BAB 11

Rania yang telah selesai dengan pekerjaannya pun segera kembali ka apartemen miliknya, ia segera membersihkan tubuhnya dan juga mengganti pakaian.

Rania tak sabar membawa uang itu kerumah sakit, uang yang Rania dapatkan bisa membayar biaya pengobatan sang adik untuk beberapa waktu.

Tepat pukul 4 sore, Rania sudah tiba dirumah sakit. Saat Rania hendak masuk kedalam ruangan sang adik, ia berpapasan dengan Dr. Reza yang baru saja keluar dari sana.

" Sore Dok " sapa Rania sambil tersenyum

" Sore Rania, bisa ikut saya keruangan ada yang mau saya bicarakan soal cici " kata Dr. Reza

" Baik dok " Rania mengangguk

Rania dan Dr. Reza pun berjalan bersama menuju ruangan dokter Reza, selama perjalanan itu Rania memikirkan hal hal yang menjadi ketakutan baginya.

Begitu tiba diruangan sang dokter, Rania pun duduk di kursi yang berseberangan dengan dokter tersebut.

" Ada apa ya Dok ? Sepertinya serius sekali " kata Rania dengan raut wajahnya yang panik

" Gini Rania, untuk masalah donor ginjal sampai sekarang belum kita dapatkan dan kalaupun sudah ada kita tidak bisa lakukan saat ini sepertinya " kata sang dokter dengan sedih

" Kenapa dok ? " tanya Rania panik

" Saya khawatir jika kita melakukan sekarang tubuh adikmu menolaknya, karena beberapa organ tubuh yang lainnya mulai melemah "

" Kenapa bisa dok ? Adik saya rajin cuci darah, adik saya selalu tepat minum obat dan tidak melanggar apa yang dokter katakan " kata Rania dengan histeris

" Rania kamu harus sabar, disini saya juga berusaha semaksimal mungkin untuk adik kamu. Tapi semuanya kita serahkan kembali kepada sang pencipta Rania " kata Dr. Reza menenangkan Rania

Rania tak mampu menahan air matanya saat ini, ia pun menangis dihadapan sang dokter.

Dr. Reza yang melihat hal itu pun merasa iba, ia bangun dari tempat duduknya dan mendekat kearah Rania.

Namun betapa terkejutnya Dr. Reza ketika Rania memeluk dirinya, sang Dokter membiarkan Rania memeluk dirinya.

" Ran, boleh saya kasih saran ke kamu " kata Dr. Reza sambil menenangkan Rania dan Rania mengangguk

" Saran saya lebih baik sekarang kamu lebih banyak menghabiskan waktu dengan Cici, dia butuh kamu selalu disisinya Ran. untuk masalah biaya aku bisa bantu kamu, yang terpenting sekarang adalah kamu yang menjadi semangat satu satunya untuk Cici " ucap sang dokter dengan lembut

Disaat bersamaan Brian yang hendak masuk keruangan sang adik pun menghentikan langkahnya, ia melihat jika Rania tengah memeluk Dr. Reza.

" Makasih yah Dok untuk sarannya, dan maaf saya tiba tiba meluk " kata Rania yang kini sudah melepaskan pelukannya

" Engga apa apa, yaudah mumpung adik kamu tidur bagaimana kalau kita ke kantin untuk sekedar minum teh atau kopi " ucap sang dokter

" Boleh dok " Rania mengangguk

Brian yang sudah kembali kedalam mobil pun merasa sangat emosi, ia merasa kesal karena harus bersaing dengan adiknya sendiri.

Namun bukan Brian namanya jika tak bisa mendapatkan apa yang ia mau, ia pun segera menyusun rencana untuk mendapatkan Rania.

...

Rania kini sudah berada di dalam kamar Cici, ia terus menatap sang adik yang tertidur pulas. Ia meraih tangan sang adik dan ia cium, matanya mulai terasa panas karena air mata yang ia tahan.

Dengan lembut ia mengusap wajah sang adik, Rania tak bisa membayangkan jika harus kehilangan adik satu satunya.

Ponsel Rania berdering panggilan masuk, saat Rania membuka ponselnya panggilan itu ia terima dari madam Sonia.

[Rania : Ya madam ada apa ?]

[Madam Sonia : Rania, kamu dimana ? besok ada yang ingin memesan kamu cantik]

[Rania : Maaf madam, sepertinya Rania ingin berhenti di dari pekerjaan ini]

[Madam Sonia : Berhenti kamu bilang ? Ga bisa Rania, jangan seenaknya kamu yah]

[Rania : Keputusan Rania sudah bulat madam, maaf Rania mengecewakan Madam]

Rania langsung mengakhiri panggilannya, ia juga memblokir nomor madam Sonia karena ia tak ingin diganggu.

Baru Rania ingin merasa lega, tiba tiba pintu terbuka dan Rania terkejut melihat Brian yang masuk kedalam.

" Brian ? Ngapain disini ? " ucap Rania panik

" Kenapa ? Saya hanya ingin menjenguk adik kamu " ucap Brian sambil membawa buah ditangannya

Brian mendekati ranjang tempat Cici tidur, ia juga meletakkan parcel buah yang sudah ia bawa.

" Kita bicara diluar " Rania menarik tangan Brian keluar dari ruangan sang adik

Rania melihat sekitar, ia ingin memastikan jika tak ada yang melihat Rania berbicara dengan Brian.

" Mau apa kesini ? " tanya Rania kembali

" Mau jenguk adik kamu sayang, kan aku sudah katakan tadi "

" Jangan pernah panggil aku dengan kata kata itu, aku gamau punya urusan apapun lagi sama kamu Brian "

" Kenapa ? Karena kamu menyukai Reza adikku ? "

" Engga usah bawa bawa Dr. Reza, ini antara aku dan kamu Brian. Kita sudah berlalu, dan biarkan aku tenang "

" Tidak akan Rania, justru aku akan berusaha untuk mendapatkan kamu. Kamu haru jadi milikku "

" Gila kamu Brian gila " kata Rania dengan emosi

Dari kejauhan Dr. Reza yang berniat untuk menemui Rania terkejut melihat Brian disana, Dr. Reza pun penasaran ada hubungan apa diantara keduanya.

" Tolong Brian, jangan ganggu aku lagi " kata Rania memohon

" Aku menyukai kamu Rania, sejak malam itu aku sudah tergila gila sama kamu "

Saat Rania hendak menjawab, Dr. Reza datang menghampiri keduanya.

" Rania, Bang Brian " sapa Dr. Reza

" Bang Brian ngapain disini ? " tanya Dr. Reza

" Oo tadi gue jenguk adiknya Rania, ga apa apa kan ? " jawab Brian

" Ya ga apa apa sih, cuma balik lagi ke Rania " kata Dr. Reza melirik kearah Rania

Rania berdiri di dekat Dr. Reza, entah kenapa ia merasa aman jika berada di samping dokter tampan itu.

" Yaudah gue pamit dulu, gue mau pulang " kata Brian sambil menatap singkat kearah Rania

" Hati hati " kata Dr. Reza

Rania merasa lega karena kehadiran Dr. Reza, walaupun ia tau Brian maupun Reyhan mereka tak akan tinggal diam mengenai dirinya.

" Kamu ga apa apa Rania ? " tanya Dr. Reza melihat Rania yang panik

" Ga apa apa Dok, aman " jawab Rania sembari tersenyum

" Kamu mau temani saya minum kopi ? Kebetulan saya lagi jaga malam " kata Sang dokter dan Rania mengangguk

Entah kenapa Rania justru senang dengan ajakan sang dokter, namun Rania merasa jika dirinya tak pantas untuk sang dokter.

Setelah memesan minuman dan cemilan, Rania dan Dr. Reza duduk di kursi yang kosong dan menunggu pesanan mereka.

" Kamu jangan sering begadang yah Rani, kamu juga harus pikirkan kondisi kamu " kata sang dokter dengan penuh kasih sayang

" Dokter juga, jangan telat makan biar ga sakit "

" Iyah Rania, makasih ya sudah perhatian sama saya. "

" Ya makanya dokter cari pacar biar ada yang perhatiin "

" Mau sih, tapi kamunya gimana ? "

" Maksudnya? " kata Rania dengan bingung

Dokter Reza meraih tangan Rania, dengan lembut sang dokter mengusap tangan Rania

" Kamu mau jadi pacar aku Ran ? " kata sang dokter sambil menatap Rania

Rania merasakan jantungnya berdebar dengan kencang, ia mungkin memang memiliki perasaan yang sama dengan sang dokter tapi apakah setelah Dr. Reza tau semuanya sang dokter bisa menerima.

" Makasih sebelumnya untuk pernyataan dari Dr. Reza, tapi sepertinya saya tidak bisa Dok "

" Boleh saya tau alasannya? "

" Saya bukan perempuan baik baik yang seperti dokter pikirkan '

" Rania, semua orang itu baik ko "

" Tapi saya tidak sebaik itu, bahkan saya saja merasa tak pantas untuk dimiliki siapapun"

" Kenapa kamu bilang seperti itu ? Jujur sama saya Rania "

" Mungkin kejujuran saya ini akan membuat Dokter menjauh dari saya, tapi tidak apa saya akan merimanya. Satu yang harus dokter tau, saya sudah tidak suci lebih tepatnya saya sudah tidak virgin " ucap Rania

Dr. Reza terkejut mendengar jawaban Rania, tapi Dr. Reza tau setiap orang memiliki masalalu yang buruk.

" Saya bisa terima kamu Rania, saya tidak perduli kamu masih atau tidak " ucap sang Dokter

" Saya juga pernah menjadi wanita malam " kata Rania dengan terpaksa

Kali ini sang dokter benar benar terkejut, Dr. Reza berpikir jika Rania melakukan dengan mantannya dulu tapi ternyata berbeda dengan apa yang ada dipikirannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!