Setelah 1 jam berlalu akhirnya laki laki itu pun tersadar dan Rahma masih setia menunggu di luar ruangan.
"Apa anda keluarga dari pasien ini? " Tanya dokter yang memeriksa laki laki itu.
"Bukan dok, saya menemukan dia tidak sadarkan diri di pinggir jalan, saya hanya mengantarkan dia kerumah sakit saja." Jawab Rahma
"Bagaimana dok, apa laki laki itu sudah sadar?" Tanya Rahma
"Sudah, kebetulan dia memang pasien saya, namanya pak Burhan" Ujar sang dokter sedikit membuat hati Rahma lega.
"Syukurlah, berarti dokter tau keluarga dia dok? Apa keluarganya sudah dikabari tentang kondisinya dok? " Tanya Rahma
"Keluarganya sedang dalam perjalanan menuju kesini, mungkin sebentar lagi sampai" Jawab sang dokter
"Alhamdulillah, kalau gitu saya pamit pulang saja ya dok" Pamit Rahma
"Tunggu sebentar, boleh saya tau nama anda siapa? " Tanya dokter
"Nama saya Rahma dok" jawab Rahma
"Ohh iya Rahma, tadi keluarga pak Burhan meminta saya supaya kamu mau menunggu sebentar saja sampai keluarga pak Burhan sampai" Ucap dokter tersebut menyampaikan pesan dari keluarga pak Burhan.
"Baik dok, saya akan menunggu sampai mereka datang" Jawab Rahma
"Iya, sebaiknya anda menunggu di dalam saja" ucap sang Dokter
Rahma pun bergegas masuk kedalam ruang Rawat laki laki yang telah ia tolong.
Beberapa menit kemudian, ada yang membuka pintu dan dua orang masuk ke dalam ruangan.
"Papah" Ucap salah satu dari mereka, seorang perempuan muda yang cantik langsung memeluk pak Burhan yang masih terbaring lemah.
"Tiara" Pak Burhan membalas pelukan wanita itu.
"Papah tidak apa apa kan?" Ucap wanita itu khawatir.
"Tidak apa apa nak" Jawab pak Burhan.
"Sudah aku katakan jangan keluar sendirian, kamu ini ngeyel terus Burhan, untung ada orang baik yang mau nolong kamu, kalau ngga ada kamu pasti tinggal nama Burhan." Ucap seorang wanita paruh baya yang tadi datang bersama wanita cantik bernama tiara. .
"Iya mah, maafkan Burhan, Burhan hanya ingin mencari Istri dan anak Burhan, kalau Burhan bilang ke mamah, pasti mamah ngga akan kasih izin kan"
"Iya, lagian buat apa sih kamu cari wanita itu lagi, sudah lupakan saja dia"
"Tapi mah, aku masih mencintai dia, dan aku sangat merindukan mereka mah"
"Susah banget sih dibilangin nya"
"Sudah nek sudah, kasian papah, dia masih sakit" Ucap wanita yang bernama tiara itu mencoba melerai perdebatan antara papahnya dan neneknya.
"Adikmu kemana tiara? " Tanya pak Burhan
"Dia masih di kantor pah, papah kaya ngga tau Shaka saja, dia sangat mirip papah kan, cuma sibuk kerja dan melupakan keluarganya" cerocos tiara.
Rahma hanya menyaksikan keributan yang dibuat oleh keluarga Burhan.
"Sini nak" Panggil Pak Burhan saat melihat Rahma yang duduk di kursi tunggu pasien.
Dengan Ragu Rahma mendekat.
"Terimakasih nak, sudah menolong saya, kalau tidak ada kamu mungkin saya tidak akan selamat" Ucap pak Burhan
"Sama sama pak, saya hanya kebetulan lewat saja pak" jawab Rahma
"Terimakasih sudah menolong papah saya" Ucap Tiara sembari memeluk Rahma.
"By the way nama kamu siapa? " Tanya tiara
"Nama saya Rahma kak"
"Salam kenal Rahma, nama saya Mutiara Pradipta"
"Pradipta, kok saya merasa tidak asing dengan nama itu ya?" ucap Rahma dalam hati
***
Dret.. Dret...
Panggilan masuk di ponsel Sintia.
"Assalamu'alaikum mah" Ucap Sintia setelah menggeser tombol hijau di HP nya.
"Wa'alaikumsalam, Sintia kamu dimana nak? kenapa semalam susah sekali dihubungi? mamah dan papah sangat khawatir sama kamu Sintia. " Tanya bu Yanti Khawatir
"Maaf mah, Sintia hanya ingin menenangkan diri, Sintia sekarang di kos mah" jawab Sintia
"Sintia mamah tau, kemarin kamu menemui Bagas kan, lalu bagaimana? Apa Bagas mau bertanggung jawab? " tanya bu Yanti
"Sudah mah, jangan bahas dia lagi" Ucap Sintia
"Sintia, kehamilan kamu semakin hari akan semakin besar, bagaimana mungkin mamah tidak membahasnya lagi, kamu harus secepatnya menikah dengan Bagas" Ucap bu Yanti
"Tapi itu tidak mungkin terjadi mah, Bagas tidak mau menikahi Sintia"
Mendengar perkataan Sintia tentang Bagas yang tidak mau menikahi Sintia membuat Bu Yanti sangat marah, dan mengajak pak Ahmad ke kantor polisi.
Disana pak Ahmad dan bu Yanti membuat aduan tentang Bagas yang tidak mau bertanggung jawab setelah menghamili anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments