9. Sudah Pindah

Hari Minggu sekolah libur. Rumah sedang kosong. Orang tua dan adiknya sedang pergi. Dion sendirian di rumah. Daripada suntuk ia memutuskan pergi jalan-jalan di luar. Karena sudah remaja, jadi lebih mudah untuk keluar rumah sendirian. Rencananya Dion akan pergi ke rumah Irma. Berbekal alamat yang diberikan bibinya dulu, Dion pun mulai menyusuri jalanan kota mencari alamat yang hendak dituju. Sudah dua tahun lebih sejak terakhir bertemu Sinta di jalan. Apalagi dengan Irma, entah sudah berapa lama tidak bertemu dengan neneknya itu.

Akhirnya Dion berhasil menemukan alamat tersebut. Ia berhasil menemukan rumah tempat tinggal Irma. Dion berhenti di depan rumah tersebut sambil membaca alamat yang dibawanya sekali lagi. Setelah memastikan benar itu rumah neneknya, Dion pun langsung memasuki halaman rumah tersebut. Pintu rumah nampak tertutup. Dion mengetuk pintu beberapa kali sambil memanggil neneknya. Perasaannya sangat senang tidak sabar untuk segera bertemu sang nenek.

Tok... Tok... Tok...

Dion: "Permisi... Nenek..."

Tak lama kemudian pintu rumah terbuka. Seorang wanita muncul dari balik pintu.

👩🏻: "Maaf. Kamu siapa, ya?"

Dion: "Aku Dion, cucu nenek Irma. Apa nenek ada, Bu?"

👩🏻: "Oh, cucu ibu Irma. Maaf ya Dek, tapi ibu Irma sudah pindah. Tidak tinggal di sini lagi."

Dion: "Apa? Sudah pindah? Sejak kapan?"

👩🏻: "Sudah pindah setahun yang lalu."

Dion: "Ee... Kira-kira Ibu tahu tidak mereka pindah ke mana?"

👩🏻: "Kata putrinya Sinta sih pindah ke kota B. Tapi jelasnya di mana saya kurang tahu."

Dion: "Oh begitu ya... Ya sudahlah, terima kasih. Maaf, sudah ganggu waktu Ibu. Permisi!"

👩🏻: "Iya."

Semangat Dion langsung hilang. Pupus sudah harapan bertemu neneknya. Padahal sudah lama dirinya menantikan hari ini. Dion akhirnya pulang ke rumah tanpa hasil. Ia jadi menyesal karena dulu hanya meminta alamat rumah bibinya tapi lupa meminta nomor telepon. Jika ada nomor telepon mungkin lebih mudah. Selain Irma dan Sinta, Dion sama sekali tidak kenal saudara orang tuanya yang lain. Ia juga tidak dekat dengan nenek dari pihak ayah karena jarang sekali bertemu.

Sejak mengetahui neneknya sudah pindah ke luar kota, Dion pun mulai menabung mengumpulkan uang jajannya. Ia bertekad akan tetap mencari neneknya walaupun harus pergi ke kota B. Karena hanya neneknya lah harapan satu-satunya bagi dirinya untuk dapat bertemu dengan sang ibu kandung.

...🍁🍁🍁...

Di kantin sekolah. Dion duduk sendiri menatap gelas es teh yang tinggal setengah. Ia benar-benar berhemat untuk mengumpulkan uang jajan. Ia tidak akan makan jika tidak lapar sekali. Atau kadang hanya membeli kue untuk mengganjal perut. Tanpa dirinya sadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya secara diam-diam. Benny tiba-tiba datang lalu duduk di depannya. Tatapan seseorang terhadap sosok Dion pun terhalang oleh punggung Benny.

Benny: "Melamun saja! Lagi mikirin apa sih?"

Dion: "Gak ada. Cuma memperhatikan es teh yang lagi mencair pelan-pelan."

Benny: "Hah?" (Melongo melihat gelas es teh Dion) "Aneh-aneh saja kamu, Dion."

Dion: "Hehehe..."

Benny: "Tumben gak makan?"

Dion: "Gak lapar, Ben. Kamu sendiri?"

Benny: "Sudah tadi sama anak-anak basket usai latihan."

Dion: "Oh."

Benny: "Kamu gak mau sih diajakin gabung tim basket."

Dion: "Enggak ah. Capek. Nanti semakin sibuk. Gak ada waktu buat belajar."

Benny: "Iya lah. Kamu tetap jadi kutu buku saja."

Dion: "Biar sajalah kutu buku yang penting populer. Hahaha..."

Benny: "Dasar! Hahaha..."

Tawa Benny dan Dion yang keras kembali menarik perhatian seseorang yang sempat teralihkan tadi. Meskipun pandangannya kepada Dion masih terhalang oleh Benny.

...🍁🍁🍁...

Pulang sekolah. Dion sudah lebih dulu meninggalkan kelas. Ia bergegas menuju ke perpustakaan untuk mencari beberapa buku. Benny masih di kelas untuk menyelesaikan catatan yang ditinggalkan guru di papan tulis. Tiba-tiba salah seorang teman sekelasnya menghampiri.

Stella: "Benny."

Benny: "Oh, Stella. Ada apa? Mau ngajak pulang bareng, ya?"

Stella: "Enggak. Aku mau minta tolong boleh gak?"

Benny: "Yah kirain mau ngajak pulang bareng. Mau aku tolong apa?"

Stella: "Em....Kamu kayanya dekat sama Dion."

Benny: "Iya. Dion itu sahabat dekatku."

Stella: "Em... Kamu tolong sampaikan salamku buat dia, ya!"

Benny: "Hah?? Kenapa gak kamu sendiri yang langsung salaman sama dia?"

Stella: "Aduh... Benny. Bukan salaman... Maksudku itu aku mau titip salam buat Dion. Kamu kan dekat sama dia. Jadi, tolong sampaikan sama Dion kalau aku titip salam buat dia gitu."

Benny: "Oh... Bilang dong dari awal."

Stella: "Kan udah aku bilang dari pertama. Dasar, Benny..."

Benny: "Iya deh. Nanti aku sampaikan."

Stella: "Makasih, ya! Aku pulang dulu."

Benny: "Iya."

Stella pergi meninggalkan kelas.

Benny: "Padahal sekelas koq. Ngapain pakai acara titip salam segala? Aneh."

Setelah menyelesaikan catatannya, Benny mengemasi barang-barangnya kemudian meninggalkan kelas untuk pulang ke rumah. Di tengah koridor ia berpapasan dengan Dion yang baru selesai dari perpustakaan.

Benny: "Belum pulang, Dion?"

Dion: "Ini baru mau pulang. Tadi habis dari perpustakaan."

Benny: "Oh. Oya, kamu dapat salam dari Stella."

Dion: "Salam?" (mengingat Stella itu orangnya yang mana)

Benny: "Iya."

Dion: "Salam apa?"

Benny: "Mana aku tahu. Besok kamu langsung tanya saja sama dia."

Dion: "Enggak ah."

Benny: "Ya sudah kalau gak mau. Mau kuantar pulang gak?"

Dion: "Gak usah, makasih. Aku pulang sendiri saja."

Benny: "Oke. Sampai bertemu besok."

Dion: "Iya. Hati-hati di jalan!"

Benny: "Sip!"

Benny dan Dion berpisah di halaman sekolah. Benny pergi ke parkiran untuk mengambil sepeda motornya. Sedangkan Dion terus berjalan meninggalkan sekolah.

^^^bersambung...^^^

Terpopuler

Comments

Risa And My Husband

Risa And My Husband

Neneknya Dion pindah rumah sejak kapan

2024-09-15

0

Risa Sangat Happy

Risa Sangat Happy

Kira kira neneknya Dion tinggal dimana sekarang

2024-09-15

0

Risa Imuet

Risa Imuet

Dion kamu pulang dulu ke rumah soalnya nenek kamu sudah pindah rumah

2024-09-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!