Bab. 15. Dimas lagi

Dan ini buat kak Michelle dan kak Alfian, masing-masing 1 triliun, tolong tabung Deposito, lumayan bunga pertahun nya.

Untuk kak Murniati dan kak Niko, saya berikan 250 milyar cash, tolong gunakan dengan baik,dan silahkan beli mobil, ucap Gladys.

"Astaga dek, nol nya banyak banget, kakak auto jadi Sultan dek, ucap Murniati.

"Ya kakak sudah jadi Sultan sekarang, sudah bisa belanja Hermes, seperti ibu-ibu yang katanya tas miliknya branded padahal KW, hahahaha, ucap Gladys mengingat kejadian di restoran.

"Buat apa beli Tas Hermes, yang harganya 60 hingga ratusan juta, tas lokal dengan harga 10 juta saja sudah sangat bagus kualitasnya, lagian kakak kalian ini bukan wanita sosialita, mending waktu buat bikin bakso atau motong bumbu, daripada kumpul - kumpul tidak jelas, ujung-ujungnya, suami kakak tidak terurus.

Biarpun dia jago masak, tapi Kakak adalah istri, sudah kewajiban untuk mengurus suami, ucap Murniati.

Alfian memang sangat bahagia memiliki Istrinya,walau kadang judes dan jutek, tapi Murniati tidak pernah abai sebagai istri, bahkan untuk kirim uang ke kampung nya saja, dia pasti ijin, tapi sayang saudara-saudaranya tidak ada yang menghargai keringatnya.

Ketiga kakak beradik bersama pasangan nya, bercerita hingga tak terasa sudah jam 11 malam, akhirnya mereka berpisah, Gladys bahagia sudah dapat membantu orang yang dulu membantunya.

Pak Liauw terkejut, bahwa rumah nomor 3, beserta tanah kosong, akan di bayar besok harganya 25 milyar.

Keesokkan harinya, semua telah beres, Alfian sudah mendapatkan Ruko yang di maksud, Gladys mengatakan bahwa dia memiliki orang yang hebat untuk masalah renovasi.

Jam 2 siang, mereka kembali bertemu, Alfian melaporkan, bahwa surat-surat nya sudah langsung di proses atas namanya, Sedangkan mobil dia beli 2 sesuai arahan Gladys, begitu Niko dan Michelle.

"Nona Muda, terimakasih atas pertolongan anda, istri saya sudah sehat, istri kakak ipar ku juga sudah sangat sehat, dan kaya dokter sudah boleh program kehamilan, ucap Liauw.

"Syukurlah, nah sekarang tolong urus rumah nomor 3 sekalian Tanah kosong nya juga, ucap Gladys.

"Baiklah, apakah nanti ada yang mau di rubah ? tanya Liauw.

Cat kembali saja, dan tolong periksa hal-hal yang lain, ucap Alfian.

Dengan Cepat Liauw membuat dokumennya, sementara Manajer sedang berhadapan dengan Dimas dan Viona di lokasi yang mereka ingin beli.

Mereka seolah lupa, beberapa hari lalu sempat mengirim orang untuk menculik Calista.

Alfian yang ingin melihat tanah kosong miliknya, meminta untuk melihatnya, setelah tanda tangan, mereka datang melihat lokasinya.

Mereka memutar dan jalan kaki, Karena jalan di belakang belum di aspal, masih bebatuan yang sedang di ratakan.

Mereka terkejut melihat Dimas dan Viona, namun mereka cuek, Gladys yang datang ke lokasi, tidak membawa Calista, karena lagi tidur bersama Putrinya Michelle.

"Maaf Tuan Dimas, kemarin siang sebelum anda menghubungi saya, tanah ini memang belum ada pemiliknya, ternyata disaat anda menghubungi saya, Sales kami sudah menjualnya kepada pemilik rumah nomor 1 dan 2, nah itu mereka, Nona Muda Gladys pemilik rumah nomor 1, sedangkan Nona Muda Michelle, pemilik rumah nomor 2, dan hari ini, Tuan Muda Alfian Soedono, juga membeli unit nomor 3, beserta tanah kosong itu, ucap Manajer itu.

"Kamu yakin, Rumah termahal di kompleksnya ini dia pemiliknya, tanya Dimas.

"Ya, dia beli beberapa bulan lalu, bahkan awal bulan, ke-dua Nona Muda itu, akan membangun rumah lagi di lahan ini, dan adik ipar ku yang menjadi kontraktor nya, dan mungkin unit nomor 3 juga katanya mau sekalian membangun, ucap Manajer itu.

"Berapa harga rumah - rumah itu? Tanya Dimas.

"Yang nomor 1, 35 milyar, no. 2. 28 milyar sedangkan no.3. 25 milyar., sedangkan luas tanah, juga paling besar yang nomor 1. 5000 meter, + Hook 5 x 100 m.

Jadi jika di gabung, Nona Muda Gladys, pemilik lahan terluas di area perumahan ini dengan total 12.000 meter.

Jika Tuan mau, kami ingin menawarkan, nomor 4 hingga nomor 10, tapi untuk rumah tidak bisa, karena unit no 4 hingga 10 sudah laku, ucap Manajer itu.

"Tolong anda batalkan pembelian mereka, nanti saya bicara dengan orangnya, ucap Dimas dengan penuh percaya diri.

" Gladys, Michelle, kalian batalkan niat kalian untuk membeli tanah ini, karena saya sudah memesannya, Ucap Dimas.

"Apa kamu sudah memberikan tanda jadi saat memesannya? Dan kapan kamu memesan tanah ini, sembarang saja kamu bicara, kau pikir kamu itu siapa ? Sengit Gladys.

"Menangnya kamu pantas tinggal di daerah ini, ejek Dimas.

"Hahahaha, sungguh lucu kamu, buktinya saya bisa tinggal disini, saya punya uang jadi bebas mau tinggal dimana.

"Berapa harganya, kamu menjual diri? fitnah Dimas.

"Apa kamu punya bukti, saya menjual diri, jika tidak ada, saya laporkan kamu ke ke polisi karena memfitnah saya, dan sekalian saya ungkit KDRT keluargamu kepadaku, ucap Gladys.

"Kalau bukan jual diri, darimana kamu punya uang, ucap Dimas.

"Kamu itu lucu, memangnya kamu siapa, hingga saya harus laporan keuangan sama kamu, yang penting aku tidak mengemis sama kamu, apa kamu sudah paham, dan jangan paksa saya bertindak lebih kepada mu! Ancam Gladys.

"Hahahaha, hanya Yatim Piatu mau mengancam saya, uang tidak seberapa hasil dari piaraan om om mau menandingi saya, jual diri pun kamu seumur hidup, tak akan sanggup mengalahkan saya, ejek Dimas.

"Apa kamu yakin Perusahaan kamu itu tidak akan hancur, tanya Gladys yang sudah di ambang batas kesabaran.

"Hahahaha, kamu mau bilang, om om yang memelihara kamu, akan sanggup menghancurkan perusahaan ku, apa kamu lupa siapa saya, Sombong Dimas.

"Dimas, saya tidak mencampuri urusan mu, tapi kamu sudah memfitnah adik ipar saya, ku peringatkan sama kamu, kesombongan kamu, akan berakibat buruk.

Gladys masih sabar dengan mu karena, Calista Putrimu, Dia darah Dagingmu, walau kamu sudah mengharamkan nya, rekaman suara kamu jelas ada, semua video penyiksaan kamu terhadap Gladys sudah ku tonton, saya juga ingin adik ipar bertindak tegas.

Aku yakin, kamu dan keluargamu, bahkan Keluarga Tirta, akan tersingkir dari deretan orang terkaya se Indonesia, kamu tidak tahu Gladys itu siapa saat ini, ucap Niko.

"Niko, kamu bukan siapa-siapa, kamu tidak berhak menasehati saya, Jelas-jelas dia mandul, saya tegaskan, haram aku di sebut sebagai ayah dari Putrinya Gladys.

Jangan kalian pikir dengan memungut anak, dan bisa menekan saya, agar saya memberikannya uang bulanan, kalian salah, tekan Dimas.

"Dimas, baiklah, sebenarnya aku juga sudah malas berbicara denganmu, jangan pernah menyalahkan saya, jika kelak Calista Abigail, tidak akan pernah mengakui mu sebagai ayahnya,

Episodes
1 Bab.01. Di Usir dan Benda Ajaib
2 Bab. 02. Menjadi Pemilik World Exchange Company ( WEC)
3 Bab. 03. Callista Abigail vs Kenzo Tirta Wahono
4 Bab.04 Perceraian
5 Bab 05. Mulai move on
6 Bab. 06. Teman makan Teman
7 Bab. 07. Michelle and Niko
8 Bab. 08. Batal Imunisasi
9 Bab.09 Rencana yang gagal
10 Bab. 10. Ketemu keluarga Wahono
11 Bab. 11 Bukan Gadis lugu lagi
12 Bab. 12 Hadiah sebuah ketulusan
13 Bab.13 Kedatangan sosok kakak laki-laki
14 Bab.14. Hadiah untuk sangat kakak laki-laki
15 Bab. 15. Dimas lagi
16 Bab.16. memberikan nafas untuk Perusahaan Dimas
17 Bab.17. Calista bertemu Dimas
18 Bab.18. Calista vs Wahono Tua
19 Bab.19. Keputusan
20 Bab.20. Bertemu Keluarga Darwin dan Suryadarma
21 Bab.21. Wahono takluk
22 Bab.22. Charles Darwin dan Gayatri Suryadarma
23 Bab.23. Pratiwi ibunya Dimas
24 Bab.24. Laki-laki sombong
25 Bab. 25. Saling memaafkan
26 Bab. 26. Hadiah untuk Kelly dan Bella
27 Bab. 27. Tiga Bersaudara
28 Bab. 28. Masalah di Perusahaan Niko
29 Bab. 29. Masalah Panti Asuhan
30 Bab. 30. Nenek moyang
31 Bab. 31. Pertemuan
32 Bab. 32. Calista mulai sekolah
33 Bab.33. Calista dan Garis Darah
34 Bab.34. Kerinduan seorang Ibu
35 Bab.35. Anggota keluarga Permadi
36 Bab. 36. Ketemu ibu
37 Bab. 37. Penjelasan
38 Bab. 38. Hasil Tes DNA
39 Bab.39. Kebahagiaan Keluarga
40 Bab. 40. Perusahaan lain
41 Bab. 41. HUT ibu Panti dan Reuni
42 Bab. 42. Sahabat di SMA
43 Bab. 43. Dodo dan Keluarga Besar
44 Bab. 44. Memberi untuk sahabat
45 Bab. 45. Ke Amerika Serikat
46 Bab. 46. Kehadiran kakek
47 Bab. 47. HUT : Status Calista
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab.01. Di Usir dan Benda Ajaib
2
Bab. 02. Menjadi Pemilik World Exchange Company ( WEC)
3
Bab. 03. Callista Abigail vs Kenzo Tirta Wahono
4
Bab.04 Perceraian
5
Bab 05. Mulai move on
6
Bab. 06. Teman makan Teman
7
Bab. 07. Michelle and Niko
8
Bab. 08. Batal Imunisasi
9
Bab.09 Rencana yang gagal
10
Bab. 10. Ketemu keluarga Wahono
11
Bab. 11 Bukan Gadis lugu lagi
12
Bab. 12 Hadiah sebuah ketulusan
13
Bab.13 Kedatangan sosok kakak laki-laki
14
Bab.14. Hadiah untuk sangat kakak laki-laki
15
Bab. 15. Dimas lagi
16
Bab.16. memberikan nafas untuk Perusahaan Dimas
17
Bab.17. Calista bertemu Dimas
18
Bab.18. Calista vs Wahono Tua
19
Bab.19. Keputusan
20
Bab.20. Bertemu Keluarga Darwin dan Suryadarma
21
Bab.21. Wahono takluk
22
Bab.22. Charles Darwin dan Gayatri Suryadarma
23
Bab.23. Pratiwi ibunya Dimas
24
Bab.24. Laki-laki sombong
25
Bab. 25. Saling memaafkan
26
Bab. 26. Hadiah untuk Kelly dan Bella
27
Bab. 27. Tiga Bersaudara
28
Bab. 28. Masalah di Perusahaan Niko
29
Bab. 29. Masalah Panti Asuhan
30
Bab. 30. Nenek moyang
31
Bab. 31. Pertemuan
32
Bab. 32. Calista mulai sekolah
33
Bab.33. Calista dan Garis Darah
34
Bab.34. Kerinduan seorang Ibu
35
Bab.35. Anggota keluarga Permadi
36
Bab. 36. Ketemu ibu
37
Bab. 37. Penjelasan
38
Bab. 38. Hasil Tes DNA
39
Bab.39. Kebahagiaan Keluarga
40
Bab. 40. Perusahaan lain
41
Bab. 41. HUT ibu Panti dan Reuni
42
Bab. 42. Sahabat di SMA
43
Bab. 43. Dodo dan Keluarga Besar
44
Bab. 44. Memberi untuk sahabat
45
Bab. 45. Ke Amerika Serikat
46
Bab. 46. Kehadiran kakek
47
Bab. 47. HUT : Status Calista

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!