Dan ini buat kak Michelle dan kak Alfian, masing-masing 1 triliun, tolong tabung Deposito, lumayan bunga pertahun nya.
Untuk kak Murniati dan kak Niko, saya berikan 250 milyar cash, tolong gunakan dengan baik,dan silahkan beli mobil, ucap Gladys.
"Astaga dek, nol nya banyak banget, kakak auto jadi Sultan dek, ucap Murniati.
"Ya kakak sudah jadi Sultan sekarang, sudah bisa belanja Hermes, seperti ibu-ibu yang katanya tas miliknya branded padahal KW, hahahaha, ucap Gladys mengingat kejadian di restoran.
"Buat apa beli Tas Hermes, yang harganya 60 hingga ratusan juta, tas lokal dengan harga 10 juta saja sudah sangat bagus kualitasnya, lagian kakak kalian ini bukan wanita sosialita, mending waktu buat bikin bakso atau motong bumbu, daripada kumpul - kumpul tidak jelas, ujung-ujungnya, suami kakak tidak terurus.
Biarpun dia jago masak, tapi Kakak adalah istri, sudah kewajiban untuk mengurus suami, ucap Murniati.
Alfian memang sangat bahagia memiliki Istrinya,walau kadang judes dan jutek, tapi Murniati tidak pernah abai sebagai istri, bahkan untuk kirim uang ke kampung nya saja, dia pasti ijin, tapi sayang saudara-saudaranya tidak ada yang menghargai keringatnya.
Ketiga kakak beradik bersama pasangan nya, bercerita hingga tak terasa sudah jam 11 malam, akhirnya mereka berpisah, Gladys bahagia sudah dapat membantu orang yang dulu membantunya.
Pak Liauw terkejut, bahwa rumah nomor 3, beserta tanah kosong, akan di bayar besok harganya 25 milyar.
Keesokkan harinya, semua telah beres, Alfian sudah mendapatkan Ruko yang di maksud, Gladys mengatakan bahwa dia memiliki orang yang hebat untuk masalah renovasi.
Jam 2 siang, mereka kembali bertemu, Alfian melaporkan, bahwa surat-surat nya sudah langsung di proses atas namanya, Sedangkan mobil dia beli 2 sesuai arahan Gladys, begitu Niko dan Michelle.
"Nona Muda, terimakasih atas pertolongan anda, istri saya sudah sehat, istri kakak ipar ku juga sudah sangat sehat, dan kaya dokter sudah boleh program kehamilan, ucap Liauw.
"Syukurlah, nah sekarang tolong urus rumah nomor 3 sekalian Tanah kosong nya juga, ucap Gladys.
"Baiklah, apakah nanti ada yang mau di rubah ? tanya Liauw.
Cat kembali saja, dan tolong periksa hal-hal yang lain, ucap Alfian.
Dengan Cepat Liauw membuat dokumennya, sementara Manajer sedang berhadapan dengan Dimas dan Viona di lokasi yang mereka ingin beli.
Mereka seolah lupa, beberapa hari lalu sempat mengirim orang untuk menculik Calista.
Alfian yang ingin melihat tanah kosong miliknya, meminta untuk melihatnya, setelah tanda tangan, mereka datang melihat lokasinya.
Mereka memutar dan jalan kaki, Karena jalan di belakang belum di aspal, masih bebatuan yang sedang di ratakan.
Mereka terkejut melihat Dimas dan Viona, namun mereka cuek, Gladys yang datang ke lokasi, tidak membawa Calista, karena lagi tidur bersama Putrinya Michelle.
"Maaf Tuan Dimas, kemarin siang sebelum anda menghubungi saya, tanah ini memang belum ada pemiliknya, ternyata disaat anda menghubungi saya, Sales kami sudah menjualnya kepada pemilik rumah nomor 1 dan 2, nah itu mereka, Nona Muda Gladys pemilik rumah nomor 1, sedangkan Nona Muda Michelle, pemilik rumah nomor 2, dan hari ini, Tuan Muda Alfian Soedono, juga membeli unit nomor 3, beserta tanah kosong itu, ucap Manajer itu.
"Kamu yakin, Rumah termahal di kompleksnya ini dia pemiliknya, tanya Dimas.
"Ya, dia beli beberapa bulan lalu, bahkan awal bulan, ke-dua Nona Muda itu, akan membangun rumah lagi di lahan ini, dan adik ipar ku yang menjadi kontraktor nya, dan mungkin unit nomor 3 juga katanya mau sekalian membangun, ucap Manajer itu.
"Berapa harga rumah - rumah itu? Tanya Dimas.
"Yang nomor 1, 35 milyar, no. 2. 28 milyar sedangkan no.3. 25 milyar., sedangkan luas tanah, juga paling besar yang nomor 1. 5000 meter, + Hook 5 x 100 m.
Jadi jika di gabung, Nona Muda Gladys, pemilik lahan terluas di area perumahan ini dengan total 12.000 meter.
Jika Tuan mau, kami ingin menawarkan, nomor 4 hingga nomor 10, tapi untuk rumah tidak bisa, karena unit no 4 hingga 10 sudah laku, ucap Manajer itu.
"Tolong anda batalkan pembelian mereka, nanti saya bicara dengan orangnya, ucap Dimas dengan penuh percaya diri.
" Gladys, Michelle, kalian batalkan niat kalian untuk membeli tanah ini, karena saya sudah memesannya, Ucap Dimas.
"Apa kamu sudah memberikan tanda jadi saat memesannya? Dan kapan kamu memesan tanah ini, sembarang saja kamu bicara, kau pikir kamu itu siapa ? Sengit Gladys.
"Menangnya kamu pantas tinggal di daerah ini, ejek Dimas.
"Hahahaha, sungguh lucu kamu, buktinya saya bisa tinggal disini, saya punya uang jadi bebas mau tinggal dimana.
"Berapa harganya, kamu menjual diri? fitnah Dimas.
"Apa kamu punya bukti, saya menjual diri, jika tidak ada, saya laporkan kamu ke ke polisi karena memfitnah saya, dan sekalian saya ungkit KDRT keluargamu kepadaku, ucap Gladys.
"Kalau bukan jual diri, darimana kamu punya uang, ucap Dimas.
"Kamu itu lucu, memangnya kamu siapa, hingga saya harus laporan keuangan sama kamu, yang penting aku tidak mengemis sama kamu, apa kamu sudah paham, dan jangan paksa saya bertindak lebih kepada mu! Ancam Gladys.
"Hahahaha, hanya Yatim Piatu mau mengancam saya, uang tidak seberapa hasil dari piaraan om om mau menandingi saya, jual diri pun kamu seumur hidup, tak akan sanggup mengalahkan saya, ejek Dimas.
"Apa kamu yakin Perusahaan kamu itu tidak akan hancur, tanya Gladys yang sudah di ambang batas kesabaran.
"Hahahaha, kamu mau bilang, om om yang memelihara kamu, akan sanggup menghancurkan perusahaan ku, apa kamu lupa siapa saya, Sombong Dimas.
"Dimas, saya tidak mencampuri urusan mu, tapi kamu sudah memfitnah adik ipar saya, ku peringatkan sama kamu, kesombongan kamu, akan berakibat buruk.
Gladys masih sabar dengan mu karena, Calista Putrimu, Dia darah Dagingmu, walau kamu sudah mengharamkan nya, rekaman suara kamu jelas ada, semua video penyiksaan kamu terhadap Gladys sudah ku tonton, saya juga ingin adik ipar bertindak tegas.
Aku yakin, kamu dan keluargamu, bahkan Keluarga Tirta, akan tersingkir dari deretan orang terkaya se Indonesia, kamu tidak tahu Gladys itu siapa saat ini, ucap Niko.
"Niko, kamu bukan siapa-siapa, kamu tidak berhak menasehati saya, Jelas-jelas dia mandul, saya tegaskan, haram aku di sebut sebagai ayah dari Putrinya Gladys.
Jangan kalian pikir dengan memungut anak, dan bisa menekan saya, agar saya memberikannya uang bulanan, kalian salah, tekan Dimas.
"Dimas, baiklah, sebenarnya aku juga sudah malas berbicara denganmu, jangan pernah menyalahkan saya, jika kelak Calista Abigail, tidak akan pernah mengakui mu sebagai ayahnya,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments