Pagi begitu cerah, seperti gambaran isi hatiku yang riang dan senang. Ya, bagaimana tidak demikian--- hari ini aku akan bertemu dengan semua member dan akan menginap di villa Bangtan. Duh, nikmat apa lagi yang aku dustakan.
Setelah shalat subuh aku segera ke dapur untuk memasak sarapan untuk Suga, sebenarnya terlalu pagi sih. Tapi, aku hanya ingin melakukan nya.
Hari ini aku akan membuat kimbab, karena kimbab sepertinya simple untuk dimakan dimana saja. Aku pun membuat nya begitu antusias.
Kali ini aku membuatnya untuk porsi 8 orang, tau kan untuk siapa aja? Tentu untuk ku dan ke tujuh pangeran tampanku. Hehehe, oke cus deh langsung ke resep.
Karena semalam kami belanja, bahan-bahan nya lengkap. Setadinya aku akan mengunakan telur, tapi karena aku lagi pengen daging sapi jadi akan ku buat bulgogi sebagai isiannya.
Selain bulgogi aku juga membuat sigeumchi namul, acar lobak, wortel dan mentimun. Kalian yang pencinta makanan Korea mungkin sudah pada tahu apa itu bulgogi dan sigeumchi namul, tapi bagi yang belum tahu aku akan kasih tahu.
Jadi, Bulgogi adalah olahan daging asal Korea. Daging yang digunakan antara lain daging sirloin atau bagian daging sapi pilihan. Bumbu bulgogi adalah campuran kecap asin dan gula ditambah rempah lain bergantung pada resep dan daerah di Korea.
Sedangkan, Sigeumchi namul adalah banchan klasik Korea berupa bayam rebus yang direndam dalam saus beraroma bawang putih dan wijen. Disajikan pada suhu ruangan yang sejuk, lauk ini ringan dan menyegarkan, cocok disandingkan dengan barbekyu Korea pedas, ayam api panas dan keju, kuah mie hangat yang dipotong pisau, olesan bossam.
Setelah semua bahan jadi aku menaruh 1 lembar nori, meletakkan 1½ centong nasi di atas nori, lalu diratakan. Aku pun meletakan sigeumchi namul, acar lobak, wortel, mentimun, dan bulgogi di atas nasi.
Tinggal di gulung perlahan dan di padatkan, kemudian di rapikan agar bentuknya seperti silinder. Setelah itu, aku potong-potong kimbab seukuran satu suapan dan menaruhnya di piring saji dengan saus. Dan jadilah kimbab ala aku, jujur aku begitu terharu karena bentuk nya sangat imut dan lucu.
Aku pun mencoba satu suapan dan rasanya begitu enak, aku tersenyum lebar tidak sia-sia sedari tadi berkutat di dapur. Aku pun melakukan hal yang sama seperti tadi sampai selesai, aku tata berapa ke piring untuk Suga dan sebagian untuk ku dan sisanya di taruh di kotak makan untuk di bekal ke villa.
Baru saja aku ingin menyimpan satu piring itu di meja, Suga datang menghampiriku.
"Morning." sapa nya, lantas ke pantry dan langsung mengambil air minum.
"Morning." Sapa ku kembali. Suga pun lantas duduk di kursi.
"Wow ... terlihat menggiurkan kimbab nya. " ucap Suga. Lantas dia memakan satu kimbab yang telah tersaji.
"Eum... mas-issda." pujinya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. "Terimakasih atas makanannya, masakanmu selalu lezat." pujinya lagi.
Aku pun tersenyum lebar. "Gamsahabnida." ucap ku girang.
"Kamu juga makan!" suruhnya. Aku pun segera duduk dan ber do'a, lalu makan dengan lahap.
Suga selesai makan duluan, dia beranjak dan pergi ke wastafel sambil membawa bekas makan nya. Aku terus memperhatikan nya.
'Mencuci piring?' gumam ku dalam hati. Ketika melihat Suga telah menyimpan piring bersih ke rak.
Tiba-tiba Suga memperhatikan satu kotak kimbab di meja pantry. Dia menatapku. "Kenapa banyak sekali kimbab yang kamu buat?" tanya Suga.
Aku pun mengulas senyum. "Buat bekal nanti ke villa, takutnya lapar kan pas nyampe sana." Aku berkilah. Aku tidak langsung terus terang bahwa kimbab itu untuk para member lain.
"Kebanyakan, lain kali kalau masak untuk porsi kita aja." ucapnya, lantas pergi tanpa menunggu jawabanku.
"Yah, salah lagi aku." Aku bergumam pelan, lantas beranjak untuk membereskan bekas makan.
Ketika aku keluar dari ruang makan, Suga masuk ke dalam. Sehingga kita saling berpapasan di dekat partisi ruangan. Kita saling memberi jalan, membuat kita terjebak di tempat.
"Kamu dulu yang jalan." suruhnya. Aku pun menurut.
"Oh, ya. Bantu saya packing." ucapnya, kemudian.
'Oh iya, aku juga belom packing.' ucapku dalam hati.
"Ne, Suga-ssi." ucapku. Lantas pergi dari sana.
"Sudah siap semua nya?" tanya Suga. Kami telah beres packing di kamarnya. Aku pun mengangguk antusias.
"Eum ... semuanya sudah beres Suga-ssi."
"Nice." ucapnya.
Kami mem packing semua yang kita butuhkan, dari baju, peralatan mandi, skincare serta bahan makanan yang semalam kita beli.
"Gak ada yang lupa kan?" tanya Suga memastikan.
Aku menggeleng pelan."Tidak ada, insyaallah semua nya beres Suga-ssi."
"Ya sudah kalau begitu kita berangkat sekarang." kata Suga. Aku pun mengangguk senang. "Ne." seruku dengan tersenyum girang.
2 koper yang kita bawa sudah di ambil alih oleh suruhan Suga, sehingga aku hanya membawa tas ransel ku sambil mengekori Suga dari belakang. Tiba-tiba Suga mengehentikan langkah kakinya, membuat aku nyaris menubruk punggungnya.
"Eh ...." ucapku kaget. Suga pun berbalik ke arahku. Aku pun mematung.
"Bisa gak kalau jalannya lebih cepat?" tanya Suga dingin. Aku pun menelan salivaku kesusahan.
"Mianhaeyo Syugassi."
"Biasakan kalau jalan sama saya jangan mengekori, tapi berdampingan." jelas Suga. Aku pun mengangguk pelan. "Ne. Lain kali tidak akan seperti itu."
Suga tidak menjawab penuturan ku, lantas dia berjalan kembali. Karena langkahku pendek membuat aku kesusahan untuk mensejajarkan langkah dengannya. Sampai tiba di basemen nafasku tersengal-sengal karena capek.
"Lain kali olahraga! Biar gak sesek nafas kayak begitu. " tutur Suga.
Aku hanya menghela nafas panjang. Benar kata Suga, akhir-akhir ini aku jarang olahraga, jalan cepet cuman sebentar aja langsung senam paru-paru.
Aku hanya menganggukkan kepada sebagai tanda mengiyakan.
"Minum Eltyas-ssi." ucap seorang pria, secara tiba-tiba menyodorkan botol minum ke arahku. Saat aku menoleh ke samping kiri ku, ternyata dia Jungkook.
"Gamsahabnida Jungkook-ssi." ucapku sambil menerima air pemberian Jungkook. Dengan cepat aku membuka tutup botolnya dan sergap menegaknya.
"Kenapa kamu ada di sini Jungkooki?"tanya Suga.
"Ingin barengan sama Hyung." jawab Jungkook. Aku yang sudah selesai minum lantas memperhatikan mereka berdua.
"Eum ...." Hanya itu yang di jawab Suga. "Ayok Eltyas." ajak Suga padaku, aku pun melempar senyum ke arah Jungkook dan berjalan ke mobil Suga.
Suga melajukan mobilnya setelah kami memasang seat belt dengan benar. Aku melihat kaca spion, mobil Jungkook mengikuti kami dari belakang. Aku pun menyunggingkan senyum, tidak sabar rasanya ingin segera bertemu dengan semua member di villa.
"Kenapa senyum-senyum?" tanya Suga membuatku kaget.
"Senyum kan ibadah Yoongi-ssi." ucapku, lantas melempar senyum yang manis ke arah Suga. Dengan cepat Suga memalingkan wajahnya dariku.
'Duh ... segitu jeleknya ya aku tersenyum, Suga cepat banget memalingkan wajahnya dariku.' opiniku dalam hati.
"Maksud saya kenapa kamu tersenyum ke arah kaca spion? Ke siapa kamu melemparkan senyum itu? Kepada Jungkook? Atau kepada Seokjin Hyung?"
"Ye?" ucapku nyaring. Aku cukup terhenyak karena Suga malah membawa nama Seokjin oppa.
"Gak usah kaget begitu, biasa aja ekspresi nya." sindirnya, lagi-lagi ekspresiku tertangkap basah.
"M-maaf, saya kaget aja. Kenapa Suga-ssi malah mengkaitkan dengan Jungkook dan Seokjin oppa?" tanyaku mencari jawaban.
"Karena saya perhatikan, setiap kamu bertemu mereka seperti terlihat bahagia. Tapi, saat bersama saya kamu terlihat tertekan."
"Eum ... B-bukan begitu." ucapku gugup.
'Loh, kenapa jadi begini sih .... Dari kapan lagi Suga oppa selalu memperhatikan aku.'
"Terus kenapa? Apa alasan kamu terlihat tertekan sama saya? Sedangkan, ketika kamu ngobrol sama Jungkook kamu terlihat nyaman, terus pas ketemu Seokjin Hyung ekspresi kamu terlihat bahagia."
Deg! Aku terhenyak. 'Ada apa dengan Suga? Kenapa dia begitu sensitif.' Aku terdiam beberapa saat, untuk mencari alasan yang tepat.
"Eum ... M-maaf sebelumnya Suga-ssi. Saya sama sekali tidak merasa tertekan berkerja dengan anda dan bersama anda. Hanya saja Saya hangat gugup dan salah tingkah karena posisi kita ini."
"Gugup dan salah tingkah kenapa? Selama ini saya biasa saja terhadapmu."
"Eum ... tapi, bagi saya tidak demikian. Saya terlalu sungkan karena anda begitu baik terhadap saya, dan eum ... karena saya tinggal bersama anda membuat saya salah tingkah. Karena kalau boleh jujur, anda adalah bias saya di BTS. Dan ini sebelumnya saya tidak pernah bertemu anda."
"Bias kamu? Kamu army?"
"Hehe. Iya, Suga-ssi. Lebih tepatnya baby army." ucapku sambil terkekeh pelan. Pandanganku tak lepas ke bawah. Iya, sedari tadi aku hanya menunduk, tak kuasa menatap Suga.
"Oke, alasanmu dapat di terima. Terus yang lainnya, tentang Jungkook dan Seokjin? Kenapa kamu terlihat lebih nyaman bersama mereka daripada saya."
"Eum ... untuk Jungkook oppa, dia memiliki jiwa yang bebas dan welcome. Jadi, aku bisa merasa nyaman jika ngobrol sama dia. Sedangkan kalau sama Jin oppa sebenarnya tidak cukup nyaman, karena dia terlalu blak-blakan kalau bicara membuat saya gugup. Tapi, saya sangat senang dan bahagia bisa bertemu dengan kalian semua. Apalagi, sekarang saya akan ke villa Bangtan dan bertemu semua member saya begitu antusias." jelas ku panjang lebar.
Suga hanya mengangguk-angguk kan kepalanya. "Oke, alasannya cukup masuk akal." terangnya.
Setelah itu obrolan Kami pun selesai. Tak terasa kami sudah sampai di tempat tujuan. Aku tiba di sebuah halaman yang luas dengan pemandangan yang indah.
Terlihat dua rumah besar berdiri di antara bukit yang dipenuhi oleh banyak pohon, masing-masing rumah megah ini berlantai dua. Rumah yang sering di pakai syuting oleh member BTS di In the soop season 2.
Aku berdecak kagum dan terharu, aku benar-benar tidak menyangka bahwa aku telah berada di sini bersama para member BTS.
Suga mengajakku masuk kedalam. Aku terus memutar bola mataku ke seluruh ruangan, aku menyisir dengan tatapan takjub. Dan sampailah aku di ruang tengah, aku mematung sekejap ketika melihat 5 orang member BTS menyambut kami.
Jungkook baru sampai kesini, semua member berbahagia dan saling menyapa.
"Hai, siapa namamu?" tanya J-Hope membuat aku mengerjapkan mata.
"Eh, ye. J-Hope-ssi." ucapku dengan mimik wajah yang senang. Aku pun mulai memperkenalkan diri kepada semua member.
"Oh, jadi kamu chef nya Suga oppa. Yang betah ya, senang bertemu dengan mu." ucap J-Hope.
"Selamat datang di kehidupan kami ya." ucap Rm menimpali. Aku pun mengangguk antusias dengan senyuman yang paling manis.
Setelah saling berkenalan aku di suruh untuk istirahat, sebelum nya aku memberikan satu kota bekal kimbab yang ku buat tadi untuk mereka.
"Wah ... terimakasih Eltyas-ssi." seru Jimin.
"Ne. Sama-sama balasku." Setelah itu aku pamit kepada mereka untuk pergi ke kamar yang telah di siapkan. Aku di antar oleh staf mereka.
Setelah istirahat selama 20 menitan, aku terbangun karena haus. Segera aku beranjak untuk pergi ke dapur. Saat keluar kamar--- rumah terasa sepi.
"Kemana mereka ya?" gumamku sambil celingukan. "Apa sedang pada main di luar?" ucapku lagi. Karena rasa haus telah menyerang aku sergap pergi ke dapur mencari minuman.
Tadi sudah di beri tahu oleh mereka, tentang lokasi dapur dan sebagainya. Mereka juga telah berpesan katanya kalau aku lapar atau haus tinggal ke dapur.
Pas aku sampai kesana ternyata ada Jungkook yang tengah sibuk membuat minuman.
"Hai. Jungkook-ssi." sapa ku dengan ramah.
"Eh ... hai! Eltyas-ssi." Dia menyapa tak kalah ramah.
"Kenapa gak minta bantuan ku?" tanyaku. Tidak enak melihat Jungkook sibuk sendiri.
"Timbang minuman doang." balas nya, dia tersenyum menampakan gigi kelinci nya membuatku terkesima.
"Kamu mau?" tanya nya lagi. Dia menatapku sekarang, setelah tadi dia fokus ke aktifitas nya.
"Boleh. Aku haus." ucapku sambil tersenyum.
"Nih." Jungkook memberiku satu gelas orange jus. Aku menerimanya dengan senang hati.
"Gamsahabnida." ucap ku. "Bismillah." Setelah itu aku meneguknya sampai tersisa setengahnya.
"Haus banget ya?" tanya Jungkook terkekeh. Aku malah nyengir kuda. "Hehe, iya. Orange jus nya juga enak. Aku jadi gak bisa berhenti meminumnya," aku ku.
Jungkook tersenyum."Kimbab buatanmu juga enak." pujinya, aku pun tersenyum lebar. "Terimakasih."
"Hm ..." ucapnya. "Yuk, ikut ke depan. Yang lainya lagi pada renang." kata Jungkook. Aku pun menganggukkan kepala.
Ketika ke luar rumah aku di suguhkan oleh pemandangan yang indah, keenam member BTS tengah bersenda gurau di dalam air dan sebagian tidak mengunakan kaus termasuk Suga yang terlihat jelas penampakan nya. Membuatku langsung memalingkan wajahku yang sudah memerah karena kesenangan di suguhkan pemandangan seperti itu.
"Kenapa terdiam? Ayok kita kesana." ajak Jungkook.
"Eum ... Aku di sini aja." ucapku pelan.
"Loh, kenapa?" tanya Jungkook. Aku masih menyembunyikan wajahku darinya.
"Masa kamu sendirian di sini. Gak seru!" ucapnya lagi.
"Hehehe." Aku hanya nyengir kuda. Lantas Jungkook pun tertawa renyah.
"Hahaha. Oke aku tahu maksudmu." ucap dia di sela tawanya.
"Biar aku yang menyuruh mereka memakai baju." ucapnya demikian.
"Ye?" Aku di buat kaget oleh nya. Jungkook pun terkekeh, lantas langkah nya terdengar menjauh dari ku.
Beberapa saat kemudian, saat aku ingin beranjak pergi dari sana. Tiba-tiba suara Husky voice menggema di telingaku. "Kamu sudah melihat siapa saja?"
"Ye?" Aku langsung menolehkan wajahku ke asal suara. Tidak mengerti dengan ucapan nya. Dan itu adalah Suga.
"Member mana yang kamu lihat sedang bertelanjang dada?" tanya nya lagi. Aku membisu.
"K-kamu." ucapku dengan ragu. Lantas berlari terbirit-birit dengan rasa malu.
To be continued ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments