NovelToon NovelToon

Pelangi Sehabis Hujan : Bangkit Nya Istri Tertindas

Bab.01. Di Usir dan Benda Ajaib

Gladys Adisty, untuk sementara kamu pindah dari rumah ini, sopir akan mengantar kamu ke Desa, ucap Dimas dengan nada biasa.

"Hey Gadis miskin, menantu kami tidak suka akan keberadaan kamu, jadi ikut kata suami mu, untuk pindah ke desa, dan jangan bawa - bawa nama Keluarga Wahono, Hardik ibu mertua Gladys Adisty.

"Mas Dimas, apa benar kamu sudah menikah lagi ? tanya Gladys sambil memegang tangan suaminya.

"Apa perlu saya ijin sama kamu untuk menikah lagi? Ucap Dimas sambil menghempaskan yang Gladys Adisty.

"Tega kamu mas, setidaknya kamu bicara dengan saya, ucap Gladys sambil meneteskan airmata.

"Sudah tidak usah pake acara adegan sedih dan airmata, segera bereskan barang mu dan pergi ke Desa hari ini juga, perintah Ayah mertua Gladys.

Dengan berat hati, Gladys masuk kamarnya Dan memasukkan semua bajunya ke dalam 2 koper besar, saat dia mengambil kotak perhiasannya, langsung di rebut oleh ibu mertuanya.

"Kamu tinggal di desa tidak butuh menggunakan perhiasan, hardik ibu mertua Gladys.

Gladys tak menjawab dan hanya membereskan pakaiannya, lalu keluar dari kamar.

"Ini uang 10 juta,juta gunakan baik-baik, kalau aku ingat nanti aku kirim uang, di rekening mu.

Jangan pernah menghubungiku apapun yang terjadi, setelah 2 tahun kamu di sana, aku akan memikirkan kelanjutan pernikahan kita, Ucap Dimas.

"Saya berjanji tidak akan menghubungi mu, saya juga tidak akan menunggu mu 2 tahun, kapan saja datang dan bawa surat cerai nya, saya siap, untuk saat ini saya ikut mau mu, tapi jangan menyesal di kemudian hari, ucap Gladys

Plak... Plak.. Plak.

"Tidak tahu diri, di kasih tau baik-baik, tapi mau mengancam saya, cepat pergi kamu dan jangan harap aku mengirimkan uang untukmu, ucap Dimas.

"Tidak apa-apa, ambilah 10 juta ini, aku juga tidak membutuhkannya dan cepat antar saya kesana, ucap Gladys.

Dan disinilah Gladys berada, di sebuah Desa, terpencil, rumah berada di pinggiran hutan, hanya ada 1 kamar dan 1 dapur dan ruang tamu tanpa perabotan lain selain meja makan.

Awalnya hubungan rumah tangga mereka baik-baik, Karena Dimas sangat mencintai Gladys, begitu juga sebaliknya.

Namun kedua orangtuanya dan keluarga besarnya sangat tidak setuju, karena latar belakang Gladys yang tidak jelas.

Ditambah lagi Gladys hanya lulusan SMA dan dari panti asuhan.

Di ibukota ada 5 keluarga paling berpengaruh :

Keluarga Tirta

Keluarga Wahono

Keluarga Permadi

Keluarga Surya

Keluarga Darwin.

Dimas selama ini tidak pernah menggunakan nama keluarga nya, walau dia Tuan Muda pertama sekaligus pewaris Keluarga Wahono.

Viona istri keduanya berasal dari keluarga Tirta, jadi keluarga Wahono segera mengambil tindakan.

Viona memang terobsesi dengan Dimas hingga dia rela jadi pelakor, keluarganya juga setuju, dan memang keluarga Tirta dan Wahono terkenal dengan Arogan dan angkuh.

Ibunya Dimas yaitu Pratiwi, yang berasal dari keluarga besar juga, Yaitu Permadi, sangat tidak suka dengan Namanya orang miskin, pelayannya saja, tidak ada yang betah.

Dimas yang setiap hari di recokin oleh Ibunya akhirnya, ikut dalam permainan ibunya serta keluarga besarnya, mereka dengan sengaja menggantung status Gladys.

Mereka lebih tidak setuju, Dimas memiliki Keturunan dari Gladys, tapi yang di jadikan alasan tambakan.

Viona yang tampil modis dan juga pintar, akhirnya Dimas kalah dan menikahi Viona.

Kembali ke Gladys Adisty.

"Maafkan bunda nak, mungkin kamu akan lahir di kampung ini, jika yang diatas kasih bunda rejeki, kita akan pindah dari sini, ucap Gladys sambil mengelus perutnya yang masih rata.

Gladys yang terbiasa hidup di Panti Asuhan, tidak memperdulikan soal makanan.

Dia menjalani hari-hari dengan baik, warga kampung sudah mulai mengenalnya, dan sudah sebulan, Dimas tidak pernah menghubungi Gladys, sebalik juga Gladys tidak ada keinginan untuk menghubungi Dimas yang masih berstatus suami nya.

Uang di ATM milik Gladys masih cukup untuk melahirkan putranya, biarpun begitu, dia tetap berhemat.

Tak jauh dari rumahnya, terdapat sungai yang cukup deras, dia mencuci baju dan mandi di sungai itu.

Begitu terus menerus kegiatannya, hingga bulan ke-lima kehamilannya, dia juga rutin memeriksa kandungan di klinik yang ada di desa itu.

Hingga suatu malam hujan sangat deras dan petir tak berhenti berbunyi dengan suara kencang, hingga Gladys tidak bisa tidur.

Dia melihat jam di handphonenya, ternyata sudah jam 2 dinihari, tapi petir terus bergema, setelah dipikir petir telah selesai, tiba-tiba Petir itu berbunyi sangat sangat kencang dan terdengar seperti ada yang jatuh di atas seng dapur lalu jatuh ketanah dan bersinar.

Gladys yang penasaran dia membuka pintu dapur nya dan melihat sebuah benda seperti terbakar dan tidak padam terkena hujan.

Setelah menuju beberapa saat, akhirnya dia keluar dari dapur dan mengambilnya.

Setelah berada di genggamannya, dan saat dia memperhatikan baik-baik, ternyata sebuah batu.

Karena masih penasaran, dia meraba-raba batu hitam itu, dan tiba-tiba petir itu berbunyi lagi membuat Gladys kaget hingga tangan nya tergores dan mengeluarkan darah, dan di serap batu itu yang karena kaget batu lepas dari tangannya, lama kelamaan terdengar bunyi retakan dan lalu keluarlah cahaya kuning menyilaukan.

Gladys bingung dengan apa yang dia lihat tapi dia tetap bertahan melihat batu itu bersinar.

Hujan deras kembali mengguyur, dan Petir kembali berbunyi, tepatnya di atas rumah Gladys.

Dari dalam batu itu muncul sebuah benda bulat sebesar kelereng berwarna Emas, kemudian berubah menjadi 3 buah, dan lalu dengan kecepatan tinggi, melesat dahi, pergelangan tangan berubah menjadi Gelang lalu melingkar di tangannya, benda yang terakhir masuk ke telapak tangan dan melilit di jari tengahnya.

Gladys terdiam melihat keindahan gelang emas dan sebutir Batu Permata berwarna Hijau, begitu Cincinnya terdapat Batu Permata berwarna Hijau.

Kepala Gladys terasa sangat sakit dan berbagai pengetahuan masuk ke jaringan otaknya, termasuk pengetahuan manfaat dari gelang dan cincin yang ada di tangannya.

Setelah semuanya berlalu, munculah dihadapan Gladys seorang lelaki Tua berpakaian serba Putih dan berucap

"Aku akan mengabulkan apapun yang kamu inginkan selama tidak menentang hukum Alam, katakanlah.

Sebelum aku mengatakannya, aku tidak mau ada tumbal apapun di kemudian hari, tutur Gladys.

"Saya bukan setan atau Iblis yang meminta adanya tumbal atas segala hal yang di berikan kepadamu, ucap lelaki Tua itu.

"Baiklah, jika di kabulkan aku ingin memiliki uang yang cukup agar anakku lahir di tempat yang layak, aku juga ingin memiliki usaha, agar anakku tidak miskin seperti aku, ucap Gladys.

"Apakah sesederhana itu permintaan mu ? Ucap lelaki Tua itu.

"Hanya itu, aku ingin orang lain termasuk keluarga besar suamiku tidak meremehkan anakku, cukup aku yang di hina tapi jangan anakku, dia tidak berdosa dsn tidak meminta aku atau suamiku menjadi orangtuanya.

"Aku akan mengabulkan permintaan mu, tapi ada syarat yang harus kau tepati, bagiamana? Tanya lelaki itu.

Bab. 02. Menjadi Pemilik World Exchange Company ( WEC)

"Apakah Syaratnya, selama tidak bertentangan normal hukum dan agama, aku akan menurutinya, ucap Gladys.

"Syaratnya gampang, hiduplah dengan rendah hati dan bantulah siapapun yang butuh bantuan, dan untukmu, hiduplah dengan bahagia, dan Terakhir, Hancurkan siapapun yang meremehkan mu dan anakmu, ucap Lelaki tua itu.

"Dengan ikhlas aku akan membantu siapapun yang membutuhkan bantuan ku, selagi aku mampu, jawab Gladys.

"Baiklah, permohonan mu aku kabulkan, tangan Lelaki tua bercahaya lalu muncul 3 buah Kartu Hitam dan 2 kartu biasa.

Ambillah, dan gunakan dengan baik, ke Lima kartu itu akan mencukupi segala permohonan mu, untuk usaha, ambil map ini dan tunggu seminggu dari dari sekarang ada orang yang akan datang.

Dan ingat baik-baik map berwarna Emas itu, baru bisa kamu buka saat orang itu datang, apa sudah paham, tegas laki-laki tua itu.

"Saya paham dan akan mengikuti arahan Tuan.

"Panggil aku kakek, aku bukan Majikanmu, tekan si laki-laki tua itu.

"Baik Kakek, ucap Gladys dengan tulus.

"Aku senang mendengarnya, setalah semuanya beres, kamu harus pindah dari tempat ini, kampung ini tidak baik untuk perkembangan anakmu, carilah tempat dan setelah anakmu lahir baru kamu bekerja.

"Perjalanan kakek sudah selesai, dan akan kembali ketempat dimana kakek berada, pelajari semua pengetahuan yang sudah kakek berikan padamu.

Cincin dan Gelang Dimensi dan segala yang ada didalamnya adalah milikmu, teteskan darahmu sekali lagi agar dia mengakui mu sebagai pemilik yang baru, perintah sang Kakek.

Tanpa menjawab Gladys mengikuti perintah sang Kakek, Cincin dan Gelang itu bergetar dan hawa hangat mengalir dalam tubuh Gladys.

"Jangan ada siapapun yang yang tahu perihal kedua benda itu, tunggulah sampai anakmu Dewasa baru kamu berikan gelang itu, dan akan berubah menjadi Cincin Dimensi seperti milikmu.

Jika suatu saat kamu menikah lagi, dan memiliki anak, berikanlah apa yang ada di dalam Cincin Dimensi itu,l, ucap sang Kakek.

"Baiklah, sebentar lagi subuh, kakek pergi dulu, ingat pesan Kakek, hiduplah dengan bahagia, dan kakek itu menghilang, seiring hujan perlahan berhenti

Gladys melihat Cincin itu dan mencoba masuk ke dalam nya, dua terkejut melihat keindahan sejauh mata memandang.

Dalam sekejap pengetahuan tentang apa saja yang terdapat dalam Cincin Dimensi, dapat di pahami oleh Gladys, dia merasakan tubuhnya memiliki banyak kemampuan, dan ketrampilan beladiri.

Gladys kemudian berjalan-jalan dan melihat sebuah sungai dengan ribuan ekor ikan, dari sungai dia berjalan terus hingga terdapat kolam pemandian berwarna putih seperti susu dan berbau wangi, di sebelahnya ada kolam dengan air berwarna bening dan hangat, dia juga melihat sebuah pancuran air hangat.

Sampailah dia di sebuah bangunan sederhana namun saat masuk, isinya sungguh luar biasa.

Di belakang bangunan itu , terdapat begitu banyak bangunan, dia belum mau masuk ke semua bangunan itu dan memutuskan kembali ke sungai dan menangkap beberapa ekor ikan.

Ada kebun sayur dan dia mengambil, ada wortel, buncis dan juga kentang, dia melihat begitu banyak jenis sayuran, tapi dia hanya mengambil untuk seperlunya, sekuen sudah tersedia,

Bahkan, terdapat hewan-hewan yang biasa dimakan manusia, sudah panah dan tombak dan berbagai jenis parang.

Sudah aku putuskan untuk pindah ke tempat yang lain setelah orang yang kakek maksud datang, aku akan cari kota kecil dan membeli rumah dekat rumah sakit, serta mencari seorang pelayan, itu saja, Gladys dan keluar dari Cincin Dimensi.

Dengan penuh kebahagiaan dia memasak untuk sarapan, dia belum beras, jadi hanya makan makan sayur dan ikan itu saja sudah kenyang.

Dia memeriksa dompet miliknya, ternyata uang cash nya tinggal 100 ribu, tapi di rekeningnya masih banyak, lalu dia pergi ke warung dan beli beras, tahu dan juga tempe, dia membayarnya dengan QRIS, di warung itu juga bisa ambil uang cash maksimal 500 ribu dan admin 10 ribu.

Hari-hari berikutnya, Gladys hanya keluar saat belanja alakadarnya, dia takut orang-orang berpikir yang tidak-tidak, jadi tiap pagi dia belanja walau hanya atau cabe dan tomat.

Orang yang tunggu pun datang, Gladys bertanya dalam hati , apakah dia manusia biasa atau kayak kakek.

"Selamat siang, apa benar anda Nona Gladys Adisty ? tanya seorang wanita dewasa.

"Benar Bu, dsn ini identitas saya, jawab Gladys Adisty.

"Kalau begitu apakah anda memiliki Map seperti ini, tanya wanita itu sambil menulis replika map yang di betok kakek.

"Ada, tunggu sebentar, ucap Gladys dan masuk kamar serta mengeluarkan msp dari Cincin Dimensi.

"Ini MAP nya, dan masih tersegel, tutur Gladys lalu meletakkan di atas meja.

Wanita itu mengambil alat dan membuka segel Map itu.

Dalam itu berisi lembaran - lembaran kertas berwarna Emas, lalu wanita itu, mengambil benda seperti stempel dan meminta Gladys meneteskan darahnya setelah selesai membacanya.

Ternyata itu adalah surat kepemilikan Perusahaan yang bernama World Exchange Company ( WEC). Berkedudukan di New York Amerika Serikat.

"Sudah selesai Nona Muda, tolong simpan kembali, dan ini adalah tablet dan laptop khusus, serta Handphone, juga 1 kotak berisi kartu nama anda.

Ini adalah 3 kartu khusus untuk Anda, seluruh harta anda terdapat dalam 3 kartu itu, sedangkan kartu yang di berikan Tuan Besar kepada anda, itu hanyalah sedikit dari harta Tuan besar yang lain.

Semuanya sudah kami masukkan ke dalam Aplikasi di handphone anda, dan jika kelak anda membutuhkan sesuatu, silahkan hubungi saya.

Untuk di Indonesia sendiri, Kantor Pusatnya berada di Jakarta, alamat sudah ada di dalam tablet maupun handphone anda, ini kartu akses anda, jika tidak anda bisa masuk lewat jalur umum.

Semua staf dan petinggi serta pemilik, wajib menggunakan kartu, atau sidik jari, mohon anda mengerti dan jangan tersinggung, ucap Wanita itu.

"Terimakasih informasinya, saya akan mempelajari semuanya, jika saya masih belum paham, maka saya akan menghubungi anda, ucap Gladys dengan sopan.

"Baik Nona Muda, kami undur diri dulu, sampai ketemu lagi, selamat siang ucap wanita sambil membungkuk.

Di seluruh dunia, gempar atas apa yang terjadi, pemimpin pusat sudah mengumumkan bahwa, perusahaan itu sudah memiliki pemimpin Baru, yang artinya adalah Pemilik SAH.

Di Jakarta juga sama, bahkan di beritahukan bahwa pemimpin baru atau Pemilik SAH, berasal dari Indonesia, otomatis Direktur Operasional untuk Indonesia kaget, Perusahaan yang beroperasi hampir di seluruh dunia, adalah milik orang Indonesia.

Perusahaan yang bergerak di bidang Perbankan, Teknologi dan manufaktur terbesar dan tertua ternyata milik orang Indonesia.

Gladys tersenyum bahagia melihat wajah-wajah pemimpin cabang perusahaan miliknya terkejut

Tak mau larut dalam euforia, Gladys segera berkemas, di hari itu juga, dia menghubungi jasa rental mobil, dan sepakat akan menjemputnya jam 5 subuh, kemudian Gladys mentransfer 50% biaya sewa sesuai kesepakatan.

Bab. 03. Callista Abigail vs Kenzo Tirta Wahono

Di Keluarga Wahono dan Keluarga Tirta, kini sedang berbahagia, Viona di nyatakan tenga hamil 5 Minggu.

Acara syukuran pun di langsungkan, para kerabat dan saudara berkumpul, turut merayakan kebahagiaan keluarga itu, bisa di pastikan anak itu akan menjadi anak Sultan, karena cucu dari orang Terkaya no 1 dan 2., bahkan ada Darah Permadi yang merupakan salah satu keluarga terbesar di ibukota.

Viona sendiri, membagikan gambar hasil pemeriksaan dokter, dan otomatis para sahabat dan fansnya di medsos ikut mengucapkan selamat.

Pernikahan Dimas dan Gladys tidak tercium oleh wartawan, hingga publik mengetahui bahwa Viona adalah istri satu-satunya Dimas Wahono, seorang CEO brilian.

Sesuai perjanjian, jam 5 subuh, mobil Toyota Veloz akhirnya tiba di rumah Gladys Adisty, dengan Tujuan kota Bogor, Perumahan Taman Yasmin.

Gladys, segera menaiki kendaraan dan berangkat, waktu perjalanan yang akan tempuh sekitar 5 jam lebih tanpa berhenti, Garut Bogor.

Dalam Perjalanan menuju Bogor, mereka 2 kali berhenti untuk makan dan toilet serta bensin.

Akhirnya jam 12 siang baru mereka tiba di Bogor, dan makan siang.

Gladys menghubungi pihak penyewa, dan akan bertemu di rumah yang akan di sewa oleh Gladys, sekaligus pelunasan.

Jam 4 sore semuanya selesai, dan permintaan yang di ajukan Gladys semua di penuhi pemilik rumah.

Selesai mandi, Gladys memesan makanan secara online dia juga memesan barang lewat Indomaret online, malam itu dilewati dengan istirahat yang sangat nyaman.

Dia sudah tidak memikirkan suaminya, setelah melahirkan maka dia kan menggugat cerai suaminya, atau menunggu surat cerai suaminya.

Bulan berganti , akhirnya waktu kelahiran tiba, Gladys sudah mempekerjakan 2 orang pembantu, 1 sopir pribadi.

Hati ini, proses kelahiran sedang berlangsung, kedua Pelayan nya menunggu dengan harap-harap cemas, Gladys mengambil cara normal untuk melahirkan, dia yakin bisa apalagi badannya sangat sehat, 3 jam proses persalinan nya, akhirnya selesai.

Seorang bayi mungil berjenis kelamin Perempuan, dokter menyatakan bayi dan ibunya dalam keadaan sehat, dan 3 hari lagi sudah pulang.

Gladys Menamainya Calista Abigail.

Di Jakarta, Dimas Wahono terlihat gelisah, entah apa yang di pikirkan, Namun yang pasti,sedari kemarin hatinya terasa gelisah dan memerintahkan supir untuk ke Desa tempat tinggalnya Gladys sebelumnya.

Warga setempat mengatakan, bahwa mereka tidak kapan Gladys pergi dari rumah itu, karena warga baru sadar 3 hari kemudian dan melihat kunci rumah hanya tergantung begitu saja di rumah itu.

Sopir segera melaporkan nya kepada Dimas, hingga dia kebingungan sendiri, hingga membuat Viona cemas.

Di Ruang inap, Gladys juga sudah baikan, tenaganya sudah pulih, apalagi dia di temani pelayan yang juga baik.

" BI, Kemas barang-barang nya, nanti sore kata dokter kami sudah boleh pulang, ucap Gladys.

"Baik Nyonya, ucap Bibi pelayan.

"Jangan panggil Nyonya, kasi berasa tua banget saya bi, ucap Gladys sambil bercanda.

"Baiklah Nona, jawab Bibi pelayan dengan tulus.

Waktu terus bergulir, akhirnya Viona juga melahirkan, dan bayinya adalah laki-laki, Dan beri Nama Kenzo Tirta Wahono.

Dimas tentu sangat bahagia, dia merasa sudah sempurna, karena sudah memiliki calon pewaris.

Gladys mendapat email dari perusahaan miliknya, bahwa akan diadakan rapat internal untuk cabang Jakarta, karena menurut informasi Pemilik Perusahaan sudah melahirkan, dan sudah bisa hadir secara fisik, jika pun tidak tetap tidak masalah, Gladys tetap belum mau hadir, menurut pengetahuan yang di berikan kakek tua,seluruh pemimpin cabang di dunia sudah terikat dengan Gladys,jika berkhianat maka saat itu juga dia tidak akan sadarkan diri, dan setelah rasa sakit akan terus menerus meningkat, jika mengakui kesalahannya maka dia sembuh dan masuk penjara.

Karena itulah selama ini perusahaan itu tetap berdiri dan tidak ada kasus pengkhianatan.

Kembali waktu Berputar, kini umur Calista sudah 1 tahun, Gladys memutuskan untuk pindah ke Jakarta, Dimas tak pernah menghubungi nya lagi, sejak berpisah dari awal kehamilan, artinya sudah hampir 2 tahun.

Gladys memboyong 2 pelayan nya dan Sopir pribadi, dus menyewa rumah cukup dekat rumah mertuanya.

Dengan langkah pasti, dan penampilan sederhana, Gladys mendatangi kantor pengadilan agama, dan mendaftarkan gugatan cerai atas nama suaminya, Dimas Wahono.

Selang 3 hari, Keluarga Wahono yang sedang tenang dan bahagia, di kejutkan dengan surat yang diantar Security, di amplop nya tertulis Pengadilan Agama.

Pratiwi ibunya Dinas membuka amplop itu dan membaca isinya, bagai petir di siang bolong di terkejut apa yang dia baca, bahwa Gladys telah mendaftarkan gugatan cerai terhadap Dimas Putranya.

Emosinya meledak, dan menelpon Dimas, agar segera urus dan jangan sampai wartawan tahu tentang pernikahan Dimas dan Gladys, bayar saja para petugas pengadilan agar berita ini tidak tersiar.

"Dasar anak miskin tidak berguna, sudah pasti dia akan meminta uang kepada kita, ucap Pratiwi.

"Sedari awal papa sudah bilang agar langsung urus surat cerainya, harga Diri Dimas dan keluarga kita tercoreng, karena manusia rendahan itu yang menggugat Dimas.

Keesokan harinya Dimas, memenuhi panggilan itu dan tidak menampik bahkan cenderung setuju, tapi dia ingin surat gugatan cerai buat dia yang menggugat Gladys, bukan sebaliknya.

"Anda siapa tuan Dimas, kok jadi anda mengatur kantor ini, ink bukan perusahaan anda, jadi anda harus patuhi segala aturan disini.

Atau kamu malu, karena di gugat istrimu, yang sesuai pengakuannya, kamu menelantarkan dia selama hampir 2 tahun dan bahkan kamu sudah menikah terlebih dahulu sebelum mengusir istrimu ? Apakah itu benar Tuan Dimas yang terhormat.

Dimas terdiam, dia berpikir bisa menekan pihak Petugas, tapi sayang petugas itu ternyata tidak takut dengan posisi Dimas sebagai CEO perusahaan besar.

Paparazi melihat Dimas masuk ke kantor Pengadilan Agama, dan dengan cepat foto dan video singkat itu tersebar luas di di dunia Maya, banyak netizen juga mengunjungi medsos Viona, warga net mengira Dimas ada masalah dengan Viona.

Viona tak menjawab komentar di postingan foto Dirinya dan sang buah hati.

Berita gosip di TV juga menyiarkan berita tersebut, keluarga Wahono dan Keluarga Tirta hanya terdiam tak bisa bicara.

Gladys yang menonton berita itu memilih tak ambil pusing, apalagi dia bukan Gladys yang dulu, sekali jentik jarinya , target bisa jadi abu.

Di kantor Dimas, banyak wartawan datang, hingga asisten pribadi Dimas bernama Carlos kebingungan.

Dimas akhirnya memilih menghubungi Gladys.

"Halo Tuan Dimas Wahono yang terhormat, apa kabarnya, jawab Gladys setelah menggeser tanda hijau di handphonenya.

"Kenapa kamu mempermalukan saya dengan menggugat cerai, kamu tidak berhak menggugat saya, sekarang tarik suratnya, dan segera aku akan menceraikan kamu, ucap Dimas dengan sombongnya.

"Oh kenapa saya harus mendengar perintah mu, apa kamu pikir hidup dan mati saya adalah hak mu, jangan terlalu sombong, karena suatu saat kesombongan mu tidak akan mampu menolongmu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!