Sudah hampir seminggu Cici pergi meninggalkan Rania, sudah hampir seminggu pula Reza tak menemui dirinya sejak malam itu
Padahal Reza mengatakan cuti, tapi entah kenapa Reza tak menemui Rania. Bahkan beberapa pesan yang Rania kirim pun tak di balas oleh Reza, dan kini yang Rania pikiran mungkin memang Reza akan pergi meninggalkan dirinya.
Rania hanya sendiri di apartemen miliknya, ia hanya melamun sendirian. Tak ada teman yang menemani dirinya, ia benar benar sendiri saat ini.
Saat Rania tengah selesai mandi, ia mendengar suara ketukan pintu dari luar. Dengan segera Rania yang sudah berpakaian pun langsung membuka pintu tersebut, dan betapa terkejutnya Rania melihat siapa yang datang menemui dirinya.
" Reza ? " ucap Rania melihat laki laki tersebut
" Masuk " Rania mempersilahkan Reza untuk masuk, dan Reza pun masuk kedalam.
Reza duduk di sofa, sementara Rania ia langsung membuat minuman untuk Reza. Setelah selesai membuat minuman, Rania pun meletakkan gelas tersebut diatas meja
Rania duduk di samping Reza, sejak tadi laki laki itu hanya diam tak mengatakan hal apapun kepada dirinya.
" Diminum Za " kata Rania dengan lembut
Reza sedikit memiringkan tubuhnya, ia menatap lekat wajah wanita yang ada dihadapannya.
" Kamu sayang sama aku Rania ? " tanya Reza tiba tiba
" Iya, aku sayang banget sama kamu Za. Kenapa ? " tanya Rania berbalik
Reza tak menjawab apapun, ia hanya menatap lekat wajah perempuan yang ada di hadapannya.
" Za, kenapa ko—"
Belum Rania selesai bertanya, Reza sudah lebih dulu mencium bibir Rania.
Rania pun membalas ciuman yang Reza berikan, Rania juga membuk sedikit bibirnya agar Reza leluasa melakukan apapun.
Reza dengan pelan mendorong tubuh Rania hingga terlentang diatas sofa, tangannya langsung memegang dua benda kenyal milik Rania.
Namun tak lama Reza tersadar, Reza langsung bangkit dan sedikit menjauh dari Rania yang masih terkejut dengan sikap Reza.
" Kita harus secepatnya menikah " kata Reza sambil menatap lekat wajah Rania
" Za kamu yakin ingin menikahiku ? Apa kamu tidak menyesal nantinya? A..aku perempuan—" ucapan Rania terpotong karena suara ketukan dari depan pintu
" Siapa ? " tanya Reza kepada Rania, namun Rania yang juga tak mengetahui siapa hanya mengangkat kedua pundaknya
Reza bangkit dari sofa yang ia duduki, namun Rania dengan cepat menarik tangan Reza dan meminta Reza untuk tetap duduk.
" Biar aku saja " kata Rania dan Reza mengangguk
Rania pun merapihkan pakaian yang berantakan, ia langsung berjalan menuju pintu untuk mengetahui siapa orang yang berada di luar sana.
" Hai " ucap seseorang begitu Rania membuka pintu
Rania dengan cepat keluar dan mendorong orang yang berada tepat di hadapannya kini.
" Mau apa kesini " kata Rania berbisik sambil terus menoleh ke belakang, ia takut jika Reza keluar dari dalam
" Ketemu, kenapa emang? " ucap Reyhan dengan santai
" Pergi sekarang juga, gue gamau ada urusan apa apa sama Lo " kata Rania kepada Reyhan
" Loh kenapa ? Ko kayak takut gitu sih " ucap Reyhan yang masih dengan Santai
" Kalau gue bilang pergi ya pergi, jangan sampai gue minta security buat ngusir Lo ya " ancam Rania
Reyhan hanya tertawa melihat raut wajah panik Rania, sedangkan Rania ia terus menoleh ke belakang karena takut Reza keluar begitu saja.
" Pergi " kata Rania kembali
Namun tiba tiba Rania melihat pintu yang sedikit terbuka, Rania langsung mendorong Reyhan untuk pergi.
" Siapa sayang ? " ucap Reza yang menghampiri kekasihnya itu, sebab Rania tak kunjung kembali
" Oo tadi ada bagian pengelola minta isi survey" ucap Rania berbohong
" Oohh terus udah selesai ? " tanya Reza
" Udah ko, ini baru aja mau masuk tapi kamu udah keburu keluar. Yaudah ayo masuk yuk " Rania menggandeng tangan Reza
Reza melihat sekelilingnya dengan sekilas, namun ia merasa melihat seseorang yang tengah memata matai mereka.
" Ayo sayang, masuk " kata Rania karena Reza belum beranjak
Reyhan belum pergi, ia masih berada disana. Reyhan tau mengapa Rania begitu panik dengan kehadiran dirinya.
" Jadi ini alasannya, seru sepertinya " kata Reyhan sambil memikirkan rencananya.
..
Rania dan Reza kini tengah berada di meja makan, mereka menyantap makanan yang sudah mereka pesan lewat aplikasi online.
" Lain kali aku ingin kamu yang masak langsung ya " kata Reza dan Rania mengangguk
" Iyah, tapi maaf ya kalau kurang enak " ucap Rania
" Ga apa apa, apapun yang kamu masak pasti aku makan ko " kata Reza sambil tersenyum dan Rania pun ikut tersenyum
Rania sangat bahagia bersama dengan Reza, tapi di hati kecilnya masih ada rasa takut dan rasa bersalah kepada Reza.
Rania menatap wajah Reza yang tengah asik menyantap makanan, Reza yang merasa sadar dirinya di tatap oleh sang kekasih pun mengalihkan pandangan ke arah Rania.
" Kenapa sayang ? Aku makannya berantakan yah ? " kata Reza dengan polos
" Engga, aku cuma ngerasa beruntung ketemu sama kamu " jawab Rani dan Reza meraih tangan Rania
" Aku juga, kita sama sama beruntung sayang " ucap Reza sambil mengusap lembut punggung tangan wanita itu
" Za, aku cuma punya kamu sekarang. Kalau kamu juga pergi aku ga ada siapa siapa lagi Za, dan mungkin lebih baik aku juga pergi " kata Rania dengan wajahnya yang murung
" Heii ngomong apa sih sayang, aku ga akan pergi ninggalin kamu. Aku akan temani kamu sayang, kita akan jalanin bareng bareng semuanya"
Rania mengangguk sembari tersenyum, ia merasa tenang dengan ucapan sang kekasihnya itu.
Tiba tiba terdengar suara ketukan kembali dari depan pintu, keduanya yang mendengar pun kembali berpandangan.
" Biar aku saja, kamu tunggu disini " kata Reza yang langsung bangkit dari tempat duduknya
Rania takut jika itu adalah Reyhan, dengan penuh ketakutan Rania menunggu Reza kembali.
Tak lama Reza kembali dengan membawa bucket bunga san sebuah kotak ditangannya, ia menghampiri Rania yang masih menunggu dirinya.
" Katanya ada yang nitip ini buat kamu " kata Reza kepada Rania
" Dari siapa ? " tanya Rania bingung
" Enggak tau, katanya yang ngasih gamau nyebut namanya" jawab Reza sesuai apa yang ia dengar
Keduanya melihat bunga tersebut, dan disana tertera sebuah kartu ucapan dengan inisial Rey.
" Semoga kamu suka dengan semua ini, aku tunggu kamu. Rey " kata Reza membaca isi dari kartu nama itu
Rania bisa menebak jika itu dari Reyhan, ia berharap jika Reza tak menyadari.
" Rey siapa sayang ? " tanya Reza penasaran
" Aku juga engga tau, orang iseng kali " kawan Rania dengan tenang
Reza yang masih penasaran kini akhirnya membuka kotak yang bersama dengan bucket bunga tersebut, dan betapa terkejutnya mereka berdua dengan isi kotak tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Nanda
lanjuttt
2024-10-15
0