Semenjak sikap Maya berubah, kini Dion melewati hari-harinya dengan penuh kecemasan dan ketakutan. Dion dibayangi rasa takut oleh ibu tirinya yang selalu mengawasi gerak-geriknya. Yang lebih parah Maya kadang memperlakukan Dion dengan kasar jika tidak ada ayahnya. Tidak jarang Dion dipukul atau dicubit bila pekerjaannya tidak sesuai dengan keinginan ibu tirinya. Siang ini Maya sedang menonton acara kesukaannya di TV. Ia menyuruh Dion membuatkannya teh manis.
Maya: "DIOOONNN..."
Dion: (Datang dengan cepat) "Iya, Ma."
Maya: "Cepat buatkan teh hangat manis. Pakai cangkir yang warna kuning. Gulanya dua sendok teh."
Dion: "Iya, Ma."
Dion dengan segera berlari ke dapur membuatkan segelas teh hangat manis.
Dion: "Ini tehnya, Ma."
Maya: "Taruh di meja!"
Dion meletakkan cangkirnya ke atas meja. Lalu beranjak pergi. Maya mengambil cangkir dan menyesap tehnya. Sontak teh itu langsung disemburkan keluar.
Maya: "DIOOONNN....."
Dion: "I, Iya. Ada apa, Ma?"
Maya: "Ada apa? Ini coba kamu minum sendiri!"
Maya langsung menempelkan cangkir ke mulut Dion dan memaksanya minum. Dion terkejut dengan rasa tehnya dan meronta menolak untuk minum. Ia akhirnya berhasil melepaskan diri.
Maya: "Enak?! Heh?"
Dion: "Maaf, Ma... Aku tidak tahu kalau itu garam."
Maya: (Mencubit lengan Dion dengan kuat) "Kamu sengaja ya? Kamu gak senang aku suruh? Kamu mau buat aku sama adikmu darah tinggi? Iya?"
Dion: "Enggak, Ma... Sungguh, Dion tidak tahu kalau itu garam. Maaf, Ma... Tolong lepaskan tangan Dion. Sakit..."
Maya: "Sakit? Ini... (Mencubit lebih kuat) Sakit?"
Dion: (Meringis sambil memegang tangan Maya) "Sakit, Ma... Dion minta maaf..."
Maya: (Melepaskan tangannya) "Tahu sakit kan? Awas kalau lain kali kamu ulangi lagi! Bakalan ku buat lebih sakit dari ini. Bawa itu cangkir ke dapur!"
Dion langsung mengambil cangkir itu dan berlari ke dapur. Setelah mencuci bersih cangkir itu, ia masuk ke dalam kamarnya.
Dion menaikkan lengan bajunya melihat bekas kebiruan yang sangat jelas akibat dicubit Maya tadi. Ia menurunkan kembali lengan bajunya. Ia menatap kosong ke pintu kamar. Ia sudah tidak bisa menangis lagi karena hal ini sudah biasa. Ia mengambil foto ibu kandungnya yang ia simpan di laci. Ia menatap foto itu dan berdoa di dalam hati. Berharap segera dapat bertemu kembali dengan sang ibu yang telah melahirkannya.
...⚜️⚜️⚜️...
Setelah sekian lama tidak bertemu, hari ini Irma bersama Sinta (adik Rita atau bibinya Dion) datang ke rumah mengunjungi Dion. Saat pintu diketuk Maya yang membukakan pintu.
Maya: "Maaf, cari siapa ya?"
Irma: "Apa Dion ada? Maaf, kalau boleh tahu anda siapa ya?"
Maya: "Seharusnya saya yang bertanya anda ini siapa? Kenapa mencari Dion? Aku ini istrinya Baron."
Irma dan Sinta saling berpandangan. Mereka tidak tahu kalau Baron sudah menikah lagi. Irma melihat perut Maya yang sedikit membuncit.
Irma: "Aku-"
Belum sempat Irma menjelaskan siapa dirinya, Dion yang kebetulan lewat melihat kedatangan neneknya itu langsung berlari ke luar.
Dion: "Nenek..."
Dion langsung memeluk neneknya mengabaikan tatapan Maya. Wajahnya terlihat bahagia.
Dion: "Eh, ada ada Bibi juga."
Sinta: "Hai, Dion. Lama tidak bertemu sudah besar, ya!"
Sementara Maya masih terus memperhatikan mereka di depan pintu.
Maya: (Membatin) "Oh, neneknya. Sepertinya nenek ini ibu dari wanita itu?"
Karena ia tidak kenal dengan wanita paruh baya yang dipanggil nenek oleh Dion. Ia hanya kenal dengan mertuanya yaitu ibunya Baron.
Dion: "Iya, Bibi. Ayo, ayo, masuk!"
Dion menarik tangan nenek dan bibinya dengan antusias. Namun Irma menangkap mimik wajah Maya yang terlihat tidak senang.
Irma: "Gak apa-apa, Dion. Kita main di teras sini aja, ya!"
Dion: "Tapi..."
Sinta: "Kita main di sini saja ya, Dion."
Dion: "Iya deh."
Jadilah mereka bertiga duduk di teras sambil ngobrol melepas rindu. Sedangkan Maya kembali ke dalam rumah. Ia duduk di ruang tamu sambil menguping pembicaraan mereka. Takut kalau-kalau Dion mengadu kepada Nenek dan Bibinya tentang apa yang ia lakukan kepada Dion.
Sinta: "Dion, Bibi buatkan kue kesukaanmu. Dimakan dulu, ya!"
Dion: "Terima kasih, Bibi. Bibi bisa buat kue, ya? Ini bukan Nenek yang buat?"
Sinta: "Ya bisa dong! Ngejek kamu, ya!"
Sinta menggelitik Dion membuat anak itu tertawa geli.
Dion sangat senang dengan kedatangan Nenek dan Bibinya. Sayangnya mereka tidak bisa berlama-lama karena merasa tidak enak dengan ibu tiri Dion yang terlihat seperti sedang mengawasi. Akhirnya mereka pamit pulang.
Irma: "Dion, Nenek sama Bibi mau pulang dulu, ya!"
Dion: "Iya. Nenek datang lagi ya sama Bibi."
Sinta: "Lain kali kami datang lagi. Dion, belajar yang rajin, ya!"
Dion: "Iya."
Irma: "Jaga diri baik-baik ya, Dion! Sehat-sehat cucu Nenek."
Dion: "Iya, Nenek. Salam buat Ibu."
Irma: "Iya."
Irma: "Mbak, kami pamit pulang, ya!" (Berpamitan kepada Maya dari teras)
Maya: "Ya."
Sinta: "Bye bye, Dion..."
Dion: "Bye bye..."
Begitu nenek dan bibinya pergi, Dion masuk kembali ke dalam rumah diikuti tatapan mata Maya.
Setelah Baron pulang, Maya langsung menceritakan kedatangan mereka kepada suaminya itu. Baron nampak kurang senang mendengarnya. Ia pun menemui Dion.
Baron: "Dion, tadi nenek sama bibi datang ke sini, ya?"
Dion: "Iya, Ayah."
Baron: "Nenek pernah datang ke sini sebelumnya?"
Dion: "Enggak pernah."
Dion ingat ucapan nenek dulu yang menyuruhnya jangan memberitahu ayahnya. Makanya Dion berbohong.
Baron: "Nenek ada cerita soal ibu?"
Dion: "Enggak ada."
Baron: "Ya sudah kamu istirahat saja, ya. Ayah keluar dulu."
Dion: "Ayah..."
Baron: "Kenapa, Dion?"
Dion: "Eng... Dion... Pengen ketemu Ibu."
Baron: "Ibu udah gak ada, Dion. Sekarang kamu cuma punya mama sama Ayah. Kamu harus ingat itu!"
Baron meninggalkan kamar Dion. Dion pun tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya bisa pasrah dan menyerah pada keinginannya untuk bertemu ibu kandungnya.
^^^Bersambung...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Risa And My Husband
Neneknya Dion masih sempat mengunjungi rumah papanya Dion
2024-09-15
0
Risa Sangat Happy
Dion kamu masih ingin ketemu ibu kandungnya kamu padahal kamu sudah ketemu nenek kamu
2024-09-15
0
Risa Imuet
Dion kamu hebat membohongi papamu saat di tanya nenekmu yang berkunjung ke rumah
2024-09-15
0