Acara ulang tahun pun akan segera di mulai, saudara dan anak anak tetangga rumah Rahma pun sudah berkumpul sambil memegang kado untuk Syifa.
Syifa terlihat sangat cantik dan menggemaskan menggunakan gaun yang indah berwarna pink dan bando berwarna senada dengan gaunnya.
Tak ketinggalan Rahma, dia pun mengenakan gaun couple'an dengan Syifa, bedanya Rahma menggunakan hijab yang warnanya senada dengan gaunnya.
"Rahma apa kita mulai saja acara ulang tahunnya? Sepertinya Aska tidak hadir, kasian para tamu sudah menunggu lama" Tanya ibu Rahma setelah melihat jam.
"Iya buk, sepertinya Aska tidak datang, saat Rahma mengundang lewat pesan pun dia tidak membalas, hanya di baca saja, jadi lebih baik kita mulai saja" Jawab Rahma dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca, Rahma sangat kecewa pada Aska mantan suaminya, walau mereka sudah bercerai tapi Syifa tetaplah anak Aska, Rahma berharap Aska datang demi putrinya. Tapi ternyata Aska tidak datang.
"Selamat ulang tahun... Kami ucapkan"
"Selamat panjang umur... Kita kan doa kan"
"Selamat sejahtera sehat sentosa"
Selamat panjang umur... Dan bahagia"
Semua yang hadir pun ikut bernyanyi, tak terkecuali Bagas yang baru saja datang dan segera duduk di barisan belakang.
"MasyaAllah... Rahma sangat cantik, anaknya juga imut sekali, mirip mamahnya" Gumam Bagas yang matanya tak pernah lepas melihat Rahma.
"Tapi dimana suami Rahma, kenapa Rahma hanya berdua saja dengan anaknya, di sampingnya pun hanya ada orang tuanya Rahma saja." Gumam Bagas lagi yang heran karena tak melihat Aska.
***
Acara pun selesai, semua yang hadir pulang dengan membawa beberapa bingkisan yang sudah disiapkan sebagai tanda terimakasih.
Saat sudah terlihat sepi, Bagas mendekati Rahma yang sedang menggendong Syifa.
"Hallo anak cantik, Selamat ulang tahun ya" Ucap bagas saat sudah didepan Rahma dan mengelus pipi Syifa
"Kak Bagas" Kaget Syifa
"Iya, maaf ya aku dateng ke pesta, padahal tidak di undang" Ucap Bagas sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Tidak apa apa sih kak, malah aku dan Syifa seneng kaka hadir di ulang tahun Syifa, ya nak ya? " Jawab Rahma sembari menatap Syifa yang dibalas senyuman oleh Syifa.
"Ngomong ngomong suami kamu mana? Kok dari tadi belum terlihat?" Tanya Bagas sambil celingukan mencari keberadaan Aska.
"Ohhh papahnya Syifa, entahlah mungkin lagi sibuk jadi ngga bisa Hadir" Jawab Rahma
"Ohhh"
Suasana pun menjadi hening seketika...
"Emmm Syifa sayang, Om Bagas punya sesuatu nih buat Syifa" Ucap Bagas sembari memberikan sebuah bingkisan yang sedari tadi dia pegang.
"Terimakasih Om Bagas" Ucap Rahma menirukan suara anak kecil.
"Kalau gitu aku pulang dulu ya Ra, semoga Syifa suka ya kado dari Om" Pamit Bagas sembari mencubit lembut pipi Syifa dan di balas anggukan oleh Rahma
***
"Bagas kau kemana saja? Aku sudah menunggu hampir 2 jam disini" Cerca Sintia saat melihat Bagas yang baru pulang.
"Bukan urusan kamu" Jawab Bagas kesal dan segera masuk kedalam Rumah dan merebahkan tubuhnya di Sofa.
"Apa kau benar benar akan membatalkan pernikahan kita Bagas, sementara semua persiapan sudah hampir selesai?" Tanya Sintia dengan nada cemas
Bagas yang mendengar pertanyaan itu pun segera berdiri dan menyeringai.
"Kau tau pernikahan kita sudah dekat, bahkan persiapannya sudah hampir 100 persen, tapi apa? kau malah tidur dengan laki laki lain, lalu kau berharap aku bisa melanjutkan pernikahan ini Sintia, kau gila Sintia" Ucap Bagas marah
Sintia hanya terdiam dan matanya mulai berkaca kaca
"Kau tau Sintia, bagaimana perasaan aku sekarang, sakit Sintia, sakit" Ucap Bagas sambil menunjuk hatinya yang perih.
"Maafkan aku Bagas, aku khilaf, aku menyesal Bagas, tolong jangan batalkan pernikahan kita"
"Aku sangat mencintai kamu Bagas, ya aku akui aku memang tidur dengan Rayyan tapi aku tidak mencintai Rayyan! Aku hanya bermain main saja dengan Rayyan, itu juga karena kamu slalu sibuk dengan urusan kamu sendiri dan tidak punya waktu untuk ku, bahkan selama pacaran kamu tidak pernah menyentuhku bahkan menciumku pun kamu tidak pernah" Ucap Sintia
"Aku tidak pernah menyentuhmu karena aku menjaga marwah kamu sebagai perempuan, aku tidak mau merusak anak orang" Ucap Bagas
"Kalau kamu memang mencintai aku! kamu tidak akan berhubungan dengan laki laki lain, apalagi laki laki itu adalah Rayyan, temanku Sintia" Lanjut Bagas
"Sudahlah! sudah mau maghrib, lebih baik kamu pulang, kita selesaikan besok saja, aku capek" Usir Bagas yang berlalu meninggalkan Sintia dan masuk kedalam kamarnya.
Sintia terdiam sejenak dengan airmata yang mulai membasahi pipinya, lalu bergegas keluar untuk pulang, saat diluar dia berpapasan dengan ibu minah yang notabennya adalah ibu dari Bagas.
"Sintia, kamu kenapa? " Tanya ibu minah saat melihat Sintia keluar sembari terisak.
"Bagas bu, Bagas"
"Bagas kenapa Sintia?" Tanya ibu minah khawatir
"Bagas mau membatalkan pernikahan kami bu" Jawab Sintia dengan airmata yang terus menetes.
Bagai tersambar petir, pernikahan tinggal menghitung hari bahkan undangan besok akan dibagikan, tapi ia malah mendengar pernikahan yang sudah di tunggu tunggu malah dibatalkan oleh anaknya.
"Apa! Bagas membatalkan pernikahan kalian" Kaget bu Minah
Sintia hanya mengangguk sambil terus terisak.
"Tapi kenapa Sintia, kenapa bagas membatalkan pernikahan kalian, ada apa sebenarnya Sintia?" Cecar bu minah
Sintia hanya menggelengkan kepalanya sambil terus menangis.
"Ya sudah kamu tenangkan diri dulu ya, biar ibu bicara dengan Bagas, dan ibu akan coba bujuk Bagas supaya pernikahan kalian tetap dilaksanakan" Ucap bu minah mencoba menenangkan Sintia sembari memeluknya
"Sudah hampir maghrib, kamu pulang dulu saja ya Sintia, besok kita bicarakan lagi" Ucap bu minah sembari melepaskan pelukannya
Sintia pun hanya mengangguk dan bergegas pergi menggunakan motornya.
***
Bagas menatap jendela kamarnya dengan pandangan kosong, bayangan saat melihat Sintia tidur dengan Rayyan sahabatnya kembali menghantui, hanya menyisakan rasa sesak di dalam dada.
'Kenapa nasib percintaan ku selalu saja berakhir seperti ini' Gumam Bagas dalam lamunannya
Drtt drttt
Ponsel Bagas berbunyi membuyarkan lamunan Bagas.
[Assalamualaikum kak Bagas, ini aku Rahma kak, ohh iya kak terimakasih ya udah dateng di acara ulang tahun Syifa dan terimakasih juga untuk kadonya, Syifa sangat suka sama bonekanya, sampe dibawa bawa terus loh kak, kemana mana selalu dibawa, bahkan sekarang lagi tidur pun sambil meluk boneka pemberian kakak] Pesan dari Rahma yang membuat Bagas kembali tersenyum
[Syukurlah kalau Syifa menyukai bonekanya, aku ikut senang] balas Bagas singkat
Setelah membaca balasan dari Bagas, Rahma membuka akun sosial medianya yang sudah lama tak ia buka.
[Jika menyakiti aku bisa membuatmu bahagia
Maka lakukanlah itu, tanpamu ku yakin bisa
Ikhlas ku mencintaimu, ikhlas ku kehilanganmu
Semoga kau bahagia dengan pilihanmu itu
Kau bersama dia, aku bersama doa] tulis Rahma dalam statusnya, sembari mengupload sebuah video klip lagu Cinta dalam doa milik syauqi yang tak sengaja ia temukan dan sepertinya lagu itu cocok dengan kisah hidupnya sekarang.
Bagas yang sedang menunggu pesan balasan dari Rahma pun membuka akun sosial medianya, scrolling status yang hadir di berandanya, lama dia scrolling tapi Rahma tak kunjung membalas pesannya.
Tanpa sengaja Bagas melihat status Rahma yang baru saja di upload oleh Rahma di akunnya.
"Apa maksud dari status Rahma ini" Gumam Bagas saat selesai membaca caption yang tertulis dalam status Rahma
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Alucard
Terharu banget
2024-06-13
0