Rania duduk sendiri di kantin sambil melamun, pikirannya terasa penuh malam ini. Berkali kali ia mendapatkan panggilan dari Madam Sonia, namun Rania masih mencoba untuk mengabaikan panggilan tersebut.
Karena sudah merasa jenuh, Rania mencoba keluar dari rumah sakit untuk sekedar menenangkan pikirannya.
Saat Rania hendak keluar dari rumah sakit, tanpa ia duga ia bertemu dengan orang yang sejak tadi ia hindari.
" Ma..madam " ucap Rania dengan gugup
Madam Sonia langsung turun dari dalam mobilnya saat berpapasan dengan perempuan yang ia cari.
" Jadi ini balasan kamu Rania ? " ucap Madam Sonia dengan wajahnya yang sedikit kesal
" Madam, aku udah cape. Aku mau berhenti, please Madam aku juga ingin menikah " kata Rania dengan wajah memelas
" Kamu pikir bisa semudah itu Rani ? Kamu pikir saya bisa melepaskan kamu begitu saja ? " ucap sang Madam kembali
" Tapi madam aku—" ucapan Rania terpotong
" Masuk kedalam mobil, atau saya akan melakukan hal buruk kepada adik kamu " ucap Madam mengancam
" Engga Madam, aku gamau " Rani berlari masuk kembali kedalam rumah sakit
Madam menyuruh bodyguard mengejar Rania, begitu juga dengan Rania yang terus berlari masuk kedalam menghindari bodyguard sang Madam.
Saat Rania tengah panik karena kejadian dari bodyguard Madam Sonia, tanpa ia sangka dan ia duga ia berpapasan dengan Brian saat itu.
" Brian tolong Brian " kata Rania dengan ketakutan
" Tolong apa Ran ? " tanya Brian yang ikut panik
Tanpa menjawab apapun, Rania langsung berdiri di belakang tubuh Brian.
" Lepaskan wanita itu " ucap bodyguard tersebut
" Engga akan " jawab Brian dengan tegas
" Pergi dari sini atau saya panggil pihak berwajib " ancam Brian
Tentu hal itu membuat bodyguard Madam Sonia ketakutan, ia pun langsung pergi meninggalkan Brian dan Rania.
" Sudah aman Rania, mereka siapa ? " tanya Brian penasaran
" Mereka anak buah madam Sonia " jawab Rania
" Jadi kamu masih berurusan dengan Sonia ? " ucap Brian
" Engga Brian, justru dia yang ga terima karena aku berhenti bekerja disana. Mereka ingin aku tetap bekerja disana, dan aku gamau " kata Rania menjelaskan
" Kita cari tempat untuk berbicara " kata Brian dan Rania mengangguk
Brian dan Rania mencari tempat yang cukup tenang untuk berbicara, mereka memilih sebuah lorong yang tak banyak orang lalui.
" Mungkin kalau saya jahat, saya bisa memberikan kamu tadi " kata Brian dengan sombong
" Iya oke aku sangat sangat berterimakasih kepada kamu Brian " ucap Rania dengan memelas
" Terimakasih saja ? aku rasa itu tidak cukup Rania " kata Brian sambil tersenyum tipis
" Lalu kamu mau apa ? Kamu mau aku traktir makan ? "
" Aku ingin malam ini kita bersenang-senang Rania " kata Brian sambil menatap lekat Rania
" Brian, kamu tau aku dan Reza berpacaran bahkan aku sudah ingin menjalani hubungan yang serius Brian. Jangan seperti ini " kata Rania terkejut dengan permintaan Brian
" Tenang Reza ga akan tau jika dari kita tak ada yang berbicara, yaa itu pun kalau kamu mau. Kalau kamu tidak mau, saya bisa menyuruh Sonia dan bekerjasama dengan dia " kata Brian sambil mengancam
Rania terdiam dengan ucapan Brian, ia tau jika ucapan Brian tak main main dan jika benar pasti dirinya akan ikut bersama Madam Sonia. Tapi Rania juga takut jika Reza tau, terlebih hubungan mereka yang akan menuju jenjang serius.
" Gimana Rania ? Keputusan ada ditangan kamu, kalau kamu mau kita berangkat sekarang sayang " kata Brian memecahkan lamunan Rania
" Hanya malam ini, dan aku gamau Reza tau soal ini Brian. Dan aku harapan setelah ini kamu berhenti menggangguku " kata Rania dengan berat hati
" Aku tunggu di mobil yah, kamu pamit dulu saja sama adikmu " kata Brian yang merasa menang
Brian berjalan meninggalkan Rania, entah apakah keputusan ini benar atau tidak bagi Rania.
..
Flashback On
Brian mendatangi kediaman Madam Sonia, hal itu disambut bahagia oleh wanita yang berpakaian sexy itu.
" Hallo ganteng, apa kabar sayang ? " kata Madam Sonia dengan khasnya
" Saya tidak ingin berbasa-basi, saya ingin melakukan kerjasama dengan anda " ucap Brian dengan wajah dinginnya
" Waw apa sayang ? Apa yang bisa madam bantu ? " kata Madam Sonia kembali
Brian mengeluarkan amplop coklat berisi segepok uang didalamnya, ia memberikan amplop tersebut kepada Sonia.
" Anda kerumah sakit, anda ancam Rania untuk kembali bekerja dengan anda. " kata Brian dengan tegas
" Ooo gampang soal itu, malam ini sayang ? " tanya sang Madam
" Ya malam ini, kalau sampai gagal. Saya ambil kembali uang itu " ucap Brian mengancam
" Tenang sayang semuanya pasti akan berhasil, kamu serahkan sama madam "
Brian langsung pergi meninggalkan Madam Sonia, selebihnya ia hanya perlu menjalankan misinya sendiri.
Flashback Off
..
Rania kini sudah bersama dengan Brian, Rania juga sudah memastikan jika Reza tak mengetahui jika dirinya pergi bersama dengan Brian.
Rania juga mematikan ponselnya, ia takut jika nantinya Reza menghubungi dirinya dan bertanya dimana dirinya.
" Daripada kamu sama Reza, lebih baik kamu sama aku Rania " kata Brian sambil menyetir
" Kamu dan Reza itu beda, Reza itu jauh lebih baik daripada kamu Brian " jawab Rania sambil menatap kearah jalan
" Aku bisa memuaskan kamu, aku bisa memberikan apapun yang kamu mau Rania " ucap Brian kembali
" Tidak perlu, aku ga butuh " kata Rania dengan ketus
Brian hanya tersenyum mendengarnya, dan ia kembali fokus mengendarai mobilnya.
Mobil yang Brian kendarai tiba di apartemen milik Brian, setelah memarkirkan mobilnya mereka langsung masuk bersama menuju unit milik Brian.
" Kenapa degdegan ya ? Atau udah ga sabar ? " kata Brian melihat Rania yang gelisah
" Ga..!! Biasa aja " jawab Rania dengan ketus
Kini yang ada dipikirannya hanya rasa bersalah kepada Reza, tapi daripada ia harus kembali bekerja dengan Madam Sonia pilihan ini jauh lebih baik.
Setelah menaiki lift, akhirnya merekapun tiba di unit apartemen milik Brian.
Brian langsung membuka akses pintunya, dan ia langsung mempersilahkan Rania untuk masuk lebih dulu.
" Aku mandi duluan yah, kamu duduk dulu santai " bisik Brian sambil memeluk Rania dari belakang tak lupa Brian juga memberikan kecupan singkat di pipi Rania sebelum akhirnya pergi meninggalkan Rania
Rania langsung menghapus bekas kecupan Brian, sungguh ia merasa jiji kepada dirinya sendiri saat ini.
Rani duduk di sofa, terdengar suara air dari dalam menandakan laki laki sudah mulai dengan aktivitasnya.
Tiba tiba Rania terbayang saat pertama kali ia melakukan bersama dengan Brian, namun dengan cepat juga ia tepis pikiran itu.
Rania benar benar takut jika Reza tau, jika Reza pergi dari hidupnya entah bagaimana Rania nantinya.
Setelah menunggu cukup lama, Brian yang sudah selesai pun langsung keluar dengan menggunakan handuk yang hanya menutupi bagian bawah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments