"Gladys sudah-sudah, kasihan Calista, ucap Michelle
"Entah manusia darimana datang-datang berlagak yang punya Restoran, umpat Gladys sambil menenangkan Calista.
"Mohon maaf, perdebatan kalian telah mengganggu kenyamanan pelanggan yang lain, jika masih belum selesai, tolong selesaikan di luar, ucap Manajer Restoran.
"Katakan pada pemilik kalian, Wahono bilang, blacklist wanita ini dari Restoran kalian, ucap Wahono tua.
"Nanti saya sampaikan ke owner nya, ucap Manajer itu tak mau berdebat, karena malas dengan keangkuhan keluarga itu.
"Tenang saja mbak, restoran ini bukan milik mereka, hak kami untuk menerima siapapun orang yang hendak makan disini, ucap Manajer itu ke Gladys, setelah keluarga Wahono pergi.
"Terimakasih, ucap Gladys.
"Sungguh sadis mereka, ucap Niko yang baru bersuara.
"Jika Dimas dulu tidak menutup identitasnya, mustahil aku menerimanya menjadi Suamiku, 3 tahun aku berusaha membantunya di restoran setelah kalian pergi, ternyata aku hanya di manfaatkan oleh Dimas, ucap Gladys meratapi kebodohan nya.
"Semua sudah berakhir, lain kali jangan di ladeni, ucap Michelle.
"Kalau mereka diam, aku juga diam, tapi jika mereka sudah mulai berbicara aneh-aneh, aku tak pandang siapa mereka.
Jika aku mau, hari ini juga mereka bangkrut, tapi aku masih berpikir manusiawi.
"Mas, apa Gladys seperti itu saat masih menjadi istrimu, tanya Viona.
"Tidak, dia sangat sopan kalau bicara, hanya saja dulu memang aku tak pernah mencintainya, Nenek yang mendesak ku agar cepat menikah karena dia sudah sakit-sakitan, lagian kamu waktu itu entah kemana, ucap Dimas.
"Maafkan Viona mas, gara-gara kepergian ku, hingga mas salah memilih pasangan, ucap Viona.
"Semua sudah lewat, kita fokus saja pada Putra kita, ucap Dimas.
"Lalu, bagaimana dengan Putrinya Gladys, apakah itu putrimu atau bukan? Tanya Viona.
"Entah dia pungut bayi darimana, dan kalaupun itu anakku, sampai kapanpun aku tidak akan mengakuinya, apalagi menerimanya, ucap Dimas.
"Makanya, kita juga jangan sampai berhubungan dengan dia, aku lebih baik menghindar, dia tidak ada harga dirinya, jadi ngomong sesuka hati, kalau kita, asal ada wartawan, reputasi kita hancur ", ucap Viona lembut tapi mengandung penghinaan.
"Ya sudah, jika kamu tak sengaja bertemu dengan nya di mana saja, tidak perlu kamu menyapanya, ucap Dimas.
"Ia mas, aku juga tidak ingin kena makian dari dia", ucap Viona.
"Tapi darimana biaya dia hidup dan anaknya? celetuk Dimas.
"Bisa jadi, di pelihara orang kaya, kata Lulu, dia numpang di rumah temannya, dan rumah itu harganya 35 milyar, dan semua di tanggung, hanya om-om kaya yang mau memberikan hal seperti itu, ucap Viona.
"Benar juga ya, kalau teman paling sekedarnya membantu, ya tempat tinggal boleh lah, tapi masa ia terus-menerus seperti itu, ucap Dimas.
"Itulah kenapa Lulu bingung, katanya lagi, Gladys punya mobil harga 6 milyar, kan lebih tidak masuk akal lagi mas, lanjut fitnah Viona dengan kata-kata lembut.
"Ternyata kepolosan nya dulu hanya menutupi sifat aslinya, ucap Dimas, langsung menghakimi.
Diposisi Wahono dan istrinya, mereka sedang memarahi Davina, tapi karena terlalu sayang jadi marahnya hanya seperti itu.
Gladys segera menghubungi Justin, dia memerintahkan agar, setelah keluarga Wahono selesai dengan kewajibannya, maka tarik semua saham WEC, dan stop memberikan pinjaman kepada keluarga Wahono maupun Tirta, jika ada aset mereka yang hendak di jual, silahkan beli dengan harga murah.
Michelle dan Niko yang mendengarnya merasa ngeri tapi juga bahagia, Niko merasakan kebahagiaan bukan kepalang, keluarga Tirta telah menyia-nyiakan keluarganya, kini ada yang membantunya membalas dendam.
"Kak Niko, adik membantu kakak untuk membalas perbuatan keluarga Tirta kepada keluarga kakak, tapi janji 1 hal sama adik apakah boleh? Ucap Gladys.
"Apa itu dek? tanya Niko.
"Jangan pernah membantu keluarga Tirta, apapun yang terjadi, mereka juga tidak akan bangkrut total, hanya saja mereka akan terlempar ke Pengusaha menengah saja, ucap Gladys.
"Kakak berjanji, sepeserpun tidak akan pernah kakak membantu mereka, kakak tidak mau orang tuaku sedih karena aku membantu mereka, juga kakak tidak mau usahamu sia-sia, kakak sudah berjanji, kamu adalah aku dan Michelle, sampai kapanpun aku dan Michelle akan menyayangi mu, ucap Niko.
"Terimakasih kak, Kak Michelle sangat beruntung memiliki suami berhati baik seperti kakak, ucap Gladys.
"Kamu juga harus menata masa depan mu, kami akan selalu ada untukmu, ucap Michelle.
"Ia kak, aku juga tidak mau berlarut - larut dengan masalah ini, saya juga sudah harus kekantor, walau hanya datang berkunjung saja, tidak mungkin aku hanya bekerja di rumah terus, ucap Gladys.
"Baguslah, sibukkan harimu agar tidak terlalu mengingat masalah keluarga brengsek itu, ucap Michelle.
Ketiga orang itu kembali berkeliling, Gladys membeli beberapa pakaian yang pantas untuk ke kantor, dia sudah putuskan bahwa besok Senin dia akan datang berkunjung ke perusahaan miliknya.
"Halo Paman Justin, besok saya akan ke kantor, kumpulkan semua petinggi Perusahaan dari seluruh Perusahaan yang di miliki WEC Group miliki, Perintah Gladys.
"Baik Nona Muda, Paman akan menghubungi mereka lewat pesan darurat, jawab Justin.
"Gladys, apa boleh kakak beli rumah di dekat kamu, biar kakak tidak kesepian saat kakak iparmu ke kantor, Ucap Michelle.
"Bagus itu, persis di samping rumahku ada rumah yang hendak jual, harganya juga cukup murah 28 milyar, bangunan rumah itu hampir sama dengan dengan milikku, hanya beda luas tanah saja, ucap Gladys.
"Terlalu mahal itu sayang, ucap Michelle.
"Halo Tuan, saya Gladys yang dulu membeli rumah dari anda, apakah anda masih mengingat saya? tanya Gladys.
"Saya masih mengingat anda, kira-kira apa yang bisa saya bantu, jika anda butuh orang untuk mengecat kembali rumah anda, atau mengatur taman, bahkan renovasi, dengan senang hati saya akan membantu anda, ucap Sales itu.
"Saya ingin membeli rumah yang di samping saya, bisakah kita ketemu hari ini, tanya Gladys.
"Sangat bisa Nona Muda, kebetulan saya berada di Blok sebelahnya, dan mau beranjak pergi, tapi saya masih punya banyak waktu, jawab Sales itu.
"Tunggu saya sebentar, kurang dari sejam saya tiba, silahkan tunggu di rumah saya saja, biar pelayan saya melayani anda, ucap Gladys.
"Baik Nona Muda, saya tunggu di rumah anda saja, jawab Sales itu dengan senyum sumringah.
Jika dia berhasil menjual rumah itu, maka hari ini dia mendapatkan rejeki besar, bonus 3% akan menjadi miliknya, kalau yang pertama sudah deal, rumah seharga 15 milyar, dan yang ini 28 milyar.
Sales itu juga punya jasa kontraktor walau hanya kelas kecil, tapi sudah sangat menghasilkan, dia sendiri seorang arsitek, istrinya desain interior, jadi kompak, banyak klien yang senang dengan hasil kerja Sales itu.
30 berkendara, akhirnya Gladys dan Michelle serta Niko tiba di rumahnya.
Terlihat Sales tersebut dengan setia menunggu menunggu Gladys, dia yakin Gladys pasti membeli rumah itu, dan kemudian renovasi sedikit dan pembuatan taman.
"Maaf Pak Liaw, tadi saya lagi di Mall, rumah itu bukan untuk saya, tapi buat kakak saya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments