Di Pagi hari yang cerah, Rahma melangkahkan kaki memasuki gedung perkantoran yang begitu megah, sesuai rencana hari ini Rahma akan melamar pekerjaan di perusahaan cabang Pradipta Company.
"Assalamu'alaikum bu, saya mau bertemu dengan Bu Tiara, apa beliau ada? " Tanya Rahma pada seorang wanita yang merupakan Reseptionis
"Sebelumnya sudah buat janji bu? " Tanya wanita itu
"Sudah buk, beliau sempat memberikan ini, dan menyuruh saya untuk langsung menemuinya hari ini" Jawab Rahma sembari menunjukan kartu Identitas yang Tiara berikan.
"Kamu sudah disini, kenapa tidak langsung keruangan ku? " Ucap Tiara yang tiba tiba ada di belakang.
Rahma yang sedang berdiri di meja reseptionis pun menoleh ke arah sumber suara.
"Hai kak, ini aku lagi nanya ruangan kakak sama wanita itu, baru dia mau memberitahu ruangan kakak"
"Ya sudah kamu sekarang ikut aku keruangan"
Tiara melangkah terlebih dahulu, disusul oleh Rahma yang berjalan di belakangnya.
"Wow, S1 manajemen keuangan, dengan nilai yang hampir sempurna" Kagum Tiara saat melihat berkas lamaran Rahma.
"Kamu punya potensi yang cukup bagus Ra, sebelumnya kamu pernah bekerja dimana Ra? " tanya Tiara
"setelah lulus kuliah saya sempat bekerja di perusahaan di kota kak, tapi cuma beberapa bulan saja, karena sejak menikah saya berhenti bekerja dan sampai saat ini belum bekerja lagi" Jawab Rahma jujur.
"Tadinya saya mau menempatkan kamu dibagian administrasi, tapi melihat nilai kamu ini saya jadi berubah pikiran, Bagaimana kalau kamu saya tempatkan sebagai Manager keuangan saja, kebetulan posisi itu masih kosong" Ucap Tiara membuat Rahma sedikit terkejut
"Kakak serius? " tanya Rahma tak percaya
"Iya, tentu saja" Jawab Tiara
"Tapi apa tidak berlebihan kak, saya takut mengecewakan, saya dibagian administrasi saja kak, itu lebih pantas untuk saya" Ucap Rahma
"Kamu ini di kasih jabatan tinggi malah ngga mau, mintanya cuma jadi karyawan biasa"
"Iya kak tidak apa apa, saya jadi karyawan biasa saja, pengalaman ku belum banyak, saya takut mengecewakan kakak"
"Baiklah kalau begitu, kamu bisa bekerja dibagian administrasi, mulai hari ini kamu sudah bisa bekerja disini, selamat bergabung di perusahaan kami" Ucap Tiara mengulurkan tangannya.
"Terimakasih kak" Jawab Rahma dengan senyuman yang lebar menjabat tangan Tiara.
Tok tok tok
seseorang mengetuk pintu ruangan, dan tak lama pintu itu terbuka setelah Tiara mempersilahkannya masuk.
"Rida tolong antar Rahma ke ruangannya" Titah Tiara pada wanita bernama Rida
"Baik Bu" Jawabnya
"Mari mba Rahma, saya antar ke ruangan anda"
Rahma celingukan, dia yang belum ada persiapan sedikit bingung, ia pikir hari ini hanya akan interview kerja, tapi ternyata dia langsung bekerja hari ini juga.
"Mari" Seorang wanita yang bernama Rida mempersilahkan Rahma untuk mengikutinya.
Wanita itu membawa Rahma keruangan karyawan khusus administrasi. Dan hari ini juga Rahma mulai bekerja.
"Perkenalkan, mbak ini namanya Rahma, dia akan menjadi rekan kerja kalian. Semoga kalian bisa bekerjasama dengan baik" Wanita yang membawa Rahma memperkenalkan Rahma pada mereka.
"Selamat datang mbak Rahma, selamat bergabung ya? " orang orang menyambutnya dengan senyuman. Rahma membalas dengan ramah.
Rahma duduk di depan komputernya setelah berkenalan dengan beberapa rekan kerjanya. Kemudian mengirim pesan kepada ibunya. Mengabarkan kalau dia diterima bekerja dan sudah mulai bekerja hari ini.
Rahma mulai bekerja dengan bimbingan seorang leader. Rahma diberi petunjuk dan arahan apa apa saja yang harus ia kerjakan. Pada dasarnya Rahma memang cerdas. Dengan waktu yang singkat dia sudah paham semuanya.
Leader tersenyum bangga dan segera membiarkan Rahma untuk bekerja.
***
sementara di rumah sakit tempat bu Minah dirawat, Bagas tertidur di samping ibunya sambil masih menggenggam tangan ibunya.
Bu Minah yang mulai membuka matanya perlahan, mengedarkan pandangannya.
"Bagas" Panggil Bu Minah ketika melihat Bagas tertidur disampingnya sembari mengelus rambutnya.
"Ibu! Ibu sudah bangun, Alhamdulillah" Ucap Bagas
"Ibu dimana nak? " tanya Bu Minah mengawasi sekitarnya yang begitu asing.
"Ibu dirumah sakit buk, ibu tidur begitu lama, Bagas khawatir sama ibu" Ucap Bagas lalu memeluk Ibunya.
"Apa yang terjadi sama Ibu nak? " Tanyanya lagi
"Ibu pingsan saat di kantor polisi jadi Bagas bawa ibu ke Rumah sakit" Jawab Bagas melepas pelukannya.
"Argggh" Bu Minah meringis kesakitan dibagian kepalanya ketika mencoba mengingat yang terjadi pada dirinya.
Sekilas dalam bayangannya ada seorang laki laki yang memanggilnya dengan nama "Ratih"
"Ibu kenapa? " Tanya Bagas panik dan langsung berlari keluar untuk memanggil dokter.
Tak butuh waktu lama, seorang dokter masuk dan segera memeriksa Bu Minah.
"Saya nikahkan dan saya kawin kan engkau saudara Burhan Rizki Pradipta bin Sanusi Pradipta dengan anak saya Ratih maheswari dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas logam mulia seberat seratus gram dibayar tunai"
"Saya Terima nikah dan kawinnya Ratih maheswari binti Ridwan fahrezi dengan mas kawin tersebut tunai" Ucap Burhan dengan sekali tarikan nafas.
"Aku sangat mencintaimu Ratih"
"Selamat ibu, putri anda lahir dengan sehat dan selamat"
"Selamat Bu, anda hamil anak kembar"
"Terimakasih sayang untuk semuanya, aku sangat mencintaimu"
Semua bayangan itu perlahan hadir satu persatu membuat kepala Bu Minah semakin terasa sakit.
"Mas burhan" Teriak Bu Minah ketika ingatan ingatan masa lalu telah hadir kembali dalam ingatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments