Rania berbalik badan, ia melihat Reza yang sudah berdiri di belakang dirinya.
" Reza, dimana Cici ? " tanya Rania dengan khawatir
" Kamu kemana Rania ? Aku hubungi ga bisa ? Aku cari ga ada, kamu kemana ? " tanya Reza sekali lagi
" A..aku pulang semalam, aku ketiduran hp aku mati Za " jawab Rania berbohong
Reza berjalan mendekati Rania, laki laki itu langsung memeluk Rania dengan erat.
" Maafin aku Rania, maaf " kata Reza dengan melemah
" Ma..maaf ? Maaf kenapa Za ? Kamu bikin salah apa ? " tanya Rania dengan bingung
" Aku gagal sayang, aku gagal. Maafin aku " ucap Reza kembali yang membuat Rania semakin bingung
" Za, ada apa ? Bicara yang jelas Za " kata Rania yang semakin panik
Reza melepaskan pelukannya, kali ini ia memegang kedua pundak Rania sambil mengatur nafasnya.
" Cici, aku gagal menyelamatkan dia sayang. Cici udah ga ada " kata Reza
" Za, kamu jangan bercanda ah. Kamu bohong kan ? " kata Rania tak percaya
" Semalam kondisi Cici menurun sangat drastis, dan aku gagal buat selamatin Rania " kata Reza kembali
Tubuh Rania bergetar hebat, air matanya tak mampu lagi ia tahan. Dengan histeris ia menangis, dan dengan cepat Reza memeluk kekasihnya itu.
" Kamu harus ikhlas ya sayang, Cici udah ga sakit lagi " kata Reza mencoba menguatkan
" Aku gagal Za jadi kaka, aku gagal. " kata Rania sembari menangis histeris
" Engga sayang, kamu ga gagal. Tapi emang sudah waktunya Cici pergi, tuhan lebih sayang sama Cici " ucap Reza yang terus menenangkan Rania
" Sekarang dimana dia Za ? Aku mau ketemu" kata Rania dan Reza mengangguk
Reza membawa Rania ketempat Cici, Rania benar benar merasa hancur. Ia masih tak percaya, adik satu satunya pergi meninggalkan dirinya.
Rania mengangkat kain putih yang menutup tubuh san adik, ia melihat adiknya yang sudah pucat dan tak bernyawa.
Rania menutup mulutnya, ia masih tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Sekarang ia tak punya siapa siapa, semua sudah pergi meninggalkan dirinya.
..
Siang hari Cici pun akhirnya di makamkan, Rania sudah menyiapkan tanah kosong di sebelah makam kedua orangtuanya.
Pemakaman nampak sepi, hanya ada beberapa perawat dari pihak rumah sakit yang menemani Rania.
Setelah selesai dengan pemakaman sang adik, Reza membawa Rania untuk pulang. Tatapan Rania benar benar kosong, Reza sendiri tak tega melihat keadaan kekasih nya saat ini.
" Aku udah ga punya siapa siapa Za " kata Rania sambil melamun
" Kamu masih punya aku sayang, aku ga akan ninggalin kamu " ucap Reza dengan lembut
" Kalau kamu juga pergi nanti, aku udah gatau Za hidup untuk siapa. Mungkin lebih baik aku mati, daripada aku harus sendiri "
" Jangan bicara seperti itu sayang, aku ga akan ninggalin kamu. Kamu percaya sama aku yah, aku akan selalu ada buat kamu "
Rania menoleh kearah Reza, senyuman tipis terlihat di wajah Rania
" Terimakasih Za " kata Rania dan Reza membalas dengan anggukan.
Reza mengantar Rania hingga ke unit apartemen milik Rania, dengan lembut ia membawa Rania untuk masuk dan membiarkan wanita itu beristirahat.
" Kamu mau langsung pulang ? " tanya Rania
" Engga, aku cuti sayang. Aku akan temani kamu beberapa hari ini " jawab Reza sambil menuangkan air untuk Rania minum
Reza memberikan gelas yang sudah ia isikan air itu kepada Rania, dan dengan segera Rania menghabiskan air tersebut.
" Apa yang harus aku lakuin Za agar kamu ga ninggalin aku ? " ucap Rania yang membuat Reza terkejut.
" Kamu ga perlu ngelakuin apapun sayang, cukup kamu disamping aku dan tetap bersama aku " jawab Reza sambil mengusap wajah Rania
" Za aku beneran takut kamu ninggalin aku Za, aku gamau kamu pergi ninggalin aku " ucap Rania dengan takut
" Engga akan sayang, udah kamu sekarang mandi. Aku bikinin makanan, habis itu kamu makan yah " kata Reza dan Rania mengangguk
Dengan segera Rania bergegas untuk mandi, namun pikirannya terus merasa bersalah kepada Reza. Bukan hanya itu, ia juga merasa gagal menjadi Kaka untuk Cici.
Rania benar benar tak mau kehilangan Reza, ia harus melakukan hal yang membuat Reza tetap bersama dirinya.
..
Reza sudah menata makanan diatas meja makan, ia membuat nasi goreng dengan telur mata sapi untuk mereka makan.
Rania yang sudah selesai langsung menghampiri Reza, ia langsung memeluk Reza dengan erat.
" Ayo kita makan " kata Reza dan Rania mengangguk
Mereka mulai menyantap makanan yang sudah Reza buat, Rania akui masakan Reza memang sangat enak
Rania memandangi tubuh Reza, walaupun tubuh Reza berbeda dengan Brian maupun Reyhan namun Reza tetap gagah bagi Rania.
" Kenapa ? Ko ngeliatin aku kayak gitu ? " tanya Reza yang menyadari
" Engga apa apa ko " jawab Rania sambil tersenyum
Rania kembali melanjutkan makannya, begitu juga dengan Reza yang sudah lebih dulu menghabiskan makanannya.
...
Malam hari Rania dan Reza bersantai diruang tengah, Reza tak tegaa meninggalkan Rania sendiri dengan kondisi seperti sekarang.
" Kita nonton film aja yah, biar kamu ga ngelamun terus " kata Reza memberi saran dan Rania mengangguk
" Kamu pilih mau nonton apa sayang, aku ikut aja " kata Reza
Rania mulai mencari film yang akan mereka tonton, hingga akhirnya Rania memilih salah satu film yaitu fifty shades of grey.
Mereka mulai menonton film tersebut, Reza sendiri belum tau film apa yang tengah mereka nonton berbeda dengan Rania yang sudah mengetahui film tersebut.
" Sayang, kamu kenapa milih film seperti ini ? " tanya Reza saat adegan yang cukup vulgar
" Kenapa ? Aku cuma penasaran, karena selalu muncul di sosial media " jawab Rania berbohong
Reza tak menjawab apapun, ia kembali menonton film walaupun dengan rasa gelisah dan tak nyaman.
Rania sengaja memilih film tersebut, malam ini ia harus membuat Reza tidak meninggalkan dirinya.
" Za, kamu sayang sama aku ? " bisik Rania
" Sayang, sayang banget malahan sama kamu " jawab Reza sambil menatap Rania
Tangan Rania mengusap lembut benda milik Reza dari luar celana, Reza terkejut dengan apa yang Rania lakukan.
" Rania, jangan seperti ini " Reza mencoba menepis tangan Rania
" Kenapa Za ? " tanya Rania terkejut
" Aku pamit pulang ya, kalau ada apa apa kamu hubungi aku aja " Reza dengan cepat bangun dari sofa dan pergi meninggalkan Rania
Rania tak menyangka jika respon yang diberikan Reza seperti itu, ia merasa malu karena sudah mempermalukan dirinya sendiri.
Rania juga berpikir mungkin Reza memang tak mau melakukan dengan dirinya, terlebih ia hanya perempuan yang sudah melayani banyak laki laki.
Rania pun mematikan film yang belum selesai itu, ia masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya diatas kasur .
Rania yang sudah merasa lelah karena seharian menangis, akhirnya tak butuh waktu lama ia pun tertidur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments