Semua orang yang sedang berada di dalam perpustakaan lalu menatap ke arah Kazumi dengan ekspresi mengganggu karena ia melepaskan teriakan secara tiba-tiba.
Kazumi menyadarinya, dia tertawa canggung selagi menundukkan kepalanya itu berkali-kali untuk meminta maaf kepada mereka lalu duduk kembali selagi menghalangi wajahnya dengan sebuah buku.
"Berlebihan sekali...! Tadi itu cukup keterlaluan!" batin Kazumi.
Beberapa menit kemudian, Kazumi menurunkan buku yang menghalangi wajahnya untuk memastikan tidak ada yang melirik ke arahnya lagi.
Dan sepertinya mereka semua telah kembali fokus dengan bacaannya tersendiri, Kazumi langsung menatap ke arah Kakaknya itu yang sedang tertidur pulas.
Walaupun tadi ia berteriak cukup keras, Shizumichi tidak terbangun sedikitpun sampai ia hanya bisa menghela nafasnya cukup panjang karena tidak bisa berharap lebih dari Kakaknya itu yang memang tidak bisa diandalkan dalam hal seperti itu.
"Bangun, Kak," Kazumi mengguncang bahu Shizumichi dengan lembut.
"Kita punya banyak hal yang harus dilakukan."
Shizumichi menguap lebar dan mengucek matanya, "Kenapa sih? Aku masih mengantuk..."
Kazumi mengerutkan dahinya kesal dimana ia langsung menekan hidung Shizumichi sampai ia mulai terbangun dengan ekspresi sebal, "Baik, baik, aku bangun!"
"Dengar, ini masalah yang cukup serius." Kazumi memperlihatkan kembali tujuan Touriverse kepada Shizumichi yang hanya bisa menatap dengan tatapan kosong.
"Hehhhh... Aku tidak mengerti... bahasa Alien..."
Kazumi mendekati jarinya itu dengan kening Shizumichi, "The Mind."
Kening Shizumichi langsung menerima satu sentilan sampai ia mulai mengeluh selagi mengusap-usap keningnya itu.
"Seharusnya kau bisa membacanya sekarang." Kazumi juga menekan jam tangan Shizumichi agar dia bisa melihat tujuan dari Touriverse lebih dekat.
Ketika Shizumichi mencoba untuk membacanya, otaknya merespon dengan sangat mulus sampai ia mengerti bahasanya.
"Heh, aku bisa mengerti! Hebat! Hebat! Pasti ini karena efek dari kemampuan The Mind yang hebat itu."
Kazumi menghela nafasnya, yang dikatakan Kakaknya itu memang benar bahwa ia bisa mengerti bahasa Elementa Script secara instan berkat kemampuan The Mind yang mampu membagikan pengetahuan Kazumi kepada Shizumichi.
Tetap saja yang paling memperjuangkan pengetahuan itu adalah Kazumi sampai The Mind miliknya akan terus bertambah kuat dengan semakin banyak pengetahuan baru yang ia pelajari, jadi itu cukup menguntungkan baginya.
"Semua jenis Terran Orbs ya... dimulai dari yang paling murah dan mahal."
"Urutannya berawal dari Terra-Orb, Aqua-Orb, Pyro-Orb, dan Aero-Orb."
Kazumi mengangguk, "Kau sendiri seharusnya mengingat harga makanan kafe di sebelah ini bukan?"
"Bolo-bolo itu memiliki harga 1250 Terra-Orb. Mahal sekali..."
"10.000 Terra Orb itu setara dengan satu Aqua-Orb hingga seterusnya sampai Aero-Orb yang membutuhkan 10.000 Pyro-Orb agar bisa menghasilkan satu..."
"Halah, mudah~ kita hanya perlu merampok!"
Kazumi langsung menarik-narik pipinya itu, "Mudah sekali berbicara seenaknya! Kita ini harus berperan seperti orang baik!"
"Ibu dan Ayah tidak mengajari kita untuk melakukan kejahatan, kita harus memperjuangkan semua uang itu agar bisa pulang, bodoh!!!"
"Aw! Aw! Sakit! cakittttt..."
Kazumi melepaskan kedua pipi Shizumichi yang memerah, "Urgh... Jahat sekali, Kazumi. Padahal engkau dan aku seharusnya tahu kita bisa menghasilkan banyak sekali uang dengan berpetualang."
"Ya, ya, aku tahu. Maka mulai dari sekarang tujuan kita tidak jauh dari berpetualang serta mengumpulkan Terran Orbs sampai menginjak targetnya!"
Kazumi mulai menyimpan kembali semua buku yang sudah ia baca sampai selesai, dia sekarang hanya membutuhkan buku tentang sihir dalam dunia ini agar bisa mempelajarinya.
Dia meminjam buku itu untuk sehari lalu pergi bersama Shizumichi menuju tempat yang bisa menghasilkan sebuah uang.
Kazumi sempat mendekati seorang pria tua yang sedang memotong ranting-ranting pohon, "Permisi, apakah di Terrapolitan menyediakan sebuah pekerjaan yang terkait dengan petualangan?"
"Ohh, kalian sepertinya pengembara yang baru saja tiba di Terrapolitan ya..."
"Jalan saja lurus dari sini lalu kalian akan melihat papan besar yang bertulisan 'Elemental Commerce Guild'."
"Tempat yang sangat cocok untuk menghasilkan uang ketika sedang berpetualang."
"Terima kasih." Kazumi tersenyum tulus lalu ia menarik lengan Shizumichi untuk pergi menuju Elemental Commerce Guild.
"Ayo, Kakak! Kita harus menghasilkan uang mulai dari sekarang."
"Iyeeyyyyy! Adventure!!!"
...
...
Kazumi dan Shizumichi tiba di Elemental Commerce Guild, sebuah bangunan megah dengan pintu kayu besar dan papan nama yang bersinar terang di atasnya.
Saat mereka memasuki gedung, mereka disambut oleh seorang wanita dengan seragam guild yang tersenyum ramah.
"Selamat datang di Elemental Commerce Guild. Ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu.
"Kami mencari pekerjaan terkait petualangan untuk menghasilkan uang," jawab Kazumi dengan tegas.
Wanita itu mengangguk dan memberi isyarat agar mereka mengikutinya. Mereka dibawa ke sebuah ruangan dengan papan pengumuman besar yang dipenuhi dengan berbagai misi dan tugas.
"Ini adalah papan misi kami. Silakan pilih misi yang kalian anggap sesuai dengan kemampuan kalian," ujar wanita itu.
"Seperti dalam dunia fantasi manapun ya." Shizumichi terkekeh.
"Disambut dengan seorang resepsionis wanita yang seksi lalu memilih misi sesuai dengan kesanggupan kita."
"Ya, berbedanya misi di sini tidak ramah untuk pemula karena secara teknis kita sedang berada dalam Ibu kota dari dunia ini." Kazumi menghela nafasnya.
Kazumi dan Shizumichi mulai memeriksa papan misi. Beberapa misi tampak sederhana, seperti mengumpulkan bahan herbal atau mengantarkan pesan, tetapi satu misi menarik perhatian Kazumi.
Misi tersebut ditandai dengan warna merah dan memiliki tulisan besar yang berbunyi: "Membunuh Lima Monster Unik."
Kazumi menunjuk ke misi itu. "Bagaimana dengan yang ini?"
Wanita guild memandang misi itu dengan serius. "Itu adalah misi yang sulit. Lima monster unik ini sangat berbahaya dan tidak mudah ditemukan."
"Namun, hadiahnya sangat besar. Setiap monster memiliki harga masing-masing, dan jika kalian berhasil membunuh semuanya, kalian akan mendapatkan imbalan yang cukup untuk hidup nyaman selama beberapa bulan."
Shizumichi menatap Kazumi dengan mata berbinar. "Aku rasa kita bisa melakukannya. Lagipula, kita butuh uang yang banyak, kan?"
Kazumi mengangguk setuju. "Baiklah, kami akan mengambil misi ini."
Wanita guild tersenyum dan memberikan mereka dokumen misi. "Berhati-hatilah. Lima monster unik ini adalah: Flame Wyvern, Crystal Serpent, Thunder Behemoth, Shadow Wraith, dan Frost Titan."
"Setiap monster memiliki kekuatan elemen yang berbeda, jadi pastikan kalian mempersiapkan diri dengan baik."
Wanita itu mulai meminta kartu identitas lalu memasang semacam alat yang dapat merekam jejak petualangannya sebagai bukti atas misi yang dilaksanakan.
"Kartu Identitas itu bekerja tidak hanya sebagai pengenal melainkan sumber informasi yang dibutuhkan terhadap misi kalian."
"Informasi terhadap kelima monster itu akan diperlihatkan melalui kartu kalian dimana semua informasi itu terkumpul dari setiap kartu identitas yang pernah melihat kelima monster tersebut."
"Dan ketika kalian menerima suatu misi maka kartu itu akan memberikan kalian arahan menuju tempatnya, anggap saja sebagai navigasi yang begitu membantu."
"Dengan ini saya mengucapkan, semoga kalian diberkahi dengan segala keberuntungan. Jangan memaksakan diri jika kalian memang tidak sanggup."
Kazumi dan Shizumichi mengangguk serius dan mengambil dokumen misi. Mereka meninggalkan guild dan mulai menatap satu sama lain untuk membuat sebuah rencana.
"Kita harus berhati-hati dan mempersiapkan strategi yang baik untuk menghadapi masing-masing monster ini," ujar Kazumi sambil memeriksa informasi yang ia lihat dari kartu itu.
"Jangan khawatir, Kazumi. Kita akan melakukannya bersama-sama."
"Lagi pula, kau dan aku sudah dipenuhi banyak sekali pengalaman tentang bertarung melawan makhluk yang berbahaya."
"Jangan sampai ajaran Ayah dan Ibu menjadi sia-sia!" Shizumichi tersenyum dengan kedua matanya yang tertutup.
Entah kenapa perkataan itu membuat Kazumi merasa sedikit khawatir sekarang ia tahu Kakaknya memang selalu bisa diandalkan dalam pertarungan apapun.
"Bisakah jelaskan tentang bagaimana cara bekerja sihir dalam dunia ini?" Shizumichi tertawa selagi mengusap kepalanya sendiri.
"Hahhhh... sudah kuduga..."
"Aku akan menjelaskannya dalam perjalanan, dengar baik-baik ya."
Kazumi dan Shizumichi memulai petualangan mereka untuk memburu lima monster unik.
Mereka tahu bahwa perjalanan ini akan penuh bahaya, tetapi mereka juga tahu bahwa jika mereka berhasil, mereka akan mendapatkan imbalan yang cukup besar untuk mewujudkan impian mereka.
Perjalanan pertama mereka dimulai menuju wilayah pegunungan di utara, tempat di mana Flame Wyvern dikabarkan tinggal.
Dengan tekad yang kuat dan persiapan yang matang, Kazumi dan Shizumichi siap menghadapi tantangan besar ini.
Sepanjang perjalanan, Kazumi menjelaskan tentang sihir dan sedikit pengetahuan mengenai dunia kepada Shizumichi yang sedang memperhatikan sekitarnya itu.
Shizumichi juga sedang memegang kartu Identitasnya sebagai pemandu jalanan agar mereka tidak tersedia, kartu itu sudah memberikan arahannya kepada mereka berdua.
Kazumi mulai menjelaskan, "Dalam Touriverse, sihir berasal dari 'Primordial Elements' yang disebut sebagai Elemen Primordial."
"Tidak hanya mencakup elemen biasa tetapi juga elemen yang lebih eksotis dan langka."
"Para penyihir di Touriverse mempelajari dan menguasai satu atau lebih dari elemen-elemen ini melalui 'Convergence Points' alis titik Konvergensi, tempat di mana energi primordial berkumpul."
"Elemen primordial ini sepertinya tidak selalu mengacu kepada elemen seperti api, air, atau hal lainnya melainkan campuran dari kemampuan lain."
"Terkait dengan ruang, waktu, kekuatan, kekosongan, atau hal lainnya yang muncul melalui imajinasi para penyihir."
"Heh, begitu ya. Itu artinya kekuatan waktuku sudah menjadi bagian dari elemen primordial ya." Shizumichi mulai berbicara selagi memunculkan lambang waktu pada telapak tangannya.
"Banyak sekali tahapan yang dapat digunakan untuk menciptakan sihirnya, dengar..."
---------------------------------------------------------------------------
Elemental Bonding (Pembentukan Ikatan)
- Proses: Penyihir harus menemukan Convergence Points untuk menjalin ikatan dengan elemen primordial. Ritual ini membutuhkan mediasi dan pemahaman mendalam tentang elemen tersebut.
- Konsekuensi: Ikatan dengan elemen primordial bisa bersifat mendalam dan kompleks, mempengaruhi karakter dan kekuatan penyihir.
Essence Channeling (Penyaluran Esensi)
- Proses: Penyihir menyalurkan energi hidup mereka (Essence) ke elemen primordial melalui meditasi atau mantra. Semakin kuat sihir yang ingin digunakan, semakin banyak Essence yang diperlukan.
- Konsekuensi: Penyaluran Essence yang berlebihan dapat melemahkan penyihir secara fisik dan mental. Dalam kasus ekstrem, bisa menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan kematian.
Elemental Manifestation (Manifestasi Elemen)
- Proses: Dengan Essence yang telah disalurkan, penyihir dapat memanifestasikan elemen primordial dalam bentuk sihir yang diinginkan. Manifestasi ini bisa berupa serangan, pertahanan, atau kemampuan khusus lainnya.
•Contoh:
- Void: Teleportasi, penghilangan objek, atau jebakan kekosongan.
- Time: Manipulasi waktu, percepatan gerakan, atau pembalikan waktu.
- Light: Sinar penyembuh, perisai cahaya, atau serangan cahaya.
- Shadow: Penyembunyian dalam bayangan, ilusi gelap, atau serangan bayangan.
- Mind: Kontrol pikiran, komunikasi telepati, atau perlindungan mental.
- Spirit: Pemanggilan roh, penyembuhan jiwa, atau pengusiran roh jahat.
Elemental Mastery (Penguasaan Elemen)
- Proses: Dengan latihan dan pengalaman, penyihir dapat meningkatkan penguasaan mereka atas elemen primordial, memungkinkan mereka untuk menggunakan sihir yang lebih kompleks dan kuat.
•Tingkat Penguasaan:
- Novice (Pemula): Menggunakan sihir dasar dengan dampak terbatas.
- Adept (Ahli): Menggunakan sihir menengah dengan efek yang lebih besar.
- Master (Master): Menggunakan sihir tingkat tinggi dengan kontrol penuh dan dampak yang sangat besar.
- Archmage (Archmage): Menggunakan sihir legendaris yang bisa mengubah keadaan dunia.
---------------------------------------------------------------------------
"Convergence Point ini semacam energi yang dibutuhkan untuk menggunakan suatu sihir 'kah?" Tanya Shizumichi.
"Tidak, itu merupakan titik atau lokasi di mana energi dari berbagai "Primordial Elements' berkumpul dan berinteraksi dengan intens."
"Titik-titik ini memiliki peran krusial dalam kehidupan para penyihir, baik sebagai sumber kekuatan maupun sebagai tempat untuk melakukan berbagai ritual magis.
"Mungkin untuk mempelajari sihir yang diinginkan maka kita harus pergi menuju tempat tersebut lalu menggunakan empat cara yang aku jelaskan tadi."
"Hehhh... Rumit sekali ya, untungnya kita dipermudah karena cara kita mempelajari sihir di dunia kita juga sama sulitnya."
"Mana dalam dunia ini diganti dengan sebutan Essence." Kazumi melanjutkan penjelasan.
"Dalam Touriverse, penggunaan sihir tidak semata-mata bergantung pada kekuatan elemen primordial, tetapi juga membutuhkan sumber energi khusus yang dikenal sebagai Essence."
"Essence adalah energi hidup yang ada di dalam setiap makhluk hidup, benda magis, dan bahkan di beberapa tempat sakral seperti Convergence Points.
"Essence juga dapat disebut sebagai manifestasi dari kekuatan hidup dan alam semesta."
"Ini tidak hanya berfungsi sebagai bahan bakar untuk sihir, tetapi juga sebagai penghubung antara penyihir dan elemen primordial yang mereka kuasai."
"Essence memiliki beberapa sifat unik yang membedakannya dari konsep energi magis lain seperti Mana contohnya..."
"Essence dapat dipulihkan melalui istirahat, meditasi, atau dengan menghabiskan waktu di lokasi-lokasi kaya energi seperti Convergence Points."
"Ada yang disebut resonansi, semakin kuat resonansi antara penyihir dan elemen primordial mereka, semakin efisien penggunaan Essence."
"Resonansi ini dapat diperkuat melalui latihan dan pemahaman mendalam tentang elemen yang dipilih. "
"Essence dapat berfluktuasi berdasarkan kondisi fisik, emosional, dan mental penyihir."
"Keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari membantu menjaga stabilitas Essence."
Shizumichi untuk pertama kalinya menaruh banyak sekali ketertarikan dalam pengetahuan itu, mungkin karena dia bisa menggunakan kesempatannya dengan memperkuat sihir dan kemampuan miliknya sendiri.
"Di sini, aku coba jelaskan tentang faktor-faktor uniknya tersendiri."
---------------------------------------------------------------------------
Resonance (Resonansi):
-Deskripsi: Resonansi adalah keselarasan antara penyihir dan elemen primordial mereka. Semakin kuat resonansi, semakin efisien penyaluran Essence dan manifestasi elemen.
- Cara Meningkatkan: Melalui meditasi, latihan bersama, dan pemahaman mendalam tentang elemen dan Convergence Points.
Arcane Artifacts (Artefak Arcane):
- Deskripsi: Artefak magis yang dapat memperkuat atau memperluas kemampuan sihir penyihir. Artefak ini dibuat dari bahan-bahan khusus yang memiliki afinitas dengan elemen tertentu.
- Contoh: Cincin Void, Jam Pasir Waktu, Amulet Cahaya, Mantel Bayangan, Tiara Pikiran, Tongkat Roh.
Dual Bonding (Ikatan Ganda):
- Deskripsi: Beberapa penyihir memiliki kemampuan langka untuk membuat ikatan dengan lebih dari satu elemen primordial, memungkinkan mereka untuk menggunakan kombinasi elemen.
- Konsekuensi: Penggunaan Dual Bonding memerlukan keseimbangan yang rumit antara dua elemen primordial, dan jika tidak dikendalikan dengan baik, bisa menyebabkan konflik elemen yang berbahaya.
---------------------------------------------------------------------------
"Hehhhh... Menarik sekali ya cara bekerja sihir dalam skala luas di dunia ini."
"Mungkin ketika kita sudah selesai dengan misi ini, kita harus mengunjungi beberapa tempat yang memiliki Convergence Point atau kusingkat CP saja!" Shizumichi mengangkat tinjunya itu.
"Dual Bonding... jadi itu semacam kombinasi atas dua elemen ya seperti ini!" Shizumichi menunjuk ke depan lalu ia melepaskan tembakan cahaya berapi yang menumbangkan pohon di hadapannya.
"Tidak memerlukan rapalan atau penamaan sihir apapun?" Shizumichi bertanya kepada Kazumi yang masih membaca.
"Iya, lakukan saja secara natural karena Essence dalam diri kita pasti akan merespon dengan sendirinya."
"Tidak perlu meneriakkan nama sihirnya atau menggunakan kata-kata berupa perapalan."
"Hahaha. Tapi, kenyataannya menggunakan rapalan itu terkesan sangat berlebihan sampai aku selalu saja geli ketika mereka berbicara seperti..."
"Ehem~"
"Wahai api, tolong bakarlah keseluruhan dari hutan ini! Burning Storm---"
"Ah."
Wajah Shizumichi dan Kazumi berubah total menjadi penuh keterkejutan karena hutan di sekeliling mereka benar-benar terbakar total.
Terjadi kebakaran hutan yang menghasilkan begitu banyak asap sampai Kazumi langsung berteriak, "Kakak bodoh...!!!"
Untungnya Kazumi bergerak cepat dengan memanggil hujan badai sampai memadamkan keseluruhan api itu secara instan.
Dan petualangan mereka kembali berlanjut, kali ini dengan segala pengetahuan yang telah mereka terima dalam Touriverse sampai mereka merasa yakin bisa menyelesaikan misi ini.
Membutuhkan waktu berjam-jam untuk mereka sampai di wilayah pegunungan di utara, tempat di mana Flame Wyvern berada.
"Hah! Hah! Hah! Lelahnya...!!!" Shizumichi berbaring di atas batu dengan ekspresi kelelahan.
"Mengapa kita tidak bisa terbang atau menggunakan sihir yang dapat memindahkan tempat kita ke destinasi itu..."
"Hah... Hah... Hah... Itu akan memakan banyak Essence dalam diri kita." Kazumi menjawab dengan nada kelelahan juga.
"Penggunaan sihir seperti itu lebih efektif ketika sedang berada di dalam area CP."
Kazumi dan Shizumichi memutuskan untuk beristirahat di sebuah batu besar, mengumpulkan kembali napas mereka setelah perjalanan panjang menuju pegunungan di utara.
Langit senja mulai berubah menjadi gelap, dan udara pegunungan yang sejuk sedikit memberikan ketenangan pada tubuh mereka yang kelelahan. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama.
Tiba-tiba, mereka merasakan getaran kecil di tanah di bawah mereka. Shizumichi, yang berbaring di atas batu, segera duduk tegak, mengalihkan pandangannya ke arah Kazumi yang juga terlihat waspada.
"Apakah kau merasakan itu?" tanya Shizumichi dengan suara rendah.
Kazumi mengangguk, tatapannya tajam mengarah ke lereng gunung di depan mereka. "Ada sesuatu yang besar mendekat. Bersiaplah, Kak."
Belum sempat mereka berdiri sepenuhnya, suara gemuruh yang menakutkan terdengar, menggema di antara pegunungan.
Dalam sekejap, sesosok makhluk raksasa muncul dari balik kabut tebal yang menyelimuti puncak gunung.
Sosok itu adalah Flame Wyvern, monster yang menjadi tujuan pertama mereka dalam misi ini.
Flame Wyvern adalah makhluk yang mengesankan dengan tubuh besar bersisik merah menyala, seolah-olah seluruh tubuhnya terbuat dari api yang berkobar.
Matanya yang menyala dengan intensitas api memandang tajam ke arah mereka. Setiap kali makhluk itu bergerak, getaran hebat terasa di tanah, dan suhu di sekitarnya meningkat secara drastis.
Shizumichi segera berdiri dan mengangkat tangannya, siap untuk memulai serangan. "Kazumi, kita harus menggunakan strategi yang kita bahas tadi. Ini tidak akan mudah."
Kazumi mengangguk cepat, kemudian mulai mengumpulkan Essence dalam dirinya. "Kau mengambil sisi kiri, aku akan mencoba mengalihkan perhatiannya dari kanan."
Mereka berdua berlari ke arah yang berlawanan, mencoba mengapit Flame Wyvern. Shizumichi mengangkat tangannya, mengarahkan telapak tangannya ke depan.
"Golden Bolt!" serunya, meski tanpa perlu rapalan. Dari tangannya, muncul cahaya terang yang menembus udara, mengarah tepat ke mata kiri Wyvern.
Wyvern mengeluarkan raungan marah saat terkena serangan Shizumichi, kepalanya berputar cepat ke arah serangan datang.
Kazumi, yang berada di sisi kanan, memanfaatkan momen ini untuk melancarkan serangannya sendiri.
Dengan gerakan cepat, ia mengumpulkan Essence dan melemparkan bola air besar ke arah sayap Wyvern.
Ledakan bola air tersebut mengenai sayap kiri Wyvern, membuatnya mengeluarkan suara geram yang lebih keras.
Wyvern membalas dengan mengibaskan ekornya yang besar dan berbatu ke arah Kazumi, yang dengan cepat melompat ke samping untuk menghindar.
"Haaaaarrrrrggghhhhhhh!" Kazumi berteriak, mengarahkan serangan Essence ke arah Flame Wyvern, membuat gumpalan air di sekitar tubuh makhluk itu.
Meskipun serangan itu tidak terlalu merusak, itu berhasil mengalihkan perhatian Wyvern cukup lama bagi Shizumichi untuk menyerang lagi.
"Kazumi, awas!" Shizumichi memperingatkan ketika Wyvern membuka mulutnya, menunjukkan deretan gigi tajam dan napas api yang bersiap untuk dilepaskan.
Shizumichi melompat ke depan, mengarahkan tangan kanannya ke tanah.
"Earth Shield!" serunya, dan dari tanah, muncul dinding batu besar yang melindungi mereka dari semburan api Wyvern.
Api yang keluar dari mulut Wyvern menghantam dinding batu tersebut dengan kekuatan luar biasa, tetapi dinding itu cukup kuat untuk menahan serangan itu.
Shizumichi menghela napas lega sementara Kazumi mulai merapal mantra berikutnya.
"Kita butuh strategi yang lebih baik. Serangan langsung tidak akan cukup!" kata Kazumi sambil berpikir cepat.
"Aku akan mencoba melemahkan pertahanannya. Kau bersiaplah untuk serangan kuat setelahnya."
Kazumi mengarahkan kedua tangannya ke depan, matanya tertutup saat ia memusatkan seluruh Essencenya.
"Essence Discharge!" teriaknya, melepaskan gelombang energi yang kuat ke arah Wyvern.
Gelombang energi tersebut menghantam tubuh Wyvern, membuatnya bergoyang dan menggeram marah.
Meskipun serangan itu tidak membuat kerusakan besar, itu cukup untuk membuka celah dalam pertahanan Wyvern.
Shizumichi segera memanfaatkan momen ini. Dengan lompatan tinggi, ia mengarahkan tangannya ke arah Wyvern.
"GOLDEN BURNING WOUND!" teriaknya, menggabungkan energi dari elemen cahaya dan api menjadi satu serangan dahsyat.
Serangan tersebut menghantam tubuh Wyvern dengan kekuatan besar, membuat makhluk itu terhuyung ke belakang dan mengeluarkan suara mengerikan.
Namun, Wyvern tidak kalah begitu saja. Dengan raungan marah, makhluk itu kembali mengibaskan ekornya, kali ini mengenai Shizumichi dengan keras dan melemparkannya ke tanah.
"Kakak!" Kazumi berteriak, berlari ke arah kakaknya.
Ia mengarahkan tangannya ke arah Wyvern, melancarkan serangan angin untuk menunda serangan berikutnya dari makhluk itu.
"Wind Distract!" teriaknya, mengirimkan gelombang angin tajam yang memotong udara dan mengenai tubuh Wyvern.
Wyvern menggeram kesakitan, tetapi serangan angin tidak cukup kuat untuk menghentikannya sepenuhnya.
Makhluk itu mulai mengumpulkan napas lagi, bersiap untuk melancarkan serangan api besar.
Kazumi menyadari situasi berbahaya ini dan segera mengumpulkan seluruh energi yang tersisa dalam dirinya.
"Kakak, bangun! Kita harus mengakhiri ini sekarang!" teriak Kazumi dengan suara penuh kekhawatiran.
Shizumichi, meskipun kesakitan, memaksakan dirinya untuk bangun dan bersiap.
Mereka berdua berdiri berdampingan, mengarahkan tangan mereka ke arah Flame Wyvern.
Dengan serangan gabungan terakhir, mereka memutuskan untuk memberikan segalanya.
"Essence Fusion!" teriak mereka bersamaan. Dengan kekuatan gabungan mereka, Kazumi dan Shizumichi melepaskan serangan gabungan yang menggabungkan elemen api dan cahaya.
Serangan yang enghasilkan ledakan besar yang langsung mengenai tubuh Wyvern.
Flame Wyvern mengeluarkan raungan terakhirnya sebelum tubuhnya runtuh ke tanah, api di tubuhnya perlahan padam.
"Kazumi, gunakan The Mind untuk melarangnya bergerak!" perintah Shizumichi.
"Baik! The Mind!!!" Kazumi menggunakan The Mind untuk melarang Wyvern itu melakukan pergerakan apapun.
"DORYAAHHHHHH!!!" Shizumichi melompat ke arah Wyvern itu dengan kedua lenganya yang terbakar oleh api bercahaya.
"Terima kembali rasa kesakitanku ini, brengsek!!!"
"Malam ini! Malam ini kita akan makan besar!!!" Shizumichi mulai menghajar Wyvern itu tanpa ampun dengan kedua tinjunya yang memberikan tekanan dahsyat.
Shizumichi mencengkeram wajah Wyvern itu lalu ia mencabut kepalanya sampai darahnya menyembur keluar.
Kemenangan akhirnya di tangan mereka, tetapi tidak tanpa harga. Keduanya terengah-engah, tubuh mereka penuh luka dan kelelahan.
Kazumi memandang Shizumichi dan tersenyum. "Kita berhasil, Kak."
Shizumichi mengangguk, tersenyum lemah. "Ya, kita berhasil!!!"
"KITA BERHASIL!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Steven Marvell Hardono
katanya geli sama rapalan?
2024-06-15
1
Rhakean Djati
keluar lagi bahasa surgawinya.hahahaa
2024-06-15
1
Yang penting nulis
ಠ_ಠ efek skip tutorial dan ngide spam skill
2024-06-14
1