"Mas, Rencananya besok aku mau cari kerja, menurut Mas Farhan gimana? Aku ngga enak juga kalau harus merepotkan ayah dan ibu terus, kebutuhan aku dan syifa banyak dan aku juga harus memikirkan masa depan syifa mas, aku ngga mau membebani ayah dan ibu" Ucap Rahma yang tengah duduk di ruang keluarga bersama Farhan kakaknya.
Pada saat itu pak Alvian mendengar pembicaraan kedua anaknya.
"Kamu tidak pernah merepotkan kami nak, kamu anak perempuan ayah satu satunya, kamu adalah tanggung jawab ayah" Ucap pak Alvian lalu duduk disebelah Rahma.
"Iya ayah Rahma tau, tapi Rahma ngga mungkin selamanya membebani ayah kan, Rahma sudah punya Syifa, Rahma harus bisa membiayai kebutuhan Syifa" Jawab Rahma
"Baiklah, ayah lupa kalau anak ayah ini sudah besar" Ucap pak Alvian mengusap lembut Rambut Rahma.
"Ya begitu lah orang tua nak, walau putrinya sudah besar dan punya anak, bagi kami tetaplah putri kecil kami, iya kan yah?" kata Bu Ratna menghampiri mereka dan duduk disebelah Rahma.
"Iya buk, Rahma itu tetap putri kecil ayah sampai kapanpun" Ucap pak Alvian memeluk Rahma
"Eitss putri kecil mamah juga dong" Ucap bu Ratna tak mau kalah memeluk Rahma.
Mereka pun berpelukan bersama, Rahma sangat bahagia memiliki kedua orang tua yang sangat menyayanginya, seakan semua beban yang sedang dia pikul hilang seketika saat bersama dengan kedua orang tuanya.
Farhan yang menyaksikan keharmonisan keluarganya tanpa sadar meneteskan airmata, bagaimana tidak, Rahma adalah adik perempuan satu satunya yang selalu dia sayangi, tapi harus mengalami kepahitan dalam hidupnya.
'Adik kecilku sudah tumbuh menjadi wanita yang kuat dan tegar, semoga setelah ini kebahagian akan menghampiri kamu Ra' Ucap Farhan dalam hati sembari menyeka airmatanya.
"Terimakasih Ayah Ibu, selalu ada untuk Rahma" Ucap Rahma terisak
"Emang kamu mau cari kerja kemana Ra? " Tanya mas Farhan
"Belum tau sih mas, nanti Rahma coba tanya teman teman Rahma, kali aja ada yang punya info lowongan kerja" Jawab Rahma melepas pelukan kedua orang tuanya
"Aku dengar ada lowongan kerja kak di pabrik dekat sekolahku, kemarin waktu pulang sekolah aku juga lihat papan pengumuman nya di depan Pabrik, sepertinya sedang membutuhkan banyak karyawan" Ucap Raihan adik Rahma yang sedang menggendong Syifa dan menghampiri mereka.
"Wahh boleh juga tuh, nanti kak Rahma coba melamar kesana deh, terimakasih ya dek infonya" Ucap Rahma penuh semangat
***
"Rahma" Teriak seorang perempuan memanggil Rahma saat tidak sengaja bertemu di sebuah mini market.
Rahma yang sedang mengantri di kasir pun segera menoleh ke arah sumber suara.
"Hei Na, kamu apa kabar? " Tanya Rahma pada temannya yang bernama Hana sambil bersalaman dan cipika cipiki
"Alhamdulillah baik Ra, kamu apa kabar?" Jawab Rahma lalu balik bertanya.
"Alhamdulillah aku juga baik Na" Jawab Hana
"Eh Kamu sapa siapa Ra kesini? " Tanya Hana
"Aku sendirian aja, kebetulan tadi Syifa tidur jadi ngga aku ajak" Jawab Rahma
"Udah lama ya kita ngga ketemu, kita ngobrol ngobrol dulu yuk di cafe depan sana sambil makan siang" Ajak Hana
"Heummm, boleh tapi aku bayar ini dulu ya" Jawab Rahma sembari menunjukan keranjang belanjaannya.
"Oke, aku duluan kesana ya" Uca Hana, Rahma mengangguk mengiyakan.
Hana pun bergegas pergi meninggalkan Rahma yang masih mengantri di kasir.
"Maaf jadi nunggu lama, tadi antriannya lumayan panjang" Kata Rahma menghampiri Hana dan segera duduk berhadapan dengan Hana.
"Iya tidak apa apa Ra, aku tadi udah pesan makanan & minuman sekalian buat kamu, seperti biasakan Nasi goreng kesukaan kamu dan minumnya lemon tea" Ucap Hana
"Kamu masih hafal saja Na, padahal kita udah lama ngga ketemu" Ucap Rahma
"Dulu kan waktu kita kuliah hampir tiap hari kita jalan, dan yang selalu kamu pesan itu itu aja, jadi bagaimana mungkin aku lupa" Jawab Hana sekenanya lalu keduanya pun tertawa.
"Ohh iya Na, kemarin aku sempat ketemu kak Bagas loh"
"Ohh iya, udah lama aku ngga ketemu Bagas, bagai ditelan bumi dia menghilang tanpa kabar 3 tahun lalu" Ujar Hana
"Hahahaha, kangen ya? "
"Apaan sih, ya ngga lah"
"Ahhh masa ngga kangen sama mantan terindah" Goda Rahma
"Cuma masa lalu Ra, tapi heran juga sih, waktu tau kamu mau nikah dulu tiba tiba dia mutusin aku dan hilang entah kemana, sekarang saat kamu sudah cerai ehhh dia muncul lagi, langsung ketemunya sama kamu lagi Ra, apa jangan jangan... " Hana menggantungkan kata katanya
"Jangan jangan apa Na? " Tanya Rahma
"Jangan jangan dia memang sengaja pacaran sama aku biar bisa deket sama kamu Ra, makanya pas dia tau kamu mau nikah dia langsung putusin aku dan pergi gitu aja" Jawab Hana
"Hahahaha, kamu mikirnya terlalu jauh Na, mana mungkin seperti itu, kalian aja pacaran lama kan, hampir 2 tahun kayanya. "
"Iya kan kalian juga kenalnya udah 2 tahun lebih waktu itu" Ucap Hana namun Rahma tak menggubrisnya.
"Tapi aku kasian deh sama kak Bagas Na, dia gagal nikah karena calonnya selingkuh, bahkan kak Bagas melihat sendiri loh calonnya tidur sama laki laki lain" Ucap Rahma mengalihkan topik pembicaraan meskipun masih tentang Bagas.
"Yang bener kamu Ra? " Kaget Hana
"Iya Na, aku tau banget gimana perasaan kak Bagas Na, sakit banget rasanya diselingkuhin oleh orang yang kita cintai Na"
"Kok bisa kebetulan gitu ya Ra, kalian sama sama dikhianati oleh orang yang kalian cintai, jangan jangan kalian jodoh Ra" Ucap Hana yang masih saja membahas perasaan Bagas pada Rahma.
"Ih Ngawur kamu Na, Mungkin cuma kebetulan saja Na"
"Permisi ini pesanannya mbak" Ucap seorang pelayan wanita sembari menata beberapa makanan diatas meja.
"Terimakasih mbak" Ucap Rahma dan Hana serentak, lalu pelayan wanita itu pun pergi.
"Tapi beneran loh Ra, aku sering memergoki Bagas menatap dalam ke arah kamu, dan matanya penuh dengan cinta, aku kadang sampai cemburu dengan kamu karena selalu mendapat tatapan penuh cinta dari Bagas, bahkan aku pernah berantem gara gara hal itu" Ucap Hana mengingat kembali masa lalunya.
"Masa sih, tapi kak Bagas ngga pernah tuh bilang apa apa sama aku, kalau ketemu pun paling hanya sekedar menyapa dan tanya kabar sudah, ngga ada gelagat yang aneh"
"Ahh kamunya aja yang ngga peka"
"Iya karena waktu itu aku udah punya pacar jadi ngga mungkin aku melirik laki laki lain"
"Iya juga sih"
"Ya udah kita makan aja, ngga usah ngomongin kak Bagas lagi" Ucap Rahma. Lalu mereka segera menyantap makanan yang sudah mereka pesan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments