"Sintia mau sampai kapan kamu diam seperti ini? katakan sejujurnya nak siapa yang menghamili kamu? kenapa kamu masih tidak mau memberitahu kami? perut kamu akan membesar nak, kamu harus segera menikah dengan laki laki itu" Ucap Bu Yanti
"Sintia ngga mau nikah sama dia mah, Sintia tidak mencintainya, Sintia cuma cinta sama Bagas" jawab Sintia frustasi karena gagal menikah dengan Bagas.
"Kamu bilang cinta sama Bagas, tapi kamu hamil anak laki laki lain, dasar anak bodoh, dimana otak kamu Sintia, papah malu punya anak seperti kamu" Ucap pak Ahmad dengan nada tinggi.
"Maafkan Sintia Pah, Sintia khilaf, tapi Sintia benar benar mencintai Bagas" Ucap Sintia frustasi
"Berhenti bilang kalau kamu mencintai Bagas, yang di ucapkan oleh Bu Minah bener, kalau kamu mencintai Bagas kamu tidak akan pernah melakukan itu, lebih baik sekarang kamu kasih tau siapa laki laki yang sudah menghamili kamu dan dimana rumahnya" Ucap pak Ahmad dengan Amarah yang sudah membuncah
Dengan berat hati Sintia memberitahu kalau Rayyan yang sudah menghamilinya dan memberitahu alamat tempat kos Rayyan.
***
Tok tok tok
Pak Ahmad mengetuk pintu kamar kos Rayyan
"Anda siapa ya?" Tanya salah satu penghuni kos
"Dimana Rayyan?" Tanya pak Ahmad tanpa basa basi
"Sintia? Kamu disini? Kamu kemana saja? Aku dari kemarin mencarimu! Dan kalian kenapa mencariku?" Sahut Rayyan ketika melihat Sintia datang ke kos nya bersama orang tuanya.
"Kami ingin bicara denganmu!" Ucap pak Ahmad menahan emosinya karena dia tidak ingin membuat keributan.
"Ohh, baik! Silahkan masuk dulu pak, Bu, Sintia, kita bicara di dalam saja" Ucap Rayyan mempersilahkan Sintia dan keluarganya masuk.
"Jadi bagaimana pak? Apa ada hal penting sehingga kalian mencariku?" tanya Rayyan sopan
"Sepertinya anak ini anak baik, dia sangat sopan, semoga saja dia mau bertanggung jawab atas kehamilan Sintia" ucap pak Ahmad dalam hati
"Sintia cepat katakan pada Rayyan kalau kamu hamil anaknya" Ucap pak Ahmad berbisik pada Sintia
"Ray kedatanganku kesini ingin...ingin" Ucap Sintia terputus karena Ragu
"Kami ingin meminta pertanggungjawaban kamu, karena saat ini Sintia sedang mengandung anak kamu" Sela pak Ahmad
"Hamil? Ma.. maksudnya Sintia hamil? Sintia hamil anak saya?" Tanya Rayyan seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar
"Kamu pikir kami akan main main dengan hal seperti ini?" Jawab pak Ahmad sementara Sintia hanya terdiam tak mengatakan apapun.
"Sintia kamu beneran hamil?" Tanya Rayyan pada Sintia memastikan, Sintia hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan.
"Om! Tante! Saya akan bertanggung jawab pada Sintia! Jujur saya sangat mencintai Sintia, tapi bukankah Sintia akan menikah dengan Bagas?" Ucap Rayyan
"Pernikahan batal karena Bagas tidak mungkin mau bertanggung jawab atas kehamilan Sintia karena anak yang Sintia kandung bukan anak Bagas tapi anak kamu" jawab pak Ahmad sedikit ketus.
"Jadi Bagas yang membatalkan pernikahannya?" Tanya Rayyan.
"Iya, semua ini karena Sintia hamil anak kamu" Jawab pak Ahmad
"Sayang kenapa kamu tidak bilang kalau kamu hamil anakku, kamu tau saat aku mendengar kamu akan menikah dengan Bagas aku begitu frustasi, aku mencari cari kamu, tapi aku tidak tau alamat rumahmu, dan setiap aku telpon tidak pernah kamu angkat, kenapa?" Tanya Rayyan sembari memegang kedua tangan Sintia
"Aku... Aku..." Sintia bingung harus menjawab apa.
"Tidak apa-apa, kamu tidak perlu menjawabnya, aku akan beritahu keluargaku dan akan segera datang melamarmu. Aku janji" Ucap Rayyan
***
Siang hari, seorang laki laki berjalan dengan elegan memasuki sebuah perusahaan.
Dia adalah Arshaka virendra Pradipta, Seorang CEO tampan yang merupakan anak ketiga dari Burhan Rizki Pradipta dan Ratih Maheswari.
Banyak wanita cantik dan seksi yang menghinggapinya, namun karena sifatnya yang dingin dan arogan, tak ada satupun yang berhasil merebut hatinya.
"itu... Kak Bagas kan?" Ucap Rahma aneh ketika melihat laki laki itu seperti Bagas namun dengan penampilan yang berbeda.
Jika Bagas terlihat begitu tenang dan ramah, sementara laki laki yang saat ini dilihat Rahma begitu dingin dan tegas.
"Rey, kamu sudah siapkan semua laporan penjualan bulan ini kan? Setelah dari sini kita akan ke rumah sakit untuk meminta tanda tangan papah." Ucap Shaka
"Sudah pak" jawab laki laki yang bernama reynaldi
Mereka terus berjalan mendekati ruangan yang dikhususkan untuk CEO.
Setelah laki laki itu masuk ke dalam ruangan CEO, Rahma melihat Tiara yang hendak menyusul laki laki yang baru saja masuk.
"Ra, kamu bisa ikut saya masuk kedalam?" Tanya Tiara yang melihat Rahma berdiri didepan ruangan CEO.
"Ba..baik Bu" jawab Rahma lalu mendekati Tiara
"adik ku baru saja datang dari perusahaan pusat, dia ingin sekali bertemu dengan mu" Ucap Tiara membuat Rahma sedikit heran.
Mereka pun masuk kedalam ruangan.
"Selamat siang adikku sayang" sapa Tiara pada adiknya yang kemudian memeluknya.
"Aku sangat merindukanmu"
"Kakak ini di kantor, jangan seperti ini, malu kak" bisik shaka
"Baiklah baiklah, adikku yang terkenal dingin dan arogan ini takut ketahuan sifat aslinya" Ucap Tiara terkekeh
"Kenapa wajah laki laki itu begitu mirip dengan Bagas? Ini bukan hanya sekedar mirip, tapi sangat mirip" Ucap Rahma dalam hati
"Ohh iya, perkenalkan ini wanita yang kemarin menolong papah, dan sekarang dia bekerja disini dibagian administrasi, namanya Rahma" Tiara memperkenalkan Rahma pada adiknya.
"Selamat siang Pak, nama saya Rahma" ucap Rahma memperkenalkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments