Pelangi Sehabis Hujan : Bangkit Nya Istri Tertindas
Gladys Adisty, untuk sementara kamu pindah dari rumah ini, sopir akan mengantar kamu ke Desa, ucap Dimas dengan nada biasa.
"Hey Gadis miskin, menantu kami tidak suka akan keberadaan kamu, jadi ikut kata suami mu, untuk pindah ke desa, dan jangan bawa - bawa nama Keluarga Wahono, Hardik ibu mertua Gladys Adisty.
"Mas Dimas, apa benar kamu sudah menikah lagi ? tanya Gladys sambil memegang tangan suaminya.
"Apa perlu saya ijin sama kamu untuk menikah lagi? Ucap Dimas sambil menghempaskan yang Gladys Adisty.
"Tega kamu mas, setidaknya kamu bicara dengan saya, ucap Gladys sambil meneteskan airmata.
"Sudah tidak usah pake acara adegan sedih dan airmata, segera bereskan barang mu dan pergi ke Desa hari ini juga, perintah Ayah mertua Gladys.
Dengan berat hati, Gladys masuk kamarnya Dan memasukkan semua bajunya ke dalam 2 koper besar, saat dia mengambil kotak perhiasannya, langsung di rebut oleh ibu mertuanya.
"Kamu tinggal di desa tidak butuh menggunakan perhiasan, hardik ibu mertua Gladys.
Gladys tak menjawab dan hanya membereskan pakaiannya, lalu keluar dari kamar.
"Ini uang 10 juta,juta gunakan baik-baik, kalau aku ingat nanti aku kirim uang, di rekening mu.
Jangan pernah menghubungiku apapun yang terjadi, setelah 2 tahun kamu di sana, aku akan memikirkan kelanjutan pernikahan kita, Ucap Dimas.
"Saya berjanji tidak akan menghubungi mu, saya juga tidak akan menunggu mu 2 tahun, kapan saja datang dan bawa surat cerai nya, saya siap, untuk saat ini saya ikut mau mu, tapi jangan menyesal di kemudian hari, ucap Gladys
Plak... Plak.. Plak.
"Tidak tahu diri, di kasih tau baik-baik, tapi mau mengancam saya, cepat pergi kamu dan jangan harap aku mengirimkan uang untukmu, ucap Dimas.
"Tidak apa-apa, ambilah 10 juta ini, aku juga tidak membutuhkannya dan cepat antar saya kesana, ucap Gladys.
Dan disinilah Gladys berada, di sebuah Desa, terpencil, rumah berada di pinggiran hutan, hanya ada 1 kamar dan 1 dapur dan ruang tamu tanpa perabotan lain selain meja makan.
Awalnya hubungan rumah tangga mereka baik-baik, Karena Dimas sangat mencintai Gladys, begitu juga sebaliknya.
Namun kedua orangtuanya dan keluarga besarnya sangat tidak setuju, karena latar belakang Gladys yang tidak jelas.
Ditambah lagi Gladys hanya lulusan SMA dan dari panti asuhan.
Di ibukota ada 5 keluarga paling berpengaruh :
Keluarga Tirta
Keluarga Wahono
Keluarga Permadi
Keluarga Surya
Keluarga Darwin.
Dimas selama ini tidak pernah menggunakan nama keluarga nya, walau dia Tuan Muda pertama sekaligus pewaris Keluarga Wahono.
Viona istri keduanya berasal dari keluarga Tirta, jadi keluarga Wahono segera mengambil tindakan.
Viona memang terobsesi dengan Dimas hingga dia rela jadi pelakor, keluarganya juga setuju, dan memang keluarga Tirta dan Wahono terkenal dengan Arogan dan angkuh.
Ibunya Dimas yaitu Pratiwi, yang berasal dari keluarga besar juga, Yaitu Permadi, sangat tidak suka dengan Namanya orang miskin, pelayannya saja, tidak ada yang betah.
Dimas yang setiap hari di recokin oleh Ibunya akhirnya, ikut dalam permainan ibunya serta keluarga besarnya, mereka dengan sengaja menggantung status Gladys.
Mereka lebih tidak setuju, Dimas memiliki Keturunan dari Gladys, tapi yang di jadikan alasan tambakan.
Viona yang tampil modis dan juga pintar, akhirnya Dimas kalah dan menikahi Viona.
Kembali ke Gladys Adisty.
"Maafkan bunda nak, mungkin kamu akan lahir di kampung ini, jika yang diatas kasih bunda rejeki, kita akan pindah dari sini, ucap Gladys sambil mengelus perutnya yang masih rata.
Gladys yang terbiasa hidup di Panti Asuhan, tidak memperdulikan soal makanan.
Dia menjalani hari-hari dengan baik, warga kampung sudah mulai mengenalnya, dan sudah sebulan, Dimas tidak pernah menghubungi Gladys, sebalik juga Gladys tidak ada keinginan untuk menghubungi Dimas yang masih berstatus suami nya.
Uang di ATM milik Gladys masih cukup untuk melahirkan putranya, biarpun begitu, dia tetap berhemat.
Tak jauh dari rumahnya, terdapat sungai yang cukup deras, dia mencuci baju dan mandi di sungai itu.
Begitu terus menerus kegiatannya, hingga bulan ke-lima kehamilannya, dia juga rutin memeriksa kandungan di klinik yang ada di desa itu.
Hingga suatu malam hujan sangat deras dan petir tak berhenti berbunyi dengan suara kencang, hingga Gladys tidak bisa tidur.
Dia melihat jam di handphonenya, ternyata sudah jam 2 dinihari, tapi petir terus bergema, setelah dipikir petir telah selesai, tiba-tiba Petir itu berbunyi sangat sangat kencang dan terdengar seperti ada yang jatuh di atas seng dapur lalu jatuh ketanah dan bersinar.
Gladys yang penasaran dia membuka pintu dapur nya dan melihat sebuah benda seperti terbakar dan tidak padam terkena hujan.
Setelah menuju beberapa saat, akhirnya dia keluar dari dapur dan mengambilnya.
Setelah berada di genggamannya, dan saat dia memperhatikan baik-baik, ternyata sebuah batu.
Karena masih penasaran, dia meraba-raba batu hitam itu, dan tiba-tiba petir itu berbunyi lagi membuat Gladys kaget hingga tangan nya tergores dan mengeluarkan darah, dan di serap batu itu yang karena kaget batu lepas dari tangannya, lama kelamaan terdengar bunyi retakan dan lalu keluarlah cahaya kuning menyilaukan.
Gladys bingung dengan apa yang dia lihat tapi dia tetap bertahan melihat batu itu bersinar.
Hujan deras kembali mengguyur, dan Petir kembali berbunyi, tepatnya di atas rumah Gladys.
Dari dalam batu itu muncul sebuah benda bulat sebesar kelereng berwarna Emas, kemudian berubah menjadi 3 buah, dan lalu dengan kecepatan tinggi, melesat dahi, pergelangan tangan berubah menjadi Gelang lalu melingkar di tangannya, benda yang terakhir masuk ke telapak tangan dan melilit di jari tengahnya.
Gladys terdiam melihat keindahan gelang emas dan sebutir Batu Permata berwarna Hijau, begitu Cincinnya terdapat Batu Permata berwarna Hijau.
Kepala Gladys terasa sangat sakit dan berbagai pengetahuan masuk ke jaringan otaknya, termasuk pengetahuan manfaat dari gelang dan cincin yang ada di tangannya.
Setelah semuanya berlalu, munculah dihadapan Gladys seorang lelaki Tua berpakaian serba Putih dan berucap
"Aku akan mengabulkan apapun yang kamu inginkan selama tidak menentang hukum Alam, katakanlah.
Sebelum aku mengatakannya, aku tidak mau ada tumbal apapun di kemudian hari, tutur Gladys.
"Saya bukan setan atau Iblis yang meminta adanya tumbal atas segala hal yang di berikan kepadamu, ucap lelaki Tua itu.
"Baiklah, jika di kabulkan aku ingin memiliki uang yang cukup agar anakku lahir di tempat yang layak, aku juga ingin memiliki usaha, agar anakku tidak miskin seperti aku, ucap Gladys.
"Apakah sesederhana itu permintaan mu ? Ucap lelaki Tua itu.
"Hanya itu, aku ingin orang lain termasuk keluarga besar suamiku tidak meremehkan anakku, cukup aku yang di hina tapi jangan anakku, dia tidak berdosa dsn tidak meminta aku atau suamiku menjadi orangtuanya.
"Aku akan mengabulkan permintaan mu, tapi ada syarat yang harus kau tepati, bagiamana? Tanya lelaki itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Soraya
mampir thor
2024-08-19
1
Anonymous
keren
2024-08-18
1