BAB. 20 Sakit

"Itu taman kota,jam segini masih sepi.Kalau kamu ingin kemari besok besok saja dengan Sari" ucap Aldo saat tahu Leta tersenyum memandangi taman yang banyak ditumbuhi bunga tabebuya beraneka warna.

Suasana nya seperti di negri para Opa yang Aldo ketahui menjadi idola para kaum hawa.

"Tidak dengan mu?" tanya Leta.

"Ada saat nya,tidak sekarang!" Aldo tersenyum,ia meraih Leta memeluk nya gemas.Wajah nya mengusak ke dalam leher hingga wanita itu merasa geli.

Beberapa menit lalu dua mobil melaju keluar dengan tiga motor pengawal yang melindungi dari kejauhan.

Tujuan nya villa yang berada tak jauh dari jantung kota,berkeliling melewati taman kota,dan beberapa swalayan megah,Leta sebenarnya ingin mampir lalu membeli sesuatu.Namun Aldo tidak mengijinkan wanita nya turun.

"Nanti,aku janji nanti setelah keluar dari kota kita jalan jalan ke mall" ucap Aldo.Leta pun membuang muka melihat kembali ke jendela kaca.

Ia tidak tahu kenapa tidak di kota ini dirinya berjalan jalan melainkan harus di kota lain.Sekalipun di kota ini yang menemani nya Sari bukan lah Aldo.

.

.

.

Setelah mampir di suatu mall ternama di kota itu,Leta hanya membeli beberapa cemilan ringan,buah,dan soft drink,tak lupa minuman teh yang sangat ia suka jika dingin.

Melaju kembali hampir enam puluh menit dan mulai memasuki kawasan puncak.Suhu di sana mulai turun dan kabut mulai terlihat meski samar.

"Kenapa jalan nya berliku seperti ini?" tanya Leta.

"Ini sudah akan sampai!" jawab Aldo.

"Apa ada kantong plastik?"

Aldo mengerutkan kening,mata nya membola mendengar Leta menginginkan kantong plastik.

"Yang kecil saja tidak apa-apa!" Imbuhnya lagi.

"Untuk apa?"

"Aku mual,jika tidak ada berhenti lah sebentar aku sudah tidak tahan!"

"Hah?!!"

Dengan sekali perintah sopir memberhentikan mobil,mobil di belakang pun berhenti.Orang orang langsung berhamburan menutupi mobil Aldo ketika pintu penumpang di buka dan itu pintu bagian Leta duduk.

Sari dan Gandi yang berada di mobil belakang melihat Leta keluar,asisten wanita itu juga ikut tergesa gesa keluar dan mendekati Leta yang keluar dari mobil dan langsung berjongkok.

"Nona.." teriak Sari dari jarak dua meter namun Aldo menahan nya mendekat karena lelaki itu sudah lebih dulu meraih Leta dan memijat tengkuk nya.

"Sari.. Tolong panggilkan mba Sari" ucap Leta terbata pada Aldo.

"Ada aku disini,apa yang kamu rasakan Leta?" tanya Aldo,ia masih telaten memijat tengkuk Leta.

"Mba Sari saja,aku ingin dia yang membantu ku.Aku ingin kumur!!"

Dari kejauhan sari mendengar,ia berlari mengambil air mineral di mobil nya dan kembali ke Leta yang masih berjongkok.

"Ini Nona,nona kenapa.Apa sakit,maaf tadi mba sari lupa tidak mengerik punggung Nona"

Leta mengangguk "Masuk ke mobil dan lakukan itu di sana Mba!" pinta Leta namun Aldo melarang.

"Maksud nya bagaimana,apa di kerik di bagian punggung?.."

Sari mengangguk "Nona sering meminta saya mengerik nya,katanya seperti ibu melakukan itu,tapi saya enggan karena Nona tidak mau meminta ijin Tuan"

Pandangan Aldo beralih pada Leta yang terus mengeluarkan isi perut nya.

"Kamu sakit dari kemarin kenapa tidak bilang?" Ucap Aldo pada Leta.

"Aku hanya pusing,teringat Ibu dan Gabriel.Mereka biasa mengeriki ku saat aku masuk angin!"

"Baiklah,kita ke dokter saja!" ucap Aldo,tangan nya sudah meraih botol air mineral dan akan membasuh bibir Leta,namun di tahan karena Leta menolak.

"Jangan ke dokter,aku hanya masuk angin dan lagi jalanan disini sangat berliku.Perut ku mual!" pinta Leta.

"Kalau begitu kita cari penginapan,aku tidak mau sari melakukan itu di mobil!"

Akhirnya mereka masuk kembali ke dalam mobil masing masing,Leta yang terus memejamkan mata dengan wajah menghadap ke dada Aldo,ia enggan melihat jalanan dan akan pusing jika itu terjadi.

.

.

.

Home stay dengan fasilitas yang minim, Sari melakukan nya di kamar.Selesai dan Leta meminum obat yang sudah Gandi belikan.

Tertidur dengan pulas,Aldo berada di sampingnya.Suhu badan Leta tinggi,ia demam.Terpaksa menunggu Leta pilih dan beristirahat di sana.

Melihat jam di dinding sudah melebihi rencana awal.Aldo pun keluar kamar mencari Gandi.

Satu rumah yang cukup di huni orang banyak dan dua kamar untuk ditiduri.

"Gan,lebih baik mereka datangkan kemari saja.Mungkin Leta butuh istirahat lebih lama,suhunya belum juga turun!"

Gandi hanya mengangguk mematuhi ucapan Aldo.Ia memberi perintah pada dua orang bawahan nya.

Giliran Sari penasaran dengan keadaan Leta.

"Apa nona demam Tuan? Sudah di cek berapa suhu nya?" tanya asisten rumah pada Tuan nya.

Aldo pun mengangguk "Kalian tidak melakukan apa-apa kan pada nya,kalian memberi makanan yang bergizi kan,atau kalian menakuti nya apa mungkin?"

Sari menggeleng "Kami selalu menuruti perintah dari Tuan,bahkan kami sering kewalahan karena nona susah diatur!"

Aldo menghela nafasnya.

"Saran saya,jangan memakai selimut jika demam Tuan.Kalau bisa biarkan nona tidur hanya memakai dalaman saja!"

Hanya anggukan seolah mengerti,Aldo meninggalkan Sari dan kembali masuk ke dalam kamar nya.

.

.

.

Saran sari sudah Aldo lakukan,ia hanya bisa meneguk saliva melihat Leta tanpa pakaian.Pasal nya Aldo menahan nya dari kemarin.

"Apa apaan sih Sari, bagaimana bisa aku menahan nya!"

Aldo mendekati Leta,ia meraih pinggang wanita nya.Leta merasakan sentuhan ia pun mengerjap membuka mata nya.

"Aku sedang tidak enak badan Al!" ucap nya lirih.

"Hanya memeluk untuk menurunkan panas mu!" jawab Aldo yang akhirnya Leta pasrah dan hanya diam padahal tangan Aldo sudah menggerayangi benda benda kesukaan nya.

Beberapa puluh menit berlalu sampai Aldo ikut ketiduran di sebelah Leta,ia dikejutkan dengan ketukan pintu oleh Gandi.

"Tunggu!.."

Ceklek!!

"Mereka sudah siap di bawah, bagaimana keadaan Leta?" tanya Gandi pada Aldo.

"Sudah mendingan,tunggu lah lima belas menit aku akan mengurus Leta!" ucapan Aldo.

Pintu di tutup kembali,Aldo berusaha membangunkan Leta.Menyentuh hingga mencium nya lembut,tidak hanya sekedar itu ia bahkan meremas dua gundukan Leta yang tanpa pembatas itu.Leta pun terbangun dan meregangkan tangan nya.

"Bangun,cuci muka.Aku bantu kamu memakai pakaian.Seseorang menunggu kita di depan?" ucap Aldo.

Leta pun penasaran,ia meraih selimut lalu menutup dada nya yang tanpa apapun.

"Tidak usah di tutupi,aku suka!" ucap Aldo,namun Leta tetap menutupi nya.

Tanpa bertanya apapun Leta beranjak dari ranjang mencuci muka,keluar dari kamar mandi ia pun duduk di kursi seadanya.Pakaian sudah menempel di tubuhnya,Aldo yang menyisir rapih rambut panjang itu.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

apakah tamu yg datang qadi nikah dkk?

2024-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Friendly
2 BAB. 2 Cemas
3 BAB. 3 Ngilu
4 BAB. 4 Berusaha
5 BAB. 5 Kabur
6 BAB. 6 Mencari Alasan
7 BAB. 7 Sandiwara
8 BAB. 8 Memaksa
9 BAB. 9 Misterius
10 BAB. 10 Terkejut
11 BAB. 11 Kemana
12 BAB. 12 Menikah
13 BAB. 13 Arleta
14 BAB. 14 Terkuak
15 BAB. 15 Mencoba pergi
16 BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17 BAB. 17 Pertemuan
18 BAB. 18 Privasi
19 BAB. 19 Rencana
20 BAB. 20 Sakit
21 BAB. 21 Bersemangat
22 BAB. 22 Berpindah
23 BAB. 23 Majalah masalah
24 BAB. 24 Cidera
25 BAB. 25 Keluar Rumah
26 BAB. 26 Membujuk
27 BAB. 27 Hampir
28 BAB. 28 Masa lalu
29 BAB. 29 Pembayaran di muka
30 BAB. 30 Merayu
31 BAB. 31 Mangga mengkal
32 BAB. 32 Tamu
33 BAB. 33 Pingsan
34 BAB. 34 Kronologi
35 BAB. 35 Hari pertama
36 BAB. 36 Terancam
37 BAB. 37 Berubah
38 BAB. 38 Nakal
39 BAB. 39 Penyusup
40 BAB. 40 Ke dua
41 BAB. 41 Aneh
42 BAB. 42 Tidak ingat
43 BAB. 43 Mencoba
44 BAB. 44 Bercerita jujur
45 BAB. 45 Cemburu
46 BAB. 46 Dingin
47 BAB. 47 Gaduh
48 BAB. 48 Mengulur
49 BAB. 49 Kejutan
50 BAB. 50 Mundur
51 BAB. 51 Pulang lagi
52 BAB. 52 Permohonan cerai
53 BAB. 53 Salah
54 BAB. 54 Tuduhann
55 BAB. 55 Kejutan
56 BAB. 56 Salah
57 BAB. 57 Jengkel
58 BAB. 58 Masih marah
59 BAB. 59 Mabuk
60 BAB. 60 Es cincau
61 BAB. 61 Di kelabui
62 BAB. 62 Pengkhianat
63 BAB. 63 Kritis
64 BAB. 64 Tuntutan
65 BAB. 65 Lapar
66 BAB. 66 Memulai
67 BAB. 67 Kejar kejaran
68 BAB. 68 Bertemu
69 BAB. 69 Sisi lain
70 BAB. 70 Jatuh sakit
71 BAB. 71 Bagi tugas
72 BAB. 72 Target sebenarnya
73 BAB. 73 Target utama
74 BAB. 74 Melapor
75 BAB. 75 Pulang
76 BAB. 76 Siapa
77 BAB. 77 Briel
78 BAB. 78 Sari "Korban"
79 BAB. 79 Tidak berdaya
80 BAB. 80 Pucat
81 BAB. 81 Tidak jelas
82 BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83 BAB. 83 Selingkuh?
84 BAB. 84 Menyerah
85 BAB. 85 Garis dua
86 BAB. 86 Menyela waktu
87 BAB. 87 Cerita
88 BAB. 88 Maksud jahat
89 BAB. 89 Hampir saja
90 BAB. 90 Puncak
91 BAB. 91 Singkat padat jelas
92 BAB. 92 Coba coba
93 BAB. 93 Awal
94 BAB. 94 Candu
95 BAB. 95 Salah bicara
96 BAB. 96 Janji
97 BAB. 97 Perubahan
98 BAB. 98 Harapan
99 BAB. 99 Keturunan
100 BAB. 100 Posesif
101 Promo Karya Baru
102 BAB. 101 Bertemu
103 BAB. 102 Obrolan
104 BAB. 103 Berjumpa
105 BONCHAP
106 BONCHAP
107 BONCHAP
108 BONCHAP
109 BONCHAP
110 BONCHAP
111 BONCHAP
112 BONCHAP TAMAT
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB. 1 Friendly
2
BAB. 2 Cemas
3
BAB. 3 Ngilu
4
BAB. 4 Berusaha
5
BAB. 5 Kabur
6
BAB. 6 Mencari Alasan
7
BAB. 7 Sandiwara
8
BAB. 8 Memaksa
9
BAB. 9 Misterius
10
BAB. 10 Terkejut
11
BAB. 11 Kemana
12
BAB. 12 Menikah
13
BAB. 13 Arleta
14
BAB. 14 Terkuak
15
BAB. 15 Mencoba pergi
16
BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17
BAB. 17 Pertemuan
18
BAB. 18 Privasi
19
BAB. 19 Rencana
20
BAB. 20 Sakit
21
BAB. 21 Bersemangat
22
BAB. 22 Berpindah
23
BAB. 23 Majalah masalah
24
BAB. 24 Cidera
25
BAB. 25 Keluar Rumah
26
BAB. 26 Membujuk
27
BAB. 27 Hampir
28
BAB. 28 Masa lalu
29
BAB. 29 Pembayaran di muka
30
BAB. 30 Merayu
31
BAB. 31 Mangga mengkal
32
BAB. 32 Tamu
33
BAB. 33 Pingsan
34
BAB. 34 Kronologi
35
BAB. 35 Hari pertama
36
BAB. 36 Terancam
37
BAB. 37 Berubah
38
BAB. 38 Nakal
39
BAB. 39 Penyusup
40
BAB. 40 Ke dua
41
BAB. 41 Aneh
42
BAB. 42 Tidak ingat
43
BAB. 43 Mencoba
44
BAB. 44 Bercerita jujur
45
BAB. 45 Cemburu
46
BAB. 46 Dingin
47
BAB. 47 Gaduh
48
BAB. 48 Mengulur
49
BAB. 49 Kejutan
50
BAB. 50 Mundur
51
BAB. 51 Pulang lagi
52
BAB. 52 Permohonan cerai
53
BAB. 53 Salah
54
BAB. 54 Tuduhann
55
BAB. 55 Kejutan
56
BAB. 56 Salah
57
BAB. 57 Jengkel
58
BAB. 58 Masih marah
59
BAB. 59 Mabuk
60
BAB. 60 Es cincau
61
BAB. 61 Di kelabui
62
BAB. 62 Pengkhianat
63
BAB. 63 Kritis
64
BAB. 64 Tuntutan
65
BAB. 65 Lapar
66
BAB. 66 Memulai
67
BAB. 67 Kejar kejaran
68
BAB. 68 Bertemu
69
BAB. 69 Sisi lain
70
BAB. 70 Jatuh sakit
71
BAB. 71 Bagi tugas
72
BAB. 72 Target sebenarnya
73
BAB. 73 Target utama
74
BAB. 74 Melapor
75
BAB. 75 Pulang
76
BAB. 76 Siapa
77
BAB. 77 Briel
78
BAB. 78 Sari "Korban"
79
BAB. 79 Tidak berdaya
80
BAB. 80 Pucat
81
BAB. 81 Tidak jelas
82
BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83
BAB. 83 Selingkuh?
84
BAB. 84 Menyerah
85
BAB. 85 Garis dua
86
BAB. 86 Menyela waktu
87
BAB. 87 Cerita
88
BAB. 88 Maksud jahat
89
BAB. 89 Hampir saja
90
BAB. 90 Puncak
91
BAB. 91 Singkat padat jelas
92
BAB. 92 Coba coba
93
BAB. 93 Awal
94
BAB. 94 Candu
95
BAB. 95 Salah bicara
96
BAB. 96 Janji
97
BAB. 97 Perubahan
98
BAB. 98 Harapan
99
BAB. 99 Keturunan
100
BAB. 100 Posesif
101
Promo Karya Baru
102
BAB. 101 Bertemu
103
BAB. 102 Obrolan
104
BAB. 103 Berjumpa
105
BONCHAP
106
BONCHAP
107
BONCHAP
108
BONCHAP
109
BONCHAP
110
BONCHAP
111
BONCHAP
112
BONCHAP TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!