AKU BUKAN ANTAGONIS

AKU BUKAN ANTAGONIS

TERJEBAK DALAM TUBUH SANG ANTAGONIS

"dasar brengsek, bajingan!" Berbagai umpatan kasar dilontarkan dengan percuma oleh gadis cantik yang sedang berbaring dengan novel ditangannya.

"Membosankan, namun sialnya buku buku seperti ini malah begitu laris di pasaran . Cerita dengan latar belakang kisah Upik abu begitu banyak beredar dengan ending yang sama, tapi entah bagaimana bisa buku ini benar benar membuatku darah ku mendidih setelah membacanya!"

Novel itu ia lemparkan begitu saja ke nakas samping ranjangnya. Gadis bernama Areya itu menghela nafas menetralkan emosinya yang tertahan selama membaca tadi.

"Malang sekali dirinya harus mati dengan sia sia! Padahal Alasan dia berbuat jahat pun tidak lain karna rasa cinta nya pada si pangeran bodoh itu, dasar brengsek! enak sekali si pemeran utama hidup bahagia dengan pangeran tanpa rasa bersalah. Dan juga si duke duke itu bisa-bisanya melibatkan diri jadi orang ketiga hanya untuk cinta tololnya itu. For fvck sake! kenapa lelaki jaman dulu begitu bodoh hanya karena dengan kepolosan seorang wanita!" Dirinya terus saja memaki novel itu. Sungguh dia tidak terima tokoh favoritnya dibuat mati begitu saja.

Semuanya berawal dari rekomendasi sepupunya yang miak novel, lalu memberikan novel tersebut kepadanya, ini adalah untuk pertama kalinya setelah hampir dua puluh tahun dia hiatus dari membaca novel . Biasanya dia akan lebih mementingkan dokumen dokumen penunjang kehidupannya dibandingkan bersantai di hari libur dengan tanpa melakukan apapun.

Diusianya yang ke-42, sudah hampir dua puluh tahun gadis itu atau Areya menjadi seorang pebisnis sukses, pemilik perusahaan ternama yang bergerak di bidang fashion dengan penghasilan tinggi.

Di usianya yang sudah tidak muda itu pun, dia masih singel bahkan dirinya enggan menjalin hubungan asmara seperti kebanyakan orang. Bukan karena trauma atau apa, hanya saja dia terlalu malas melibatkan dirinya dalam percintaan.

Dalam perjalanan hidupnya dia telah banyak melihat berbagai macam watak manusia. Dalam bisnis, entah itu baik atau buruk itu tidak penting. selama kau menang tidak ada salahnya menggunakan cara kotor sekali pun.

Kebanyakan mengumpat membuat di sedikit merasa stres, lantas Areya pun memutuskan untuk keluar menuju minimarket di dekat apartemennya sekalian mencari udara segar setelah hampir Berjam jam dia terkurung menahan emosi sebab novel yang ia baca.

Sambil berjalan dirinya menatap langit yang penuh dengan bintang malam ini , sepertinya langit dalam kondisi baik. Bibirnya bersendung kecil hingga tepat di penyebrangan dia melihat seorang anak kecil tengah bingung diantara banyaknya kendaraan yang henti karena lampu masih berwarna hijau. Namun tiba-tiba lampu berbunyi menandakan sebentar lagi warna lampu akan berubah menjadi merah yang artinya para kendaraan akan segera berjalan.

Dirinya melihat sekitar dan sialnya hanya dirinya yang berada disana. lampu akan berubah warna sedangkan anak itu masih saja diam dan tampak bingung.

Akrghh sial! Lampu telah berubah dan beberapa kendaraan sudah mulai berjalan. Tampa berpikir panjang Areya langsung berlari menghampiri anak itu namun sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya, saat Areya berhasil menggenggam tangan mungil itu tiba-tiba saja ada mobil yang entah kenapa melaju kearahnya dengan kecepatan tinggi, melihat itu Areya lantas mendorong tubuh anak itu dengan sekuat tenaga kearah samping. Dan beberapa detik kemudian tubuh Areya bertabrakan dengan keras oleh mobil itu terlempar hingga beberapa meter dari tempatnya.

Tubuhnya menghantam kerasnya aspal membuat Areya tidak dapat lagi bergerak yang dirasakan olehnya sekarang hanya rasa sakit yang menjalar keseluruhan tubuhnya.

Namun sebelum Areya menutup mata dia dapat sayup sayup mendengar suara beberapa orang yang menghampiri dirinya.

Areya tersenyum kecut menyadari di ambang kematiannya saja dia masih memikirkan novel yang diberikan oleh sepupunya itu

' kau sangat tidak beruntung Ranhy'

Di lain waktu, terdengar suara tawa dan cemooh mengiringi langkah kaki seroang gadis dengan balutan kain putih lusuh, wajah cantiknya kini penuh dengan luka, dia yang sebentar lagi akan dieksekusi mati.

Dia adalah Ranhy seagyr namanya dikenal sebagai penjahat kejam karena menghalalkan berbagai macam untuk mendapatkan gelar putri Mahkota hingga tega meracuni dan menyiksa adiknya yang malang.

Namun tidak ada yang tahu bahwa semua yang Ranhy lakukan lantaran dia sangat amat mencintai sang putra mahkota yang bahkan tak pernah meliriknya sama sekali, sangat ironis sekali.

Tubuh kurus itu jatuh tertunduk di depan tiang gantungan, didepan sana semua orang mencelanya menganggap dirinya sebagai manusia paling hina, senyum miris terpampang di wajahnya. kepalanya terangkat menatap sosok yang begitu dia cintai mati matian kini bersanding dengan sang adik menatap dirinya dengan tatapan angkuh juga sorot mata remeh.

Sekilas dapat dilihatnya bahwa sang adik kini tengah tersenyum merendahkan dirinya.

Matanya masih bersitatap dengan manik dingin sang adik, hingga kepalanya ditutup oleh kain hitam. Tubuh Ranhy ditarik paksa lalu diikat pada tali yang siap menggantungnya hidup-hidup.

Dalam batinnya Ranhy berujar bahwa ia tidak akan melupakan semua ini , di berdoa semoga ada anugrah dari yang maha kuasa untuk membalas seluruh rasa sakitnya kepada orang orang yang membuat dia menderita bahkan diakhir hidupnya.

Sayup-sayup dapat Ranhy dengar suara orang orang yang kini ricuh menyambut kematiannya, sang algojo pun sudah siap untuk menendang kursi kecil penyangga hidupnya.

Matanya memicing benaknya memohon

' tolong bantu aku ' dan berakhir, dia kehilangan hidupnya yang ironis ini.

🌼🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🌼

Hari ini entah sudah berapa lama Areya yang kini mendadak menjadi Ranhy itu mendengus kasar. Ini benar benar gila! Entah bagaimana dunia ini berputar hingga dia tiba di tempat kuno ini . Dan lagi para pelayan yang terus menatap aneh tingkah sang majikan sejak satu Minggu ini.

Mereka merasa sedikit lega melihat majikan mereka yang dulu sangat temperamen kini menjadi sedikit kalem atau cendrung pendiam. Mungkin sedikit bersyukur karena jatuhnya sang nona muda kedalam sebuah kolam hingga tidak sadarkan diri beberapa hari, tak sopan memang tapi perubahan drastis sang nona sangat amat mereka syukuri karena biasanya sang nona muda sudah berteriak mencaci maki, mencambuk bahkan menghina mereka dengan mulut pedasnya itu.

Mereka hanya tidak tau saja bahwa yang ada di depan mereka bukan lagi Ranhy seagyr sang nona muda tapi Areya seorang wanita dewasa masa depan.

Sudah dibilang bukan bahwa dunia ini gila bukan gila tapi sangat amat gila hingga kita tidak bisa memikirkannya lagi. Berawal dari kecelakaan mobil hingga berakhir disini. dia terbangun ditengah kota kuno yang mungkin terjadi di peradaban kuno .

namun ada yang lebih gila lagi Setelah mengumpulkan informasi selama kurang lebih lima hari , akhirnya dirinya stres saat mengetahui bahwa dia terjebak di dalam novel yang terakhir dia baca, mulai dari setting, alur, nama orang-orang di sini, gelar kebangsawanan bahkan raja yang memimpin saat ini semuanya sama persis seperti novel yang dibacanya.

"Gesy, tolong buat untuk teh," titah Areya pada salah satu maid yang sedari tadi menemaninya. Otaknya benar benar kacau, dia stress karena dia wanita dewasa yang terjebak dalam tubuh gadis berumur 18 yang akan di eksekusi mati empat tahun lagi!

"Baik, nona" jawab sang pelayan lalu pergi menjalankan perintah, saat ini dia duduk di gazebo yang kini dipenuhi oleh bunga bunga segar dan harum, setidaknya dia sedikit rileks di sini. Sedikit kurangnya dia bisa merasakan hidup di abad yang belum ada teknologi ini masih sangat murni dan alami.

"Silahkan, nona ini tehnya" ucap gesy yang datang dan langsung menuangkan teh untuk Areya.

Harumnya Aroma teh sangat terasa di penciuman. hangatnya air teh melewati kerongkongan, namun Areya tampak sedikit mengernyit. Teh ini Terlalu manis untuknya.

" Gesy, Berapa banyak gula yang kau masukkan?"

"Uhm, seperti biasa nona," timpal gesy dengan sedikit tergagap. Jelas sekali bahwa dia kini tengah berbohong. Tubuhnya sedikit bergetar disertai nafas yang tak teratur jelas bahwa dia sedang menyembunyikan sesuatu.

"Apa kau menyembunyikan sesuatu?"

Pertanyaan Areya sukses membuat tubuh itu menegang. Selama ini dia kira sudah berusaha untuk berhati-hati agar tak ketahuan, sebab hukumannya pun tak tanggung-tanggung dikeluarkan. Akan tetapi rahasia kecil atau besar lambat laun pasti terbongkar. Harapan mengirim uang untuk keluarga di desa harus terhenti hari ini juga

"Apa yang itu tentang Tyrese?" tanya Areya lagi lantas gesy mengangguk takut.

Didalam novel hanya gesy lah satu satunya orang yang membantu Tyrese Sampai akhirnya cerita. Dia selalu bersembunyi jika ingin membantu Tyrese sang pemeran utama wanita yang berperan sebagai adik tiri dari Ranhy.

Ranhy beranjak pergi tanpa menunggu gesy yang masih gemetaran. Kamar Tyrese terletak di belakang mansion, tepatnya bekas kamar pelayan.

Sudah hampir dua tahun pernikahan ibunya dengan ayah tirinya Baron Kaiyl Vaverit . Keduanya saling jatuh cinta jauh sebelum menikah dengan pasangan masing-masing. Lantaran derajat Kaiyl cukup rendah, membuat orang tua Denas tentu saja tidak menyetujui cinta mereka. Areya hanya bisa tersenyum miris menyadari kisah cinta orang tua dari si pemilik tubuh.

Sang Ayah kandung juga tampak acuh melihat sang anak di perlakukan buruk oleh ibu tirinya Marquise Denas seagyr, ibu Ranhy.

"Oh, ada tamu rupanya," ujar Areya setelah melihat sosok yang begitu familiar.

Di dalam novel tertulis rincian tentang para pemain sehingga membuat Areya bisa dengan mudah mengenali setiap tokoh yang ada.

Contohnya sosok yang ada di hadapannya ini sosok yang digambarkan seperti dewa Yunani. Dengan Rambut hitam, garis wajah tegas, jangan lupa tatapan tajam bak elang. Ini dia Duke Napios kiltar

"Salam, Duke," ucap Areya, tak lupa memberikan gestur salam ala bangsawan.

"apa Anda tersesat tuan?"

Areya tersenyum sinis dalam hati. Sebenarnya bukan tanpa alasan mengapa dia lebih memilih untuk melalui jalan ini. Ingatan tentang pertemuan pertama antara Napios dan Tyrese masih terekam jelas dalam memorinya. Berawal dari rasa simpati hingga berubah jadi cinta tak terbalas. kasihan sekali nasib pria tampan ini hanya jadi bidak.

"Ya," jawab Napios singkat.

"Kalau begitu mari saya tunjukan jalan," ajak Areya tanpa menghiraukan kehadiran Tyrese.

Mata bulat dan bening itu memancarkan kecantikan alami. Polos. Siapapun yang terjerat pasti merasakan dorongan keinginan untuk melindungi. Areya tersenyum mengamati rupa dari si pemeran utama, kesan polos dan tak berdaya. tapi dia tidak akan tertipu sebab di dunianya sana pun banyak wanita yang bersembunyi dibalik wajah tanpa dosa itu.

" Nona Tunggu sebentar, aku ingin bertanya sesuatu," tanya Napios secara sopan namun sangat menjengkelkan ditelinga Areya

"gadis ini bilang dia merupakan salah satu Nona muda di mansion ini,"

Areya menatap Tyrese dengan pandangan malas, lalu kemudian menjawab pertanyaan si duke Napios,

"Benar, dia adalah saudara tiri saya,"

"Mengapa kamarnya terletak sangat jauh dengan ruangan utama?" Dari pada disebut pertanyaan ucapan Napios malah terdengar seperti sebuah interogasi.

"Apa hal itu sangat mengganggu Anda, tuan Duke?" Dengan nada tenang Areya menjawab pertanyaan itu.

" Heh, Walaupun saudara tiri, tapi seharusnya kalian diperlakukan sama bukan?" Ucapan remeh dari Napios mengubah suasana lebih menegangkan

Sebelum kemari Napios sudah lebih dulu membaca informasi tentang latar belakang keluarga Marquise tentu saja calon rekan bisnis harus diketahui guna menghindari kerugian. Tapi tetap saja fakta diskriminasi menjadi minat utama yang menarik. Sedikit aneh, memang. Karena tak biasanya bangsawan kelas atas ikut mencampuri urusan orang lain, terutama Napios sendiri.

"Pakaian dan fasilitas, disediakan. Perlakuan, tak ada satu pun yang berani melayangkan tangan padanya. Lalu menurut Duke, perlakukan apa yang kurang sama?" ungkap Areya, sungguh dia menahan diri untuk tidak memperlihatkan emosi yang mampu membuat Napios memiliki peluang untuk menyalahkan dirinya.

Bibir sang Duke tertutup, lidahnya seolah kelu untuk membalas. Jujur saja Selama dua puluh tahun hidup di dunia, banyak perkataan pedas dan sarkastik dari para bangsawan yang ia dengar, apalagi setelah sang Ayah meninggal dan mewariskan gelar Duke yang bertepatan pada usianya yang baru 17 tahun. Namun, baru kali ini seorang wanita dengan berani beradu argumen dengannya. Bahkan disaat para wanita diluaran sana Begitu berlomba untuk mendapatkan perhatian sang Duke dari keluarga Kiltar itu.

Detik itu Napios sungguh tidak tidak menyukai sifat dari Ranhy Seagyr atau Areya.

"Seperti dilayani oleh pelayan, misalnya," tekanan Napios

"Saya baik-baik saja, Duke. Hubungan saya dan kak Ranhy juga sangat baik. Saya sangat senang tinggal disini" jawab Tyrese menyela saat Areya ingin menjawab.

Wajah Areya langsung datar. Gadis ini selain licik juga tidak punya sopan santun rupanya. Areya tersenyum tipis, ternyata sedang pura pura polos rupanya. Jika sekarang yang ada didepannya adalah Ranhy Seagyr sudah dipastikan bahwa dia akan langsung naik pitam, mendengarkan ucapan Tyrese terlihat seperti merendahkan.

"Maaf, tapi Tyrese juga selama ini dilayani. Benar tidak, gesy?"

"Be-benar, Tuan"

Para Pelayan yang dari tadi berdiri tegang akhirnya turun ikut. Dengan gugup Gesy menjawab,

" Selama ini saya yang selalu membantu Nona Tyrese,"

Mata Tyrese seketika membola kaget,

"Ge-gesy! sejak kapan kakak tahu? kau tak apakan? Kak aku mohon tolong jangan apa apakan gesy dia tidak salah" ucap Tyrese sambil memohon

Areya memutar matanya malas. cih, pandai sekali si munafik ini untuk membuat dia terlihat buruk di hadapan sang Duke.

" Gesy apa aku ada menyiksa mu ?" Tanya Areya pada gesy yang menunduk takut

"Tidak tuan"

"Atau ada aku memecat mu lalu menyuruh mu untuk pergi?" Tanya Areya kembali

" Tidak nona, nona hanya meminta hamba untuk menemani nona saja " ungkap gesy

Areya tersenyum tipis melihat respon Tyrese yang sedikit geram terlihat dari tangan yang mengepal itu . Mudah untuk menghadapi manusia dengan sejuta kemunafikan yang tersimpan di balik wajah polosnya itu.

"Apa ada yang lain lagi, Duke?" ucap Areya, memilih mengabaikan Tyrese yang terdiam setelah ucapan gesy tadi.

"Tidak," Napios dengan sedikit enggan mengakui kebenaran yang sudah diungkapkan pelayan tadi.

"Jika begitu, mari saya antar kan ke ruangan Ibunda berada" Areya berbalik tanpa melihat kearah Napios.

Bibir menyunggingkan seringai. Dengan memanfaatkan setiap alur yang dia tahu, Areya siap melampiaskan kekesalan akan ketidak adilnya tokoh yang menjadi daya tarik nya.

Sejujurnya tak ada satu tokoh pun yang mengetahui fakta bahwa Ranhy sebenarnya Ranhy tau mengenai gesy yang selalu membantu Tyrese namun dia abai karena rasa simpatinya, sedangkan gesy sendiri membantu Tyrese dengan uang dan sepucuk kertas berisi pekerjaan apa yang harus dilakukan. Gesy yang polos dan memang senang dapat uang tambahan memilih untuk melaksanakan pekerjaan, walaupun atau itu di larang oleh sang majikan.

Karakteristik Ranhy terlalu polos. Hanya karena rasa simpatinya dia Membantu Tyrese yang malang namun, sepertinya kata pepatah 'AIR SUSU DIBALAS TUBA' itu memang ada, kebaikan yang Ranhy berikan malah di balas dengan kematiannya sendiri .

Terpopuler

Comments

💖 sweet love 🌺

💖 sweet love 🌺

memang, aq pun berpikir begitu..

2024-12-20

0

Frando Wijaya

Frando Wijaya

cih...hanya uang ya? dgn kta lain uang lbh penting Dr pda nyawa? jika bner lain kli jgn bangun rumah mewah ataupun biasa... termaksud jgn buat keturunan....lain kli hidup sendiri seumur hidup 😈

2024-09-01

0

Frando Wijaya

Frando Wijaya

heh 😏....

2024-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 TERJEBAK DALAM TUBUH SANG ANTAGONIS
2 BERUBAH
3 SI MUKA DUA
4 EKSPETASI SESEORANG
5 TAK DISANGKA
6 AJAKAN PESTA
7 BADUT DAN DEWI
8 ANTAGONIS YANG SESUNGGUHNYA
9 SI LUGU DAN RASA CINTA
10 SOSOK YANG BERBEDA
11 SEMUA DADAKAN
12 RASA KECEWA
13 PERBINCANGAN SANG RATU
14 LUAPAN ISI HATI ANTAGONIS
15 DENAS SEAGYR
16 TERJEBAK BERSAMA PENCURI KECIL
17 PERMAINAN SI ANTAGONIS
18 RASA BERSALAH
19 BERITA BARU
20 WILAYAH UTARA
21 DIA SEMPURNA
22 SEBENCI ITUKAH?
23 KABURNYA SI GADIS
24 SURAT NAPIOS
25 SELAMAT DATANG DI HIDUP SANG ANTAGONIS
26 perhatian kecil
27 KELICIKAN DI BALAS LICIK
28 TULISAN TAKDIR
29 KEDATANGAN TAMU?
30 KEMATIAN YANG DI SENGAJA?
31 RACUN
32 BIDAK TAK BERSALAH
33 KEBOHONGAN KAIYL
34 DRAMA SAMPAH
35 BARANG ILEGAL
36 BARANG YANG DI INCAR
37 MENGHILANG?
38 FESTIVAL PARA KSATRIA
39 DRAMA YANG DI TUNGGU AREYA
40 CITRA YANG RUSAK
41 DIJEBAK?
42 PERTARUNGAN KETIGANYA
43 RASA CEMAS
44 PIOS
45 SURAT LORDIAS
46 KEBUSUKAN KAIYL
47 MENUNGGU KEHANCURAN KAIYL
48 TERBONGKAR
49 LAWAN RASA KECEWA
50 HUKUMAN
51 TAKDIR AREYA
52 KESADARAN AREYA
53 KEMATIAN KAIYL
54 KESEDIHAN TYRESE
55 ULAH TATIS
56 rencana busuk Tyrese
57 TUDUHAN
58 TAMAN KOTA
59 KERAJAAN SEBERANG
60 KESEMPATAN?
61 RANTAI EMAS
62 MASIH ADA JARAK
63 PUDING LORDIAS
64 TERJANGAN BADAI
65 SAKITNYA SI PANGERAN
66 SAKIT RAJA
67 GADIS YANG MIRIP AREYA
68 LUKA PANGERAN LORDIAS
69 FIRASAT
70 KEJANGGALAN
71 BERTAHAN HIDUP
72 APAKAH INI TAKDIR?
73 INI KAH YANG SESUNGGUHNYA?
74 KESADARAN
75 BERTAHAN
76 SUAMI?
77 PERJALANAN MENUJU KERAJAAN LATAS
78 PERTEMUAN KEMBALI
79 DALANG
80 PANTAI DAN SENJA
81 PERJALANAN PULANG
82 KHAWATIR TAHTA
83 TERLUKA
84 PENGOBATAN LORDIAS
85 DIELIMINASI?
86 KESADARAN PANGERAN
87 MENYERAH?
88 HUJAN DAN RIANG ANAK ANAK
89 PENOLAKAN AREYA
90 RENCANA PENYUSUPAN
91 KETAHUAN?
92 TERTANGKAP?
93 PENOBATAN PUTRA MAHKOTA
94 TERSUDUT
95 SENJATA MAKAN TUAN
96 BUKAN HAK AREYA
97 CINTA ITU ANTAGONIS
98 NEW INFORMATION
Episodes

Updated 98 Episodes

1
TERJEBAK DALAM TUBUH SANG ANTAGONIS
2
BERUBAH
3
SI MUKA DUA
4
EKSPETASI SESEORANG
5
TAK DISANGKA
6
AJAKAN PESTA
7
BADUT DAN DEWI
8
ANTAGONIS YANG SESUNGGUHNYA
9
SI LUGU DAN RASA CINTA
10
SOSOK YANG BERBEDA
11
SEMUA DADAKAN
12
RASA KECEWA
13
PERBINCANGAN SANG RATU
14
LUAPAN ISI HATI ANTAGONIS
15
DENAS SEAGYR
16
TERJEBAK BERSAMA PENCURI KECIL
17
PERMAINAN SI ANTAGONIS
18
RASA BERSALAH
19
BERITA BARU
20
WILAYAH UTARA
21
DIA SEMPURNA
22
SEBENCI ITUKAH?
23
KABURNYA SI GADIS
24
SURAT NAPIOS
25
SELAMAT DATANG DI HIDUP SANG ANTAGONIS
26
perhatian kecil
27
KELICIKAN DI BALAS LICIK
28
TULISAN TAKDIR
29
KEDATANGAN TAMU?
30
KEMATIAN YANG DI SENGAJA?
31
RACUN
32
BIDAK TAK BERSALAH
33
KEBOHONGAN KAIYL
34
DRAMA SAMPAH
35
BARANG ILEGAL
36
BARANG YANG DI INCAR
37
MENGHILANG?
38
FESTIVAL PARA KSATRIA
39
DRAMA YANG DI TUNGGU AREYA
40
CITRA YANG RUSAK
41
DIJEBAK?
42
PERTARUNGAN KETIGANYA
43
RASA CEMAS
44
PIOS
45
SURAT LORDIAS
46
KEBUSUKAN KAIYL
47
MENUNGGU KEHANCURAN KAIYL
48
TERBONGKAR
49
LAWAN RASA KECEWA
50
HUKUMAN
51
TAKDIR AREYA
52
KESADARAN AREYA
53
KEMATIAN KAIYL
54
KESEDIHAN TYRESE
55
ULAH TATIS
56
rencana busuk Tyrese
57
TUDUHAN
58
TAMAN KOTA
59
KERAJAAN SEBERANG
60
KESEMPATAN?
61
RANTAI EMAS
62
MASIH ADA JARAK
63
PUDING LORDIAS
64
TERJANGAN BADAI
65
SAKITNYA SI PANGERAN
66
SAKIT RAJA
67
GADIS YANG MIRIP AREYA
68
LUKA PANGERAN LORDIAS
69
FIRASAT
70
KEJANGGALAN
71
BERTAHAN HIDUP
72
APAKAH INI TAKDIR?
73
INI KAH YANG SESUNGGUHNYA?
74
KESADARAN
75
BERTAHAN
76
SUAMI?
77
PERJALANAN MENUJU KERAJAAN LATAS
78
PERTEMUAN KEMBALI
79
DALANG
80
PANTAI DAN SENJA
81
PERJALANAN PULANG
82
KHAWATIR TAHTA
83
TERLUKA
84
PENGOBATAN LORDIAS
85
DIELIMINASI?
86
KESADARAN PANGERAN
87
MENYERAH?
88
HUJAN DAN RIANG ANAK ANAK
89
PENOLAKAN AREYA
90
RENCANA PENYUSUPAN
91
KETAHUAN?
92
TERTANGKAP?
93
PENOBATAN PUTRA MAHKOTA
94
TERSUDUT
95
SENJATA MAKAN TUAN
96
BUKAN HAK AREYA
97
CINTA ITU ANTAGONIS
98
NEW INFORMATION

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!