Rania semalaman menjaga sang adik yang tertidur dengan pulas, begitu adiknya bangun ia melihat Rania dengan ceria.
" Ka Rania, Kaka kapan datang? ' tanya sang Adik
" Semalam sayang " jawab Rania sambil mengusap kepala adiknya
Saat Rania tengah melepaskan rindu kepada sang adik, Rania mendengar suara ponselnya yang berdering masuk.
" Sebentar ka Rania angkat telpon dulu yah " kata Rania dan Adiknya mengangguk
Rania pun keluar dari ruangan sang Adik, ia mencari tempat aman untuk mengangkat panggilan dari madam Sonia.
[Madam Sonia : Hallo Cantik, kamu sudah bangun kan ]
[Rania : Iya madam sudah, ada apa madam pagi pagi telpon]
[Madam Sonia : Begini sayang, ada orang yang ingin vcs dengan kamu. Lumayan sayang bayarannya, 20 juta]
[Rania : Siapa Madam ?]
[Madam Sonia : Itu Om Burhan, tapi dia minta pagi ini gimana ?]
Rania berpikir sejenak, namun setelah mempertimbangkan akhirnya Rania menerimanya.
[Rania : Oke madam, tapi mungkin tunggu 30 menit ya. Rania lagi dirumah sakit soalnya]
[Madam Sonia : Oke sayang, nanti kalau sudah kabari Madam yah]
[Rania : Iya Madam]
Setelah panggilan terputus Rania pun masuk kedalam ruangan sang Adik, ia merasa tidak enak untuk pamit kepada adiknya.
" Sayang, kaka pergi dulu yah. Kaka harus kerja sayang " kata Rania dengan lembut
" Ka Rania jangan cape cape yah, aku gamau Ka Rania kenapa kenapa "
" Iyah sayang, nanti kaka kesini lagi yah. Daah sayang"
Setelah berpamitan Rania pun pergi meninggalkan sang adik, ia pergi menuju apartemen yang sudah ia beli dari hasil kerjanya.
..
Begitu tiba di apartemen Rania langsung menghubungi madam Sonia, mereka memiliki aplikasi sendiri untuk berkomunikasi jika seperti ini.
Rania sudah siap, tak lupa ia menggunakan make up cukup tebal agar tak terlihat wajah aslinya.
Begitu panggilan masuk, Rania pun memulai pekerjaannya.
[Om Burhan : Ayo sayang, om sudah ga tahan]
[Rania : Iyah Om, sabar yah kita mulai]
Rania pun mulai mengarahkan kameranya, ia juga mulai meraba tubuhnya sendiri.
Diseberang sana Burhanpun mengikuti hal yang sama, Rania memang menolak dua kali berhubungan dengan orang yang sama. Namun ia tetap bersedia jika untuk melakukan vidcall.
" Ughh ahh oohh " Rania merasakan kenikmatan karena dirinya sendiri
" Terus Rania lebih kencang, saya suka ahh " kata Burhan yang juga merasakan kenikmatan
Hingga akhirnya keduapun tiba di puncak masing masing, dan Rania merasakan lemas pada tubuhnya.
[Om Burhan : Om akan kirimkan bonus, jika kamu mengirim foto tubuhmu sayang]
[Rania : Oke Om, Rania kirim ya]
Setelah panggilan berakhir Rania mengirimkan beberapa foto tubuhnya, dan benar saja uang pun masuk kedalam rekening Rania.
Rania mendadak takut dengan ancaman yang ia terima, dan siapa yang memiliki nomor pribadinya.
Namun Rania tak ingin memikirkan hal itu sekarang, ia pun segera mungkin pergi menuju lokasi yang sudah diberikan.
**
Rania tiba di sebuah apartemen mewah, begitu Rania hendak menghubungi nomor tersebut ada seseorang yang menghampiri dirinya.
" Mari saya antar nona Rania " kata laki laki bertubuh besar
Rania mengangguk, ia pun diantar oleh laki laki itu ke ruangan yang akan ia temui.
Begitu sampai Rania langsung diminta masuk kedalam, apartemen itu tampak besar dan mewah namun Rania belum tau siapa orang dibalik ini semua
" Akhirnya kamu datang sayang " kata seseorang yang keluar dari dalam kamar..
" Kamu ? Reyhan ? " Rania terkejut
" Yaps ini aku sayang, kenapa kamu terkejut ? " ucap Reyhan mendekati Rania
" Kamu kenapa tau nomor aku ? Maksu kamu mengancam aku seperti itu, kamu juga tau jika aku tak ingin berhubungan lebih dari sekali dengan laki laki yang sama " kata Rania sedikit emosi
" Sssttt jangan kencang kencang, nanti suaramu habis sayang. Kalau suaramu habis, aku tidak bisa mendengar desahan manja dari kamu " Reyhan ingin mengelus wajah Rania, namun dengan cepat Rania menangkisnya
Reyhan tersenyum sinis, ia tak menyangka jika ia harus memaksa Rania agar mau kembali berhubungan dengannya.
" Awalnya aku ingin bermain lembut seperti kemarin, tapi sepertinya hari ini kita harus bermain kasar sayang " Reyhan langsung memborgol kedua tangan Rania ke belakang
" Reyhan lepasin Reyhan, aku gamau ' kata Rania terus berontak
Reyhan mengangkat tubuh Rania, ia membawa Rania kedalam kamar pribadinya.
" Aku gamau Reyhan aku gamau ' Rania terus menggeleng saat melihat Reyhan mulai melepaskan pakaiannya
" Tapi aku mau sayang, aku sangat menginginkan kamu lagi " ucap Reyhan
Reyhan melepaskan pakaian Rania yang menempel pada tubuhnya, hingga akhirnya perempuan itu Tampa sehelai apapun dihadapan dirinya.
Rania terus memberontak, namun karena tenaga Reyhan lebih kuat maka Rania pun kalah dari Reyhan.
" Kamu ingin cara lembut atau cara kasar sayang ? " tanya Reyhan
" Aku gamau, aku gamau Reyhan lepasin " kata Rania
" Berarti kamu menginginkan cara kasar, oke kalau begitu sayang aku akan kabulkan permintaan kamu "
Reyhan langsung melahap dua bongkahan besar milik Rania bergantian, ia menghisap dan sesekali menggigitnya membuat Rania kesakitan.
" Sakit Rey ah " kata Rania merasa sakit karena Reyhan yang terlalu kasar
" Tadikan sudah aku tanya, kamu ingin cara lembut atau cara kasar tapi kamu tak menjawab sayang jadi sudah kamu nikmati saja ya " kata Reyhan yang kembali melahapnya
" Rey sakit pelan pelan Rey sakit " kata Rania sembari meringis kesakitan
" Oke sayang, kita lakukan dengan lembut ya " kata Reyhan
Akhirnya Reyhan memainkan dengan lembut, tangannya pun mulai turun kebagian bawah dan memasukkan jarinya.
" Ahh " Rania melengguh karena jari jari Reyhan, ditambah Reyhan yang masih memainkan kedua bongkahan miliknya
Reyhan tersenyum puas, ia pun berhasil mendapatkan Rania.
" Uuhh ahh mmhhh " Rania terus menggeliat karena Reyhan
Reyhan yang sudah tak tahan membalikkan tubuh Rania, ia pun langsung memasukkan miliknya.
" Ahhh " lenguhan keduanya bersamaan
Reyhan menjambak rambut Rania yang terurai, ia seperti mengendarai kuda sekarang.
" Ahh ini terlalu nikmat sayang ' ucap Reyhan
Plakk
Sebuah tamparan Reyhan berikan di bokong mulus tersebut
" Ahh sakit Rey " kata Rania
" Kamu akan suka sayang, nikmati saja " kata Reyhan
Reyhan kembali memberikan tamparan, membuat merah disana.
" Uhhh ini terlalu nikmat sayang, kamu suka kan sayang " kata Reyhan namun Rania tak menjawab
Puas dengan gaya saat ini, Reyhan pun mengubah gaya mereka.
Kini Reyhan meminta Rania berada diatas, hingga Reyhan bisa melihat jelas Rania.
" Ugghh " Rania mulai bergoyang sesuai perintah Reyhan
Tangan Reyhan meremas dua bongkahan tersebut, ia terus meminta Rania lebih cepat.
" Haha perempuan murahan seperti kamu pasti tidak akan menolak sayang " kata Reyhan tertawa
Rania ingin sekali menampar wajah laki laki ini, namun sayang kedua tangannya masih terborgol kebelakang.
Reyhan terus mengubah posisinya, mereka mencoba semua gaya. Rania yang sudah mulai lelah pun hanya bisa pasrah dengan apa yang Reyhan lakukan.
Hingga akhirnya Reyhan pun puas, ia pun merebahkan tubuhnya disamping Rania
" Jadi pacarku ya sayang " kata Reyhan namun Rania menggeleng
" Tidak aku tidak mau " jawab Rania menolak
" Aku tidak menerima penolakan, jadi kamu harus mau jadi pacarku. Dan mulai sekarang kamu menjadi kekasihku, tenang aku akan memberikan kamu uang berapapun yang kamu inginkan" ucap Reyhan namun Rania hanya diam enggan menjawab
" Lepasin tangan aku Rey, ini sakit " kata Rania dan Reyhan pun menyetujuinya
Namun Reyhan lebih dulu mengikat kedua kaki Rania pada ujung ranjang, sehingga Rania tidak bisa kabur.
" Rey aku harus pulang, aku harus menemani adikku yang sakit " kata Rani memohon
" Aku akan menuruti, asal kamu ingin menjadi kekasih ku " ucap Reyhan kembali
" Oke oke aku akan menjadi kekasihmu, puas kamu " kata Rania dengan terpaksa
" Sangat puas sayang, lebih baik kamu berhenti bekerja dengan madammu itu. Aku bisa memberikan kamu banyak uang berapapun yang kamu mau sayang " kata Reyhan
" Kamu ga ada hak buat nyuruh aku, lagian kalau kamu tidak suka aku bekerja seperti ini kenapa kamu ingin menjadikan aku pacarmu " ucap Rania dengan ketus
" Aku mau pulang, aku tidak ingin berlama lama denganmu " kata Rania memberontak
" Oke baiklah sayang, ini ada uang buat kamu. Kalau kamu kurang bilang sama aku yah " Reyhan memberikan kecupan dipipi Rania
Reyhan melepaskan ikatannya, dengan segera mungkin Rania pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Didalam kamar mandi Rani menangis, ia benar benar menyesal sudah menjalani pekerjaan seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments