Ciiiittt...!!!!
Sebuah motor hampir saja menabrak Rahma, untung saja pengemudi motor dengan cepat dan tepat mengerem motornya dan segera berhenti.
"Akhhhhh" Teriak Rahma terkejut sembari menutupi wajahnya dengan tangan hingga dokumen yang di pegang Rahma berjatuhan.
"Astaga! orang ini cari mati apa!" Ucap laki laki yang mengendarai motor itu lalu turun dari motor dan menghampiri Rahma dengan masih memakai helm.
"maaf kak, maaf, saya tadi hilang fokus" Rahma meminta maaf sembari memunguti berkas yang terjatuh. Lalu saat hendak bangun Rahma memegangi kepalanya yang terasa pusing.
"Rahma" Laki laki itu berseru ketika mengenali wajah wanita yang hampir tertabrak olehnya.
Rahma menoleh, laki laki itu lalu membuka helm nya.
"kak Bagas" Seru Rahma kaget ketika mengenali laki laki yang hampir menabraknya.
"Ya Allah Rahma, kamu kenapa?" Tanya Bagas ketika wajah Rahma terlihat pucat pasi dan tubuhnya gemeteran.
"ngga apa apa kak, cuma sedikit pusing aja, makanya tadi aku sedikit hilang konsen dan hampir oleng saat menyebrang. Tidak melihat ada motor, Maaf ya kak? "
"iya ngga apa apa, sebaiknya kamu ikut kakak aja ya, kakak anter kamu pulang nanti, tapi sebelum itu kita mampir ke rumah makan dulu buat makan siang, ngga jauh kok dari sini. ayo..." Kesempatan baik Bagas untuk mendekati sang pujaan hati.
Rahma sebenarnya sangat canggung dan ingin menolak, tetapi Bagas sudah menariknya untuk naik ke motornya.
Saat Rahma sudah menaiki motornya, Bagas segera melajukan motornya.
Tak lama Bagas berhenti di sebuah rumah makan, lalu mereka pun masuk dan segera duduk di tempat yang kosong.
"Kamu mau makan apa Ra? " tanya Bagas
"Samain aja sama kak Bagas"
"Ya sudah, kamu tunggu disini ya, biar kakak pesankan makanannya" Ucap Bagas yang hanya di jawab anggukan oleh Rahma.
***
Disisi lain, Sintia dan orang tuanya mendatangi rumah Bagas dengan tujuan ingin membujuk bu Minah agar pernikahan Sintia dan Bagas bisa dilanjutkan.
"apa pak Ahmad yakin anak yang saat ini Sintia kandung adalah anak Bagas? yang berarti anak itu adalah cucu saya?" Tanya Bu Minah
"Bukankah Bu Minah tau betul kalau anak kita sudah dua tahun pacaran" Jawab pak Ahmad
"Saya sangat mengenal Bagas pak. Jika memang saat ini Sintia mengandung anak Bagas, Bagas tidak mungkin lari dari tanggung jawab, Bagas bukan laki laki seperti itu" Ucap Bu Minah yang tau seperti apa putranya tersebut.
"Bu Minah bilang begitu karena Bagas anak Bu Minah, saya juga mengira kalau Bagas adalah laki laki yang baik. saya tidak pernah menyangka kalau Bagas akan seperti itu. Sekarang anak saya sudah hamil dia campakkan begitu saja" Ucap pak Ahmad menahan amarah.
"Bu Minah tidak mau kan kalau masalah ini sampai ke tangan pihak berwajib, apa Bu Minah tidak takut masa depan Bagas hancur karena dia harus mendekam di penjara, tentu ibu tau kan jika mantan narapidana susah untuk mencari pekerjaan" Ucap pak Ahmad memberikan penekanan
"Lalu apa yang pak Ahmad inginkan? Kenapa pak Ahmad tidak bicarakan langsung dengan Bagas lagi" ucap Bu Minah
"Bu Minah kan ibunya, sudah sepantasnya Bu Minah tau apa yang sudah dilakukan Bagas. Dan bukankah seharusnya mereka kita nikahkan saja." Jawab pak Ahmad
"Huffftt... Jika memang yang Sintia kandung adalah anak Bagas, tentu saya ingin mereka menikah. Tapi pak Ahmad mungkin lupa Bagas pernah bilang kalau dia memergoki Sintia berselingkuh dengan temannya, jadi saya belum yakin kalau anak itu anak Bagas." Ucap Bu Minah menghela nafas
"Apa maksud Bu Minah, Sintia sedang mengandung anak Bagas. Mungkin itu cuma alasan Bagas yang ingin lari dari tanggung jawab " Ucap pak Ahmad
"Biarkan saya bicarakan dulu masalah ini dengan Bagas. Saya tidak bisa memutuskan masalah ini tanpa konfirmasi dari Bagas" ucap Bu Minah
"Tapi saya tidak bisa menunggu lebih lama Buk. Kehamilan ini tidak mungkin menunggu. Bagas harus segera menikahi saya. Saya yakin Bagas akan menuruti permintaan Ibunya" Ucap Sintia memohon dengan harapan desakan dari Bu Minah akan mengubah keputusan Bagas dan akan bersedia menikahinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments