BAB 2

Malam hari dengan make up yang tebal, dan pakaian sexi. Rania pergi diantar oleh supir, ia diantar kesebuah hotel mewah.

Ini adalah pekerjaan pertamanya, ia sendiri tak tau harus melakukan apa nantinya.

Begitu didepan pintu kamar, Rania menekan bel kamar tersebut.

Ceklek

Pintu terbuka, disana ada seorang laki-laki yang berusia cukup matang.

" Masuk " kata laki laki tersebut dan Rania pun melangkah masuk kedalam

Dengan perasaan tidak enak, Rania berjalan mengikuti laki laki tersebut.

Rania melihat beberapa botol minuman diatas meja, laki laki itu meneguk minuman yang sebelumnya sudah ia tuang.

" Kemari " kata laki laki itu agar Rania mendekati dirinya

Rania pun mengangguk, ia pun mendekati laki laki itu sehingga jarak mereka cukup dekat.

" Minum " kata laki laki tersebut namun Rania menggeleng

" Saya belum pernah, dan saya tidak menyukainya" kata Rania membuat laki laki itu tersenyum lebar

" Coba sedikit " kata laki laki itu sambil menyodorkan gelas tersebut

Dengan terpaksa Rania mengambil gelas tersebut, Rania pun meminumnya dan rasanya sangat tidak enak baginya.

" Bagaimana enak ? " tanya laki laki tersebut

" Pait " kata Rania menggeleng

Laki laki itu tertawa kecil melihat raut wajah Rania.

" Jadi saya laki laki pertama yang akan menyentuh kamu ? " ucap laki laki tersebut sambil mengelus lengan Rania

Rania menjadi risih, ia hanya menjawab dengan anggukan.

Laki laki itu mendekatkan tubuhnya kepada Rania, dan membisikkan sesuatu kepada Rania.

" Saya akan membuat kamu puas, kamu cukup nikmati saja ya " kata laki laki tersebut membuat tubuh Rania merinding

Laki laki itu menarik tangan Rania menuju ranjang, setelah itu Rania diminta untuk duduk dipangkuannya.

" Aku yakin, kamu akan menyukainya cantik " ucap laki laki tersebut sambil mengusap pipi Rania

" Saya belum tau nama kamu " kata Rania yang tak tau siapa laki laki tersebut

" Oya ? Apa madam belum memberitahu namaku ? " tanya Laki laki tersebut dan Rania menggeleng

" Namaku Brian, namamu Rania kan ? " ucap Brian dan Rania mengangguk

" Nama yang cantik seperti orangnya " kata Brian memuji

Brian mengusap lembut bibir Rania, ia sudah tak sabar ingin mencicipinya.

Brian pun langsung mencium bibir ranum tersebut, Rania yang baru pertama kali hanya diam tak tau harus seperti apa.

" Buka bibir kamu sayang " kata Brian dan Rania pun mengikutinya

Brian langsung melumat bibir Rania, ia mencium bibir atas bawah bergantian. Lidahnya masuk kedalam mulut Rania, kedua Saliva mereka saling bertukar.

Tangan Brian tak mau kalah, ia mencari pengait untuk melepas kain yang menempel pada Rania.

Rania hanya memejamkan matanya, ia hanya mengikuti apa yang Brian perintahkan kepadanya.

Brian merebahkan tubuh Rania diatas ranjang, ia juga melemparkan pakaian Rania begitu saja.

Karena merasa malu, Rania menutupi dadanya yang cukup besar dengan tangannya. Namun Brian menyingkirkannya..

" Jangan di tutupi saya, milikmu indah " kata Brian dan Rania hanya diam

Brian mulai melepaskan pakaiannya, sehingga kini mereka pun tanpa sehelai apapun.

Rania memalingkan wajahnya, ini kali pertamanya melihat benda panjang tersebut. Namun Brian justru merasa senang, ia menarik tangan Rania mengarahkan ke benda panjang tersebut.

" A..apa itu akan muat " kata Rania gugup

" Muat sayang " ucap Brian sembari tersenyum

Brian menciumi leher Rania, Rania yang baru pertama kali merasakannya merasa aneh namun ia menyukainya.

" Mmhhh aahh " Desahan Rania begitu tangan Brian bermain main dengan bukit besar tersebut.

Brian tersenyum senang, Brian bisa menebak jika titik sensitif Rani ada disana.

" Kamu suka sayang ? " tanya Brian yang masih memainkannya dan Rania hanya diam sambil tubuhnya menggeliat

Tak puas begitu saja, ia langsung menghisapnya, hal itu semakin membuat Rania kehilangan dirinya.

" Mmhhh Brian ahh " Rania menjambak rambut Brian

Brian semakin buas, ia tau jika Rania menikmatinya.

Tangan Brian mulai turun kebagian sensitif bagian bawah, ia tau jika Rania mulai basah akibatnya.

Wajah Brian turun kebawah, ia pun membuka lebar kedua kaki Rania.

" Mau apa Brian ? " tanya Rania dengan takut, namun Brian tak menjawab

" Ahhh " lagi lagi Rani mendesah karena ulah Brian

Brian terus memainkan dengan lidahnya, Rania menghimpit kepala Brian karena rasa nikmatnya.

Brian tau jika Rania sampai di puncak pertamanya, ia langsung memasukkan jarinya dan benar saja tubuh Rania bergetar.

" Huh huh huh " Rania mengatur nafasnya

" Kamu suka sayang ? " tanya Brian namun Rania tak menjawab

Entah kenapa Rania menyukainya, bahkan Rania ingin kembali merasakannya. Namun Rania merasa malu jika ia mengatakan hal itu kepada Brian.

" Aku juga mau menikmatinya sayang" kata Brian

Brian mulai berada di posisinya, ia mengarahkan miliknya itu dimilik Rania.

Karena ini pertama bagi Rania, Brian pun sedikit kesulitan untuk menembusnya. Begitu juga dengan Rania, ia merasa sakit karena Brian lakukan kepadanya.

" Sakit Brian sudah sudah " kata Rania sambil meringis

" Tahan sayang, nanti kamu akan menikmatinya " kata Brian yang masih berusaha

Dan akhirnya milik Brian masuk dengan sempurna, Brian melihat darah keluar dari sana.

" Sakit Brian sakit " kata Rania merasa perih pada miliknya

" Tahan sayang, nanti kamu menyukainya " kata Brian

Brian membiarkan Rania beradaptasi, hingga akhirnya perlahan lahan Brian menggoyangkan pinggulnya..

" Mmhhh ahhh " Rania mulai menikmati, rasa perih itu berganti dengan rasa lain.

" Uughhh Rania ahh " Brian juga menikmatinya

Brian terus menggoyangkan tubuhnya, kamar tersebut mulai terdengar suara suara desahan keduanya.

Lagi lagi Rania pun sampai pada puncaknya, Brian yang belum terus menggoyangkan tubuhnya.

" Ahh Rania ahh " kata Brian

Setelah beberapa ganti posisi Brian pun sampai di puncaknya, setelah itu ia terkulai lemas di sebelah Rania.

Keduanya saling mengatur nafas masing masing, Rania tak menyangka jika apa yang sudah ia jaga akan hilang malam ini.

" Kamu suka sayang ? " tanya Brian, Rania mengangguk kecil

Brian bangun dan menuju tasnya, ia mengeluarkan sebuah amplop coklat dan memberikan kepada Rania

" Ini bonus untukmu, karena saya benar benar merasa puas " kata Brian

Rania membuka amplop tersebut, dan betapa terkejutnya melihat uang yang banyak begitu saja.

" Ini untukku? " tanya Rani tak percaya

" Iyah, ini uang untukmu. Simpan uang itu yah, dan ini nomor saya. " Brian mengeluarkan kartu namanya.

Setelah merasa lebih baik Rania pun langsung membersihkan tubuhnya, begitu juga dengan Brian yang juga sudah berpakaian rapih kembali.

" Terimakasih, saya izin pulang " kata Rania dan Brian mengangguk

Rania pun pulang dengan diantar sopir kembali, tubuhnya terasa lemas dan ingin cepat untuk tidur.

Rania memilih pulang kerumahnya, begitu ia sampai ia menuju kamar dan merebahkan tubuhnya.

Rania tak menyangka jika dirinya akan seperti ini, tapi ia tau dengan cara seperti ini ia akan mendapatkan duit banyak untuk keperluan lainnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!