"Itu taman kota,jam segini masih sepi.Kalau kamu ingin kemari besok besok saja dengan Sari" ucap Aldo saat tahu Leta tersenyum memandangi taman yang banyak ditumbuhi bunga tabebuya beraneka warna.
Suasana nya seperti di negri para Opa yang Aldo ketahui menjadi idola para kaum hawa.
"Tidak dengan mu?" tanya Leta.
"Ada saat nya,tidak sekarang!" Aldo tersenyum,ia meraih Leta memeluk nya gemas.Wajah nya mengusak ke dalam leher hingga wanita itu merasa geli.
Beberapa menit lalu dua mobil melaju keluar dengan tiga motor pengawal yang melindungi dari kejauhan.
Tujuan nya villa yang berada tak jauh dari jantung kota,berkeliling melewati taman kota,dan beberapa swalayan megah,Leta sebenarnya ingin mampir lalu membeli sesuatu.Namun Aldo tidak mengijinkan wanita nya turun.
"Nanti,aku janji nanti setelah keluar dari kota kita jalan jalan ke mall" ucap Aldo.Leta pun membuang muka melihat kembali ke jendela kaca.
Ia tidak tahu kenapa tidak di kota ini dirinya berjalan jalan melainkan harus di kota lain.Sekalipun di kota ini yang menemani nya Sari bukan lah Aldo.
.
.
.
Setelah mampir di suatu mall ternama di kota itu,Leta hanya membeli beberapa cemilan ringan,buah,dan soft drink,tak lupa minuman teh yang sangat ia suka jika dingin.
Melaju kembali hampir enam puluh menit dan mulai memasuki kawasan puncak.Suhu di sana mulai turun dan kabut mulai terlihat meski samar.
"Kenapa jalan nya berliku seperti ini?" tanya Leta.
"Ini sudah akan sampai!" jawab Aldo.
"Apa ada kantong plastik?"
Aldo mengerutkan kening,mata nya membola mendengar Leta menginginkan kantong plastik.
"Yang kecil saja tidak apa-apa!" Imbuhnya lagi.
"Untuk apa?"
"Aku mual,jika tidak ada berhenti lah sebentar aku sudah tidak tahan!"
"Hah?!!"
Dengan sekali perintah sopir memberhentikan mobil,mobil di belakang pun berhenti.Orang orang langsung berhamburan menutupi mobil Aldo ketika pintu penumpang di buka dan itu pintu bagian Leta duduk.
Sari dan Gandi yang berada di mobil belakang melihat Leta keluar,asisten wanita itu juga ikut tergesa gesa keluar dan mendekati Leta yang keluar dari mobil dan langsung berjongkok.
"Nona.." teriak Sari dari jarak dua meter namun Aldo menahan nya mendekat karena lelaki itu sudah lebih dulu meraih Leta dan memijat tengkuk nya.
"Sari.. Tolong panggilkan mba Sari" ucap Leta terbata pada Aldo.
"Ada aku disini,apa yang kamu rasakan Leta?" tanya Aldo,ia masih telaten memijat tengkuk Leta.
"Mba Sari saja,aku ingin dia yang membantu ku.Aku ingin kumur!!"
Dari kejauhan sari mendengar,ia berlari mengambil air mineral di mobil nya dan kembali ke Leta yang masih berjongkok.
"Ini Nona,nona kenapa.Apa sakit,maaf tadi mba sari lupa tidak mengerik punggung Nona"
Leta mengangguk "Masuk ke mobil dan lakukan itu di sana Mba!" pinta Leta namun Aldo melarang.
"Maksud nya bagaimana,apa di kerik di bagian punggung?.."
Sari mengangguk "Nona sering meminta saya mengerik nya,katanya seperti ibu melakukan itu,tapi saya enggan karena Nona tidak mau meminta ijin Tuan"
Pandangan Aldo beralih pada Leta yang terus mengeluarkan isi perut nya.
"Kamu sakit dari kemarin kenapa tidak bilang?" Ucap Aldo pada Leta.
"Aku hanya pusing,teringat Ibu dan Gabriel.Mereka biasa mengeriki ku saat aku masuk angin!"
"Baiklah,kita ke dokter saja!" ucap Aldo,tangan nya sudah meraih botol air mineral dan akan membasuh bibir Leta,namun di tahan karena Leta menolak.
"Jangan ke dokter,aku hanya masuk angin dan lagi jalanan disini sangat berliku.Perut ku mual!" pinta Leta.
"Kalau begitu kita cari penginapan,aku tidak mau sari melakukan itu di mobil!"
Akhirnya mereka masuk kembali ke dalam mobil masing masing,Leta yang terus memejamkan mata dengan wajah menghadap ke dada Aldo,ia enggan melihat jalanan dan akan pusing jika itu terjadi.
.
.
.
Home stay dengan fasilitas yang minim, Sari melakukan nya di kamar.Selesai dan Leta meminum obat yang sudah Gandi belikan.
Tertidur dengan pulas,Aldo berada di sampingnya.Suhu badan Leta tinggi,ia demam.Terpaksa menunggu Leta pilih dan beristirahat di sana.
Melihat jam di dinding sudah melebihi rencana awal.Aldo pun keluar kamar mencari Gandi.
Satu rumah yang cukup di huni orang banyak dan dua kamar untuk ditiduri.
"Gan,lebih baik mereka datangkan kemari saja.Mungkin Leta butuh istirahat lebih lama,suhunya belum juga turun!"
Gandi hanya mengangguk mematuhi ucapan Aldo.Ia memberi perintah pada dua orang bawahan nya.
Giliran Sari penasaran dengan keadaan Leta.
"Apa nona demam Tuan? Sudah di cek berapa suhu nya?" tanya asisten rumah pada Tuan nya.
Aldo pun mengangguk "Kalian tidak melakukan apa-apa kan pada nya,kalian memberi makanan yang bergizi kan,atau kalian menakuti nya apa mungkin?"
Sari menggeleng "Kami selalu menuruti perintah dari Tuan,bahkan kami sering kewalahan karena nona susah diatur!"
Aldo menghela nafasnya.
"Saran saya,jangan memakai selimut jika demam Tuan.Kalau bisa biarkan nona tidur hanya memakai dalaman saja!"
Hanya anggukan seolah mengerti,Aldo meninggalkan Sari dan kembali masuk ke dalam kamar nya.
.
.
.
Saran sari sudah Aldo lakukan,ia hanya bisa meneguk saliva melihat Leta tanpa pakaian.Pasal nya Aldo menahan nya dari kemarin.
"Apa apaan sih Sari, bagaimana bisa aku menahan nya!"
Aldo mendekati Leta,ia meraih pinggang wanita nya.Leta merasakan sentuhan ia pun mengerjap membuka mata nya.
"Aku sedang tidak enak badan Al!" ucap nya lirih.
"Hanya memeluk untuk menurunkan panas mu!" jawab Aldo yang akhirnya Leta pasrah dan hanya diam padahal tangan Aldo sudah menggerayangi benda benda kesukaan nya.
Beberapa puluh menit berlalu sampai Aldo ikut ketiduran di sebelah Leta,ia dikejutkan dengan ketukan pintu oleh Gandi.
"Tunggu!.."
Ceklek!!
"Mereka sudah siap di bawah, bagaimana keadaan Leta?" tanya Gandi pada Aldo.
"Sudah mendingan,tunggu lah lima belas menit aku akan mengurus Leta!" ucapan Aldo.
Pintu di tutup kembali,Aldo berusaha membangunkan Leta.Menyentuh hingga mencium nya lembut,tidak hanya sekedar itu ia bahkan meremas dua gundukan Leta yang tanpa pembatas itu.Leta pun terbangun dan meregangkan tangan nya.
"Bangun,cuci muka.Aku bantu kamu memakai pakaian.Seseorang menunggu kita di depan?" ucap Aldo.
Leta pun penasaran,ia meraih selimut lalu menutup dada nya yang tanpa apapun.
"Tidak usah di tutupi,aku suka!" ucap Aldo,namun Leta tetap menutupi nya.
Tanpa bertanya apapun Leta beranjak dari ranjang mencuci muka,keluar dari kamar mandi ia pun duduk di kursi seadanya.Pakaian sudah menempel di tubuhnya,Aldo yang menyisir rapih rambut panjang itu.
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apakah tamu yg datang qadi nikah dkk?
2024-06-23
0