Rania mulai terbiasa menjalani pekerjaannya yang baru, ia sudah melayani beberapa lelaki dengan bayaran yang cukup tinggi.
Malam ini Rania kembali harus melayani laki laki, Rania diatar oleh supir menuju tempat yang sudah di sepakati.
Rania datang kesebuah villa yang cukup mewah, Rania berjalan masuk diantar oleh seseorang yang tengah menunggu dirinya.
Rania duduk disebuah bangku yang sudah di hias secantik mungkin, ini kali pertamanya di perlakukan seperti ini.
Tak lama keluar seorang laki-laki tampan dengan membawa bunga, laki laki itu berjalan menuju kursi Rania
" Terimakasih " Rania mengambil bunga tersebut
Laki laki itu tersenyum dan duduk di kursi yang berhadapan dengan Rania.
" Bagaimana kamu suka dengan apa yang saya berikan malam ini ? " kata laki laki itu
" Suka, sangat suka " kata Rani sambil tersenyum
Laki laki itu bernama Reyhan, entah kenapa Reyhan langsung jatuh cinta kepada Rania pada pandangan pertamanya.
" Apa kamu pernah jatuh cinta kepada klien mu Rania ? " tanya Reyhan sambil terus menatap Rania
" Belum dan ga akan Rey " kata Rania dengan lembut
" Why? " tanya Reyhan singkat
" Ya karena mereka hanya sebatas klien ku, dan ga mungkin aku menaruh hati kepada mereka. " jawab Rania dan Reyhan hanya mengangguk
Tak lama makanan pun datang, Reyhan dan Rania mulai menikmati hidangan tersebut.
Selama makan Reyhan terus memandangi Rania, wanita itu nampak cantik bahkan sangat cantik.
Setelah selesai makan, Reyhan mengajak Rania untuk berpindah tempat ke tempat yang lebih nyaman.
" Rania, kamu cantik " kat Reyhan memuji
" Terimakasih " jawab Rania sembari tersenyum
Reyhan semakin mendekatkan tubuhnya kepada Rania, ia pun langsung memeluk pinggang mungil Rania.
Malam itu Rania memaki dress yang cukup mini, hingga kini paha mulusnya terpampang jelas dihadapan Reyhan.
" Aku tidak sabar ingin mencicipinya" bisik Reyhan sembari mengusap paha mulus itu
" Aku juga tidak sabar Rey " kata Rania dengan manja
Reyhan pun menggendong tubuh Rania menuju kamarnya, begitu tiba dikamar Reyhan langsung merebahkan tubuh Rania diatas ranjangnya.
Reyhan langsung menciumi leher putih Rania, Rania memejamkan matanya menikmati apa yang Reyhan lakukan kepadanya.
" Mmhh ahh Rey aku suka " kata Rania membuat Reyhan bersemangat
Reyhan tak ingin tinggal diam, ia langsung melepaskan pakaian milik Rania dan juga miliknya. Kini Reyhan bisa melihat jelas bagaimana tubuh mulus Rania.
" Kamu suka Rey ? " kata Rania melihat Reyhan yang tak berkedip
" Tentu sayang, aku sangat menyukainya " ucap Reyhan
Reyhan langsung melahap dua bongkahan milik Rania, Rania pun hanya bisa menikmati apa yang Reyhan lakukan kepadanya.
" Reyyy ahhh terus ahh " ucap Rania yanh memberi Reyhan semakin menggila
Tangan Reyhan tak tinggal diam, ia turun kebagian bawah dan bermain disana.
" Uugghh Reyy terlalu nikmat sayang, ahh terus lebih dalam " kata Rania sambil menikmatinya
" Boleh aku keluarkan didalam sayang, aku sangat menginginkannya " kata Reyhan dan Rania mengangguk
Reyhan yang sudah kepalang tak tahan, langsung memasukkan miliknya.
" Ahhh gila sempit sayang " kata Reyhan
" Ugghh Rey ahh " Lengguhan panjang keluar dari mulut Rania
Reyhan yang tak tahan mulai menggoyangkan tubuhnya, Rania pun memejamkan matanya menikmati permainan Reyhan.
" Ugghh Rey terus ahh " desah Rania
" Ahh ya cantik aku akan terus sampai kamu puas sayang " kata Reyhan
Rania dan Reyhan mencoba berbagai posisi, hingga akhirnya keduanya pun sampai puncaknya dan terbaring lemas.
" Terimakasih sayang " kata Reyhan mengecup kening Rania
" sama sama Rey " jawab Rania
Rania pun bangun dari ranjang Reyhan, ia pergi ke toilet untuk membersihkan tubuhnya.
Reyhan melihat ponsel milik Rania yang tergeletak diatas meja, ia pun mencoba mencari tau nomor pribadi Rania.
Setelah berhasil mendapatkan Reyhan kembali meletakkan ponselnya seperti semula, kini Reyhan berhasil mendapatkan nomor ponsel perempuan itu
" Kamu mau kemana sayang ? " tanya Reyhan melihat Rania yang sudah berpakaian rapih
" Aku harus pulang, kita kan sudah selesai " jawab Rania sambil tersenyum
" Tunggu " kata Reyhan yang bangun dari ranjangnya
Reyhan mengambil uang yang cukup banyak, ia memberikan uang tersebut kepada Rania.
" Ini tips untukmu, terimakasih sudah melayani ku dengan sempurna" kata Reyhan dan Rania tersenyum
" Oke, aku pamit dulu yah byee " Rania pun pergi meninggalkan Reyhan sendiri
Reyhan tak ingin melepaskan Rania, bagaimana caranya ia harus menjadikan Rania miliknya. Reyhan tak perduli dengan apa yang Rania kerjakan, tapi yang jelas perempuan itu berhasil membuat dirinya tergila gila.
..
Rania pergi kerumah untuk berhati pakaian, ia berencana untuk pergi kerumah sakit menemui adiknya yang dirawat disana.
Rania kini memiliki cukup uang untuk pengobatan sang adik, dan hutangnya pun hampir lunas karena pekerjaannya sekarang.
Saat tiba dirumah sakit Rania bertemu dengan Reza, dokter yang menangani sang adik.
" Malam dok " kata Rania menyapa
" Malam Rania, aku pikir malam ini kamu tidak datang lagi. Jadi aku menyuruh salah satu perawat menjaga Cici adikmu " kata sang Dokter
" Datang dok, bagaimana perkembangan adik saya Dok ? " tanya Rania
" Untuk sekarang masih belum banyak perubahan, tapi kamu jangan patah semangat ya Rania. Kamu terus berdoa agar adikmu bisa sehat kembali " ucap dokter Reza
" Iyah Dok, saya selalu berdoa untuk adik saya " kata Rania dengan tenang
Dokter Reza termasuk dokter muda dirumah sakit tersebut, ia sering memperhatikan Rania dan entah kenapa semakin hari Reza semakin tertarik dengan Rania.
" Kamu sudah makan Rania ? Kalau belum bagaimana jika kita makan bersama, kebetulan saya belum makan " ucap Reza
" Hemm boleh Dok, mau makan dimana ? " tanya Rania
" Hmm dikantin saja, sudah malam seperti ini saya khawatir membawa kamu jauh " jawab Reza dan Rania setuju
Malam itu kantin cukup sepi, tak banyak orang yang makan di kantin malam itu.
" Ran, kamu sepertinya sedikit kurus apa kamu sedang diet ? " tanya Reza memperhatikan Rania
" Masa sih dok ? Saya ngerasa sama aja perasaan " jawab Rania sambil memakan makanannya
" Iyah Rania, apa pekerjaanmu sekarang lebih lelah dibandingkan sebelumnya ? jangan dipaksa, yang ada kamu drop nanti " ucap Reza dengan khawatir
" Kalau saya sakit kan ada dokter Reza yang ngerawat saya hehe " jawab Rania yang membuat Reza menjadi salah tingkah
Rania tak tau jika Reza tertarik kepadanya, sebab Rania hanya menganggap Reza sebagai dokter yang menangani sang adik yang tengah terbarik sakit.
Saat keduanya sedang asik makan, Rania melihat sosok yang tak asing bagi Rania.
" Itu bukannya Brian ? Ngapain dia disini " kata Rania dalam hatinya
Rania mencoba melihat lain arah, ia berharap jika Brian tak mengenali dirinya saat ini. Dan benar saja Brian tak melihat maupun mengenali dirinya, setelah Brian pergi Rania merasa lega.
" Rania, aku izin duluan yah. Aku lupa ada janji dengan seseorang" ucap Reza dan Rania mengangguk
Dokter Reza pun pergi meninggalkan Rania lebih dulu, karena merasa sepi akhirnya Rania memutuskan untuk masuk kedalam menemui adiknya.
Saat Rania masuk kedalam, Rania melihat Reza yang tengah berbincang dengan Brian. Keduanya cukup akrab seperti sudah mengenal, Rania pun semakin terkejut ia tak menyangka jika Reza dan Brian saling mengenal satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments