mas? Sebenarnya aku sedih melihat apa yg terjadi apa anak kita,tapi dari awal kita tau bahwa apa yg dia lakukan sangat salah,kita gagal mendidiknya mas!"ujar Rita sedih.
"kita sebagai orang tua ingin yg terbaik untuk anak tapi kadang kala seorang anak tdk paham dengan didikan kita,dari awal itu yg sudah menjadi keputusan Risha dan sekarang dia juga harus menanggung sendiri akibatnya,kita sudah sering menasehatinya bahwa yg dia lakukan sangat salah."ujar Bara duduk di samping Rita.
Kini Dirgan berada di sebuah restoran untuk menenangkan diri setelah mengambil keputusan berat,dulu Risha wanita yg sangat di cintai oleh Dirgan tapi sekarang pernikahannya dengan Risha sudah di ambang kehancuran.
"rasanya kepalaku mau meledak!"gumam Dirgan duduk di salah satu meja.
"apa ini karma karena dulu aku sudah menyia-nyiakan wanita sebaik Nara,karena perasaanku pada Risha aku rela berpisah dengan gadis yg sangat mencintai aku,mama benar Nara yg paling sakit di antara kita karena dia yg ada saat perasaanku benar-benar hancur,bukannya menjaganya justru aku mencampakkan dia."
Dirgan kalut dengan pikirannya sendiri dan kenangan bersama dengan Nara terus berputar di pikirannya.
Nara berada dalam mobilnya baru saja selesai menghabiskan waktu dengan Devan,karena hari sudah mulai gelap Nara membawa Devan untuk makan malam.
"Anak gantengnya bunda mau makan apa? Pasti lapar kan udah main dari tadi sama bunda."tanya Nara melirik sekilas anaknya.
"apa aja Bun,tapi nanti aku boleh makan ice cream kan Bun? Boleh ya?"pinta Devan dengan wajah yg menggemaskan.
"boleh sayang,tapi kamu harus makan dulu ya nanti baru makan ice cream takut perut kamu sakit lagi."jelas Nara."
"iya bunda."jawabnya tersenyum.
Nara baru saja turun dari mobil memasuki salah satu cafe bersama dengan Devan,Nara memilih meja yg berada di ujung agar sedikit Devan bisa menikmati makanannya.
ponsel Dirgan berdering tertulis Nama sang mama di layarnya,Dirgan mengangkatnya agar tdk membuat mereka khawatir.
"hallo ma."
"......."
"aku lagi di cafe,mama sama yg lain makan malam aja gk usah nungguin aku."
"............."
"iya sebentar lagi aku pulang."
Setelah selesai Dirgan mematikan ponselnya dan mengusap wajahnya karena pikirannya yg berantakan.
"hah! Pusing banget gue!"gerutu Dirgan kemudian meneguk minumannya.
di rumah Risha masih terlihat kesal hingga kamarnya begitu berantakan,foto pernikahannya dengan Dirgan berserakan di lantai.
"aku gk akan pernah lepasin kamu mas,aku gk akan pisah sama kamu."gumam Risha.
"kamu itu milik aku dan akan selama seperti itu,siapapun yg berani mendekati kamu akan berurusan sama aku."
Risha menatap dirinya sendiri di pantulan cermin dengan amarah dan menggebu-gebu.
Makanan yg di pesan Nara sudah datang dan Devan sudah menikmati makanannya dengan lahap.
"kalau anak pintar makannya harus di habisin ya."ucap Nara mengelus kepala Devan.
"iya bunda cantik."jawabnya menoleh ke arah Nara.
Mereka menghabisi semua makanan yg di pesan dan setelah selesai Nara berjalan ke casier untuk membayar semuanya.
sedangkan Dirgan yg masih di mejanya tdk sengaja melihat seseorang yg di kenalnya.
"Nara,apa itu dia?"ucap Dirgan terus memperhatikannya.
saat Nara sudah keluar dari Cafe dengan cepat Dirgan mengejarnya untuk memastikan apakah yg di lihat benar Nara atau bukan.
"ayo masuk,kita harus segera pulang ini sudah malam."ujar Nara membukakan pintu untu Devan.
Tapi pada saat ingin masuk ke dalam mobilnya Nara di kejutkan dengan suara seseorang yang memanggilnya.
"Nara..."
"iya."jawab Nara singkat.
Betapa terkejutnya Nara saat membalikkan badan ternyata yg memanggilnya adalah Dirgan,pria yg selama ini sangat di hindari oleh Nara kini berada di hadapannya.
Mata mereka saling bertemu dan Dirgan enggan untuk menurunkan pandangannya,hal itu karena Nara yg sekarang berada di hadapannya jauh lebih cantik dari sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
jangan sampai kalian balikan ya..
2024-08-01
0
Lismawati
udah ku kasig vote ya thor
2024-07-08
1
Lismawati
Nara jgn mau balik lg sm Dirgan krn Risha sangat berbahaya utkmu dan Devan
2024-07-08
0