Justin sengaja mengatakan kata Nona Muda kami.
Dimas yang masih fokus dengan kepergian Gladys tidak memperhatikan omongan penting dari Justin.
"Tuan Justin, kami akan segera mengirim beberapa Staff untuk melakukan survey di lokasi, soal modal kerja, kami masih bisa menggunakan perusahaan, jadi jangan kuatir, Proyek ini saya pastikan akan selesai sesuai target, yakin Dimas.
"Aku percaya dengan kinerja kalian, tapi ingat baik-baik, kualitas harus sesuai dengan spesifikasi yang sudah di sepakati, saya sarankan anda harus benar-benar mengawasinya, saran Justin.
"Calista sayang, minum susunya dulu, baru nonton lagi, ucap Gladys.
"Oke Bunda, tapi apa Calista boleh berkeliling kantor, tanya Calista.
"Boleh, tapi di temani bibimu Endang ya, jawab Gladys.
"Baik Bunda, terimakasih, ucap Calista dan langsung meminum susunya dengan lahapnya.
Dimas dan kakak iparnya masih berada di loby perusahaan milik Gladys, mereka disuruh menunggu sebentar, karena pada akhirnya, Gladys memberikan kelonggaran untuk memberikan modal kerja.
"Bibi, bagaimana kuliahnya, tanya Calista seperti orang dewasa.
"Lancar sayang, sekarang bos kecil, mau patroli dimana? Tanya Endang.
"Minta tolong sama kakak office girl untuk buatkan Paman penjaga Kopi dan ambilkan kue yang biasa untuk Calista makan, kita ke pos Paman penjaga dulu, ucap Calista.
Sambil menunggu office girl membuat kopi, Calista berkeliling loby, dia melihat-lihat dan saat melihat kursi tidak rapi dia berusaha membetulkannya, dia mencontoh bundanya di rumahnya.
Namun saat sedang mendorong kursi, dia kena senggol seorang Pria yang berjalan sambil melihat handphone.
Bruk..
Calista terjatuh dan meringis.
Bukannya laki-laki paruh Bayah itu membantunya malah membentak Calista.
"Hey anak kecil, kenapa kamu bermain di tempat kerja, Hardik laki-laki itu.
"Saya tidak bermain disini, saya membetulkan kursi yang tidak rapi, kakek saja yang jalan tapi sibuk dengan handphone, jawab Calista
"Kamu kecil-kecil sudah pandai menyalahkan orangtua, dan jangan panggil aku kakek, aku bukan Kakek mu, bentak Pria paruh baya itu.
"Oh baiklah Om, jawab Calista santai.
"Siapa membawamu kesini, apa orangtuamu tidak tahu aturan kantor, kembali pria paruh baya itu membentak.
"Saya datang dengan bundaku, lagian saya selalu ke sini, dan tidak orang yang tidak memarahiku, berarti Om bukan karyawan disini, jawab Calista.
"Ayah, ada apa ini, tanya Dimas
Yang sedang membentak Calista adalah Wahono, dia masih kurang sehat, tapi dia tidak bisa diam dengan situasi perusahaan, jadi dia berusaha membantu Dimas.
"Itu anak kecil menghalangi ayah sedang jalan, lapor Wahono tua.
"Gadis kecil, disini tempat orang untuk bekerja bukan tempat, mending cari ibumu dan diam disana, kali ini om melepaskan kamu, ucap Dimas.
"Om tua itu yang salah, dia jalan sambil melihat layar handphone, dia yang menabrak saya, dan kenapa om bilang kali ini, melepaskan aku, menangnya saya salah apa.
Tidak ada pernah melarang saya disini, om berdua saja yang tidak suka saya disini, jawab Calista.
Dimas mendekat dan menarik tangan Calista dengan keras hingga Calista meringis.
"Lepaskan aku, bibi Endang tolong aku, teriak Calista bergema.
Endang yang sedang membantu mengisi beberapa laporan keluar masuk di komputer, terkejut mendengar suara teriakan Calista.
"Pergi sana, anak kecil tapi tidak sopan, bentak Dimas dan menghempaskan tangan Calista sehingga tubuh kecil Calista terhuyung dan di tangkap Endang.
"Mengapa kantor sebesar ini membiarkan anak kecil ini bermain disini, tegas Dimas kepada Endang.
"Bibi, usir mereka dari sini, Calista tidak akan memaafkan mereka, telpon bundaku sekarang, perintah Calista dengan menatap Dimas dengan tajam.
"Tuan yang terhormat, anda sungguh sangat berlebihan, anak kecil saja anda begitu sangat kasar, anda tidak tahu sedang berhadapan siapa, saya pastikan kerjasama anda dengan perusahaan ini batal, ucap Endang.
"Oh, resepsionis sepertimu juga sungguh mampu mengancam ku, jawab Dimas.
"Om, walau saya masih berusia 3 tahun, tapi saya tidak suka dengan kalian, aku minta bunda jangan berhubungan om jahat sepertimu apalagi om tua itu, potong Calista.
"Kakak, tolong turun sebentar Tuan Dimas menyakiti Calista.
Duarrr...
Bagai petir di siang bolong, Gladys terkejut setengah mati, dan tanpa menjawab dia langsung keluar dari ruangannya dan bergegas turun.
"Kamu anak kecil tahu apa dengan urusan dewasa, apakah ibumu tidak mendidik kami sopan santun terhadap orang yang lebih tua, balas Wahono tua.
"Bundaku adalah terbaik, dan pastinya bunda mengajariku dengan baik, yang salah Om, jadi mulai hari ini saya Calista Abigail Putri dari Gladys Adisty Pemilik Kantor ini, melarang kalian berdua menginjak kantor bundaku, teriak Calista dan berlari ke pintu lobby.
"Paman Penjaga kalian kemari, teriak Calista.
Kedua Security itu langsung beranjak, dan mendekati Calista.
"Ada apa Nona Kecil, ada yang bisa Paman berdua bantu? tanya Security itu dengan sopan.
"Ayo ikut Calista, ajak Calista sambil menarik kedua tangan Security itu.
"Tuan berdua, Perusahaan kalian akan menghadapi masalah besar, ucap Endang.
"Endang, ada apa ini suara Gladys terdengar.
"Tuan Dimas Wahono, menarik tangan Nona Kecil dengan paksa dan menghempaskan nya hingga terhuyung, Untung aku cepat datang dan menangkap badan Nona Kecil, jawab Endang.
"Kenapa kamu tidak menemaninya, tanya Gladys.
"Tadi saya lagi input laporan, niatnya kami berdua mau berkeliling kantor, dan mulai dari Pos Security, Nona Kecil meminta Mona, agar menyuruh office girl buatkan kopi buat Security dan ambil kue milik Nona Kecil untuk di berikan ke Security.
Nona Kecil berkeliling lobby dan seperti biasa, jika ada hal yang kurang rapi dia pasti membetulkannya, tapi apa yang dia bereskan, Endang tidak melihatnya, maafkan saya Nona Muda, ucap Endang.
"Datang kamu tidak apa-apa, panggil Gladys.
"Tidak apa-apa Bunda, biar Calista selesaikan dulu dengan 2 orang ini, jawab Calista.
"Paman Penjaga, usir 2 orang ini, dan selama kantor ini berdiri, siapapun dari perusahaan dari mereka tidak boleh masuk, apalagi 2 orang ini, cepat usir, perintah Callista.
Gladys yang mendengarnya terkejut dengan kata-kata Calista yang tidak seperti biasanya, itu berarti ada sesuatu yang membuat putrinya berkata demikian.
"Bunda sayang kan dengan Calista, tanya Calista.
"Itu sudah sayang, ada apa sayang, tanya Gladys.
"Calista, tidak ingin mereka disini sampai kapanpun, Calista tidak mau bunda berhubungan dengan mereka, Perusahaan kita tidak boleh berhubungan dengan mereka, kalau Bunda rugi, tidak apa-apa Calista tidak jajan selama 10 Tahun, ucap nya sambil menangis.
Kedua Security itu ikut sedih
"Tuan-tuan tolong tinggalkan tempat ini, Nona Kecil kami tidak suka dengan keberadaan kalian disini, ucap Beni komandan Security.
"Apa seperti ini cara kalian terhadap kami, ucap Wahono tua tidak terima di usir.
"Nona Kecil kami lebih berharga dari apapun,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments