Gedung yang kami sewa itu rencananya mau di Jual, 60 milyar, 3 lantai 50 x 60 m, ujar Niko.
Beli saja, singkat Gladys
Niko dan Michelle terdiam hampir tak bernafas, agak susah mengembalikan situasi normal.
"Kenapa dengan kalian berdua, ucap Gladys.
"Kamu sadar tidak, kamu batu berjanji akan menolong ku dengan 200 milyar, sekarang 60 milyar, kamu ngomong itu seolah tidak ada beban mengeluarkannya uang sebanyak itu", ucap Niko yang napasnya masih sesak.
"Hahahaha, janganlah 260 milyar, 100 triliun pun, aku masih sanggup berikan asalkan untuk Usaha", ucap Gladys sombong.
"Sudah-sudah, besok saya akan bertemu pemilik nya, akan saya sampaikan ucap Niko.
Mana nomor rekening kamu, ucap Gladys.
"Besok saja, jangan sekarang ucap Niko.
"Oke, tapi berikan nomor rekening kalian berdua sekarang, ucap Gladys.
"Michelle, aku tahu kamu lagi kesulitan, sudah ku transfer uang belanja kamu, karena pasti suami kamu ini, akan fokus pada pekerjaannya dan memang belum ada hasil, jangan tersinggung atas pemberian ku, ucap Gladys yang memberikan 25 milyar untuk sahabat terbaiknya.
"Tapi ini banyak sekali, ujar Michelle, dia rencananya akan menjual Cincin pernikahan mereka, agar bisa meringankan beban Suaminya, tapi justru di pertemukan dengan Gladys.
Beli rumah dan mobil, agar putri kalian bisa lebih leluasa, kamu satu-satunya sahabatku, jadi jangan sungkan padaku, ucap Gladys.
"Terimakasih ya, maaf kami tak bisa membantumu saat ada masalah, kami memang tidak tahu kamu ada dimana, ucap Michelle.
"Semua sudah lewat, aku ingin putriku memiliki bibi yang kuat dan tangguh, aku juga akan menyayangi putriku seperti ku sendiri, ucap Gladys.
"Hay Niko, bagaimana dengan project mu ? sapa mantan temannya Niko.
"Masih berjalan, sebentar lagi launching, ada apa, apa kamu sangat berharap aku jatuh ? tanya Niko.
"Hahahaha, aku hanya prihatin saja, aku cuma bilang jangan mimpi membuat market on-line, jika modal dengkul, lihat saya, aplikasi ku sudah 2 juta orang yang mendownload nya, mitraku juga sudah banyak,
"Syukurlah, jawab Niko
"Niko, begini saja, bagaimana kalau, aku modalin project mu, 100 milyar, ganti Saham 35%, jawab orang itu begitu angkuh.
"Maaf, saya sudah punya investor, bahkan lebih dari 100 milyar investor saya berikan, jadi terimakasih tawarannya, ucap Niko.
"Hanya orang bodoh yang berinvestasi lebih dari 100 milyar untuk projek tak jelas itu, ucap Orang itu.
"Tapi kamu juga tertarik bukan, dan apa kamu lupa, siapa yang membantu mu untuk menyelesaikan aplikasi kamu itu, dialah istriku, kamu saja belum membayar kontribusi istri ku, sok mau menanam saham di proyek saya.
Surat perjanjian istriku dengan mu masih ada, besok saya kami akan menuntut hak kami, jika tidak bayar, maka karya kami dengan otomatis dianggap ilegal, dari kampus sombong mu tak hilang-hilang! Juga, sengit Niko.
"Coba saja kamu menggugat nya, 1 triliun uang kamu pun tidak mampu menang melawan saya, sombong orang itu yang ternyata bernama Jody.
"Aku tahu, ayahmu petinggi di WEC,, makanya kamu dapat support dari sana, bukan begitu Tuan Jody Purnomo, Putra Aryo Purnomo Direktur Strategi marketing., ucap Niko.
"Hahahaha, ternyata kamu mengenal Ayahku, apa kamu sudah sadar siapa yang berhadapan dengan kamu.
Kamu tahu, seluruh start up, akan berhadapan dengan ayahku, jika sekali aku bicara, maka anggaran akan turun, tentunya bukan gratis, tetap kalian harus bertanggung jawab memajukan usaha kalian, tapi persoalan memutuskan mana yang layak atau tidak, aku bisa memberikannya masukkan,
Karena kamu sahabat ku, maka aku berikan 100 milyar untuk 30% saham, jadi bagaimana? Ucap Jody.
"WEC memang perusahaan sudah mendunia, tapi jika persyaratan kamu seperti itu, sama saja kamu memanfaatkan kekuasaan Ayahmu.
Niat Ayahmu, tercoreng dengan adanya kamu, yang diam-diam memanipulasi Ayahmu, ucap Niko.
Michelle dan Gladys, hanya diam menyimak perdebatan suami nya dan Jody, mereka tidak tahu jika pemimpin tertinggi nya ada disitu.
"Baiklah, terserah kamu berpikir seperti apa, tapi jika nanti kamu menghubungi saya, maaf harganya tidak seperti itu lagi, ucap Jody.
"Maaf Tuan, saya kagum dengan anda yang Putra salah seorang pemimpin di Perusahaan terbesar di dunia, ucap Gladys.
"Terimakasih Nona, Jawab Jody datar seolah tak menanggapi kehadiran Gladys.
"Paman Justin, selidiki seluruh start up yang di biayai oleh perusahaan kita, minta datanya ke pak Purnomo, dan panggil seluruh pemilik start up itu, besok malam laporannya sudah harus ada, perintah Gladys.
"Baik Nona Muda, tapi tumben mereka di kumpulkan ? Ucap Justin
"Nanti aku kirim apa alasannya,badan sekarang suruh Pak Purnomo telpon saya, waktunya 5 menit, balas Gladys.
"Baik Nona Muda, singkat Justin langsung berkeringat dingin.
"Maaf sekali lagi, betapa banyak kompensasi kamu terima dari mereka, ucap Gladys.
"Itu rahasia, membuat rekomendasi itu tidak gratis, jawab Jody.
terdengar suara telpon Gladys berdering.
"Apakah orang ini Ayahmu? tanya Gladys sambil menunjukkan layar yang tertera Nama pak Purnomo dsn fotonya.
"Ya itu ayah saya, jawab Jody mulai gugup
"Halo Tuan Aryo Purnomo,
"Selamat siang Nona Muda, apa yang saya bantu? jawab pal Purnomo dengan sopan
"Saya pikir anda sudah mulai lelah di posisi, bagaimana jika anda ajukan pensiun, karena saya sudah punya kandidat yang lebih hebat dari anda, ucap Gladys.
*Maaf Nona Muda, kok tiba-tiba saya di minta mundur, apa ada kesalahan saya, jika ada yang merugikan perusahaan, saya siap bertanggungjawab, tapi tolong jangan pecat saya, dipindahkan ke mana saja, saya bersedia Nona Muda, Jawab Aryo Purnomo.
"Tapi anda sudah membocorkan rahasia Perusahaan, jawab Gladys.
"Jody semakin pucat mendengar suara ayahnya yang bergetar karena tiba-tiba di suruh mundur.
"Maaf Nona Muda, seumur saya tidak pernah melakukan hal seperti itu, jawab Purnomo.
"Apa kamu kenal dengan Jody Purnomo, dia mengaku kamu ayahnya, lihat baik-baik, ucap Gladys sambil menyorot kameranya ke hadapan Jody.
"Itu Putra pertama' saya, ada apa sebenarnya Nona Muda, Apakah Putra saya menyinggung anda? Jawab Purnomo semakin gugup.
"Dia tidak menyinggung ku, hanya saja, dia berkata, dia mampu merekomendasikan startup mana yang akan kita bantu, pertanyaan saya, apakah dia berhak memberikan kamu rekomendasi, apa kita kekurangan Tim untuk mengevaluasi setiap permohonan yang datang?
Dan kenapa anda dengan segera membuat keputusan, jika anakmu sehebat itu, kenapa kamu tidak berhenti saja biar dia yang menggantikan Kamu? Tekan Gladys.
"Maafkan saya Nona Muda,
"Kamu tahun, setiap rekomendasi yang di buat anakmu, dia menarik keuntungan untuk pribadinya, 1 rekomendasi dia mendapatkan 20 hingga 30 % saham, segera selesaikan dan besok malam semua laporan seluruh startup rekomendasi putramu, biar saya yang evaluasi, jika terbukti Putramu menarik keuntungan dari mereka, saya akan penjarakan putramu, ucap Gladys dan menutup telpon nya
"Niko Perusahaan mana yang menarik dana 100 milyar milikmu, tanya Gladys.
"WEC,, awalnya sudah sepakat, dan akan di cairkan dalam 7 hari kerja, makanya saya berhutang ke ke sahabat saya untuk menyiapkan segala sesuatu nya, termasuk sewa gedung yang lebih layak, di hari kelima, datang email bahwa ada kesalahan teknis, jadi pihak WEC, membatalkan nya, padahal seluruh assessment semuanya lulus, tapi kami bisa apa, ya sudah, saya jual rumah dan mobil serta perhiasan istriku untuk bayar hutang, itupun masih belum cukup, bersyukur temanmu juga pengertian", ucap Niko.
"Saya curiga, tuan Jody yang memanipulasi nya, ucap Gladys terang-terangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments