BAB 3 Pesta Ulang Tahun Syifa

Acara ulang tahun pun akan segera di mulai, saudara dan anak anak tetangga rumah Rahma pun sudah berkumpul sambil memegang kado untuk Syifa.

Syifa terlihat sangat cantik dan menggemaskan menggunakan gaun yang indah berwarna pink dan bando berwarna senada dengan gaunnya.

Tak ketinggalan Rahma, dia pun mengenakan gaun couple'an dengan Syifa, bedanya Rahma menggunakan hijab yang warnanya senada dengan gaunnya.

"Rahma apa kita mulai saja acara ulang tahunnya? Sepertinya Aska tidak hadir, kasian para tamu sudah menunggu lama" Tanya ibu Rahma setelah melihat jam.

"Iya buk, sepertinya Aska tidak datang, saat Rahma mengundang lewat pesan pun dia tidak membalas, hanya di baca saja, jadi lebih baik kita mulai saja" Jawab Rahma dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca, Rahma sangat kecewa pada Aska mantan suaminya, walau mereka sudah bercerai tapi Syifa tetaplah anak Aska, Rahma berharap Aska datang demi putrinya. Tapi ternyata Aska tidak datang.

"Selamat ulang tahun... Kami ucapkan"

"Selamat panjang umur... Kita kan doa kan"

"Selamat sejahtera sehat sentosa"

Selamat panjang umur... Dan bahagia"

Semua yang hadir pun ikut bernyanyi, tak terkecuali Bagas yang baru saja datang dan segera duduk di barisan belakang.

"MasyaAllah... Rahma sangat cantik, anaknya juga imut sekali, mirip mamahnya" Gumam Bagas yang matanya tak pernah lepas melihat Rahma.

"Tapi dimana suami Rahma, kenapa Rahma hanya berdua saja dengan anaknya, di sampingnya pun hanya ada orang tuanya Rahma saja." Gumam Bagas lagi yang heran karena tak melihat Aska.

***

Acara pun selesai, semua yang hadir pulang dengan membawa beberapa bingkisan yang sudah disiapkan sebagai tanda terimakasih.

Saat sudah terlihat sepi, Bagas mendekati Rahma yang sedang menggendong Syifa.

"Hallo anak cantik, Selamat ulang tahun ya" Ucap bagas saat sudah didepan Rahma dan mengelus pipi Syifa

"Kak Bagas" Kaget Syifa

"Iya, maaf ya aku dateng ke pesta, padahal tidak di undang" Ucap Bagas sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Tidak apa apa sih kak, malah aku dan Syifa seneng kaka hadir di ulang tahun Syifa, ya nak ya? " Jawab Rahma sembari menatap Syifa yang dibalas senyuman oleh Syifa.

"Ngomong ngomong suami kamu mana? Kok dari tadi belum terlihat?" Tanya Bagas sambil celingukan mencari keberadaan Aska.

"Ohhh papahnya Syifa, entahlah mungkin lagi sibuk jadi ngga bisa Hadir" Jawab Rahma

"Ohhh"

Suasana pun menjadi hening seketika...

"Emmm Syifa sayang, Om Bagas punya sesuatu nih buat Syifa" Ucap Bagas sembari memberikan sebuah bingkisan yang sedari tadi dia pegang.

"Terimakasih Om Bagas" Ucap Rahma menirukan suara anak kecil.

"Kalau gitu aku pulang dulu ya Ra, semoga Syifa suka ya kado dari Om" Pamit Bagas sembari mencubit lembut pipi Syifa dan di balas anggukan oleh Rahma

***

"Bagas kau kemana saja? Aku sudah menunggu hampir 2 jam disini" Cerca Sintia saat melihat Bagas yang baru pulang.

"Bukan urusan kamu" Jawab Bagas kesal dan segera masuk kedalam Rumah dan merebahkan tubuhnya di Sofa.

"Apa kau benar benar akan membatalkan pernikahan kita Bagas, sementara semua persiapan sudah hampir selesai?" Tanya Sintia dengan nada cemas

Bagas yang mendengar pertanyaan itu pun segera berdiri dan menyeringai.

"Kau tau pernikahan kita sudah dekat, bahkan persiapannya sudah hampir 100 persen, tapi apa? kau malah tidur dengan laki laki lain, lalu kau berharap aku bisa melanjutkan pernikahan ini Sintia, kau gila Sintia" Ucap Bagas marah

Sintia hanya terdiam dan matanya mulai berkaca kaca

"Kau tau Sintia, bagaimana perasaan aku sekarang, sakit Sintia, sakit" Ucap Bagas sambil menunjuk hatinya yang perih.

"Maafkan aku Bagas, aku khilaf, aku menyesal Bagas, tolong jangan batalkan pernikahan kita"

"Aku sangat mencintai kamu Bagas, ya aku akui aku memang tidur dengan Rayyan tapi aku tidak mencintai Rayyan! Aku hanya bermain main saja dengan Rayyan, itu juga karena kamu slalu sibuk dengan urusan kamu sendiri dan tidak punya waktu untuk ku, bahkan selama pacaran kamu tidak pernah menyentuhku bahkan menciumku pun kamu tidak pernah" Ucap Sintia

"Aku tidak pernah menyentuhmu karena aku menjaga marwah kamu sebagai perempuan, aku tidak mau merusak anak orang" Ucap Bagas

"Kalau kamu memang mencintai aku! kamu tidak akan berhubungan dengan laki laki lain, apalagi laki laki itu adalah Rayyan, temanku Sintia" Lanjut Bagas

"Sudahlah! sudah mau maghrib, lebih baik kamu pulang, kita selesaikan besok saja, aku capek" Usir Bagas yang berlalu meninggalkan Sintia dan masuk kedalam kamarnya.

Sintia terdiam sejenak dengan airmata yang mulai membasahi pipinya, lalu bergegas keluar untuk pulang, saat diluar dia berpapasan dengan ibu minah yang notabennya adalah ibu dari Bagas.

"Sintia, kamu kenapa? " Tanya ibu minah saat melihat Sintia keluar sembari terisak.

"Bagas bu, Bagas"

"Bagas kenapa Sintia?" Tanya ibu minah khawatir

"Bagas mau membatalkan pernikahan kami bu" Jawab Sintia dengan airmata yang terus menetes.

Bagai tersambar petir, pernikahan tinggal menghitung hari bahkan undangan besok akan dibagikan, tapi ia malah mendengar pernikahan yang sudah di tunggu tunggu malah dibatalkan oleh anaknya.

"Apa! Bagas membatalkan pernikahan kalian" Kaget bu Minah

Sintia hanya mengangguk sambil terus terisak.

"Tapi kenapa Sintia, kenapa bagas membatalkan pernikahan kalian, ada apa sebenarnya Sintia?" Cecar bu minah

Sintia hanya menggelengkan kepalanya sambil terus menangis.

"Ya sudah kamu tenangkan diri dulu ya, biar ibu bicara dengan Bagas, dan ibu akan coba bujuk Bagas supaya pernikahan kalian tetap dilaksanakan" Ucap bu minah mencoba menenangkan Sintia sembari memeluknya

"Sudah hampir maghrib, kamu pulang dulu saja ya Sintia, besok kita bicarakan lagi" Ucap bu minah sembari melepaskan pelukannya

Sintia pun hanya mengangguk dan bergegas pergi menggunakan motornya.

***

Bagas menatap jendela kamarnya dengan pandangan kosong, bayangan saat melihat Sintia tidur dengan Rayyan sahabatnya kembali menghantui, hanya menyisakan rasa sesak di dalam dada.

'Kenapa nasib percintaan ku selalu saja berakhir seperti ini' Gumam Bagas dalam lamunannya

Drtt drttt

Ponsel Bagas berbunyi membuyarkan lamunan Bagas.

[Assalamualaikum kak Bagas, ini aku Rahma kak, ohh iya kak terimakasih ya udah dateng di acara ulang tahun Syifa dan terimakasih juga untuk kadonya, Syifa sangat suka sama bonekanya, sampe dibawa bawa terus loh kak, kemana mana selalu dibawa, bahkan sekarang lagi tidur pun sambil meluk boneka pemberian kakak] Pesan dari Rahma yang membuat Bagas kembali tersenyum

[Syukurlah kalau Syifa menyukai bonekanya, aku ikut senang] balas Bagas singkat

Setelah membaca balasan dari Bagas, Rahma membuka akun sosial medianya yang sudah lama tak ia buka.

[Jika menyakiti aku bisa membuatmu bahagia

Maka lakukanlah itu, tanpamu ku yakin bisa

Ikhlas ku mencintaimu, ikhlas ku kehilanganmu

Semoga kau bahagia dengan pilihanmu itu

Kau bersama dia, aku bersama doa] tulis Rahma dalam statusnya, sembari mengupload sebuah video klip lagu Cinta dalam doa milik syauqi yang tak sengaja ia temukan dan sepertinya lagu itu cocok dengan kisah hidupnya sekarang.

Bagas yang sedang menunggu pesan balasan dari Rahma pun membuka akun sosial medianya, scrolling status yang hadir di berandanya, lama dia scrolling tapi Rahma tak kunjung membalas pesannya.

Tanpa sengaja Bagas melihat status Rahma yang baru saja di upload oleh Rahma di akunnya.

"Apa maksud dari status Rahma ini" Gumam Bagas saat selesai membaca caption yang tertulis dalam status Rahma

Terpopuler

Comments

Alucard

Alucard

Terharu banget

2024-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Keputusan Hakim
2 BAB 2 Pertemuan
3 BAB 3 Pesta Ulang Tahun Syifa
4 BAB 4 Curhat
5 BAB 5 Keputusan bercerai
6 BAB 6 Pernikahan batal
7 BAB 7 Terungkap
8 BAB 8 Jangan jangan jodoh
9 Melamar pekerjaan
10 mendesak bu Minah
11 Syifa Demam
12 Syifa rewel
13 Bukti yang cukup kuat
14 Pradipta
15 Terbukti
16 Bu Minah tak sadarkan diri
17 Kecelakaan
18 Hilang ingatan
19 Hari pertama Rahma bekerja
20 Sangat mirip
21 Berusaha mengingat sesuatu
22 kami akan segera menikah
23 Mendadak dilamar
24 Aryas?
25 Kasmaran
26 Bagai pinang dibelah dua
27 Belum muhrim
28 Sintia dan Rayyan kecelakaan
29 Rayyan koma
30 Itu Bukan pak Shaka
31 Hari Lamaran
32 Keluarga Burhan berkunjung
33 Perkelahian
34 Tangis kerinduan
35 Ketakutan Rahma
36 Sudah jalan Takdir
37 Motor Butut itu?
38 Bicara serius
39 Masa lalu Rahma 1
40 Masalalu Rahma 2
41 Cenayang
42 Perkenalan
43 penjahit rumahan
44 Tomi Effendi
45 Bertukar peran
46 Hari pertama menyamar
47 Mahar
48 Menjemput Nek Galuh
49 Meminta Izin
50 Wedding Day Aryas dan Rahma
51 Ciuman pertama
52 Sahabat sejati
53 Malam yang indah
54 Bee dan Honey
55 Kado pernikahan
56 Nama makanannya aneh aneh
57 Yusuf sedikit beda
58 Mode cemburu
59 Manager aneh
60 Pertemuan Bu Ratih dan Bu Ira
61 Rekaman CCTV
62 Meminta maaf
63 Sehari bersama Dinda
64 Air terjun yang indah
65 Tak diketahui kehadirannya
66 Tes DNA
67 Transfusi darah
68 Hasil Tes DNA
69 kebahagiaan Aryas
70 Panti Asuhan
71 Peniti dan gunting
72 Jantung Dinda berhenti berdetak
73 Dinda sadar
74 Tidak dianjurkan bukan berarti tidak boleh
75 Di Culik
76 Pencarian
77 26 tahun yang lalu
78 Kabur
79 Perkelahian
80 Pendarahan
81 Berduka
82 Rahasia Pak Burhan
83 Memberitahu Laras
84 Aku tidak marah mas, aku hanya kecewa
85 Menyadari
86 Kembali berkumpul
87 Harga baju setara dengan gaji Dinda
88 Gara gara aladin
89 Lamaran dadakan untuk Dinda
90 Menusuk ke hati
91 Aku ingin pulang kerumah orang tuaku
92 Mencari Tiara
93 Noda darah
94 Calon menantu Mami
95 Bertemu Aska
96 Amarah Shaka
97 Meminta Izin untuk melamar
98 Melamar
99 Kembali ke Jakarta
100 Terungkap
101 Mengkhawatirkan
102 Pukulan terberat
103 Apa kamu tidak bahagia menjadi nyonya Aryas?
104 Empat lawan satu
105 Tiara hanya akan menjadi milik Yusuf Al Fahri Effendi
106 Dia Terluka kak
107 Ruang operasi
108 Dia kembali
109 Hukuman
110 Merindukan
111 Dugaan Shaka
112 Hasil USG
113 Sadar
114 Memberitahu
115 Tangis kesedihan menjadi tangis kebahagiaan
116 SAH
117 Mas akan tunggu sampai Dinda siap
118 Kamu menyentuhnya
119 Berkunjung ke kostan lama
120 Hanya butuh pelukan bukan ucapan
121 Di hina anak Jin
122 Positif
123 Kedua orang tua Beni datang ke kantor
124 10 bungkus nasi campur
125 Masih saling mencintai
126 Terkejut
127 Bertemu kembali dengan Sintia
128 Darah lebih kental dari Air
129 Rahasia yang terungkap lagi
130 Bukan sebuah kesalahan
131 Bertemu kakek
132 Pemeriksaan USG
133 Kamu juga harus memikirkan keselamatan kamu
134 Merasa tidak asing
135 Di balik kematian istri Pak Husni
136 Ayah dan Ibu datang
137 Meminta penjelasan
138 Bukan Papi
139 Cemas
140 Ipar ngga ada akhlak
141 Dinda kenapa?
142 Pertemuan Ervan dan Bu Salma
143 Makan Bakso demi Dinda
144 Berlutut
145 Tersingkir dari perusahaan sendiri
146 Masa lalu Pak Tomi 1
147 Masa lalu Pak Tomi 2
148 Tak bisa jauh
149 Mengidam
150 Di Dufan
151 Pohon mangga
152 Dejavu
153 Demi istri tercinta
154 Saya hanya mencintai tunangan saya
155 Menjenguk Ervan
156 Masalah perasaan
157 Keputusan Dinda
158 Pura-pura
159 Kegelisahan Shaka
160 Jebakan
161 Salah paham
162 Amarah Yusuf
163 Sandiwara
164 Akhirnya aku menemukan kamu
165 Menemui Dinda
166 Kamu selingkuh Mas
167 Siapa yang menyuruhmu
168 Tertangkap
169 Mengulur waktu
170 Bertahanlah
171 Kegundahan hati
172 Siapa laki laki itu?
173 Sidang putusan
174 Bukan anak kandung
175 Panti Asuhan sudah jadi minimarket
176 Tak bisa menggapainya
177 Kecurigaan Shaka dan Aryas
178 Prewedding
179 Jemari Jay bergerak
180 Hasil tes DNA Jay
181 Pertemuan Bu Ratna dan Jay
182 Jay membuka mata
183 Menjelaskan
184 Ini semua karena takdir
185 Menyesal
186 Kemarahan Farhan
187 Mahar
188 Butuh penjelasan
189 Perempuan Genit
190 Siapa kamu?
191 Pertemuan Fenny dan Farhan
192 Fitri salah paham
193 Sama seperti Ayah
194 Calon sampah masyarakat
195 Meminta maaf
196 Menceritakan
197 Tidak akan berubah
198 Akad nikah Shaka dan Dinda
199 Terkesima
200 Gara gara hutang
201 Sedikit gangguan
202 Jangan bawa Luna
203 Seratus juta
204 Mengikuti permainanmu
205 Tertangkap
206 Lulu
207 Buket bunga pengantin
208 Berniat menjodohkan
209 Menggetarkan hati
210 Kenapa dengan jantungku
211 Tuduhan untuk Luna
212 Tabrak lari
213 Paraplegia
214 Siap-siap kena amuk
215 Belum menyadari
216 Harus lebih semangat
217 Cerita Pak Usman
218 Mulai pesimis
219 Bukan pelakor
220 Akhirnya kakak menemukanmu
221 Ingin menikahi Luna
222 Kejutan untuk Luna
223 Belahan jiwa yang hilang
224 Luna dan Jay Sah
225 Janji Jay
226 Bukan wanita murahan
227 Nexus ProximaXcel
228 It's so time
229 Penawaran kerjasama
230 Malam pertama yang sempat tertunda.
231 Rindu
232 Saya pemilik perusahaan itu.
233 Rendi anak Bunda Hani
234 Aku akan mendukung
235 Penyesalan Rayyan
236 Indah
237 Kisah Rayyan
238 Mencari pinjaman
239 Terserempet mobil
240 Bertanggung jawab
241 Cocok
242 Kembalilah padaku
243 Merasa bersalah
244 Segera bertindak
245 S2 jadi pelayan toko
246 Soft Opening Honey Bee Bakery
247 Dikira cleaning service
248 Hanya butuh kepastian
249 Informasi tentang Rayyan
250 Wawancara kerja
251 Saya bisa membuang anda
252 Kembali teringat
253 Diam bukan berarti tidak tahu
254 Jalan rahasia
255 Kenapa Syifa bersama Aska?
256 Mulai menyayangi Syifa
257 Putrimu juga putriku
258 Tidak berpikir sampai sana
259 Janji Rayyan
260 Hari pertama Rayyan bekerja
261 Fenny tak sadarkan diri
262 Pukulan terberat
263 Mbak tidak apa-apa?
Episodes

Updated 263 Episodes

1
BAB 1 Keputusan Hakim
2
BAB 2 Pertemuan
3
BAB 3 Pesta Ulang Tahun Syifa
4
BAB 4 Curhat
5
BAB 5 Keputusan bercerai
6
BAB 6 Pernikahan batal
7
BAB 7 Terungkap
8
BAB 8 Jangan jangan jodoh
9
Melamar pekerjaan
10
mendesak bu Minah
11
Syifa Demam
12
Syifa rewel
13
Bukti yang cukup kuat
14
Pradipta
15
Terbukti
16
Bu Minah tak sadarkan diri
17
Kecelakaan
18
Hilang ingatan
19
Hari pertama Rahma bekerja
20
Sangat mirip
21
Berusaha mengingat sesuatu
22
kami akan segera menikah
23
Mendadak dilamar
24
Aryas?
25
Kasmaran
26
Bagai pinang dibelah dua
27
Belum muhrim
28
Sintia dan Rayyan kecelakaan
29
Rayyan koma
30
Itu Bukan pak Shaka
31
Hari Lamaran
32
Keluarga Burhan berkunjung
33
Perkelahian
34
Tangis kerinduan
35
Ketakutan Rahma
36
Sudah jalan Takdir
37
Motor Butut itu?
38
Bicara serius
39
Masa lalu Rahma 1
40
Masalalu Rahma 2
41
Cenayang
42
Perkenalan
43
penjahit rumahan
44
Tomi Effendi
45
Bertukar peran
46
Hari pertama menyamar
47
Mahar
48
Menjemput Nek Galuh
49
Meminta Izin
50
Wedding Day Aryas dan Rahma
51
Ciuman pertama
52
Sahabat sejati
53
Malam yang indah
54
Bee dan Honey
55
Kado pernikahan
56
Nama makanannya aneh aneh
57
Yusuf sedikit beda
58
Mode cemburu
59
Manager aneh
60
Pertemuan Bu Ratih dan Bu Ira
61
Rekaman CCTV
62
Meminta maaf
63
Sehari bersama Dinda
64
Air terjun yang indah
65
Tak diketahui kehadirannya
66
Tes DNA
67
Transfusi darah
68
Hasil Tes DNA
69
kebahagiaan Aryas
70
Panti Asuhan
71
Peniti dan gunting
72
Jantung Dinda berhenti berdetak
73
Dinda sadar
74
Tidak dianjurkan bukan berarti tidak boleh
75
Di Culik
76
Pencarian
77
26 tahun yang lalu
78
Kabur
79
Perkelahian
80
Pendarahan
81
Berduka
82
Rahasia Pak Burhan
83
Memberitahu Laras
84
Aku tidak marah mas, aku hanya kecewa
85
Menyadari
86
Kembali berkumpul
87
Harga baju setara dengan gaji Dinda
88
Gara gara aladin
89
Lamaran dadakan untuk Dinda
90
Menusuk ke hati
91
Aku ingin pulang kerumah orang tuaku
92
Mencari Tiara
93
Noda darah
94
Calon menantu Mami
95
Bertemu Aska
96
Amarah Shaka
97
Meminta Izin untuk melamar
98
Melamar
99
Kembali ke Jakarta
100
Terungkap
101
Mengkhawatirkan
102
Pukulan terberat
103
Apa kamu tidak bahagia menjadi nyonya Aryas?
104
Empat lawan satu
105
Tiara hanya akan menjadi milik Yusuf Al Fahri Effendi
106
Dia Terluka kak
107
Ruang operasi
108
Dia kembali
109
Hukuman
110
Merindukan
111
Dugaan Shaka
112
Hasil USG
113
Sadar
114
Memberitahu
115
Tangis kesedihan menjadi tangis kebahagiaan
116
SAH
117
Mas akan tunggu sampai Dinda siap
118
Kamu menyentuhnya
119
Berkunjung ke kostan lama
120
Hanya butuh pelukan bukan ucapan
121
Di hina anak Jin
122
Positif
123
Kedua orang tua Beni datang ke kantor
124
10 bungkus nasi campur
125
Masih saling mencintai
126
Terkejut
127
Bertemu kembali dengan Sintia
128
Darah lebih kental dari Air
129
Rahasia yang terungkap lagi
130
Bukan sebuah kesalahan
131
Bertemu kakek
132
Pemeriksaan USG
133
Kamu juga harus memikirkan keselamatan kamu
134
Merasa tidak asing
135
Di balik kematian istri Pak Husni
136
Ayah dan Ibu datang
137
Meminta penjelasan
138
Bukan Papi
139
Cemas
140
Ipar ngga ada akhlak
141
Dinda kenapa?
142
Pertemuan Ervan dan Bu Salma
143
Makan Bakso demi Dinda
144
Berlutut
145
Tersingkir dari perusahaan sendiri
146
Masa lalu Pak Tomi 1
147
Masa lalu Pak Tomi 2
148
Tak bisa jauh
149
Mengidam
150
Di Dufan
151
Pohon mangga
152
Dejavu
153
Demi istri tercinta
154
Saya hanya mencintai tunangan saya
155
Menjenguk Ervan
156
Masalah perasaan
157
Keputusan Dinda
158
Pura-pura
159
Kegelisahan Shaka
160
Jebakan
161
Salah paham
162
Amarah Yusuf
163
Sandiwara
164
Akhirnya aku menemukan kamu
165
Menemui Dinda
166
Kamu selingkuh Mas
167
Siapa yang menyuruhmu
168
Tertangkap
169
Mengulur waktu
170
Bertahanlah
171
Kegundahan hati
172
Siapa laki laki itu?
173
Sidang putusan
174
Bukan anak kandung
175
Panti Asuhan sudah jadi minimarket
176
Tak bisa menggapainya
177
Kecurigaan Shaka dan Aryas
178
Prewedding
179
Jemari Jay bergerak
180
Hasil tes DNA Jay
181
Pertemuan Bu Ratna dan Jay
182
Jay membuka mata
183
Menjelaskan
184
Ini semua karena takdir
185
Menyesal
186
Kemarahan Farhan
187
Mahar
188
Butuh penjelasan
189
Perempuan Genit
190
Siapa kamu?
191
Pertemuan Fenny dan Farhan
192
Fitri salah paham
193
Sama seperti Ayah
194
Calon sampah masyarakat
195
Meminta maaf
196
Menceritakan
197
Tidak akan berubah
198
Akad nikah Shaka dan Dinda
199
Terkesima
200
Gara gara hutang
201
Sedikit gangguan
202
Jangan bawa Luna
203
Seratus juta
204
Mengikuti permainanmu
205
Tertangkap
206
Lulu
207
Buket bunga pengantin
208
Berniat menjodohkan
209
Menggetarkan hati
210
Kenapa dengan jantungku
211
Tuduhan untuk Luna
212
Tabrak lari
213
Paraplegia
214
Siap-siap kena amuk
215
Belum menyadari
216
Harus lebih semangat
217
Cerita Pak Usman
218
Mulai pesimis
219
Bukan pelakor
220
Akhirnya kakak menemukanmu
221
Ingin menikahi Luna
222
Kejutan untuk Luna
223
Belahan jiwa yang hilang
224
Luna dan Jay Sah
225
Janji Jay
226
Bukan wanita murahan
227
Nexus ProximaXcel
228
It's so time
229
Penawaran kerjasama
230
Malam pertama yang sempat tertunda.
231
Rindu
232
Saya pemilik perusahaan itu.
233
Rendi anak Bunda Hani
234
Aku akan mendukung
235
Penyesalan Rayyan
236
Indah
237
Kisah Rayyan
238
Mencari pinjaman
239
Terserempet mobil
240
Bertanggung jawab
241
Cocok
242
Kembalilah padaku
243
Merasa bersalah
244
Segera bertindak
245
S2 jadi pelayan toko
246
Soft Opening Honey Bee Bakery
247
Dikira cleaning service
248
Hanya butuh kepastian
249
Informasi tentang Rayyan
250
Wawancara kerja
251
Saya bisa membuang anda
252
Kembali teringat
253
Diam bukan berarti tidak tahu
254
Jalan rahasia
255
Kenapa Syifa bersama Aska?
256
Mulai menyayangi Syifa
257
Putrimu juga putriku
258
Tidak berpikir sampai sana
259
Janji Rayyan
260
Hari pertama Rayyan bekerja
261
Fenny tak sadarkan diri
262
Pukulan terberat
263
Mbak tidak apa-apa?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!